Senin, 4 November 2019
Pekan Biasa XXXI – O Pekan III
Pw S. Karolus
Borromeus, Usk (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ya gembala yang terhormat
Trimalah pujian umat
Tuhan sendiri terharu
Bila kami memujimu.
Kristuslah imam abadi
Yang menghidupkan kembali
Umat baru bagi Allah
Bagaikan mempelai indah.
Iapun sudah berkenan
Memilih dan mentahbiskan
Engkau menjadi pelayan
Gembala umat beriman.
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra dan RohNya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada kita semua. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Barang
siapa ingin menjadi yang pertama hendaknya menjadi yang terakhir dan melayani semua orang, (M.P. Alleluya).
Mazmur 20 (21), 2-8, 14
Karena kuasaMu, ya Tuhan, raja
bergembira,*
atas penyelamatanMu ia bersuka cita.
Keinginan hatinya telah Kau penuhi,*
permintaan doanya tidak Kau tolak.
Sejak dahulu Kau kurniai dia berkat
berlimpah,*
di atas kepalanya Kau taruh mahkota
emas murni.
Hidup dimintanya: Kau beri kepadanya,*
umur panjang untuk selamanya.
Besarlah kemuliaannya berkat
pertolonganMu,*
keagungan dan semarak Kau anugerahkan
kepadanya.
Kau jadikan dia berkat untuk
selamanya,*
seri wajahMu membahagiakan dia.
Sungguh raja percaya kepada Tuhan,*
dan karena kasih setia Allah yang
mahatinggi ia tidak goyah.
Bangkitlah, ya Tuhan, dan nyatakanlah
kuasaMu,*
kami akan bernyanyi dan bermadah atas
keperkasaanMu.
Kemuliaaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Barang
siapa ingin menjadi yang pertama hendaknya menjadi yang terakhir dan melayani semua orang, (M.P. Alleluya).
Ant. 2 Bila
para pemimpin gembala datang, kamu akan memperoleh mahkota mulia yang tak dapat
layu, (M.P. Alleluya).
Mazmur 91 (92)
I
Betapa baiklah bersyukur kepada
Tuhan,*
memuji namaMu, Allah yang maha tinggi;
Mewartakan kasihMu pagi hari,*
dan kesetiaanMu diwaktu malam;
dengan membunyikan gambus dan kecapi,*
dengan iringan celempung.
Sebab Engkau menggembirakan daku
dengan karyaMu yang agung,*
aku bersorak sorai karena perbuatan
tanganMu.
Betapa agung pekerjaanMu, ya Tuhan,*
betapa luhur segala rencanaMu.
Orang bodoh tidak dapat menyadarinya,*
orang dungu tidak akan mengerti.
Biarpun orang jahat meriap seperti
rumput, †
dan orang durhaka berkembang pesat,*
namun mereka akan binasa
selama-lamanya.
Sedangkan Engkau, ya Tuhan,*
Engkau luhur selama-lamanya.
Kemuliaaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Bila
para pemimpin gembala datang, kamu akan memperoleh mahkota mulia yang tak dapat
layu, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Hai
hamba yang baik dan setia, masuklah
dalam sukacita Tuhanmu, (M.P. Alleluya).
II
Sebab para musuhMu akan binasa,
para penjahat Kau cerai beraikan.
Tetapi aku Kau jadikan kuat seperti
banteng,*
dan Kau urapi dengan minyak yang harum
mewangi.
Orang jujur bertumbuh bagaikan palma,*
berkembang bagaikan pohon jati.
Mereka ditanam dekat bait Tuhan,*
bertunas di pelataran rumah Allah.
Pada masa tua pun mereka masih
berbuah,*
dan tetap subur dan segar.
Mereka mewartakan, betapa adillah
Tuhan pelindungku,*
tak ada kecurangan padaNya.
Kemuliaaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Hai
hamba yang baik dan setia, masuklah
dalam sukacita Tuhanmu, (M.P. Alleluya).
BACAAN
Yer. 37:21; 38:14-28
Yer 37:21 Raja Zedekia memberi perintah, lalu orang
menahan Yeremia di pelataran penjagaan dan memberikan setiap hari kepadanya
sepotong roti dari jalan tukang roti, sampai pada waktu segala roti habis di
kota itu. Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran penjagaan itu.
Yer 38:14 Raja Zedekia menyuruh orang membawa nabi
Yeremia kepadanya di pintu yang ketiga pada rumah TUHAN. Berkatalah raja kepada
Yeremia: "Aku mau menanyakan sesuatu kepadamu; janganlah sembunyikan
apa-apa kepadaku!"
Yer 38:15 Jawab Yeremia kepada Zedekia: "Apabila
aku memberitahukannya kepadamu, tentulah engkau akan membunuh aku, bukan? Dan
apabila aku memberi nasihat kepadamu, engkau tidak juga akan mendengarkan
aku!"
Yer 38:16 Lalu bersumpahlah raja Zedekia dengan
diam-diam kepada Yeremia, katanya: "Demi TUHAN yang hidup yang telah
memberi nyawa ini kepada kita, aku tidak akan membunuh engkau dan tidak akan
menyerahkan engkau ke dalam tangan orang-orang yang berusaha mencabut nyawamu
itu!"
Yer 38:17 Sesudah itu berkatalah Yeremia kepada
Zedekia: "Beginilah firman TUHAN, Allah semesta alam, Allah Israel: Jika
engkau keluar menyerahkan diri kepada para perwira raja Babel, maka nyawamu
akan terpelihara, dan kota ini tidak akan dihanguskan dengan api; engkau dengan
keluargamu akan hidup.
Yer 38:18 Tetapi jika engkau tidak menyerahkan diri
kepada para perwira raja Babel, maka kota ini akan diserahkan ke dalam tangan
orang-orang Kasdim yang akan menghanguskannya dengan api; dan engkau sendiri
tidak akan luput dari tangan mereka."
Yer 38:19 Kemudian berkatalah raja Zedekia kepada
Yeremia: "Aku takut kepada orang-orang Yehuda yang menyeberang kepada
orang Kasdim itu; nanti aku diserahkan ke dalam tangan mereka, sehingga mereka
mempermainkan aku."
Yer 38:20 Yeremia menjawab: "Hal itu tidak akan
terjadi! Dengarkanlah suara TUHAN dalam hal apa yang kukatakan kepadamu, maka
keadaanmu akan baik dan nyawamu akan terpelihara.
Yer 38:21 Tetapi jika engkau enggan menyerahkan diri,
maka inilah firman yang dinyatakan TUHAN kepadaku:
Yer 38:22 Sungguh, semua perempuan yang masih tinggal
di istana raja Yehuda digiring ke luar ke hadapan para perwira raja Babel
sambil berseru: Engkau diperdayakan, dikalahkan oleh sahabat-sahabatmu. Tetapi
baru saja kakimu terperosok ke dalam lumpur, mereka sudah berpaling pulang.
Yer 38:23 Semua isterimu dan anak-anakmu akan digiring
ke luar ke hadapan orang-orang Kasdim itu. Dan engkau sendiri tidak akan
terluput dari tangan mereka, tetapi engkau akan tertangkap oleh raja Babel. Dan
kota ini akan dihanguskan dengan api."
Yer 38:24 Lalu berkatalah Zedekia kepada Yeremia:
"Janganlah ada orang yang mengetahui tentang pembicaraan ini, supaya
engkau jangan mati.
Yer 38:25 Apabila para pemuka mendengar, bahwa aku
telah berbicara dengan engkau, lalu mereka datang meminta kepadamu:
Beritahukanlah kepada kami apa yang telah kaukatakan kepada raja dan apa yang
telah dikatakan raja kepadamu; janganlah sembunyikan kepada kami, supaya engkau
jangan kami bunuh!,
Yer 38:26 maka haruslah kaukatakan kepada mereka: Aku
menyampaikan permohonanku ke hadapan raja, supaya aku jangan dikembalikannya ke
rumah Yonatan untuk mati di sana."
Yer 38:27 Memang semua pemuka itu datang bertanya
kepada Yeremia, tetapi ia memberi jawab kepada mereka tepat seperti segala yang
diperintahkan raja. Maka mereka membiarkan dia, sebab sesuatupun dari
pembicaraan itu tidak ada yang diketahui siapapun.
Yer 38:28 Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran
penjagaan itu sampai kepada hari Yerusalem direbut.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione
Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Pertama –
NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal XXIII – HAL
MERENUNGKAN KEMATIAN
7. Hai orang dungu,
mengapa kita mengira akan hidup lama, sedangkan kini kita tidak tentu akan satu
hari saja! Berapa banyak orang yang tertipu dan sekonyong-konyong meninggal
dunia? Tidakkah kita sering mendengar orang berkata, “Ia mati ditusuk pedang,
ia mati tenggelam, ia jatuh dari atas dan patah lehernya; yang lain mati sedang
makan dan yang lain lagi sedang bermain? Orang itu mati terbakar, orang ini
mati karena senjata, yang satu karena penyakit pes dan yang lain karena dibunuh
orang. Demikianlah semua orang akhirnya mati, dan hidup manusia berlalu bagai bayangan.
=====
DOA PENUTUP
Tuhan yang membaharui segalanya,
kuatkanlah kiranya dalam umatMu semangat yang memenuhi uskupMu santo Karolus
Borromeus. Semoga GerejaMu selalu diperbaharui dan semakin menyerupai Kristus,
sehingga sanggup menunjukkan wajah Kristus kepada dunia. Sebab Dialah
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh
kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya
demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati
Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah
kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya
kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada
cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan menemaniku
selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi
persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.