Jumat, 15 Maret 2019
Pekan I Prapaskah – O Pekan I
Hari Biasa Pekan I Prapaskah (U)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
MADAH
Kinilah waktu yang tepat
Untuk menerima rahmat
Asalkan kita bertobat
Dengan kebulatan tekad.
Hati kita yang terluka
Tertindih timbunan dosa
Mengharapkan pengampunan
Hasil karya Kristus Tuhan
Marilah kita semua
Menyiapkan Paska raya
Dengan tekun berusaha
Menjadi abdi sesama
Ya Tritunggal maha suci
Trimalah pujian kami
Yang kami lambungkan ini
Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Ya Tuhan, bangkitlah menolong aku
Mazmur 34 (35), 1-2,3c,9-19,22-23,27-28
Mereka berkumpul..... dan berunding untuk menangkap Yesus
dengan
Tipu muslihat dan untuk membunuh Dia (Mat 26,3-4)
Ya Tuhan, seranglah mereka yang menyerbu aku,*
berperanglah melawan mereka yang memerangi aku.
Ambillah perisai dan jebang,+
bangkitlah menolong aku,*
berkatalah kepada hatiku: “Akulah peyelamatmu.”
Maka hatiku akan bersorak dalam Tuhan,*
bersukacitalah atas penyelamatanNya.
Dengan segenap hati aku akan berkata: *
“Ya Tuhan, siapakah seperti Engkau?
Engkau melepaskan yang lemah dari orang yang lebih kuat,*
yang miskin dari orang yang memerasnya.”
Orang pendusta tampil bersaksi melawan daku,*
yang tidak mengenal aku mengusut perkaraku.
Mereka mambalas kebaikanku dengan kejahatan,*
mematahkan semangat hatiku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Ya Tuhan, bangkitlah menolong aku
Antifon
Adililah perkaraku; belalah aku, ya Tuhan, sebab Engkau
berkuasa
Sedang musuhku berpesta pora aku bertapa,*
aku menyiksa diri dengan puasa.
Aku mengungsi
kepada doa *
yang kupeluk bagaikan sahabat karib.
Seperti seorang yang berkabung atas kematian ibunya,*
hatiku hancur luluh karena sedih.
Ketika aku tersandung, mereka berkerumun mengejek-ejek,*
mereka berkerumun melawan daku.
Orang yang tak kukenal menyayat hatiku,*
mereka tidak malu memfitnah aku.
Mereka mengepung aku sambil mengolok-olok *
dan menggertakkan gigi terhadapku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Adililah perkaraku; belalah aku, ya Tuhan, sebab Engkau
berkuasa
Antifon
Aku akan mewartakan keadilanMu dan memuji Engkau
sepanjang hari
Ya Tuhan, masih berapa lamakah Engkau berpangku tangan? *
selamatkanlah aku dari tipu daya dan kebuasan mereka.
Aku akan bersyukur kepadaMu dalam himpunan umat, *
di tengah-tengah rakyat banyak aku akan memuliakan Dikau.
Jangan biarkan para pengkhianat mempermainkan daku, *
para musuhku yang mengerlingkan mata untuk mengganyang
aku.
Perhatikanlah aku, ya Tuhan, jangan membisu,*
Tuhan, janganlah jauh dari padaku.
Tolong, tolong, majulah membela aku,*
ya Tuhan Allahku, berjuanglah bagiku.
Semoga teman-temanku bersorak gembira,*
semua yang mengharapkan keselamatanku.
Semoga mereka mengakui: “Agunglah Tuhan, *
Ia memperjuangkan kesejahteraan hambaNya.”
Maka aku akan mewartakan keadilanMu *
dan memuji Engkau sepanjang hari.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Aku akan mewartakan keadilanMu dan memuji Engkau
sepanjang hari
BACAAN
Ul. 15:1-18
Ul 15:1 "Pada
akhir tujuh tahun engkau harus mengadakan penghapusan hutang.
Ul 15:2 Inilah
cara penghapusan itu: setiap orang yang berpiutang harus menghapuskan apa yang
dipinjamkannya kepada sesamanya; janganlah ia menagih dari sesamanya atau
saudaranya, karena telah dimaklumkan penghapusan hutang demi TUHAN.
Ul 15:3 Dari
seorang asing boleh kautagih, tetapi piutangmu kepada saudaramu haruslah
kauhapuskan.
Ul 15:4 Maka
tidak akan ada orang miskin di antaramu, sebab sungguh TUHAN akan memberkati
engkau di negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk menjadi milik
pusaka,
Ul 15:5 asal
saja engkau mendengarkan baik-baik suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan
setia segenap perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini.
Ul 15:6 Apabila
TUHAN, Allahmu, memberkati engkau, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, maka
engkau akan memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak
akan meminta pinjaman; engkau akan menguasai banyak bangsa, tetapi mereka tidak
akan menguasai engkau.
Ul 15:7 Jika
sekiranya ada di antaramu seorang miskin, salah seorang saudaramu di dalam
salah satu tempatmu, di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu,
maka janganlah engkau menegarkan hati ataupun menggenggam tangan terhadap
saudaramu yang miskin itu,
Ul 15:8 tetapi
engkau harus membuka tangan lebar-lebar baginya dan memberi pinjaman kepadanya
dengan limpahnya, cukup untuk keperluannya, seberapa ia perlukan.
Ul 15:9 Hati-hatilah,
supaya jangan timbul di dalam hatimu pikiran dursila, demikian: Sudah dekat
tahun ketujuh, tahun penghapusan hutang, dan engkau menjadi kesal terhadap
saudaramu yang miskin itu dan engkau tidak memberikan apa-apa kepadanya, maka
ia berseru kepada TUHAN tentang engkau, dan hal itu menjadi dosa bagimu.
Ul 15:10 Engkau
harus memberi kepadanya dengan limpahnya dan janganlah hatimu berdukacita,
apabila engkau memberi kepadanya, sebab oleh karena hal itulah TUHAN, Allahmu,
akan memberkati engkau dalam segala pekerjaanmu dan dalam segala usahamu.
Ul 15:11 Sebab
orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya
aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan
lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu."
Ul 15:12 "Apabila
seorang saudaramu menjual dirinya kepadamu, baik seorang laki-laki Ibrani
ataupun seorang perempuan Ibrani, maka ia akan bekerja padamu enam tahun
lamanya, tetapi pada tahun yang ketujuh engkau harus melepaskan dia sebagai
orang merdeka.
Ul 15:13 Dan
apabila engkau melepaskan dia sebagai orang merdeka, maka janganlah engkau
melepaskan dia dengan tangan hampa,
Ul 15:14 engkau
harus dengan limpahnya memberi bekal kepadanya dari kambing dombamu, dari
tempat pengirikanmu dan dari tempat pemerasanmu, sesuai dengan berkat yang
diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, haruslah kauberikan kepadanya.
Ul 15:15 Haruslah
kauingat, bahwa engkaupun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau ditebus TUHAN,
Allahmu; itulah sebabnya aku memberi perintah itu kepadamu pada hari ini.
Ul 15:16 Tetapi
apabila dia berkata kepadamu: Aku tidak mau keluar meninggalkan engkau, karena
ia mengasihi engkau dan keluargamu, sebab baik keadaannya padamu,
Ul 15:17 maka
engkau harus mengambil sebuah penusuk dan menindik telinganya pada pintu,
sehingga ia menjadi budakmu untuk selama-lamanya. Demikian juga kauperbuat
kepada budakmu perempuan.
Ul 15:18 Janganlah
merasa susah, apabila engkau melepaskan dia sebagai orang merdeka, sebab enam
tahun lamanya ia telah bekerja padamu dengan jasa dua kali upah seorang pekerja
harian. Maka TUHAN, Allahmu, akan memberkati engkau dalam segala sesuatu yang
kaukerjakan."
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian III - HAL HIBURAN BATIN
Pasal XLIX – TENTANG RINDU AKAN HIDUP KEKAL DAN BETAPA
BANYAK ANUGERAH YANG DIJANJIKAN KEPADA MEREKA YANG TELAH BERJUANG
2. Anak-Ku, sering kali api menyala, tetapi nyalanya naik
ke atas tidak tanpa asap. Demikianlah pula sementara orang rindu akan hal-hal
surgawi dengan semangat bernyala-nyala, tetapi mereka tidak bebas dari
godaan-godaan keinginan pancaindra. Oleh karena itu, sesuatu yang mereka mohon
dengan sangat dari Allah, mereka jalankan tidak melulu demi kehormatan Allah.
Demikian pula halnya dengan sering kali engkau rindukan, yang menurut dugaanmu
telah engkau mohon dengan semangat menyala-nyala. Sebab apa yang dinodai oleh
kepentingan diri sendiri, tidaklah murni dan sempurna.
DOA PENUTUP
Tuhan yang maharahim, dalam masa tobat ini kami
menyiapkan diri untuk merayakan Paska. Berilah rahmatMu, agar usaha kami berguna
bagi kemajuan rohani kami. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati
Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin
mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda,
perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas
Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak
engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda,
jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam
cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di
dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan
jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah
pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang
sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster
Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan
bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian
(Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang
Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster
Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk
disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik
seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada
13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta
“… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember
1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada
Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri
karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta,
jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan
memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan
Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan
kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era
damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan
keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya
dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah
janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian
dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda
Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima,
13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit.
Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah
meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16
Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan
status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa
Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario
dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.