Jumat, 8 November 2019
Pekan Biasa XXXI – O Pekan III
Hari Biasa (H)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Kristus dampingilah kami
Dengan kasih yang sejati
Yang sudah Kau perjuangkan
Di salib sebagai kurban
Kami mohon penuh iman
Kelimpahan pengampunan
Atas segala tindakan
Yang tak tertanggungjawabkan
Lindungilah para putra
Dari segala bencana
Berkat salib tanda jaya
Yang tersiram darah mulya
Terpujilah Yesus Kristus
Sabda Bapa yang diutus
Menjadi juruselamat
Membagikan Roh dan rahmat.
Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Aku lesu karena menangis
sambil mengharapkan Dikau, ya Allahku, (M.P.
Alleluya)
Mazmur 68 (69), 2-22.30-37 Cinta akan rumahMu membakar aku
Yesus diberi minum
anggur bercampur empedu (Mat 27,34)
I
Selamatkanlah aku, ya
Allah,*
sebab banjir maut telah naik
sampai ke leherku!
Aku tenggelam dalam tubir
pratala,*
tiada tempat bertumpu
Aku terperosok ke air yang
dalam,*
gelombang yang
berpusar-pusar menelan daku
Aku lesu karena menangis,
dan kerongkonganku menjadi parau,*
mataku pudar karena aku
mengharapkan Dikau, ya Allahku.
Banyaklah orang yang
membenci aku tanpa alasan,*
banyaknya melebihi rambut di
kepalaku
Banyaklah orang yang hendak
membinasakan daku,*
yang memusuhi aku tanpa
sebab
Aku dipaksa untuk
mengembalikan *
harta yang tidak kurampas.
Ya Allah, Engkau mengetahui
kebodohanku,*
dan kesalahanku tidak
tersembunyi bagiMu
Janganlah orang yang
berharap padaMu, dikecewakan karena aku
ya Tuhan, Allah segala
kuasa!
Janganlah orang yang mencari
Engkau dihina karena aku,*
ya Allah Israel!
Demi Engkaulah aku
menanggung cercaan,*
dan noda meliputi mukaku
Aku menjadi orang luar bagi
kaum kerabatku,*
orang asing bagi saudara
kandungku
Sebab cinta akan rumahMu
membakar aku,*
dan hojatan yang dilontarkan
kepadaMu menimpa diriku
Aku menyiksa diri dengan
berpuasa,*
namun hanya cercaan yang
kuterima
Aku mengenakan pakaian
bertapa,*
namun hanya sindiran yang
kudengar
Aku menjadi buah bibir bagi
orang yang duduk di pintu gerbang,*
dan lagu ejekan bagi para
pemabuk
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 1 Aku lesu karena menangis
sambil mengharapkan Dikau, ya Allahku, (M.P.
Alleluya)
Ant. 2 Mereka memberi aku makan
racun dan waktu aku haus mereka memberi aku minum cuka.
II
Tetapi aku, aku berdoa
kepadaMu, ya Tuhan, †
semoga Engkau berkenan
padaku, ya Allah. *
demi kasihMu yang besar jawablah aku.
Demi kesetiaanMu tolonglah
dan selamatkanlah daku, *
jangan sampai aku tenggelam
dalam tubir pratala
Lepaskanlah aku dari ancaman
maut *
dan dari air yang dalam!
Janganlah air yang
berpusar-pusar menarik aku ke bawah,†
janganlah tubir menelan
daku,*
atau mulut pratala memangsa
aku
Jawablah aku, ya Tuhan,
sebab kasih setiaMu berlimpah,*
pandanglah aku demi rahmatMu
yang besar!
Janganlah memalingkan
wajahMu daripadaku,*
jawablah aku segera, karena
aku tersesak
Datanglah kepadaku, ya
Allah, tebuslah aku,*
bebaskanlah aku dari sarang
musuhku
Engkau mengenal kehinaanku,*
keaiban dan nodaku ada di
hadapanMu
Kehinaan telah mematahkan
hatiku,*
aku menjadi putus asa
Aku mencari penolong, tetapi
tidak ada,*
aku mencari penghibur,
tetapi tidak kudapati
Mereka malahan memberi aku
makan racun,*
dan waktu aku haus, mereka
memberi aku minum cuka.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 2 Mereka memberi aku makan
racun dan waktu aku haus mereka memberi aku minum cuka.
Ant. 3 Hai orang yang mencari Allah,
semoga hatimu hidup kembali, (M.P.
Alleluya).
III
Aku ini tertindas dan
kesakitan,*
semoga Allah menolong dan
melindungi aku
Aku akan memuji nama Allah
dengan nyanyian,*
mengagungkan Dia dengan lagu
syukur
Pujianku menyenangkan Tuhan
melebihi kurban sapi, *
melebihi kurban banteng yang
bertanduk dan berkuku.
Dengarkanlah, hai orang yang
tertindas, †
bersukacitalah, hai orang
yang mencari Allah,*
semoga hatimu hidup kembali!
Sebab Allah mendengarkan
kaum miskin,*
Tuhan tidak memandang hina
orang yang berpaut padaNya
Biarlah langit dan bumi memuji
Dia,*
lautan dan segala yang
bergerak di dalamnya
Allah pasti akan
menyelamatkan Sion †
dan membangun kembali
kota-kota Yehuda,*
Dan orang-orang buangan akan
mewarisi kota-kota itu,*
dan umat yang mencintai
Tuhan akan diam di sana
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 3 Hai orang yang mencari Allah,
semoga hatimu hidup kembali, (M.P.
Alleluya).
BACAAN
Yer. 42:1-16; 43:4-7
Yer 42:1 Kemudian datanglah semua perwira tentara,
di antaranya Yohanan bin Kareah dan Azarya bin Hosaya, beserta seluruh rakyat,
dari yang kecil sampai kepada yang besar,
Yer 42:2 dan mereka berkata kepada nabi Yeremia:
"Biarlah kiranya permohonan kami sampai di hadapanmu! Berdoalah untuk kami
kepada TUHAN, Allahmu, untuk seluruh sisa ini; sebab dari banyak orang hanya
sedikit saja kami yang tinggal, seperti yang kaulihat dengan matamu sendiri.
Yer 42:3 Semoga TUHAN, Allahmu, memberitahukan
kepada kami jalan yang harus kami tempuh dan apa yang harus kami lakukan."
Yer 42:4 Jawab nabi Yeremia kepada mereka:
"Permohonanmu sudah kudengar! Lihat, aku akan berdoa kepada TUHAN,
Allahmu, seperti yang kamu minta itu, dan segala firman, yang diberi TUHAN
sebagai jawab, akan kuberitahukan kepadamu; sepatah katapun tidak akan
kudiamkan kepadamu!"
Yer 42:5 Berkatalah mereka kepada Yeremia:
"Biarlah TUHAN menjadi saksi yang benar dan yang dapat dipercaya terhadap
kami, jika kami tidak berbuat menurut segala firman yang disuruh TUHAN,
Allahmu, kausampaikan kepada kami.
Yer 42:6 Maupun baik ataupun buruk, kami akan
mendengarkan suara TUHAN, Allah kita, yang kepada-Nya kami mengutus engkau,
supaya keadaan kami baik, oleh karena kami mendengarkan suara TUHAN, Allah
kita."
Yer 42:7 Sesudah sepuluh hari datanglah firman TUHAN
kepada Yeremia.
Yer 42:8 Lalu Yeremia memanggil Yohanan bin Kareah
dan semua perwira tentara yang ada bersama-sama dengan dia, dan seluruh rakyat,
dari yang kecil sampai kepada yang besar.
Yer 42:9 Berkatalah ia kepada mereka:
"Beginilah firman TUHAN, Allah Israel yang kepada-Nya kamu telah mengutus
aku untuk menyampaikan permohonanmu ke hadapan-Nya:
Yer 42:10 Jika kamu tinggal tetap di negeri ini, maka
Aku akan membangun dan tidak akan meruntuhkan kamu, akan membuat kamu tumbuh
dan tidak akan mencabut kamu; sebab Aku menyesal telah mendatangkan malapetaka
kepadamu.
Yer 42:11 Janganlah takut kepada raja Babel yang kamu
takuti itu. Janganlah takut kepadanya, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku
menyertai kamu untuk menyelamatkan kamu dan untuk melepaskan kamu dari
tangannya.
Yer 42:12 Aku akan membuat kamu mendapat belas kasihan,
sehingga ia merasa belas kasihan kepadamu dan membiarkan kamu tinggal di
tanahmu.
Yer 42:13 Tetapi jika kamu tidak mau mendengarkan suara
TUHAN, Allahmu, dengan mengatakan: Kami tidak mau tinggal di negeri ini!,
Yer 42:14 sebab pikirmu: Tidak! Kami mau pergi ke
negeri Mesir, di mana kami tidak akan mengalami pertempuran, tidak akan
mendengar bunyi sangkakala dan tidak akan menderita kelaparan; di sanalah kami
akan tinggal!,
Yer 42:15 maka dengarkanlah sekarang firman Allah, hai
sisa Yehuda: Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Jika kamu
sungguh-sungguh berniat hendak pergi ke Mesir, dan memang kamu pergi dan tinggal
sebagai orang asing di sana,
Yer 42:16 maka pedang yang kamu takuti itu akan menimpa
kamu di negeri Mesir, dan kelaparan yang kamu gentarkan itu tidak
putus-putusnya mengejar-ngejar kamu di Mesir, sampai kamu mati di sana.
Yer 43:4 Demikianlah Yohanan bin Kareah dan semua
perwira tentara serta seluruh rakyat tidak mau mendengarkan suara TUHAN untuk
tinggal di tanah Yehuda.
Yer 43:5 Lalu Yohanan bin Kareah dan semua perwira
tentara itu mengumpulkan seluruh sisa Yehuda, yakni semua orang yang telah kembali
dari antara segala bangsa, ke mana mereka telah berserak-serak, untuk menetap
di tanah Yehuda,
Yer 43:6 laki-laki, perempuan, anak-anak,
puteri-puteri raja dan setiap orang yang telah dibiarkan Nebuzaradan, kepala
pasukan pengawal, pada Gedalya bin Ahikam bin Safan; juga nabi Yeremia dan
Barukh bin Neria.
Yer 43:7 Lalu mereka pergi ke tanah Mesir, sebab
mereka tidak mau mendengarkan suara TUHAN. Maka sampailah mereka di Tahpanhes.
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione
Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal
XXIV – HAL PENGADILAN TERAKHIR DAN HUKUMAN DOSA
2.
Orang yang mengalami penderitaan dari orang lain dan oleh karenanya lebih
menyesal atas kesalahan orang lain daripada atas ketidakadilan yang dideritanya
sendiri, orang itu di dunia ini boleh dikatakan sudah menderita siksaan api
penyucian yang berat, tetapi bahagia baginya. Demikian pula adanya dengan orang
yang suka berdoa bagi mereka yang merintangi pekerjaannya, dan dengan segala
senang hati mau memberi maaf kepada mereka; yang tidak ragu-ragu pula minta
maaf kepada orang lain dan yang lebih cenderung kepada rasa belas kasihan
daripada rasa marah. Demikian juga halnya dengan orang yang sering kali bersikap
keras terhadap dirinya sendiri dan berusaha agar hawa nafsunya tunduk kepada
jiwanya. Lebih baik kita sekarang membersihkan dosa-dosa dan
kesalahan-kesalahan kita daripada harus menderita hukuman di kemudian hari.
Sungguh, kita menipu diri sendiri bila cinta kita terhadap badan kita tidak
teratur.
=====
DOA PENUTUP
Allah yang amat baik hati,
Engkau menyatakan kuasaMu yang tak terhingga terutama dengan menyayangi dan
mengasihani kami. Limpahilah kami dengan rahmatMu, agar kami berusaha mencapai janjiMu
dan kelak ikut merayakan sukacita surgawi.
Demi Yesus Kristus,
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh
Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau
Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku,
si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu
Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir
Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
Sudah mengenal SKAPULIR LIMA LIPAT?
Skapulir Lima Lipat (Fivefold Scapular)
awalnya adalah skapulir Empat Lipat (Coklat, Hitam, Biru, dan Putih), dan
dikenal sebagai Skapulir Ordo Redemptoris karena para bapa Redemptoris mulanya diberikan kewenangan khusus, untuk
selamanya, oleh Tahta Suci untuk memberkati dan meng-investitur skapulir
tersebut pada tahun 1803 dan untuk mendaftarkan umat beriman ke dalam
masing-masing konfraternitas. Pada tahun 1847, Skapulir Merah, Passionis,
ditambahkan pada empat skapulir lainnya sehingga menjadi lima Skapulir yang
saat ini disebut sebagai Skapulir Lima Lipat, dan pada tahun 1886 Paus Leo XIII
memberikan izin untuk memberkati dan menggabungkan lima skapulir secara
kumulatif, dan kemudian Gereja memperluas kewenangan ini (untuk memberkati dan
melakukan investitur) kepada setiap imam.
Keterangan selengkapnya dapat dibaca pada link
berikut ini:
https://brevirharian.blogspot.com/p/skapulir-lima-lipat-fivefold-scapular.html
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.