Senin,
19 Agustus 2019
Pekan
Biasa XX – O Pekan IV
Hari
Biasa (H)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Alleluya
MADAH
Allah cahaya abadi
Tritunggal yang mahasuci
Kami percaya padaMu
Kami mohon berkat restu
Engkaulah sumber dan asal
Engkaulah tujuan tunggal
PadaMulah penghiburan
Harapan umat beriman
Engkau pencipta dunia
Cahaya kami semua
Engkau pahala mulia
Bagi umat yang percaya
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Dan Roh penghibur ilahi
Mulia kekal abadi. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Hai Israel, betapa baiklah
Allah bagi orang yang murni hatinya, (M.P.
Alleluya)
Mazmur 72 (73) Mengapa orang jujur diganggu?
Berbahagialah orang
yang tidak sangsi akan Daku (Mat 11,6)
I
Hai Israel, betapa baiklah
Allah *
bagi orang yang murni
hatinya
Namun kakiku hampir
tergelincir,*
aku nyaris jatuh
terpelanting
Sebab aku cemburu kepada
kaum pembual,*
iri hati kepada kemujuran
orang jahat
Bagi mereka tak ada
kesusahan,*
segar bugarlah tubuh mereka
Mereka tidak perlu berjerih
payah *
dan tidak diinjak-injak
seperti orang lain
Maka mereka menghias diri
dengan kesombongan *
dan mengenakan pakaian
kekerasan
Mata mereka licin melebihi
lemak, *
mereka sewenang-wenang
melampaui batas
Mereka menyeringai dan
bermegah atas kejahatannya,*
mereka menyombongkan diri
atas pemerasan
Mereka membuka mulut selebar
langit,*
dan lidahnya sampai ke tubir
bumi
Dengan rakus mereka
menggendutkan diri,*
seakan-akan menghisap habis
samudra raya
Mereka berkata:”Masakan
Allah tahu!*
Masakan Yang mahatinggi
maklum!”
Demikianlah keadaan orang
jahat: †
mereka tidak menghiraukan
Allah yang kekal *
dan hanya menimbun-nimbun
kekayaan saja
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Ant. 1 Hai Israel, betapa baiklah
Allah bagi orang yang murni hatinya, (M.P.
Alleluya)
Ant. 2 Sukacita orang jahat akan
diubah menjadi dukacita, dan kegirangan mereka menjadi kesusahan.
II
Jadi apa gunanya aku
memelihara hatiku bersih,*
apa gunanya hidup tak
bersalah?
Jika toh sepanjang hari aku
kena kutuk *
dan disiksa setiap hari
mulai pagi!
Ya Tuhan, seandainya aku
berkata seperti mereka,*
aku mengkhianati himpunan
umatMu
Telah kucoba untuk memahami
kemujuran orang jahat, *
tetapi ternyata terlalu
sulit bagi pikiranku
Baru nanti sesudah aku
menghadap Allah yang kudus,*
akan kusaksikan kesudahan
mereka:
Sungguh, Kaujebloskan mereka
ke dalam kebinasaan,*
Kaujerumuskan mereka ke
dalam kesepian
Sekonyong-konyong mereka kan
ditimpa kemalangan,*
mereka lenyap, terlarut
dalam kenyerian yang hebat
Seperti mimpi yang lenyap
pada waktu bangun, ya Tuhan,*
mereka Kauanggap sepi dalam
kerajaan maut
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Ant. 2 Sukacita orang jahat akan
diubah menjadi dukacita, dan kegirangan mereka menjadi kesusahan.
Ant. 3 Orang yang menjauhi Engkau,
akan binasa, tetapi aku akan berbahagia karena dekat pada Allah, (M.P. Alleluya)
III
Tetapi, melihat kemujuran
orang jahat, hatiku menjadi pahit,*
dan batinku sangat tersinggung
Seperti seorang dungu aku
tidak mengerti,*
aku seperti hewan yang tak
berakal di hadapanMu
Namun aku hendak tinggal
selalu dekat padaMu,*
peganglah tanganku dan
bimbinglah aku
Antarlah aku ke dalam
surgaMu *
dan sambutlah aku dalam
kemuliaanMu
Bila kuingat kebahagiaanku
beserta Engkau di surga,*
tak ada keinginan lagi
padaku di dunia
Biarlah jiwa ragaku habis
melenyap, ya Pelindungku,†
namun aku akan menikmati
hidup kekal, ya Allah,*
sedangkan orang yang
menjauhi Engkau, akan binasa
Musnakanlah setiap orang
yang meninggalkan Dikau! *
tetapi aku akan berbahagia
karena dekat pada Allah
Aku menaruh harapan padaMu,
ya Tuhan Allahku,*
aku mewartakan segala
karyaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Ant. 3 Orang yang menjauhi Engkau,
akan binasa, tetapi aku akan berbahagia karena dekat pada Allah, (M.P. Alleluya)
BACAAN
Ef. 1:15-23
Ef 1:15 Karena itu, setelah aku mendengar tentang
imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus,
Ef 1:16 akupun tidak berhenti mengucap syukur
karena kamu. Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku,
Ef 1:17 dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus
Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat
dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.
Ef 1:18 Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu
terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam
panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi
orang-orang kudus,
Ef 1:19 dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang
percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya,
Ef 1:20 yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus
dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah
kanan-Nya di sorga,
Ef 1:21 jauh lebih tinggi dari segala pemerintah
dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut,
bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.
Ef 1:22 Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya
di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala
dari segala yang ada.
Ef 1:23 Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu
kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal
IV – HAL BIJAKSANA DALAM TINGKAH LAKU
1.
Janganlah kita percaya kepada setiap perkataan ataupun dorongan, tetapi
pertimbangkanlah tiap-tiap perkara dengan tenang dan saksama apakah itu sesuai
dengan kehendak Allah. Tetapi sayang, sering kali kita lebih percaya akan
keburukan orang lain daripada kebaikannya, dan lebih mudah membicarakan
keburukannya daripada kebaikannya; begitu lemahlah kita. Tetapi, orang yang sempurna
tidak begitu lekas percaya pada cerita sembarang orang, karena ia mengetahui
kelemahan manusia yang cenderung kepada kejahatan dan yang sangat mudah
tergelincir dalam kata-katanya.
=====
DOA PENUTUP
Ya
Allah, Engkau suka tinggal dalam hati yang jujur dan murni. Semoga dengan
bantuan rahmatMu kamipun menjadi jujur dan murni, sehingga Engkau berkenan
mendiami hati kami. Demi Yesus Kristus, PuteraMu
dan pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung
Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si
pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang
Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan
keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya
dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
Sudah mengenal SKAPULIR LIMA LIPAT?
Skapulir Lima Lipat (Fivefold Scapular)
awalnya adalah skapulir Empat Lipat (Coklat, Hitam, Biru, dan Putih), dan
dikenal sebagai Skapulir Ordo Redemptoris karena para bapa Redemptoris mulanya diberikan kewenangan khusus, untuk
selamanya, oleh Tahta Suci untuk memberkati dan meng-investitur skapulir
tersebut pada tahun 1803 dan untuk mendaftarkan umat beriman ke dalam
masing-masing konfraternitas. Pada tahun 1847, Skapulir Merah, Passionis,
ditambahkan pada empat skapulir lainnya sehingga menjadi lima Skapulir yang
saat ini disebut sebagai Skapulir Lima Lipat, dan pada tahun 1886 Paus Leo XIII
memberikan izin untuk memberkati dan menggabungkan lima skapulir secara
kumulatif, dan kemudian Gereja memperluas kewenangan ini (untuk memberkati dan
melakukan investitur) kepada setiap imam.
Keterangan selengkapnya dapat dibaca pada link
berikut ini:
https://brevirharian.blogspot.com/p/skapulir-lima-lipat-fivefold-scapular.html
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.