Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Rabu, 27 Maret 2019


Rabu, 27 Maret 2019
Pekan III Prapaskah – O Pekan III
Hari Biasa Pekan III Prapaskah (U)

IBADAT BACAAN

PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

MADAH
Kinilah waktu yang tepat
Untuk menerima rahmat
Asalkan kita bertobat
Dengan kebulatan tekad

Hati kita yang terluka
Tertindih timbunan dosa
Mengharapkan pengampunan
Hasil karya Kristus Tuhan

Marilah kita semua
Menyiapkan Paska raya
Dengan tekun berusaha
Menjadi abdi sesama

Ya Tritunggal maha suci
Trimalah pujian kami
Yang kami lambungkan ini
Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.

PENDARASAN MAZMUR

Antifon
Kasih dan kesetiaan mengawal Engkau, ya Tuhan.

Mazmur 88 (89), 2-38
Allah telah mengangkat salah seorang dari keturunan Daud menjadi penyelamat bangsa Israel, yaitu Yesus (Kis 13,22.23)

KasihMu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya,*
kesetiaanMu kuwartakan turun temurun.

Kuakui dengan mulutku: “YaAllah kekal,†
kasihMu menciptakan surga, *
tetapi kesetiaanMu kokoh melebihi langit.”

Engkau berkata: “Kuikat pernjanjian dengan orang pilihanKu,*
Kusumpahkan kepada Daud hambaKu:

‘Aku hendak menegakkan wangsamu untuk  selama-lamanya *
dan membangun takhtamu turun temurun.’.”

Ya Tuhan, janjiMu dipuji di surga *
dan kesetiaanMu dalam himpunan para kudus

Sebab siapakah di angkasa yang sejajar dengan Tuhan? *
siapa seperti Tuhan di antara dewa-dewa?

Allah menggemparkan sidang para dewa.*
Ia menakutkan dan menggentarkan semua yang mendekatiNya.

Ya Tuhan, Allah semesta alam, siapakah seperti Engkau?*
Tuhan yang agung, umatMu yang setia mengelilingi Engkau.

Engkau memerintah keangkuhan laut,*
bila ombaknya menanjak, Engkau meredakannya.

Engkau meremukkan naga Rahab, penguasa laut, seperti bangkai,*
dengan lengan kuat Engkau menghamburkan musuhMu.

MilikMulah langit, milikMulah bumi, *
dunia seisinya, Engkaulah yang membesarkannya.

Gedung-gedung suci Zabon dan Amana,*
Gunung Tabor dan Hermon bersorak-sorai di hadiratMu.

LenganMu perkasa, ya Allah pahlawan,*
tanganMu jaya, merebut kemenangan.

Keadilan dan hukumlah dasar pemerintahanMu,*
kasih dan kesetiaan mengawal Engkau.

Berbahagialah bangsa yang mengenal sinar kehadiranMu,*
yang hidup dalam cahaya wajahMu, ya Tuhan.

Mereka menikmati kehadiranMu sepanjang hari dengan sorak sorai *
dan bersuka ria atas kemurahanMu.

Sungguh, Engkaulah kejayaan yang kami banggakan,*
Engkau berkenan memberi kami kemenangan.

Sungguh, Engkaulah penguasa kami,*
Allah Israel yang kudus adalah raja kami.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Kasih dan kesetiaan mengawal Engkau, ya Tuhan

Antifon
Putera Allah dilahirkan sebagai manusia dari keturunan Daud.

Ya Tuhan, Engkau pernah bersabda dalam penglihatan,*
Engkau berfirman tentang Daud, kekasihMu:

“Seorang pemuda dan bukan seorang panglima Kupilih menjadi raja,*
seorang anak Kutinggikan atas para pahlawan.

Aku menemukan Daud, hambaKu,*
Aku mengurapinya dengan minyakKu yang kudus.

TanganKu akan menjamin kekuatannya *
dan lenganKu akan meneguhkan dia.

Takkan ada musuh yang  sanggup menggulingkan dia,*
dan tiada penjahat berhasil mengalahkannya.

Akan Kuhantam lawannya di hadapannya,*
dan Kuhancurkan semua orang yang membenci dia.

Kesetiaan dan kasihKu menyertai dia,*
dan demi namaKu ia akan berjaya.

Kuberi dia kuasa atas daerah laut di barat *
dan kedaulatan atas wilayah sungai di timur.

Ia akan berseru kepadaKu: “Engkaulah Bapaku, ya Allah,*
Engkaulah gunung pelindung yang menyelamatkan daku.”

Akan Kujadikan dia puteraKu yang sulung.*
yang tertinggi diantara raja bumi.

Akan Kukasihi dia dengan setia untuk selama-lamanya,*
dan perjanjianKu tetap berlaku baginya.

Keturunannya akan Kududukkan di atas takhtanya,*
dan kerajaannya akan teguh seperti surga abadi.

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Putera Allah dilahirkan sebagai manusia dari keturunan Daud.

Antifon
Sekali Aku bersumpah kepada Daud hambaKu: Wangsanya akan berlangsung selama-lamanya

‘Jika keturunannya meninggalkan hukumKu,*
dan enggan mengikuti perintahKu,

jika mereka melanggar ketetapanKu *
dan mengesampingkan undang-undangKu,

maka Aku akan menghukum pemberontakan mereka dengan cemeti *
dan membalas kesalahan mereka dengan cambuk.

tetapi tak pernah akan Kuingkari kasihKu kepada Daud,*
tak pernah Kukhianati kesetiaanKu

Aku takkan melanggar perjanjianKu,*
takkan merubah firman yang Kuucapkan

Sekali Aku bersumpah demi kekudusanKu,*
tak mungkin Aku berdusta kepada Daud

Wangsanya akan berlangsung selama-lamanya
kerajaannya bertahan di hadapanKu seperti matahari

Keturunannya akan hidup terus selama bulan beredar,*
dan takhtanya tetap kokoh melebihi langit.

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Sekali Aku bersumpah kepada Daud hambaKu: Wangsanya akan berlangsung selama-lamanya

BACAAN
Ibr. 4:1-13
Ibr 4:1        Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku.

Ibr 4:2        Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.

Ibr 4:3        Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan.

Ibr 4:4        Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya."

Ibr 4:5        Dan dalam nas itu kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."

Ibr 4:6        Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka.

Ibr 4:7        Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"

Ibr 4:8        Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain.

Ibr 4:9        Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.

Ibr 4:10      Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.

Ibr 4:11      Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.

Ibr 4:12      Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Ibr 4:13      Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.


BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus

Bagian III - HAL HIBURAN BATIN
Pasal L – BAGAIMANA ORANG YANG TAK BERPENGHIBURAN HARUS MENYERAHKAN DIRI KEPADA TUHAN

7. Semoga Engkau memperkenankan aku mengetahui apa yang harus aku ketahui; mencintai apa yang harus aku cintai; memuji apa yang paling berkenan kepada-Mu; memuliakan apa yang berharga bagi-Mu dan menghina apa yang patut dihina dalam pandangan-Mu. Janganlah mengizinkan aku menetapkan pendapatku berdasarkan apa yang kelihatan secara lahir, dan berdasarkan apa yang telah kudengar dari orang-orang yang tidak bijaksana; melainkan ajarilah aku membeda-bedakan hal-hal yang tampak dan yang rohani dengan pertimbangan yang tepat, dan di atas segala hal selalu mencari kehendak-Mu dan apa yang berkenan kepada-Mu.


DOA PENUTUP
Ya Tuhan, dalam masa Prapaska ini kami Kaudidik dan kauajar dengan sabdaMu. Semoga dengan berpantang kami berbakti kepadaMu dengan segenap hari dan dalam doa bersatu padu sebagai umatMu. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

======

DOA PERSEMBAHAN PAGI

Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!


DOA EMAS

O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.

======

Menjalankan Pesan Fatima

Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan

Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.

Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama

Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:
        Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);
        Menerima Komuni Kudus;
        Berdoa Lima Puluhan Rosario;
        Dan menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.

Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”

SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria

Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”

Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.

Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia




No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.