Kamis, 2 Januari 2020
O PEKAN I
PW Santo Basilius Agung dan
Gregorius dari Nazianze
Uskup &
Pujangga (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada
permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Kita semua
gembira
Sambil
mengenangkan jasa
Para gembala
Gereja
Yang cinta
pada umatnya
Jiwa raga
seluruhnya
Dibaktikan
dengan nyata
Supaya kawanan
Tuhan
Sungguh terjamin
dan aman
Segala mara
bahaya
Ditangkis
gagah perkasa
Mereka tak
kenal lelah
Melayani umat
Allah
Terpujilah
Allah Bapa
Bersama Putera
dan RohNya
Yang
melimpahkan kurnia
Kepada kita
semua. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Tuhanlah
pelindung bagi setiap orang yang berharap padaNya, (M.P. Alleluya).
Mazmur 17 (18), 31-51 Ucapan syukur
Jika
Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Rom 8,31)
Kedaulatan Allah sempurna, †
dan pemerintahan Tuhan tahan uji,*
Dialah pelindung bagi setiap orang yang
berharap padaNya.
Sebab siapakah Allah, selain Tuhan ? *
Siapakah pelindung, selain Allah kita?
Dialah Allah yang memperkuat aku, *
Dialah pemurah, sempurnalah
kedaulatanNya.
Ia membuat aku berlari secepat rusa,*
dan menempatkan daku di gunung yang
aman.
Ia melatih tanganku untuk bertempur *
dan menganugerahkan busur yang sakti
kepada lenganku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Tuhanlah
pelindung bagi setiap orang yang berharap padaNya, (M.P. Alleluya).
Ant. 2 Ya
Tuhan, Engkau menopang aku dengan tangan yang kuat, (M.P. Alleluya).
V
Ya Tuhan, Engkau memberi aku perisai
yang menyelamatkan, †
menopang aku dengan tangan yang kuat *
dan menjadikan daku ulung berkat
kemenanganMu.
Engkau mempercepat langkahku,*
dengan kakiku tak pernah goyah.
Kukejar musuhku dan kutangkap mereka,*
aku pantang mundur sampai mereka
binasa.
Kurebahkan mereka hingga tak mungkin
bangun,*
mereka bergelimpangan di bawah kakiku.
Engkau memperkuat aku untuk bertempur,
*
Engkau menundukkan para penyerangku.
Engkau memaksa musuhku lari tunggang
langgang,*
segala lawanku kutumpas habis-habis.
Mereka mengaduh, tetapi tiada
penolong,*
mereka berteriak kepada Tuhan , tetapi
tiada jawaban.
Kutumbuk mereka menjadi seperti debu,*
kuinjak-injak mereka bagaikan lumpur.
Engkau membebaskan daku dari rakyat
yang mengamuk,*
mengebalkan daku terhadap racun bangsa
kafir.
Bangsa asing tunduk kepadaku, †
mereka taat, begitu mendengar perintahku,*
mereka tersungkur mengaku kalah.
Mereka pucat bagaikan mayat,*
hatinya beku dilumpuhkan ketakutan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Ya
Tuhan, Engkau menopang aku dengan tangan yang kuat, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Hiduplah
Tuhan, mulialah Allah penyelamatku, (M.P.
Alleluya).
VI
Hiduplah Tuhan, terpujilah
pelindungku,*
mulialah Allah penyelamatku.
Sebab Ia merebut kemenangan bagiku *
dan menaklukkan para bangsa kepadaku.
Ia menyelamatkan daku dari serangan
musuh *
dan membebaskan daku dari segala
lawanku.
Maka aku hendak memuliakan Dikau di
antara para bangsa *
dan bermazmur bagi namaMu, ya Tuhan
Engkau memasyhurkan rajaMu dengan
kemenangan, †
Engkau menyatakan kasih setiaMu kepada
Daud yang Kauurapi *
dan kepada keturunannya untuk
selama-lamanya.
Kemuliaaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Hiduplah Tuhan, mulialah Allah
penyelamatku, (M.P. Alleluya).
BACAAN
Kid. 4:1 – 5:1
4:1 Lihatlah,
cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik
telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari
pegunungan Gilead.
4:2 Gigimu bagaikan
kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang
beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada.
4:3 Bagaikan
seutas pita kirmizi bibirmu, dan elok mulutmu. Bagaikan belahan buah delima
pelipismu di balik telekungmu.
4:4 Lehermu
seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai
tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya.
4:5 Seperti
dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang yang tengah makan rumput
di tengah-tengah bunga bakung.
4:6 Sebelum
angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang, aku ingin pergi ke gunung
mur dan ke bukit kemenyan.
4:7 Engkau
cantik sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu.
4:8 Turunlah
kepadaku dari gunung Libanon, pengantinku, datanglah kepadaku dari gunung
Libanon, turunlah dari puncak Amana, dari puncak Senir dan Hermon, dari
liang-liang singa, dari pegunungan tempat macan tutul!
4:9 Engkau
mendebarkan hatiku, dinda, pengantinku, engkau mendebarkan hati dengan satu
kejapan mata, dengan seuntai kalung dari perhiasan lehermu.
4:10 Betapa
nikmat kasihmu, dinda, pengantinku! Jauh lebih nikmat cintamu dari pada anggur,
dan lebih harum bau minyakmu dari pada segala macam rempah.
4:11 Bibirmu
meneteskan madu murni, pengantinku, madu dan susu ada di bawah lidahmu, dan bau
pakaianmu seperti bau gunung Libanon.
4:12 Dinda,
pengantinku, kebun tertutup engkau, kebun tertutup dan mata air termeterai.
4:13 Tunas-tunasmu
merupakan kebun pohon-pohon delima dengan buah-buahnya yang lezat, bunga pacar
dan narwastu,
4:14 narwastu
dan kunyit, tebu dan kayu manis dengan segala macam pohon kemenyan, mur dan
gaharu, beserta pelbagai rempah yang terpilih.
4:15 O, mata air
di kebun, sumber air hidup, yang mengalir dari gunung Libanon!
4:16 --Bangunlah,
hai angin utara, dan marilah, hai angin selatan, bertiuplah dalam kebunku,
supaya semerbaklah bau rempah-rempahnya! Semoga kekasihku datang ke kebunnya
dan makan buah-buahnya yang lezat.
5:1 --Aku
datang ke kebunku, dinda, pengantinku, kukumpulkan mur dan rempah-rempahku,
kumakan sambangku dan maduku, kuminum anggurku dan susuku. Makanlah,
teman-teman, minumlah, minumlah sampai mabuk cinta!
=====
BACAAN PILIHAN
(bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione
Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian II –
NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP KEBATINAN
Pasal X – HAL
MERASA SYUKUR ATAS RAHMAT ALLAH
2. Ada hal-hal
yang merupakan rintangan besar bagi diturunkan rahmat Ilahi itu: kebebasan hati
yang semu (palsu) dan kepercayaan pada diri sendiri yang terlalu besar. Tuhan
telah berbuat baik dengan menganugerahkan rahmat penghiburan, tetapi manusia
berbuat tidak semestinya, jika setelah menerima anugerah itu ia tidak
mengembalikan segalanya kepada Tuhan sebagai ucapan syukur terimakasih.
Oleh karena
itu, anugerah rahmat itu tidak dapat terus mengalir ke dalam hati kita, sebab
kita tidak berterima kasih kepada yang memberinya dan karena kita tidak
mengembalikannya kepada Tuhan, sumber segala rahmat. Orang yang tahu berterima
kasih akan pemberian rahmat Ilahi, niscaya akan memperoleh rahmat baru lainnya,
sedangkan rahmat yang telah tersediakan bagi orang sombong akan dicabut dan
dianugerahkan kepada yang rendah hati.
DOA PENUTUP
Allah, sumber
kebenaran, GerejaMu telah Kauterangi dengan teladan dan pengajaran santo
Basilius agung dan Gregorius. Semoga kebenaranMu kami cari dengan rendah hati,
kami cintai sungguh-sungguh dan kami amalkan dengan setia. Demi Yesus Kristus,
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh
Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur
kepada Allah
======
Bapa yang Kekal,
Engkaulah satu-satunya Tuhan yang Abadi, Tuhan Yang adalah kasih, penuh belas
kasih dan ramah. Lihatlah Putera TunggalMu, Yesus Kristus, dan kasihanilah.
Kupersembahkan kepadaMu kesakitanNya pada penderaan di tiang, luka-luka dan
darahNya, bagi semua orang yang berada di bawah kutuk dosa nenek moyang mereka
dan ketidakpatuhan mereka melanggar perjanjian yang mereka buat denganMu.
Semoga Engkau membebaskan kami melalui penderaan PuteraMu, sembuhkanlah melalui
luka-lukaNya dan selamatkanlah melalui Darah BerhargaNya. Amin
Darah Berharga
Yesus Kristus – lepaskanlah kami dari kutuk-kutuk. Luka-luka Yesus Kristus –
sembuhkanlah luka-luka kami. Dengan penderaanMu – meteraikanlah kami. Amin
-----
“Semua yang ada
di bawah kutuk dan secara terus menerus mengucapkan doa ini akan dibebaskan
dari kutuk-kutuk mereka. Keluarga yang menderita dari kutuk akan dosa yang
dilakukan oleh nenek moyang mereka dan melakukan 144 novena melalui doa ini;
akan dibebaskan. Semua yang melanggar sebuah perjanjian dan seharusnya mati
akan diselamatkan dan juga dilepaskan dari kutuk mereka jika mereka secara
terus menerus mengucapkan doa ini dan bertobat. Anak-anakKu, betapa
mengerikannya jika mengalami murka Tuhan! Berpalinglah dari dosa-dosamu dan
hiduplah. Aku mengasihi kalian semua. Jadilah sembuh.”
Sumber: Buku
“Precious Blood of Jesus”
NIHIL OBSTAT:
Rev. Fr. Stephen Obiukwu Censor Deputatus Chairman, Doctrine and Faith
Committee Archdiocese of Onitsha, Anambra State, Nigeria 1 July 1999 Imprimatur
of Ayo-Maria Atoyebi. O.P., Bishop of Ilorin, Nigeria, June 17, 2001
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.