Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Rabu, 30/4/2014

Link Harian
Kerangka Halaman Brevir: Rabu, 30/4/2014
Brevir Harian juga ada pada Fanpage FaceBook: Brevir Harian


Ibadat Bacaan: Rabu, 30 April 2014

Ibadat Bacaan

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan...Seperti...

MADAH 
Hal 209

Ini sungguh hati Tuhan
Hari penuh kesukaan
Dosa kita dibersihkan
Oleh darah suci Tuhan

O betapa mengagumkan
Bahwasanya cinta Tuhan
Berhasil meniadakan
Ketakutan yang menekan

O betapa mentakjudkan
Bahwasanya kematian
Berhasil mengembalikan
Hidup yang tak terkalahkan

Terpujilah Kristus Tuhan
Kaukalahkan kematian
Engkau dibangkitkan Bapa
Dengan kekuatan RohNya.Amin


PENDARASAN MAZMUR
Hal 539
 
Antifon I
Kita mengeluh dalam lubuk hati,
sambil merindukan pembebasan tubuh kita, alleluya

Mazmur 38 (39)
Semua makhluk takluk kepada kesia-siaan....karena Dia yang telah menaklukkannya (Rom 8,20)

Aku berkata dalam hati; “Aku hendak hidup hati-hati,*
Jangan sampai aku berdosa dengan lidahku.
Aku hendak mengekang ucapan mulutku,*
Selama orang jahat menentang aku.

Aku diam seribu bahasa dan membisu,*
Meskupun aku cemas tertekan oleh derita.
Hatiku merasa panas seperti terbakar,*
Bila kuingat sengsaraku, rasanya seperti api menyala.

Akhirnya kubuka juga mulutku:*
“Ya Tuhan, beri tahukanlah akhir hidupku;
Singkapkanlah sisa hari-hariku;*
Supaya aku tahu betapa singkat hidupku.”

Sungguh, umurku Kau batasi beberapa jengkal saja,*
Dan jangka hidupku tidak berarti bagiMu.
Sayang, manusia hanya asap belaka,*
Tiada ubahnya dengan gambar bayangan.

Sayang, bagaikan khayalan manudia berlalu,*
Percumalah segala kegelisahannya.
Ia menimbun-nimbun kekayaan,*
Tetapi ia tidak tahu siapa yang menikmatinya.

Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang dan sepanjang segala abad

Antifon I
Kita mengeluh dalam lubuk hati,
sambil merindukan pembebasan tubuh kita, alleluya

Antifon II
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku
Alleluya

Dan sekarang, apa yang dapat kuharapkan, ya Tuhanku? *
padaMulah kutaruh harapanku.
Bebaskanlah aku dari segala dosaku,*
Jangan biarkan daku ditertawakan orang dungu.
Tadinyam aku diam seribu bahasa dan membisu,*
Ah, sekiranya Engkau mau bertindak!

Singkirkanlah cambukMu dari padaku,*
Aku hancur luluh karena pukulan tanganMu.
Engkau menghukum manusia karena kesalahannya,+
Dan bagaikan gegat Engkau merapuhkan badannya,*
Sayang, manusia hanya asap belaka.

Ya Tuhan dengarkanlah doaku,*
Dan condongkanlah telingaMu kepada seruanku
Janganlah tuli terhadap jeritan tangisku,+
Sebab aku hanyalah pendatang dalam rumahMu,*
Perantau seperti semua leluhurku.

Palingkanlah wajah kemurkaanMu dari padaku,+
Supaya aku besuka cita,*
Sebelum aku meninggal dan tiada lagi.

Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang dan sepanjang segala abad

Antifon II
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku
Alleluya

Antifon III
Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan selama-lamanya, Alleluya

Mazmur 51 (52)
Yang berbangga, hendaknya berbangga dalam Tuhan (1 Kor 1,31)

Mengapa engkau bangga dengan kejahatan,*
Hai pahlawan gadungan?
Hai orang mursid yang palsu,*
Mengapa terus menerus engkau menabung pikiran busuk?

Tajam bagaikan pisau cukur sindiran lidahmu,*
Hai ahli penipu
Engkau memilih kejahatan dan bukan kebaikan,*
Engkau mengatakan dusta dan bukan kebenaran.

Engkau suka akan segala macam omonganmu
Yang merusak dan menipu.
Semoga Allah membinasakan dikau dengan pukulanNya,*
Memusnahkan dikau untuk selama-lamanya.

Semoga Ia menyeret engkau ke luar dari rumah,*
Dan menciduk anakmu hidup-hidup dari bumi.
Melihat itu orang jujur akan takut,*
Tetapi kemudian mereka tertawa:
“Lihatlah dia,  inilah orangnya *
Yang tidak sudi berlindung pada Allah.

Dia menaruh harapan pada kekayaannya,*
Dia percaya kepada tipu muslihatnya!’
Tetapi aku bagaikan pohon berbuah *
Aku tumbuh di rumah Allah
Percaya kepada kasih setia Allah *
Sekarang dan selama-lamanya

Aku hendak bersyukur kepadaMu, ya Allah kekal,*
Sebab Engkau telah bertindak
Aku hendak memaklumkan namaMu,*
Sebab Engkau baik hati terhadap sahabat-sahabatMu.

Kemuliaaan  kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang dan sepanjang segala abad

Antifon III
Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan selama-lamanya, Alleluya

BACAAN

Kis 6:1-15

Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut diantara  orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagiankepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.
Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja.
Karena itu,  saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antara kamu, yang terkenal baik, dan penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,
Dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.”

Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikonor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.
Mereka dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itu berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.
Firman Tuhan makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak, juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
Dan Stefanus, yang penuh karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.

Tetapi beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini – anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan Aleksandria—bersama dengan beberapa orang yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.
Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan : “Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah.”
Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan diantara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat, mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama.

Lalu mereka memajukan saksi-saksi palsu yang berkata “Orang ini  terus menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat, sebab kami telah mendengar dia mengatakan, bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kami.”
Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.

DOA PENUTUP
Tuhan, pencipta manusia, tiap tahun kami memperingati misteri kudus yang memulihkan martabat manusia dan memberikan pengharapan akan kebangkitan. Dengan rendah hati kami mohon, semoga misteri Paska yang kini kami rayakan dalam iman, kelak kami rayakan dalam cinta abadi. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.