Jumat, 3 Januari 2020
O PEKAN I
Hari biasa Masa Natal
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah,
bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan,
perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada
permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Pada masa Natal ini
Yang tiap tahun kembali
KedatanganMu diingat
Sebagai juru selamat
Seluruh alam semesta
Laut darat seisinya
Girang bersyukur memnuji
Riang karna Kaudatangi
Kami yang sudah Kautebus
Dengan darahMu yang kudus
Ikut menyanyikan lagu
Di hari kelahiranMu
Mulyalah Engkau ya Tuhan
Yang lahir dari perawan
Serta Bapa dan Roh suci
Mulyalah kekal abadi. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Tuhanlah pelindung bagi setiap orang
yang berharap padaNya.
Mazmur 17 (18), 31-51
Jika Allah di pihak kita, siapakah yang
akan melawan kita? (Rom 8,31)
Kedaulatan Allah sempurna, †
dan pemerintahan Tuhan tahan uji,*
Dialah pelindung bagi setiap orang yang
berharap padaNya.
Sebab siapakah Allah, selain Tuhan ? *
Siapakah pelindung, selain Allah kita?
Dialah Allah yang memperkuat aku, *
Dialah pemurah, sempurnalah
kedaulatanNya.
Ia membuat aku berlari secepat rusa,*
dan menempatkan daku di gunung yang
aman.
Ia melatih tanganku untuk bertempur *
dan menganugerahkan busur yang sakti
kepada lenganku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Tuhanlah pelindung bagi setiap orang
yang berharap padaNya.
Antifon
Ya Tuhan, Engkau menopang aku dengan
tangan yang kuat.
Ya Tuhan, Engkau memberi aku perisai
yang menyelamatkan, †
menopang aku dengan tangan yang kuat *
dan menjadikan daku ulung berkat
kemenanganMu.
Engkau mempercepat langkahku,*
dengan kakiku tak pernah goyah.
Kukejar musuhku dan kutangkap mereka,*
aku pantang mundur sampai mereka
binasa.
Kurebahkan mereka hingga tak mungkin
bangun,*
mereka bergelimpangan di bawah kakiku.
Engkau memperkuat aku untuk bertempur,
*
Engkau menundukkan para penyerangku.
Engkau memaksa musuhku lari tunggang
langgang,*
segala lawanku kutumpas habis-habis.
Mereka mengaduh, tetapi tiada
penolong,*
mereka berteriak kepada Tuhan , tetapi
tiada jawaban.
Kutumbuk mereka menjadi seperti debu,*
kuinjak-injak mereka bagaikan lumpur.
Engkau membebaskan daku dari rakyat
yang mengamuk,*
mengebalkan daku terhadap racun bangsa
kafir.
Bangsa asing tunduk kepadaku, †
mereka taat, begitu mendengar
perintahku,*
mereka tersungkur mengaku kalah.
Mereka pucat bagaikan mayat,*
hatinya beku dilumpuhkan ketakutan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Ya Tuhan, Engkau menopang aku dengan
tangan yang kuat.
Antifon
Hiduplah Tuhan, mulialah Allah
penyelamatku.
Hiduplah Tuhan, terpujilah
pelindungku,*
mulialah Allah penyelamatku.
Sebab Ia merebut kemenangan bagiku *
dan menaklukkan para bangsa kepadaku.
Ia menyelamatkan daku dari serangan
musuh *
dan membebaskan daku dari segala
lawanku.
Maka aku hendak memuliakan Dikau di antara
para bangsa *
dan bermazmur bagi namaMu, ya Tuhan
Engkau memasyhurkan rajaMu dengan
kemenangan, †
Engkau menyatakan kasih setiaMu kepada
Daud yang Kauurapi *
dan kepada keturunannya untuk
selama-lamanya.
Kemuliaaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Hiduplah Tuhan,
mulialah Allah penyelamatku.
BACAAN
Kid. 5:2 – 6:2
5:2 Aku tidur,
tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu,
dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan
rambutku penuh tetesan embun malam!"
5:3 "Bajuku
telah kutanggalkan, apakah aku akan mengenakannya lagi? Kakiku telah kubasuh,
apakah aku akan mengotorkannya pula?"
5:4 Kekasihku
memasukkan tangannya melalui lobang pintu, berdebar-debarlah hatiku.
5:5 Aku bangun
untuk membuka pintu bagi kekasihku, tanganku bertetesan mur; bertetesan cairan
mur jari-jariku pada pegangan kancing pintu.
5:6 Kekasihku
kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti pingsan aku
ketika ia menghilang. Kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak
disahutnya.
5:7 Aku
ditemui peronda-peronda kota, dipukulinya aku, dilukainya, selendangku dirampas
oleh penjaga-penjaga tembok.
5:8 Kusumpahi
kamu, puteri-puteri Yerusalem: bila kamu menemukan kekasihku, apakah yang akan
kamu katakan kepadanya? Katakanlah, bahwa sakit asmara aku!
5:9 --Apakah
kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, hai jelita di antara wanita?
Apakah kelebihan kekasihmu dari pada kekasih yang lain, sehingga kausumpahi
kami begini?
5:10 --Putih
bersih dan merah cerah kekasihku, menyolok mata di antara selaksa orang.
5:11 Bagaikan
emas, emas murni, kepalanya, rambutnya mengombak, hitam seperti gagak.
5:12 Matanya
bagaikan merpati pada batang air, bermandi dalam susu, duduk pada kolam yang
penuh.
5:13 Pipinya
bagaikan bedeng rempah-rempah, petak-petak rempah-rempah akar. Bunga-bunga
bakung bibirnya, bertetesan cairan mur.
5:14 Tangannya
bundaran emas, berhiaskan permata Tarsis, tubuhnya ukiran dari gading, bertabur
batu nilam.
5:15 Kakinya
adalah tiang-tiang marmar putih, bertumpu pada alas emas murni. Perawakannya
seperti gunung Libanon, terpilih seperti pohon-pohon aras.
5:16 Kata-katanya
manis semata-mata, segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah kekasihku,
demikianlah temanku, hai puteri-puteri Yerusalem.
6:1 --Ke mana
perginya kekasihmu, hai jelita di antara wanita? Ke jurusan manakah kekasihmu
pergi, supaya kami mencarinya besertamu?
6:2 --Kekasihku
telah turun ke kebunnya, ke bedeng rempah-rempah untuk menggembalakan domba
dalam kebun dan memetik bunga bakung.
=====
BACAAN PILIHAN
(bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione
Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian II –
NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP KEBATINAN
Pasal X – HAL
MERASA SYUKUR ATAS RAHMAT ALLAH
3. Saya tidak
menginginkan penghiburan yang menghilangkan rasa sakit akibat dosa dan saya
tidak mengharapkan hidup yang muluk-muluk yang menyebabkan saya menjadi
sombong. Sebab tidak semua yang muluk-muluk itu suci, tidak semua yang nikmat
rasanya itu baik, tidak semua keinginan itu murni, dan tidak semua yang disukai
orang itu berkenan kepada Tuhan. Dengan senang hati, kita harus menerima rahmat
yang menyebabkan kita menjadi lebih rendah hati dan lebih taat, lebih tidak
mementingkan diri kita sendiri. Jika telah memperoleh pengajaran dari rahmat
Ilahi dan telah mengalami pencobaan dengan dicabutnya rahmat tadi, orang tentu
tidak berani membanggakan diri bahwa ia mampu berbuat sesuatu yang baik.
Sebaliknya, ia mesti mengakui bahwa ia sangat miskin tidak berdaya. “Berilah
kepada Allah barang yang wajib diberikan kepada Allah” (bdk. Mat 22:21), dan
terimalah barang yang kita punya. Ini berarti kita mesti berterima kasih kepada
Tuhan atas rahmat yang diberikan kepada kita, dan selanjutnya kita akui, bahwa
segala kesalahan dan hukuman yang setimpal itu adalah akibat kelalaian kita
sendiri.
DOA PENUTUP
Tuhan,
PuteraMu telah meninggikan derajat manusia, karena dilahirkan perawan suci.
Semoga kami yang telah dijadikan makhluk baru, tidak lagi dicemari oleh dosa.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau
dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur
kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati
Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin
mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga
dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda,
perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas
Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak
engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda,
jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam
cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di
dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan
jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah
pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang
sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster
Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan
bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian
(Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang
Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster
Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk
disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik
seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada
13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta
“… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember
1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada
Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri
karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta,
jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan
memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan
Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan
kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era
damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi
dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa
Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk
pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang
imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan
jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian
(biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah
janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian
dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda
Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima,
13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit.
Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah
meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada
16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock,
Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat.
Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah
janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan
status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa
Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario
dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.