Kamis, 7 November 2019
Pekan Biasa XXXI – O Pekan III
Hari Biasa (H)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Kristus penebus ilahi
Bersabdalah pada kami
Singkirkanlah kejahatan
Supaya iman bertahan
Jangan kami memikirkan
Dugaan yang bukan-bukan
Tentang sesama saudara
Hingga keruh suasana.
Smoga kami berusaha
Membina kasih setia
Agar dalam segalanya
Kerukunan tetap nyata
Terpujilah Kristus raja
Dan Bapa mahakuasa
Serta Roh penghibur suci
Sumber kasih yang sejati
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Pandanglah, ya Tuhan, dan
perhatikanlah penghinaan yang menimpa kami.
Mazmur 88 (89), 39-53 Ratap tangis tentang
keruntuhan wangsa Daud
Allah mengangkat
seorang penyelamat yang gagah perkasa, putera Daud hambaNya (Luk 1,69)
IV
Ya Tuhan, Engkau menolak
wangsa Daud dalam murkaMu,*
Engkau memarahi raja yang
Kauurapi.
Engkau membatalkan
perjanjian dengan hambaMu,*
menajiskan mahkotanya
seperti kotoran.
Engkau menggempur
temboknya,*
meruntuhkan bentengnya
menjadi puing.
Semua orang yang lewat
merampoknya,*
dan ia menjadi tertawaan
tetangganya.
Engkau menguatkan tangan
para lawannya,*
membuat semua musuhnya
bersukacita.
Dalam murkaMu Engkau
membalikkan mata pedangnya,*
melumpuhkan kesaktian
senjatanya.
Engkau memudarkan
kegemilangannya di antara pasukannya,*
mencampakkan takhtanya ke
tanah.
Engkau mempersingkat masa
mudanya,*
mempermalukan kejantanannya
dengan kemandulan.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 1 Pandanglah, ya Tuhan, dan
perhatikanlah penghinaan yang menimpa kami. menimpa kami.
Ant. 2 Akulah tunas dan keturunan
Daud, bintang timur yang gilang gemilang, (M.P.
Alleluya).
V
Masih berapa lamakah, ya
Tuhan, Engkau memalingkan diri?*
Masih berapa lamakah, ya
Allah, murkaMu berkobar-kobar laksana api?
Ingatlah akan kesusahanku,
akan kerapuhan hidupku!*
Betapa sia-sialah
Kauciptakan semua manusia!
Adakah orang hidup yang
tidak mengalami kematian? *
Adakah orang yang dapat
meloloskan diri dari alam maut?
Dimanakah kasih setiaMu yang
dahulu, ya Tuhan,*
yang telah Kausumpahkan
kepada Daud demi kesetiaanMu?
Ya Tuhan, perhatikanlah
penghinaan yang menimpa hambaMu,*
segala tombak bangsa kafir
menusuk dadaku
Perhatikanlah, ya Tuhan,
bahwa musuhMu menghina aku, *
mereka mendurhaka melawan
raja yang Kauurapi
Terpujilah Tuhan *
selama-lamanya. Amin
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 2 Akulah tunas dan keturunan
Daud, bintang timur yang gilang gemilang, (M.P.
Alleluya).
Ant. 3 Tahun-tahun kami lenyap
bagaikan rumput, dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah, (M.P. Alleluya).
Mazmur 89 (90) Limpahkanlah kemurahanMu
kepada kami
Di hadapan Tuhan
satu hari sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun sama seperti satu hari (2
Ptr 3,8)
Tuhan, Engkaulah pelindung
kami *
turun temurun
Sebelum gunung gemunung
dijadikan,†
sebelum bumi dan jagat
dilahirkan,*
dari kekal sampai kekal
Engkaulah Allah.
Engkau mengembalikan manusia
kepada debu *
dengan bersabda:
“Kembalilah, hai anak Adam!”
Sebab bagiMu seribu tahun
sama dengan hari kemarin,*
sama dengan satu giliran
ronda malam.
Manusia hilang lenyap
seperti mimpi,*
seperti rumput yang disabit.
Pagi-pagi berkembang dan
berbunga,*
waktu sore layu dan kering.
Hati kami hancur luluh
karena amarahMu,*
karena geram murkaMu kami
remuk redam
Kesalahan kami Kaubeberkan
di hadapanMu,*
dan dosa kami yang
tersembunyi terbongkar dalam pandanganMu.
Segala hari kami lenyap
dalam murkaMu,*
segenap tahun kami hilang
bagaikan nafas
Batas umur kami tujuh puluh
tahun,*
atau delapan puluh jika kuat
Dan hampir seluruhnya susah
dan derita,*
dalam sekejap mata kami
lenyap.
Mengapa gerangan Engkau
murka begitu hebat? *
Mengapa orang takwa
Kaumarahi?
Ajarlah kami
menghitung-hitung hidup kami,*
supaya kami beroleh budi
yang arif.
Kembalilah kepada kami, ya
Tuhan! Mengapa Engkau terlambat? *
Kasihanilah kami, para
hambaMu!
Penuhilah kami dengan kasih
setiaMu waktu pagi,*
supaya kami bernyanyi
gembira seumur hidup
Berilah kami kegembiraan
seimbang dengan hari-hari penderitaan kami,*
seimbang dengan tahun-tahun
kemalangan kami
Perlihatkanlah karyaMu
kepada para hambaMu,*
dan keagunganMu kepada
anak-anak mereka
Ya Tuhan, limpahkanlah
kemurahanMu kepada kami *
dan teguhkanlah pekerjaan
tangan kami.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 3 Tahun-tahun kami lenyap
bagaikan rumput, dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah, (M.P. Alleluya).
BACAAN
Yer. 31:15-22,27-34
Yer 31:15 Beginilah firman TUHAN: Dengar! Di Rama
terdengar ratapan, tangisan yang pahit pedih: Rahel menangisi anak-anaknya, ia
tidak mau dihibur karena anak-anaknya, sebab mereka tidak ada lagi.
Yer 31:16 Beginilah firman TUHAN: Cegahlah suaramu dari
menangis, dan matamu dari mencucurkan air mata, sebab untuk jerih payahmu ada
ganjaran, demikianlah firman TUHAN; mereka akan kembali dari negeri musuh.
Yer 31:17 Masih ada harapan untuk hari depanmu,
demikianlah firman TUHAN: anak-anak akan kembali ke daerah mereka.
Yer 31:18 Telah Kudengar sungguh-sungguh Efraim
meratap: Engkau telah menghajar aku, dan aku telah menerima hajaran, seperti
anak lembu yang tidak terlatih. Bawalah aku kembali, supaya aku berbalik, sebab
Engkaulah TUHAN, Allahku.
Yer 31:19 Sungguh, sesudah aku berbalik, aku menyesal,
dan sesudah aku tahu akan diriku, aku menepuk pinggang sebagai tanda berkabung;
aku merasa malu dan bernoda, sebab aku menanggung aib masa mudaku.
Yer 31:20 Anak kesayangankah gerangan Efraim bagi-Ku
atau anak kesukaan? Sebab setiap kali Aku menghardik dia, tak putus-putusnya
Aku terkenang kepadanya; sebab itu hati-Ku terharu terhadap dia; tak dapat
tidak Aku akan menyayanginya, demikianlah firman TUHAN.
Yer 31:21 Dirikanlah bagimu rambu-rambu jalan,
pasanglah bagimu tanda-tanda jalan; perhatikanlah jalan raya baik-baik, yakni
jalan yang telah kautempuh! Kembalilah, hai anak dara Israel, kembalilah ke
kota-kotamu ini!
Yer 31:22 Berapa lama lagi engkau mundur maju, hai anak
perempuan yang tidak taat? Sebab TUHAN menciptakan sesuatu yang baru di negeri:
perempuan merangkul laki-laki."
Yer 31:27 "Sesungguhnya, waktunya akan datang,
demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan melimpahi kaum Israel dan kaum Yehuda
dengan benih manusia dan benih hewan.
Yer 31:28 Maka seperti tadinya Aku berjaga-jaga atas
mereka untuk mencabut dan merobohkan, untuk meruntuhkan dan membinasakan dan
mencelakakan, demikianlah juga Aku akan berjaga-jaga atas mereka untuk
membangun dan menanam, demikianlah firman TUHAN.
Yer 31:29 Pada waktu itu orang tidak akan berkata lagi:
Ayah-ayah makan buah mentah, dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu,
Yer 31:30 melainkan: Setiap orang akan mati karena
kesalahannya sendiri; setiap manusia yang makan buah mentah, giginya sendiri
menjadi ngilu.
Yer 31:31 Sesungguhnya, akan datang waktunya,
demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum
Israel dan kaum Yehuda,
Yer 31:32 bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan
dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa
mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari,
meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN.
Yer 31:33 Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan
dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan
menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka
Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Yer 31:34 Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya
atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua,
besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan
mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka."
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal
XXIV – HAL PENGADILAN TERAKHIR DAN HUKUMAN DOSA
1.
Dalam segala hal, hendaklah kita menatap akhir hayat kita dan kita renungkan
bagaimana kita nanti akan berdiri di hadapan Hakim yang mahatinggi, yang tahu
akan segala-galanya, yang tidak dapat diberi suap, dan yang tidak akan menerima
alasan-alasan yang tidak sah. Namun, “akan menjatuhkan pengadilan yang
seadil-adilnya” (bdk. Yes 11:4). Ah, orang berdosa yang celaka! Apakah
jawabanmu kepada Tuhan yang mengetahui semua kejahatanmu, sedangkan kamu sudah
gemetar karena takut terhadap seorang manusia yang sedang marah-marah? Mengapa
kita tidak bersiap-siap menghadapi hari pengadilan tersebut, di mana kita tidak
akan dapat dibela serta dibebaskan oleh orang lain, melainkan kita sendiri
harus memikul tanggung jawab kita masing-masing? Sekarang, jerih paya kita masih
dapat membawa hasil, waktu sekarang air mata kita masih diterima dan keluhan
kita masih didengarkan; pada waktu ini, kesusahan kita masih merupakan
pemulihan dan dapat membersihkan hati.
=====
DOA PENUTUP
Ya Allah, Engkau menyatukan
hati umat beriman untuk mengejar tujuan yang sama. Semoga kami mencintai
perintahMu dan merindukan janji-janjiMu, agar di tengah kesibukan dunia ini
hati kami tetap terpikat pada sukacita sejati. Demi Yesus Kristus,
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh
Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau
Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku,
si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu
Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan
dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan
diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah
persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para
pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan
dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami
dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
Sudah mengenal SKAPULIR LIMA LIPAT?
Skapulir Lima Lipat (Fivefold Scapular)
awalnya adalah skapulir Empat Lipat (Coklat, Hitam, Biru, dan Putih), dan
dikenal sebagai Skapulir Ordo Redemptoris karena para bapa Redemptoris mulanya diberikan kewenangan khusus, untuk
selamanya, oleh Tahta Suci untuk memberkati dan meng-investitur skapulir
tersebut pada tahun 1803 dan untuk mendaftarkan umat beriman ke dalam
masing-masing konfraternitas. Pada tahun 1847, Skapulir Merah, Passionis,
ditambahkan pada empat skapulir lainnya sehingga menjadi lima Skapulir yang
saat ini disebut sebagai Skapulir Lima Lipat, dan pada tahun 1886 Paus Leo XIII
memberikan izin untuk memberkati dan menggabungkan lima skapulir secara
kumulatif, dan kemudian Gereja memperluas kewenangan ini (untuk memberkati dan
melakukan investitur) kepada setiap imam.
Keterangan selengkapnya dapat dibaca pada link
berikut ini:
https://brevirharian.blogspot.com/p/skapulir-lima-lipat-fivefold-scapular.html
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.