Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Minggu, 1 Agustus 2021

Minggu, 1 Agustus 2021
Pekan Biasa XVIII – O Pekan II
Hari Minggu Biasa XVIII (Hijau)

IBADAT BACAAN

PEMBUKAAN

4 … 5 4 3 2 4 
4 … 2 4 3 2

P: Ya Allah, bersegeralah /menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikan/lah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Pute/ra dan Roh Kudus, 
seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala /abad. Amin

4 5 4 3 4
Alleluya

MADAH 

3 4 5 … 4 3

5 6 7 … 6 5
    .
5 1 7 … 6 5 

3 5 4 … 5 3
 

Yesus penyelamat /kami
Hari yang pertama /ini
Kausucikan sela/manya
Dengan kebangkitan /mulya

Bangkitlah sekarang /ini
Hati dan semangat /kami
Bangkitkanlah kemu/dian
Badan kami berkat /iman

Bila Engkau datang /lagi
Kami kan menyongsong /pasti
Untuk hidup sete/rusnya
BersamaMu pada /Bapa

Perkenankan kami /nanti
Memuji sepenuh /hati
Bapa Putra Roh mu/lia
Selalu senantiasa. /Amin


PENDARASAN MAZMUR
  
Ant. 1
6 … 5 4 5 6 5
Tuhan Allahku, Engkau berdandanan keagungan dan semarak, berselubungkan cahaya /bagaikan mantol.

Mazmur 103 (104) Memuji Tuhan pencipta

Barangsiapa  bersatu dengan Kristus, menjadi ciptaan baru. Yang lama telah lenyap, segala-galanya sudah menjadi baru (2 Kor 5,17).

I

4 … 2
4 … 5 4
4 … 3 1 2

Pujilah Tuhan, hai ha/tiku! *
Tuhan Allahku, betapa agung/lah Engkau!

Engkau berdandanan keagungan dan se/marak, *
berselubungkan cahaya bagai/kan mantol

Engkau membentangkan langit laksana /tenda *
dan mengisi gudang angkasa de/ngan air

Engkau mengendarai awan-gemawan bagaikan ke/reta *
dan melayang dengan sayap /terentang

Engkau mengutus angin sebagai /duta *
dan mengangkat api menjadi /menteri

Engkau mendasarkan bumi di atas a/lasnya,*
jangan sampai i/a goncang

Engkau menyelubunginya dengan samudera /purba,*
air setinggi gunung-/gemunung

Engkau menghardik, maka surutlah /air, *
melarikan diri karena Engkau /mengguntur

Air menguap naik ke langit dan mengalir turun ke /lembah,*
masing-masing ke tempat yang Kau/tetapkan

Engkau menentukan batas yang tak boleh di/langgar, *
jangan sampai air menutupi bumi /kembali.-

Engkau memancarkan mata air dan /sungai *
yang mengalir di celah gunung-/gemunung

Engkau memberi minum segala marga/satwa,*
kuda-kuda liar dapat meredakan da/haganya

Di sampingnya bertenggerlah burung-burung u/dara *
dan memperdengarkan ki/cauannya

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh /Kudus, 
seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala a/bad. Amin

Ant. 1
6 … 5 4 5 6 5
Tuhan Allahku, Engkau berdandanan keagungan dan semarak, berselubungkan cahaya /bagaikan mantol.

Ant. 2
1 … 6 1 7. 6
Tuhan menghasilkan gandum dari bumi dan menggembirakan hati manusia de/ngan anggur.

6 … 5
6 … 5 6 7 6
6 … 5 6 7 6 5 4 3 .

Engkau menyirami gunung /dari surga *
dan memenuhi keperluan bumi dengan per/sediaan lumbungMu.

Engkau menumbuhkan rumput /bagi ternak *
dan makanan un/tuk hewan pertanian

Engkau menghasilkan gandum /dari bumi *
dan menggembirakan hati ma/nusia dengan anggur

Sungguh, Engkau menggilapkan wajah manusia /dengan minyak *
dan memelihara hi/dupnya dengan makanan

Pohon-pohon Tuhan ter/siram segar, *
pohon jati rak/sasa yang ditanamNya

Di situlah burung-bu/rung bersarang,*
burung /bangau di pohon besar

Gunung tinggi me/nampung kijang,*
dan wadas melindungi musang /dalam celah-celahnya

Bulan beredar sesuai /dengan musim,*
matahari hafal a/kan saat terbenamnya

Sesudah senja tu/runlah malam,*
dan segala marga/satwa berkeliaran

Anak singa meraung-raung men/cari mangsa,*
menuntut /makanan dari Allah

Bila matahari terbit, menying/kirlah mereka *
dan berbaring di /tempat perteduhannya

Manusia keluar ke pe/kerjaannya, *
melakukan /tugasnya sampai petang

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera /dan Roh Kudus, 
seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang /segala abad. Amin

Ant. 2
1 … 6 1 7. 6
Tuhan menghasilkan gandum dari bumi dan menggembirakan hati manusia de/ngan anggur.

Ant. 3
1 … 2 7 1 6
Allah melihat semua yang dijadikanNya, dan amat baiklah semu/anya itu.

III

6 … 5
6 … 5 6
6 … 4 5 6 5 4

Betapa banyaknya karyaMu, ya Tu/han! †
segalanya Kaukerjakan dengan bijak/sana,*
bumi pe/nuh ciptaanMu

Engkau menciptakan lautan yang dalam dan lu/as, †
Engkau mengisinya dengan jutaan benda /licin,*
dengan makhluk berhayat, besar /maupun kecil

Kapal-kapal mengaru/nginya,*
dan naga besar bermain-main /dalam ombaknya

Semua mengharapkan /Dikau,*
mengharapkan makanan /pada waktunya

Engkau memberi, dan mereka me/mungut,*
Engkau membuka tangan, dan /mereka kenyang

Bila Engkau memalingkan wajah, mereka mera/na, †
bila Engkau mengambil rohMu, matilah semu/anya *
dan kembali /menjadi debu

Utuslah rohMu, maka terciptalah mereka kem/bali,*
dan Engkau membaharu/i muka bumi

Semoga kemuliaan Tuhan tetap selama-la/manya,*
semoga Tuhan bergembira /atas karyaNya

Dialah yang memandang bumi, sehingga ber/getar,*
yang menyentuh gunung, se/hingga berasap

Aku hendak bernyanyi bagi Tuhan sepanjang /hidup,*
bermazmur bagi Allahku se/lama-lamanya

Semoga Tuhan berkenan akan la/guku! *
sungguh, Tuhanlah /sukacitaku

Biarlah orang berdosa musna dari muka bu/mi, †
biarlah orang jahat hilang /lenyap, *
Pujilah Tu/han, hai hatiku

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh /Kudus, 
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang sega/la abad. Amin

Ant. 3
1 … 2 7 1 6
Allah melihat semua yang dijadikanNya, dan amat baiklah semu/anya itu.

BACAAN
1Raj. 19:1-21
1Raj 19:1 Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh semua nabi itu dengan pedang,

1Raj 19:2 maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: "Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu."

1Raj 19:3 Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya; dan setelah sampai ke Bersyeba, yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.

1Raj 19:4 Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."

1Raj 19:5 Sesudah itu ia berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: "Bangunlah, makanlah!"

1Raj 19:6 Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula.

1Raj 19:7 Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu."

1Raj 19:8 Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.

1Raj 19:9 Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"

1Raj 19:10 Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku."

1Raj 19:11 Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN!" Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu.

1Raj 19:12 Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.

1Raj 19:13 Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"

1Raj 19:14 Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku."

1Raj 19:15 Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram.

1Raj 19:16 Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.

1Raj 19:17 Maka siapa yang terluput dari pedang Hazael akan dibunuh oleh Yehu; dan siapa yang terluput dari pedang Yehu akan dibunuh oleh Elisa.

1Raj 19:18 Tetapi Aku akan meninggalkan tujuh ribu orang di Israel, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium dia."

1Raj 19:19 Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya.

1Raj 19:20 Lalu Elisa meninggalkan lembu itu dan berlari mengikuti Elia, katanya: "Biarkanlah aku mencium ayahku dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau." Jawabnya kepadanya: "Baiklah, pulang dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu."

1Raj 19:21 Lalu berbaliklah ia dari pada Elia, ia mengambil pasangan lembu itu, menyembelihnya dan memasak dagingnya dengan bajak lembu itu sebagai kayu api; ia memberikan daging itu kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka. Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.

=====

BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus

Bagian Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal III – HAL AJARAN KEBENARAN

3. Semakin banyak orang memperhatikan hidup batinnya dan semakin solid keadaan batinnya, semakin banyak dan semakin luhur pula perkara yang dapat dipahami dengan mudah; karena dari atas ia menerima penerangan untuk memahami segalanya itu. Jiwa yang murni, bersahaja dan teguh, tidak akan tergantung oleh pekerjaannya yang banyak; karena ia melakukan segalanya untuk kemuliaan Allah dan selalu diusahakannya dalam hati untuk membuang segala keinginan mencari kepentingan diri sendiri. Tidak ada rintangan yang lebih menyulitkan dan menyusahkan jalan kita daripada cita-cita hati kita yang tidak kita kendalikan. Orang yang baik dan takwa lebih dahulu akan memikirkan apa yang diperbuatnya, sebelum dia menyingsingkan lengan bajunya. Dengan jalan ini, dia tidak akan terseret oleh keinginan-keinginan yang tidak teratur, melainkan dia sendirilah yang akan mengemudikan keinginan-keinginanya selaras dengan akal sehat. Tidak ada seorang pun yang berjuang lebih hebat daripada orang yang menundukkan dirinya sendiri. Dan inilah yang harus menjadi tugas kita: menundukkan diri sendiri dan tiap hari semakin menguasai diri kita dan semakin maju dalam kebaikan.

=====

3 5 6 ... 7 6
6 ... 5 6 7 5 3

MADAH ALLAH TUHAN KAMI
Allah Tuhan /kami,*
Engkau kami puji dan ka/mi muliakan.
 
Bapa yang /kekal,*
seluruh bumi bersembah /sujud padaMu.
 
BagiMu semua malaikat ber/madah,*
seluruh isi /surga bernyanyi.
 
BagiMu kerubim dan se/rafim*
tak kunjung putus melam/bungkan pujian.
 
Kudus, kudus, kuduslah /Tuhan,*
Allah se/gala kuasa.
 
Surga dan /bumi*
penuh /kemuliaanMu.
 
KepadaMu paduan para rasul ber/syukur,*
rombongan para /nabi berbakti.
 
KepadaMu barisan para martir ber/kurban*
dengan memper/taruhkan nyawa.
 
KepadaMu Gereja kudus ber/iman,*
tersebar di se/luruh dunia.
 
Ya Bapa yang mahaku/asa,*
pencipta /semesta alam.
 
Putera sejati yang ter/puji,*
Putera /Bapa yang tunggal.
 
Roh kudus, cahaya mu/lia,*
penghibur /umat beriman.
 
Engkaulah raja agung, ya /Kristus,*
Engkaulah Putera /Allah yang hidup.
 
Engkau sudi dikandung santa pe/rawan,*
menjadi manusia demi kese/lamatan kami.
 
Engkau mematahkan belenggu /maut,*
membuka pintu kerajaan sur/ga bagi kami.
 
Engkau bertakhta mulia di sisi /Bapa,*
mengadili u/mat manusia.
 
Kami mohon, lindungilah hamba-ham/baMu,*
yang Kautebus dengan da/rahMu sendiri.
 
Sambutlah kami bersama para /kudus*
dalam kemuli/aan abadi. –
 
Selamatkanlah umatMu, ya /Tuhan,*
dan berkatilah mi/lik pusakaMu.
 
Bimbinglah kami se/mua*
dan muliakanlah un/tuk selamanya.
 
Setiap hari kami meluhurkan /Dikau,*
kami memuji namaMu /sepanjang masa.
 
Ya Tuhan, sudilah menjaga /kami,*
agar senantiasa lu/put dari dosa.
 
Kasihanilah kami, ya /Tuhan,*
Kasi/hanilah kami.
 
Limpahkanlah kasih setiaMu kepada /kami,*
sebab kami berha/rap kepadaMu.
 
KepadaMu kami percaya, ya /Tuhan.*
kami takkan kecewa se/lama-lamanya.

DOA PENUTUP
Ya Tuhan, pengasih dan penyayang, dampingilah kami, abdi-abdiMu, dan limpahkanlah kemurahanMu kepada kami. Kami bangga, karena Engkaulah yang menciptakan dan membimbing kami. Semoga Engkau memperbaharui dan mempertahankan rahmatMu dalam diri kami. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh kudus, sepanjang segala masa. Amin.


PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah


======

DOA PERSEMBAHAN PAGI

Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!


DOA EMAS

O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.

======

Menjalankan Pesan Fatima

Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan

Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.

Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama

Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:
Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);
Menerima Komuni Kudus;
Berdoa Lima Puluhan Rosario;
Dan menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.

Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”

SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria

Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”

Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.

Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia

Sudah mengenal SKAPULIR LIMA LIPAT? 
Skapulir Lima Lipat (Fivefold Scapular) awalnya adalah skapulir Empat Lipat (Coklat, Hitam, Biru, dan Putih), dan dikenal sebagai Skapulir Ordo Redemptoris karena para bapa Redemptoris  mulanya diberikan kewenangan khusus, untuk selamanya, oleh Tahta Suci untuk memberkati dan meng-investitur skapulir tersebut pada tahun 1803 dan untuk mendaftarkan umat beriman ke dalam masing-masing konfraternitas. Pada tahun 1847, Skapulir Merah, Passionis, ditambahkan pada empat skapulir lainnya sehingga menjadi lima Skapulir yang saat ini disebut sebagai Skapulir Lima Lipat, dan pada tahun 1886 Paus Leo XIII memberikan izin untuk memberkati dan menggabungkan lima skapulir secara kumulatif, dan kemudian Gereja memperluas kewenangan ini (untuk memberkati dan melakukan investitur) kepada setiap imam.
Keterangan selengkapnya dapat dibaca pada link berikut ini:
https://brevirharian.blogspot.com/p/skapulir-lima-lipat-fivefold-scapular.html

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.