Sabtu, 4 Januari 2020
O PEKAN I
Hari biasa Masa Natal
Ibadat Sore I: Hari Raya Penampakan Tuhan (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada
permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Pada masa Natal ini
Yang tiap tahun kembali
KedatanganMu diingat
Sebagai juru selamat
Seluruh alam semesta
Laut darat seisinya
Girang bersyukur memuji
Riang karna Kaudatangi
Kami yang sudah Kautebus
Dengan darahMu yang kudus
Ikut menyanyikan lagu
Di hari kelahiranMu
Mulyalah Engkau ya Tuhan
Yang lahir dari perawan
Serta Bapa dan Roh suci
Mulyalah kekal abadi. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon I
Barang siapa merendahkan diri seperti
anak kecil, akan menjadi besar dalam kerajaan surga
Mazmur 130 (131)
Belajarlah daripadaKu, sebab Aku lembut
dan rendah hati (Mat 11,29)
Tuhan, hatiku tidak angkuh,*
dan mataku tidak memandang dengan
sombong
Aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu
muluk,*
yang melampaui kemampuanku
Tetapi aku berusaha, agar hatiku tenang
dan tenteram †
seperti bayi dipangkuan ibunya, *
seperti bayilah ketenangan jiwaku.
Berharaplah akan Tuhan, hai Israel,*
sekarang dan selama-lamanya.
Kemulian kepada Bapa dan Putera dan Roh
Kudus.
seperti pada permulaan sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon I
Barang siapa merendahkan diri seperti
anak kecil, akan menjadi besar dalam kerajaan surga
Antifon II
Ya Allahku, dengan hati yang sederhana
dan bergembira aku mempersembahkan segala sesuatu
Mazmur 131 (132)
Tuhan Allah akan mengurniakan kepadaNya
takhta Daud, bapa leluhurNya (Luk 1,32)
Ingatlah, ya Tuhan, akan Daud, *
dan akan segala kemenangannya
Ingatlah, bagaimana ia telah bersumpah
kepada Tuhan,*
dan berjanji kepada Allah Yakub yang
mahakuasa
“Sungguh, aku takkan masuk ke dalam
rumah kediamanku,*
takkan berbaring di ranjangku,
takkan membiarkan mataku tertidur,*
ataupun membiarkan kelopak mataku
terlelap,
sampai aku mendapatkan tempat bagi
Tuhan,*
kediaman bagi Allah Yakub
Kita telah mendengar tentang tabut itu
di Efrata,*
telah mengetahuinya di padang Ya’ar
Mari kita pergi ke tempat kediaman
Tuhan,*
bersembah sujud di hadapan tumpuan
kakiNya.
Bangunlah, ya Tuhan, silakan ke tempat
istirahatMu,*
Engkau beserta tabut kekuatanMu
Semoga para imamMu berpakaian
kesucian,*
dan umatMu bersorak kegirangan
Demi Daud, hambaMu,*
janganlah Kaupalingkan wajahMu dari
raja yang Kauurapi.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon II
Ya Allahku, dengan hati yang sederhana
dan bergembira aku mempersembahkan segala sesuatu
Antifon III
Tuhan telah mengangkat sumpah kepada
Daud dan meneguhkan kerajaannya untuk selama-lamanya.
Tuhan telah mengangkat sumpah kepada
Daud *
dan tidak akan mengingkarinya:
“Seorang anak kandungmu *
akan Kududukkan di atas takhtamu
jika para anakmu berpegang pada
perjanjianKu *
dan pada peraturan yang Kuajarkan kepada
mereka,
maka anak merekapun *
akan duduk di atas takhtamu
selama-lamanya.”
Sebab Tuhan telah memilih Sion *
agar menjadi tempat tinggalNya:
“Disinilah peristirahatanKu untuk
selama-lamanya,*
di sini Aku akan tinggal, karena itulah
kehendakKu
orang jujur akan Kuberkati dengan
berlimpah,*
orang miskin akan Kukenyangkan
para imam akan Kukenakan pakaian
kesucian,*
dan umat akan bersorak gembira
di sana Aku akan memberikan kekuasaan
kepada Daud,*
menyediakan cahaya bagi raja yang
Kuurapi
musuhnya akan Kupermalukan,*
tetapi dia akan Kumahkotai kemuliaan.”
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon III
Tuhan telah mengangkat sumpah kepada
Daud dan meneguhkan kerajaannya untuk selama-lamanya.
BACAAN
Kid. 6:3 – 7:10
6:3 Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku
kekasihku, yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.
6:4 Cantik engkau, manisku, seperti kota Tirza,
juita seperti Yerusalem, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya.
6:5 Palingkanlah matamu dari padaku, sebab aku
menjadi bingung karenanya. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang
turun dari Gilead.
6:6 Gigimu bagaikan kawanan domba, yang keluar
dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada.
6:7 Bagaikan belahan buah delima pelipismu di
balik telekungmu.
6:8 Permaisuri ada enam puluh, selir delapan
puluh, dan dara-dara tak terbilang banyaknya.
6:9 Tetapi dialah satu-satunya merpatiku,
idam-idamanku, satu-satunya anak ibunya, anak kesayangan bagi yang
melahirkannya; puteri-puteri melihatnya dan menyebutnya bahagia,
permaisuri-permaisuri dan selir-selir memujinya.
6:10 "Siapakah dia yang muncul laksana fajar
merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat
seperti bala tentara dengan panji-panjinya?"
6:11 Ke kebun kenari aku turun melihat
kuntum-kuntum di lembah, melihat apakah pohon anggur berkuncup dan pohon-pohon
delima berbunga.
6:12 Tak sadar diri aku; kerinduanku menempatkan
aku di atas kereta orang bangsawan.
6:13 Kembalilah, kembalilah, ya gadis Sulam,
kembalilah, kembalilah, supaya kami dapat melihat engkau! Mengapa kamu senang
melihat gadis Sulam itu seperti melihat tari-tarian perang?
7:1 Betapa indah langkah-langkahmu dengan
sandal-sandal itu, puteri yang berwatak luhur! Lengkung pinggangmu bagaikan
perhiasan, karya tangan seniman.
7:2 Pusarmu seperti cawan yang bulat, yang tak
kekurangan anggur campur. Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung.
7:3 Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti
anak kembar kijang.
7:4 Lehermu bagaikan menara gading, matamu
bagaikan telaga di Hesybon, dekat pintu gerbang Batrabim; hidungmu seperti
menara di gunung Libanon, yang menghadap ke kota Damsyik.
7:5 Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut
kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya.
7:6 Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai
tercinta di antara segala yang disenangi.
7:7 Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah
dadamu gugusannya.
7:8 Kataku: "Aku ingin memanjat pohon korma
itu dan memegang gugusan-gugusannya Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur
dan nafas hidungmu seperti buah apel.
7:9 Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya,
anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke
bibir orang-orang yang sedang tidur!
7:10 Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya
tertuju.
=====
BACAAN PILIHAN
(bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione
Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian II – NASIHAT-NASIHAT
UNTUK HIDUP KEBATINAN
Pasal X – HAL
MERASA SYUKUR ATAS RAHMAT ALLAH
4. Baiklah
kita memilih tempat paling rendah, niscaya kita akan diberi tempat paling
tinggi, sebab tempat tertinggi itu ada karena ada tempat yang terendah.
Orang-orang suci yang dalam pandangan Tuhan paling tinggi itu, dalam pandangan
mereka sendiri adalah yang paling rendah. Makin banyak mereka itu menerima
kehormatan, mereka merasa dirinya makin rendah. Karena dipenuhi dengan
kebenaran dan rahmat Ialhi, orang-orang suci itu tidak menginginkan kehormatan
yang hampa. Karena mereka itu bersandar teguh pada Tuhan dan memperoleh
kekuatan dari-Nya, tidak mungkinlah mereka menyombongkan diri. Barang siapa
mengakui bahwa semua yang baik yang telah diterimanya itu berasal dari Tuhan,
niscaya dia tidak mencari kehormatan di kalangan sesama manusia, tetapi hanya
kehendak mengehendaki penghormatan yang berasal dari Tuhan. Dan selanjutnya,
satu-satunya usaha serta harapannya adalah agar Tuhan selalu dimuliakan di
dalam dirinya sendiri maupun di dalam diri semua orang saleh, lebih daripada
makhluk-makhluk lainnya.
DOA PENUTUP
Allah yang
mahakuasa, Kristus telah datang sebagai cahaya untuk menebus manusia. Semoga
cahayaMu itu senantiasa bersinar dalam hati kami. Sebab Dialah PuteraMu dan pengantara
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh kudus,
sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur
kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN
PAGI
Ya Allahku, dalam
kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu
sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya
mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia,
bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari
ini.
Ya Yesusku, hari
ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin,
dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak
Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu.
Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah
kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang
Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa
tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan
kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi
tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus
bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang
Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh
dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak
Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan
dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang
Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana
Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah
hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak
Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami.
Amin.
======
Menjalankan Pesan
Fatima
Permintaan
Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus
Dilakukan
Ketika ditanya
apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di
Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari
Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan
tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario
Harian)
3) Pernyerahan
kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini
dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima
diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta
orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua
Bunda Kita:
Devosi Sabtu
Pertama
Selama
penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia
akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu
pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus
di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah
Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu
berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati
yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk
menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk
menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi
keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat
dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima Komuni Kudus;
• Berdoa Lima Puluhan Rosario;
• Dan menemaniku selama 15 menit sambil
merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan
kepadaku.
Dengan janji
kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki
kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati
Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga
Janji
Sekarang kita
dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda
berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan
Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan
pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang
ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan
skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya
dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian
segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada
Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu
pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT :
Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan
terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir
Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki
setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak
Bernoda.”
Sejak zaman
dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa
Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada
St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain
Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat.
Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya.
Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat
nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina
atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa
pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api
penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi
syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu
setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari
api penyucian.”
Syarat-syaratnya
adalah:
(1) menjaga
kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan
Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan
Rosario
(3) setia
mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan
Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre
Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.