Sabtu, 15 Desember
2018
Pekan Adven II – O
Pekan II
Hari Biasa Pekan II
Adven (U)
Ibadat Sore: Pekan
Adven III – O Pekan III
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Sabda yang dari semula
Lahir di pangkuan Bapa
Datanglah menebus kami
Sesudah lama dinanti.
Terangilah hati kami
Dengan cahaya ilahi
Supaya siap selalu
Menyambut kedatanganMu.
Janganlah kami binasa
Karna dibebani dosa
Semoga kami selamat
Berkat berlimpahnya rahmat.
Dipuja dan dipujilah
Bapa dan Putera Allah
Bersama Roh mahamulya
Selalu senantiasa. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Tuhan
mengerjakan karya agung, kekal abadi kasih setiaNya.
Mazmur
135 (136) Madah
Paska
Mengisahkan
karya agung Tuhan berarti memuji Tuhan (Cassianus)
Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia
baik,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Beryukurlah kepada Allah segala
dewata,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Bersyukurlah kepada Tuhan segala
penguasa,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Sebab hanya Tuhanlah yang mengerjakan
karya agung,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Bersyukurlah kepada Tuhan yang
menciptakan langit dengan bijaksana,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Kepada Tuhan yang membentangkan bumi
di atas samudera raya,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Bersyukurlah kepada Tuhan yang membuat
penerang yang besar,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Matahari untuk menguasai siang,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Bulan dan bintang untuk menguasai
malam.*
kekal abadi kasih setiaNya.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Tuhan
mengerjakan karya agung, kekal abadi kasih setiaNya.
Ant. 2 Tuhan
mengantar umat Israel ke luar dari Mesir dengan tangan kuat dan lengan
terentang.
II
Bersyukurlah kepada Tuhan yang
membunuh anak sulung Mesir,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Yang mengantar umat Israel ke luar
dari Mesir,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Dengan tangan kuat dan lengan
terentang.
kekal abadi kasih setiaNya.
Bersyukurlah kepada Tuhan yang
membelah Laut Merah,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Yang menyebrangkan umat Israel melalui
air,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Yang mencampakkan Firaun dengan
tentaranya ke dalam laut,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Tuhan
mengantar umat Israel ke luar dari Mesir dengan tangan kuat dan lengan
terentang.
Ant. 3 Bersyukurlah
kepada Allah di surga, Ia membebaskan kita dari para penindas.
III
Bersyukurlah kepada Tuhan yang
memimpin umatNya melintasi padang gurun,*
kekal abadi kasih setiaNya
Yang menaklukkan kerajaan besar
kekal abadi kasih setiaNya
Yang membunuh raja-raja yang
termasyhur,*
kekal abadi kasih setiaNya
Sihon raja bangsa Amori,*
kekal abadi kasih setiaNya
Dan Og, raja negari Basan,*
kekal abadi kasih setiaNya
Bersyukurlah kepada Tuhan yng memberikan kerajaan mereka,*
kekal abadi kasih setiaNya
Menjadi milik pusaka Israel,
hambaNya,*
kekal abadi kasih setiaNya
Bersyukurlah kepada Tuhan yang
memperhatikan kemalangan kita,*
kekal abadi kasih setiaNya
Bersyukurlah kepada Tuhan yang
memperhatikan kemalangan kita,*
kekal abadi kasih setiaNya
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Bersyukurlah
kepada Allah di surga, Ia membebaskan kita dari para penindas.
BACAAN
Rut. 3:1-18
Rut 3:1 Lalu Naomi, mertuanya itu, berkata kepadanya: "Anakku,
apakah tidak ada baiknya jika aku mencari tempat perlindungan bagimu supaya
engkau berbahagia?
Rut 3:2 Maka sekarang, bukankah Boas, yang pengerja-pengerjanya perempuan
telah kautemani itu, adalah sanak kita? Dia pada malam ini menampi jelai di
tempat pengirikan;
Rut 3:3 maka mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian bagusmu dan
pergilah ke tempat pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan kepada
orang itu, sebelum ia selesai makan dan minum.
Rut 3:4 Jika ia membaringkan diri tidur, haruslah engkau perhatikan
baik-baik tempat ia berbaring; kemudian datanglah dekat, singkapkanlah selimut
dari kakinya dan berbaringlah di sana. Maka ia akan memberitahukan kepadamu apa
yang harus kaulakukan."
Rut 3:5 Lalu kata Rut kepadanya: "Segala yang engkau katakan itu
akan kulakukan."
Rut 3:6 Sesudah itu pergilah ia ke tempat pengirikan dan
dilakukannyalah tepat seperti yang diperintahkan mertuanya kepadanya.
Rut 3:7 Setelah Boas habis makan dan minum dan hatinya gembira,
datanglah ia untuk membaringkan diri tidur pada ujung timbunan jelai itu.
Kemudian datanglah perempuan itu dekat dengan diam-diam, disingkapkannyalah
selimut dari kaki Boas dan berbaringlah ia di situ.
Rut 3:8 Pada waktu tengah malam dengan terkejut terjagalah orang itu,
lalu meraba-raba ke sekelilingnya, dan ternyata ada seorang perempuan berbaring
di sebelah kakinya.
Rut 3:9 Bertanyalah ia: "Siapakah engkau ini?" Jawabnya:
"Aku Rut, hambamu: kembangkanlah kiranya sayapmu melindungi hambamu ini,
sebab engkaulah seorang kaum yang wajib menebus kami."
Rut 3:10 Lalu katanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN, ya
anakku! Sekarang engkau menunjukkan kasihmu lebih nyata lagi dari pada yang
pertama kali itu, karena engkau tidak mengejar-ngejar orang-orang muda, baik
yang miskin maupun yang kaya.
Rut 3:11 Oleh sebab itu, anakku, janganlah takut; segala yang kaukatakan
itu akan kulakukan kepadamu; sebab setiap orang dalam kota kami tahu, bahwa
engkau seorang perempuan baik-baik.
Rut 3:12 Maka sekarang, memang aku seorang kaum yang wajib menebus,
tetapi walaupun demikian masih ada lagi seorang penebus, yang lebih dekat dari
padaku.
Rut 3:13 Tinggallah di sini malam ini; dan besok pagi, jika ia mau
menebus engkau, baik, biarlah ia menebus; tetapi jika ia tidak suka menebus
engkau, maka akulah yang akan menebus engkau, demi TUHAN yang hidup. Berbaring
sajalah tidur sampai pagi."
Rut 3:14 Jadi berbaringlah ia tidur di sebelah kakinya sampai pagi; lalu
bangunlah ia, sebelum orang dapat kenal-mengenal, sebab kata Boas:
"Janganlah diketahui orang, bahwa seorang perempuan datang ke tempat
pengirikan."
Rut 3:15 Lagi katanya: "Berikanlah selendang yang engkau pakai itu
dan tadahkanlah itu." Lalu ditadahkannya selendang itu. Kemudian
ditakarnyalah enam takar jelai ke dalam selendang itu. Sesudah itu pergilah
Boas ke kota.
Rut 3:16 Setelah perempuan itu sampai kepada mertuanya, berkatalah
mertuanya itu: "Bagaimana, anakku?" Lalu diceritakannyalah semua yang
dilakukan orang itu kepadanya
Rut 3:17 serta berkata: "Yang enam takar jelai ini diberikannya
kepadaku, sebab katanya: Engkau tidak boleh pulang kepada mertuamu dengan
tangan hampa."
Rut 3:18 Lalu kata mertuanya itu: "Duduk sajalah menanti, anakku,
sampai engkau mengetahui, bagaimana kesudahan perkara itu; sebab orang itu
tidak akan berhenti, sebelum diselesaikannya perkara itu pada hari ini
juga."
=====
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan
bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti
Jejak Kristus
Bagian Ketiga – HAL HIBURAN BATIN
Pasal XXII – TENTANG
MENGENANG-NGENANGKAN KEBAIKAN ALLAH YANG BERLIPAT GANDA
2. Segala sesuatu milik jiwa dan
badanku, baik yang di luar maupun yang di dalam, baik yang menurut kodrat
maupun yang melebihi kodrat, adalah perbuatan baik-Mu. Dan semua itu
membuktikan bahwa Engkau adalah yang mahamurah, yang mahacinta dan mahabaik,
sumber segala yang baik, yang telah saya terima. Walaupun yang seorang menerima
lebih banyak, seorang yang lainnya lebih sedikit, semua itu juga kepunyaan-Mu;
dan tanpa Dikau tidak seorang pun dapat memiliki sesuatu, bagaimanapun
kecilnya. Barang siapa menerima lebih banyak, tidak boleh lalu merasa bangga
atas jasanya sendiri, dan tidak boleh meninggikan diri di atas orang lain, atau
menghina orang yang menerima lebih sedikit; sebab yang merasa dirinya paling
kecil, paling rendah hati, dan paling takwa dalam ucapan terima kasihnya,
itulah dia yang paling besar dan paling baik. Dan barang siapa menganggap
dirinya yang paling hina di antara semua orang, dialah yang paling cakap untuk
menerima karunia-karunia yang lebih besar.
=====
DOA PENUTUP
Allah yang mahakuasa, terbitkanlah
cahaya kemuliaanMu dalam hati kami dan usirlah kegelapan malam. Semoga pada
saat PuteraMu datang nyatalah kami putera cahaya. Sebab Dialah PuteraMu dan
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh
Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan
yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa
Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji
dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
(Catatan: Doa Bebas Kutuk, kami pindahkan ke bagian bawah
IBADAT SORE)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.