Selasa, 31 Desember 2019
O Pekan I
Hari ketujuh Dalam Oktaf Natal (P)
Ibadat Sore I: Hari
Raya Santa Maria Bunda Allah
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Pada masa Natal ini
Yang tiap tahun kembali
KedatanganMu diingat
Sebagai juru selamat
Seluruh alam semesta
Laut darat seisinya
Girang bersyukur memnuji
Riang karna Kaudatangi
Kami yang sudah Kautebus
Dengan darahMu yang kudus
Ikut menyanyikan lagu
Di hari kelahiranMu
Mulyalah Engkau ya Tuhan
Yang lahir dari perawan
Serta Bapa dan Roh suci
Mulyalah kekal abadi. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Bernyanyilah bagi Tuhan, pujilah namaNya.
Mazmur 95 (96) Tuhan
raja dan hakim dunia
Mereka
menyanyikan lagu baru di hadapan takhta di depan Anakdomba (lh. Why 14,3)
Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan!+
Bernyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!*
Bernyanyilah bagi Tuhan, pujilah namaNya.
Kabarkanlah setiap hari keselamatan Tuhan,+
ceritakanlah kemuliaanNya di antara bangsa-bangsa,*
dan karyaNya yang agung di antara segala suku.
Sebab Tuhan mahaagung dan sangat terpuji,+
Ia dahsyat melebihi segala dewata!*
Sebab dewa-dewa para bangsa sesunggguhnya tidak ada.
Tuhan yang menciptakan langit,+
agung dan semaraklah Ia,*
kekuatan dan kemuliaan memenuhi rumahNya yang kudus.
Sampaikanlah kepada Tuhan, hai segala suku bangsa,+
sampaikanlah kepada Tuhan kemuliaan dan kuasa,*
serukanlah namaNya yang mulia.
Bawalah persembahan, masuklah di pelataran rumahNya,+
bersembahsujudlah kepada hadiratNya,*
gemetarlah di hadapan Tuhan, hai seluruh bumi.
Katakanlah di antara para bangsa: “Tuhanlah raja!+
Ia meneguhkan jagat, tak tergoyangkan,*
Ia menghakimi para bangsa dengan adil”.
Bersukalah langit, bergembiralah bumi!*
Bergemuruhlah lautan beserta isinya!
Bersoraklah ladang dan segala tumbuhannya,*
bergembiralah segala pohon di hutan.
Bersukarialah di hadapan Tuhan, sebab Ia datang,*
Ia datang menghakimi dunia.
Ia akan menghakimi dunia dengan adil,*
dan para bangsa dengan tepat.
Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad. Amin.
Antifon
Bernyanyilah bagi Tuhan, pujilah namaNya.
Antifon
Tuhan meraja, hendaklah bumi bersorak-sorai.
Mazmur 96 (97)
Mazmur ini menguraikan keselamatan dunia dan kepercayaan semua
bangsa kepada keselamatan itu (S.Atanasius)
Tuhan meraja, hendaklah bumi bersorak-sorai,*
dan pulau-pulau bersukacita.
Awan kelam menyelubungi Tuhan,*
keadilan dan hukum tumpuan takhtaNya.
Api menjalar di hadapan Tuhan,*
menghanguskan para lawan di sekitarNya.
Halilintar menyinari jagat,*
bumi melihatnya dan gemetar.
Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan,*
di hadapan Tuhan semesta alam.
Langit mewartakan keadilan Tuhan,*
dan segala bangsa melihat kemuliaanNya.
Dipermalukan orang yang menyembah berhala, +
yang bermegah atas arca yang tak berdaya,*
hendaklah segala dewa sujud menyembah Tuhan.
Sion mendengarnya dan bersukacita,+
kota-kota Yehuda bersorak-sorai *
karena keputusanMu, ya Tuhan.
Sebab Engkaulah, ya Tuhan, mahatinggi di atas seluruh bumi,*
Engkau mahaagung di atas segala dewata.-
Hai orang yang mengasihi Tuhan, bencilah kejahatan, +
sebab Tuhan memelihara orang yang mengasihiNya *
dan melepaskan mereka dari cengkeraman orang jahat.
Terang terbit bagi orang benar,*
sukacita bagi orang yang tulus hati.
Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar,*
muliakan namaNya yang kudus.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon
Tuhan meraja, hendaklah bumi bersorak-sorai.
Antifon
Bersoraklah di hadapan Tuhan, rajamu
Mazmur 97 (98) Tuhan jaya dalam pengadilan
Mazmur ini membicarakan kedatangan pertama
Tuhan dan kepercayaan semua bangsa (S. Atanasius)
Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan,*
sebab Ia telah melakukan karya agung.
TanganNya mengerjakan keselamatan,*
dan lenganNya merebut kemenangan.
Tuhan telah memaklumkan penyelamatanNya *
dan menyatakan keadilanNya di hadapan para
bangsa.
Tuhan mengingat kasih dan kesetiaanNya *
terhadap umat Israel.
Segala penjuru bumi telah menyaksikan *
penyelamatan Allah kita.
Bersorak bagi Tuhan, hai seluruh bumi,*
bersorak gembira dan bernyanyilah.
Bernyanyilah bagi Tuhan dengan memetik
kecapi,*
dengan kecapi dan lagu merdu;
Dengan meniup nafiri dan sangkakala,*
bersoraklah di hadapan Tuhan, rajamu.
Bergemuruhlah hendaknya laut seisinya,*
bumi dan semua penghuninya.
Hendaklah segala sungai bertepuk tangan,*
dan gunung-gemunung bersorak
gembira di hadapan Tuhan.
Sebab Tuhan datang menguasai dunia,+
Ia menguasai dunia dengan adil *
dan para bangsa dengan jujur.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera
dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Bersoraklah di hadapan
Tuhan, rajamu
BACAAN
Kid. 2:8 – 3.5.
2:8 Dengarlah! Kekasihku! Lihatlah, ia datang,
melompat-lompat di atas gunung-gunung, meloncat-loncat di atas bukit-bukit.
2:9 Kekasihku serupa kijang, atau anak rusa.
Lihatlah, ia berdiri di balik dinding kita, sambil menengok-nengok melalui
tingkap-tingkap dan melihat dari kisi-kisi.
2:10 Kekasihku mulai berbicara kepadaku:
"Bangunlah manisku, jelitaku, marilah!
2:11 Karena lihatlah, musim dingin telah lewat,
hujan telah berhenti dan sudah lalu.
2:12 Di ladang telah nampak bunga-bunga, tibalah
musim memangkas; bunyi tekukur terdengar di tanah kita.
2:13 Pohon ara mulai berbuah, dan bunga pohon
anggur semerbak baunya. Bangunlah, manisku, jelitaku, marilah!
2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di
persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah
suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"
2:15 Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu,
rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun-kebun anggur, kebun-kebun anggur
kami yang sedang berbunga!
2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia
yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.
2:17 Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang
menghilang, kembalilah, kekasihku, berlakulah seperti kijang, atau seperti anak
rusa di atas gunung-gunung tanaman rempah-rempah!
3:1 Di atas ranjangku pada malam hari kucari
jantung hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia.
3:2 Aku hendak bangun dan berkeliling di kota;
di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari,
tetapi tak kutemui dia.
3:3 Aku ditemui peronda-peronda kota.
"Apakah kamu melihat jantung hatiku?"
3:4 Baru saja aku meninggalkan mereka, kutemui
jantung hatiku; kupegang dan tak kulepaskan dia, sampai kubawa dia ke rumah
ibuku, ke kamar orang yang melahirkan aku.
3:5 Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem,
demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu
membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!
=====
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani
lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Kedua – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP KEBATINAN
Pasal IX – HAL TAK ADANYA SEGALA PENGHIBURAN
8. Namun, penghiburan Ilahi itu diberikan agar orang
menjadi lebih kuat menghadapi kesulitan-kesulitan atau kesusahan. Godaan juga
akan menyusul, agar orang jangan merasa bangga karena telah menikmati rahmat
Tuhan. Si setan tidak tidur dan daging pun belum mati. Maka dari itu, kita
mesti selalu siap sedia bertempur, sebab musuh berada di kanan-kiri kita dan
tidak mengenal istirahat.
=====
DOA PENUTUP
Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau menghendaki
kelahiran PuteraMu Yesus Kristus menjadi dasar dan puncak iman kami. Bantulah
kami supaya bersatu dengan Dia, sebab Dialah
penyelamat seluruh umat manusia, yaitu Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati
Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin
mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda,
perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas
Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak
engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda,
jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam
cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di
dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan
jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah
pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang
sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster
Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan
bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian
(Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang
Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster
Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk
disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik
seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada
13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta
“… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember
1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada
Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri
karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta,
jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan
memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan
Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan
kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era
damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi
dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa
Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk
pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang
imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan
jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian
(biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah
janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian
dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda
Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima,
13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit.
Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah
meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada
16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock,
Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat.
Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah
janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal
sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.”
Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari
Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu
Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua
anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu,
“Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka,
dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan
status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa
Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario
dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.