Kamis, 14 Maret 2019
Pekan I Prapaskah – O Pekan I
Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
MADAH
Kinilah waktu yang tepat
Untuk menerima rahmat
Asalkan kita bertobat
Dengan kebulatan tekad.
Hati kita yang terluka
Tertindih timbunan dosa
Mengharapkan pengampunan
Hasil karya Kristus Tuhan
Marilah kita semua
Menyiapkan Paska raya
Dengan tekun berusaha
Menjadi abdi sesama
Ya Tritunggal maha suci
Trimalah pujian kami
Yang kami lambungkan ini
Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Tuhanlah
pelindung bagi setiap orang yang berharap padaNya.
Mazmur 17 (18), 31-51 Ucapan
syukur
Jika
Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Rom 8,31)
Kedaulatan Allah sempurna, †
dan pemerintahan Tuhan tahan uji,*
Dialah pelindung bagi setiap orang yang
berharap padaNya.
Sebab siapakah Allah, selain Tuhan ? *
Siapakah pelindung, selain Allah kita?
Dialah Allah yang memperkuat aku, *
Dialah pemurah, sempurnalah
kedaulatanNya.
Ia membuat aku berlari secepat rusa,*
dan menempatkan daku di gunung yang
aman.
Ia melatih tanganku untuk bertempur *
dan menganugerahkan busur yang sakti
kepada lenganku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Tuhanlah
pelindung bagi setiap orang yang berharap padaNya.
Ant. 2 Ya
Tuhan, Engkau menopang aku dengan tangan yang kuat.
V
Ya Tuhan, Engkau memberi aku perisai
yang menyelamatkan, †
menopang aku dengan tangan yang kuat *
dan menjadikan daku ulung berkat
kemenanganMu.
Engkau mempercepat langkahku,*
dengan kakiku tak pernah goyah.
Kukejar musuhku dan kutangkap mereka,*
aku pantang mundur sampai mereka
binasa.
Kurebahkan mereka hingga tak mungkin
bangun,*
mereka bergelimpangan di bawah kakiku.
Engkau memperkuat aku untuk bertempur,
*
Engkau menundukkan para penyerangku.
Engkau memaksa musuhku lari tunggang
langgang,*
segala lawanku kutumpas habis-habis.
Mereka mengaduh, tetapi tiada
penolong,*
mereka berteriak kepada Tuhan , tetapi
tiada jawaban.
Kutumbuk mereka menjadi seperti debu,*
kuinjak-injak mereka bagaikan lumpur.
Engkau membebaskan daku dari rakyat
yang mengamuk,*
mengebalkan daku terhadap racun bangsa
kafir.
Bangsa asing tunduk kepadaku, †
mereka taat, begitu mendengar
perintahku,*
mereka tersungkur mengaku kalah.
Mereka pucat bagaikan mayat,*
hatinya beku dilumpuhkan ketakutan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Ya
Tuhan, Engkau menopang aku dengan tangan yang kuat.
Ant. 3 Hiduplah
Tuhan, mulialah Allah penyelamatku.
VI
Hiduplah Tuhan, terpujilah
pelindungku,*
mulialah Allah penyelamatku.
Sebab Ia merebut kemenangan bagiku *
dan menaklukkan para bangsa kepadaku.
Ia menyelamatkan daku dari serangan
musuh *
dan membebaskan daku dari segala
lawanku.
Maka aku hendak memuliakan Dikau di
antara para bangsa *
dan bermazmur bagi namaMu, ya Tuhan
Engkau memasyhurkan rajaMu dengan
kemenangan, †
Engkau menyatakan kasih setiaMu kepada
Daud yang Kauurapi *
dan kepada keturunannya untuk selama-lamanya.
Kemuliaaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Hiduplah
Tuhan, mulialah Allah penyelamatku.
BACAAN
Ul. 12:1-14
Ul 12:1 "Inilah
ketetapan dan peraturan yang harus kamu lakukan dengan setia di negeri yang
diberikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu untuk memilikinya, selama kamu
hidup di muka bumi.
Ul 12:2 Kamu
harus memusnahkan sama sekali segala tempat, di mana bangsa-bangsa yang
daerahnya kamu duduki itu beribadah kepada allah mereka, yakni di gunung-gunung
yang tinggi, di bukit-bukit dan di bawah setiap pohon yang rimbun.
Ul 12:3 Mezbah
mereka kamu harus robohkan, tugu-tugu berhala mereka kamu remukkan, tiang-tiang
berhala mereka kamu bakar habis, patung-patung allah mereka kamu hancurkan, dan
nama mereka kamu hapuskan dari tempat itu.
Ul 12:4 Jangan
kamu berbuat seperti itu terhadap TUHAN, Allahmu.
Ul 12:5 Tetapi
tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu sebagai
kediaman-Nya untuk menegakkan nama-Nya di sana, tempat itulah harus kamu cari
dan ke sanalah harus kamu pergi.
Ul 12:6 Ke
sanalah harus kamu bawa korban bakaran dan korban sembelihanmu, persembahan
persepuluhanmu dan persembahan khususmu, korban nazarmu dan korban sukarelamu,
anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu.
Ul 12:7 Di
sanalah kamu makan di hadapan TUHAN, Allahmu, dan bersukaria, kamu dan seisi
rumahmu, karena dalam segala usahamu engkau diberkati oleh TUHAN, Allahmu.
Ul 12:8 Jangan
kamu melakukan apapun yang kita lakukan di sini sekarang, yakni masing-masing
berbuat segala sesuatu yang dipandangnya benar.
Ul 12:9 Sebab
hingga sekarang kamu belum sampai ke tempat perhentian dan ke milik pusaka yang
diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.
Ul 12:10 Tetapi
apabila nanti sudah kamu seberangi sungai Yordan dan kamu diam di negeri yang
diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk dimiliki, dan apabila Ia mengaruniakan
kepadamu keamanan dari segala musuhmu di sekelilingmu, dan kamu diam dengan
tenteram,
Ul 12:11 maka ke
tempat yang dipilih TUHAN, Allahmu, untuk membuat nama-Nya diam di sana,
haruslah kamu bawa semuanya yang kuperintahkan kepadamu, yakni korban bakaran
dan korban sembelihanmu, persembahan persepuluhanmu dan persembahan khususmu
dan segala korban nazarmu yang terpilih, yang kamu nazarkan kepada TUHAN.
Ul 12:12 Kamu
harus bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu, kamu ini, anakmu laki-laki dan
anakmu perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, dan orang Lewi yang
di dalam tempatmu, sebab orang Lewi tidak mendapat bagian milik pusaka
bersama-sama kamu.
Ul 12:13 Hati-hatilah,
supaya jangan engkau mempersembahkan korban-korban bakaranmu di sembarang
tempat yang kaulihat;
Ul 12:14 tetapi
di tempat yang akan dipilih TUHAN di daerah salah satu sukumu, di sanalah harus
kaupersembahkan korban bakaranmu, dan di sanalah harus kaulakukan segala yang
kuperintahkan kepadamu.
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian III - HAL HIBURAN BATIN
Pasal XLIX – TENTANG RINDU AKAN HIDUP KEKAL DAN BETAPA
BANYAK ANUGERAH YANG DIJANJIKAN KEPADA MEREKA YANG TELAH BERJUANG
1. Guru: Anak-Ku, bila engkau merasa bahwa kerinduan akan
kebahagiaan kekal telah dicurahkan dari atas kepadamu, dan engkau ingin pula
meninggalkan kemah tubuhmu untuk dapat menikmati pemandangan kemuliaan-Ku yang
tiada bayangan perubahan, bukalah hatimu seluas-luasnya dan terimalah ilham
yang suci ini dengan sebesar-besarnya kepada yang mahabaik, yang telah berkenan
memperlakukan kamu dengan baik, telah mengunjungi kamu dengan ramah,
melonggarkan hatimu dengan penuh semangat, memperkuat kamu dengan hebat agar
kamu tidak tenggelam di dalam hal-hal duniawi karena dirimu sendiri. Sebab,
semua itu tidak engkau peroleh dengan pikiran dan usahamu sendiri, melainkan
dengan anugerah rahmat surgawi dan karena Tuhan berkenan kepadamu; agar engkau
dapat maju dalam keutamaan dan kerendahan hati yang makin besar, dan dapat
mempersiapkan diri untuk menghadapi perjuangan yang akan datang dan mengikuti Aku
dengan hati yang penuh cinta kasih, serta mengabdi kepada-Ku dengan semangat
yang bernyala-nyala.
DOA PENUTUP
Tuhan, asal segala kebaikan, semoga dengan bantuan
rahmatMu kami senantiasa memikirkan dan melakukan yang baik. Sebab kami tidak
dapat hidup tanpa Engkau. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati
Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin
mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda,
perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas
Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak
engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda,
jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam
cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di
dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan
jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah
pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang
sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster
Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan
bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian
(Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang
Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster
Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk
disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik
seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada
13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta
“… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember
1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada
Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri
karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta,
jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan
memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan
Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan
kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era
damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi
dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa
Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk
pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang
imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan
jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian
(biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah
janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian
dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda
Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima,
13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit.
Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah
meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada
16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock,
Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat.
Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah
janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal
sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.”
Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari
Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu
Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua
anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu,
“Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka,
dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan
status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa
Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario
dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.