Selasa, 12 Maret 2019
Pekan I Prapaskah – O Pekan I
Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
MADAH
Kinilah waktu yang tepat
Untuk menerima rahmat
Asalkan kita bertobat
Dengan kebulatan tekad.
Hati kita yang terluka
Tertindih timbunan dosa
Mengharapkan pengampunan
Hasil karya Kristus Tuhan
Marilah kita semua
Menyiapkan Paska raya
Dengan tekun berusaha
Menjadi abdi sesama
Ya Tritunggal maha suci
Trimalah pujian kami
Yang kami lambungkan ini
Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Tuhan akan mengadili kaum miskin dengan adil
Mazmur 9B (10)
Berbahagialah, hai kamu yang miskin, sebab milikmulah
kerajaan Allah (Luk 6,20)
Ya Tuhan, mengapa Engkau jauh, *
mengapa Engkau menyembunyikan diri di waktu kesusahan?
Orang durhaka menyusun rencana busuk dalam hatinya,*
tak kenal lelah ia mengiktiarkan yang jahat.
Orang berdosa membanggakan kekejian hatinya,*
orang angkara menyombongkan keserakahannya.
Orang angkuh menghina Tuhan: *
“Allah takkan melampiaskan amarahNya
Ia takkan mengganggu rencanaku,*
dan aku akan unggul selama-lamanya!”
Ya Allah yang mahatinggi,†
orang jahat tidak ambil pusing akan perintahMu,*
ia menentangnya mati-matian.
Ia berkata dalam hati: “Aku takkan goyah,*
pasti aku tetap mujur dan takkan sial.”
Mulutnya penuh kutukan, tipu muslihat dan kekerasan,*
lidahnya penuh kelaliman dan kejahatan.
Ia mengadang di tengah alang-alang *
dan membunuh orang yang tak bersalah di tempat sunyi.
Matanya mengintai si malang, *
seperti singa ia mengendap di balik semak.
Ia mengendap untuk menangkap si malang,*
ia menyergap dan menyeretnya pergi.
Orang sial itu terjerat dalam jaring,*
si celaka terperosok ke dalam perangkap.
Orang jahat berkata dalam hati : “Allah sudah lupa!*
Allah tak memperhatikan, takkan melihat!”
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Tuhan akan mengadili kaum miskin dengan adil
Antifon
Ya Tuhan, pandanglah kesusahan si malang
Bangkitlah, ya Tuhan Allah, ulurkanlah tanganMu,*
jangan Kaulupakan orang yang tertindas.
Mungkinkah orang jahat menghina Engkau selamanya? *
Mungkinkah Kaubiarkan dia berpikir:
“Allah takkan membalas!”
Pandanglah kesusahan si malang,*
bertindaklah dengan kekuatan tanganMu.
KepadaMulah orang malang menyerahkan diri,*
Engkau yang menolong yatim piatu,
Patahkanlah lengan orang berdosa dan balaslah
kejahatannya,*
mungkin dosanya luput dari pandanganMu?
Tuhanlah raja untuk selama-lamanya,*
biarlah bangsa kafir lenyap dari muka bumi.
Ya Tuhan, dengarkanlah ratapan orang miskin,*
arahkanlah perhatianMu dan condongkanlah telingaMu.
Belalah para yatim piatu dan kaum tertindas,*
jangan sampai orang angkuh menabur ketakutan di bumi.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Ya Tuhan, pandanglah kesusahan si malang
Antifon
Sabda Tuhan adalah sabda murni bagaikan perak yang
dimurnikan dalam api
Mazmur 11 (12)
Bapa berkenan mengutus PuteraNya demi kita kaum miskin
(S.Agustinus)
Tolonglah, ya Tuhan, sebab habislah orang jujur,*
lenyaplah orang setia dari antara umat manusia.
Dusta belaka yang dibicarakan satu sama lain,*
bibirnya manis, tetapi hatinya mendua.-
Semoga Tuhan merenggut semua bibir yang lincir,*
semua lidah yang berbicara sombong.
Kata mereka: “Lidahlah kekuatan kami,*
bibirlah senjata kami, siapa dapat mengalahkan kami?”
Tuhan bersabda: “Mengingat jeritan orang miskin †
dan rintihan kaum tertindas, *
sekarang Aku bangkit.
Aku akan memberikan pertolongan *
kepada mereka yang mengharapkannya.”
Sabda Tuhan adalah sabda murni,*
bagaikan perak teruji yang dimurnikan tujuh kali dalam
api.
Engkau, ya Tuhan, memelihara kami,*
Engkau melindungi kami sejak dahulu, ya Allah kekal.
Orang berdosa berkeliaran dimana-mana,*
menggali lubang perangkap untuk sesamanya.
Kemuliaaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Sabda Tuhan adalah sabda murni bagaikan perak yang
dimurnikan dalam api
BACAAN
Ul. 9:7-21,25-29
Ul 9:7 "Ingatlah,
janganlah lupa, bahwa engkau sudah membuat TUHAN, Allahmu, gusar di padang
gurun. Sejak engkau keluar dari tanah Mesir sampai kamu tiba di tempat ini,
kamu menentang TUHAN.
Ul 9:8 Di
Horeb kamu sudah membuat TUHAN gusar, bahkan TUHAN begitu murka kepadamu,
hingga Ia mau memunahkan kamu.
Ul 9:9 Setelah
aku mendaki gunung untuk menerima loh-loh batu, loh-loh perjanjian yang diikat
TUHAN dengan kamu, maka aku tinggal empat puluh hari empat puluh malam lamanya
di gunung itu; roti tidak kumakan dan air tidak kuminum.
Ul 9:10 TUHAN
memberikan kepadaku kedua loh batu, yang ditulisi jari Allah, di mana ada
segala firman yang diucapkan TUHAN kepadamu di gunung itu dari tengah-tengah
api, pada hari perkumpulan.
Ul 9:11 Sesudah
lewat empat puluh hari empat puluh malam itu, maka TUHAN memberikan kepadaku
kedua loh batu, loh-loh perjanjian itu.
Ul 9:12 Lalu
berfirmanlah TUHAN kepadaku: Bangunlah, turunlah dengan segera dari sini, sebab
bangsamu, yang kaubawa keluar dari Mesir, telah berlaku busuk; mereka segera
menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat
patung tuangan.
Ul 9:13 Lagi
TUHAN berfirman kepadaku: Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka
adalah bangsa yang tegar tengkuk.
Ul 9:14 Biarkanlah
Aku, maka Aku akan memunahkan mereka dan menghapuskan nama mereka dari kolong
langit; tetapi dari padamu akan Kubuat suatu bangsa yang lebih berkuasa dan
lebih banyak dari pada bangsa ini.
Ul 9:15 Setelah
itu berpalinglah aku, lalu turun dari gunung yang sedang menyala itu dengan
kedua loh perjanjian di kedua tanganku.
Ul 9:16 Lalu
aku menyaksikan, bahwa sesungguhnya kamu telah berbuat dosa terhadap TUHAN,
Allahmu: kamu telah membuat suatu anak lembu tuangan, kamu telah segera
menyimpang dari jalan yang diperintahkan TUHAN kepadamu.
Ul 9:17 Maka
kupeganglah kuat-kuat kedua loh itu, kulemparkan dari kedua tanganku,
kupecahkan di depan matamu.
Ul 9:18 Sesudah
itu aku sujud di hadapan TUHAN, empat puluh hari empat puluh malam lamanya,
seperti yang pertama kali?roti tidak kumakan dan air tidak kuminum?karena
segala dosa yang telah kamu perbuat, yakni kamu melakukan apa yang jahat di
mata TUHAN, sehingga kamu menimbulkan sakit hati-Nya.
Ul 9:19 Sebab
aku gentar karena murka dan kepanasan amarah yang ditimpakan TUHAN kepadamu,
sampai Ia mau memunahkan kamu. Tetapi sekali inipun TUHAN mendengarkan aku.
Ul 9:20 Juga
kepada Harun TUHAN begitu murka, hingga Ia mau membinasakannya; maka pada waktu
itu aku berdoa untuk Harun juga.
Ul 9:21 Tetapi
hasil perbuatanmu yang berdosa, yakni anak lembu itu, kuambil, kubakar,
kuhancurkan dan kugiling baik-baik sampai halus, menjadi abu, lalu abunya
kulemparkan ke dalam sungai yang mengalir turun dari gunung.
Ul 9:25 Maka
aku sujud di hadapan TUHAN?empat puluh hari empat puluh malam lamanya aku
sujud?,karena TUHAN telah berfirman akan memunahkan kamu,
Ul 9:26 dan
aku berdoa kepada TUHAN, kataku: Ya, Tuhan ALLAH, janganlah musnahkan umat
milik-Mu sendiri, yang Kautebus dengan kebesaran-Mu, dan yang Kaubawa keluar
dari Mesir dengan tangan yang kuat.
Ul 9:27 Ingatlah
kepada hamba-hamba-Mu, kepada Abraham, Ishak dan Yakub; janganlah perhatikan
ketegaran bangsa ini ataupun kefasikannya dan dosanya,
Ul 9:28 supaya
negeri, dari mana Engkau membawa kami keluar, jangan berkata: Sebab TUHAN tidak
dapat membawa mereka masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya kepada mereka, dan
sebab benci-Nya kepada mereka, maka Ia membawa mereka keluar untuk membunuh
mereka di padang gurun.
Ul 9:29 Bukankah
mereka itu umat milik-Mu sendiri, yang Kaubawa keluar dengan kekuatan-Mu yang
besar dan dengan lengan-Mu yang teracung?"
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian III - HAL HIBURAN BATIN
Pasal XLVIII - TENTANG HARI YANG KEKAL DAN KESUSAHAN
HIDUP DI DUNIA INI
6. Oleh karena itu, Engkau, Kebenaran, telah berkata
dengan jelas, "... di mana hartamu berada, di situ juga hatimu
berada" (Mat 6:21). Jika aku mencintai surga, dengan senang hati aku
memikirkan hal-hal surgawi. Jika aku mencintai dunia, aku bergembira akan
keuntungan duniawi dan merasa susah akan kemalangannya. Jika aku mencintai
daging, aku sering kali memikirkan hal-hal daging. Jika aku mencintai roh, aku
suka memikirkan hal-hal kerohanian. Sebab apa yang aku sukai, tentang itulah
aku suka bicara dan mendengar; dan bayangan-bayangan mengenai hal itulah
kusimpan dalam hati dan kubawa pulang ke rumah. Akan tetapi, berbahagialah
orang yang karena Engkau, ya Tuhan, melepaskan diri dari segala makhluk; yang
dengan tegas bersikap keras terhadap kodrat, dan menyalibkan
keinginan-keinginan badan dengan kerajinan roh sehingga ia dengan hati tenang
dapat mempersembahkan kepada-Mu doa yang tidak terkacaukan, dan dapat patut
pula dimasukkan ke dalam kelompok para malaikat, sesudah melepaskan diri lahir
dan batin dari hal-hal keduniawian.
DOA PENUTUP
Tuhan, kerinduan kami, pandanglah umatMu ini. Semoga
dalam menjalani masa tobat, hati kami selalu bergembira karena rindu akan
Dikau. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama
Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati
Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin
mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda,
perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas
Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak
engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda,
jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam
cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di
dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan
jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang
sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster
Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan
bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian
(Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang
Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster
Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk
disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik
seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada
13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta
“… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember
1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada
Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri
karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta,
jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan
memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan
Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan
kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era
damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi
dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa
Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk
pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang
imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan
jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian
(biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah
janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian
dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda
Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima,
13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit.
Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah
meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada
16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock,
Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat.
Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah
janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal
sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.”
Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari
Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu
Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua
anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu,
“Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka,
dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan
status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa
Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario
dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.