YESUS YANG TELAH WAFAT DITUSUK DENGAN TOMBAK DAN DITURUNKAN DARI
SALIB (+ 20 menit)
--------
Alternatif Bacaan Harian, sambil berdoa
dan berdevosi yang sangat menyenangkan Hati Yesus.
… " Jam-jam ini adalah
yang paling berharga dari semuanya, karena itu semua tidak lebih dari
pengulangan dari apa yang Aku lakukan dalam perjalanan hidup fana-Ku, dan apa
yang terus Ku-lakukan dalam Sakramen Mahakudus. Ketika Aku mendengar Jam-jam
Sengsara-Ku ini, Aku mendengar suara-Ku sendiri, doa-doa-Ku sendiri. Dalam jiwa
itu Aku melihat Kehendak-Ku - yaitu menginginkan kebaikan bagi semua dan untuk
memperbaiki semua - dan Aku merasa tertarik untuk tinggal di dalam dirinya,
untuk dapat melakukan apa yang dia sendiri lakukan di dalam dirinya. Oh, betapa
Aku akan mencintai bahkan satu jiwa pun untuk setiap kota melakukan Jam Jam
Kesukaanku ini! Aku akan mendengar Diri-Ku di setiap kota, dan Keadilan-Ku,
murka selama waktu ini, akan ditenangkan sebagian. "
- Lompati membaca bagian ini jika anda
telah pernah membacanya, langsunglah masuk ke Doa Persiapan Awal.
--------
DOA PERSIAPAN AWAL
O Tuhan Yesus Kristus-ku, tersungkur di hadirat Ilahi-MU, aku
memohon pada Hati-MU yang sungguh mengasihi untuk mengijinkan aku untuk masuk
ke dalam renungan sedih akan 24 jam Sengsara-MU, dimana, demi cinta kepada kami
Engkau mau menderita sedemikian besarnya yang dialami oleh Tubuh-MU yang layak
di sembah itu dan dialami oleh Jiwa-MU yang Maha Kudus, bahkan sampai kematian
di salib. O berikanlah aku pertolongan, rahmat, cinta, hasrat yang
sungguh-sungguh dan pengertian akan sengsara-sengsara-MU saat aku melakukan
renungan Jam ini.
Untuk jam-jam dimana aku tidak dapat merenungkannya, aku
mempersembahkan pada-MU niat yang kumiliki untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut; dan aku mohon untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut dengan niatku selama jam-jam dimana aku harus
mendedikasikan diriku untuk tugas-tugasku atau untuk tidur.
Terimalah, O Tuhan yang penuh belas kasih, niat cintaku ini, dan
biarlah bermanfaat bagiku dan bagi semua, sebagaimana aku dengan cara yang
efektif dan cara yang kudus mencapai apa yang ingin kulakukan.
Aku bersyukur kepada-MU, O Yesus-ku. Aku berterimakasih pada-MU
karena Engkau telah memanggil aku untuk bersatu dengan Engkau di dalam doa.
Untuk menyenangkan-MU, aku mengambil Pikiran-pikiran-MU, Lidah-MU dan Hati-MU.
Aku ingin berdoa dengan semuanya itu. Aku ingin menggabungkan diriku di dalam
kehendak-MU dan di dalam Cinta-MU. Aku merentangkan tangan-tanganku untuk
memeluk Engkau, aku meletakkan kepalaku di Hati-MU – dan aku memulai…
YESUS YANG TELAH WAFAT DITUSUK DENGAN TOMBAK DAN DITURUNKAN DARI
SALIB
Yesus-ku yang telah wafat, seluruh alam berteriak kesedihan dan –
menyadari Engkau sebagai Pencipta mereka – menangisi kematian yang sangat
menyedihkan. Ribuan dari ribuan malaikat di sekeliling Salib meratapi
kematian-Mu. Mereka menyembah Engkau sebagai Tuhan yang sejati dan menemani
Engkau ke Limbo, dimana Engkau pergi untuk memperindah jiwa-jiwa yang tak
terhitung jumlahnya yang telah terbaring di dalam lubang gelap sejak masa awal.
Yesus-ku yang telah wafat, aku tidak tahu bagaimana memisahkan
diriku dari Salib. Aku juga tidak lelah menciumi terus-menerus luka-luka Maha
Kudus-Mu yang berbicara begitu fasihnya akan Cinta-Mu padaku. Ketika aku
melihat luka-luka deraan-Mu yang tersayat sangat mengerikan dan melihatnya satu
per satu dengan tulang-tulang-Mu terlihat pada luka-luka-Mu yang tersayat dalam
itu – aku merasakan diriku sekarat. Aku ingin menangisi semua luka-luka ini
sampai aku membasuhnya semua dengan airmataku. Aku ingin begitu mencintai-Mu
sehingga cintaku akan menjadi urapan berharga untuk menyembuhkan-Mu seutuhnya
dan mengembalikan keindahan alami dari Kemanusiaan-Mu yang telah hancur. Aku ingin
mengosongkan nadi-nadiku untuk mengisi nadi-nadi-Mu yang telah kosong dengan
darahku dan kembali menghidupkan-Mu.
Hidupku, Yesus-ku, adakah yang lainnya yang tidak dapat dilakukan
Cinta? Cinta adalah hidup – dan, dengan cintaku, aku ingin memberikan-Mu hidup.
Dan jika cintaku tidak cukup, berikanlah aku cinta-Mu – dan dengan cinta-Mu aku
akan mampu melakukan segala sesuatu. Ya, aku akan mampu memberikan hidup kepada
Kemanusiaan Maha Kudus-Mu. Aku menangis dan terbang kepada hiruk-pikuk kedukaan
akan wafatnya Yesus-ku yang tersalib.
Namun ketika aku menangis untuk Yesus-ku, hatiku melompat di dalam
dadaku dan menjadi kegirangan saat aku melihat bahwa – bahkan walaupun telah
wafat – Engkau, Yesus-ku yang lembut, ingin mewujudkan dan meyakinkan Cinta-Mu kepadaku,
menyediakan aku sebuah naungan dan tempat pengungsian di dalam Hati-Mu sendiri.
Untuk alasan ini, kemudian – tergerak oleh sebuah kuasa besar untuk membuktikan
kematian-Mu – seorang prajurit menusuk Hati-Mu dengan tombak, membuka sebuah
luka yang dalam. Dan Engkau, Cinta-ku, menuangkan sampai tetes Darah dan air
yang terakhir yang menyalakan Hati-Mu. Ah, berapa banyakkah dari luka ini –
terbuka oleh Cinta-Mu, dan bukan oleh kesakitan! – katakanlah padaku. Jika
bibir-Mu diam, Hati-Mu berkata kepadaku, dan aku mendengar-Nya berkata:
“Anak-Ku, setelah segala sesuatu yang telah Kuberikan, aku
ingin tombak ini membuka di dalam Hati-Ku sebuah pengungsian bagi semua jiwa.
Sekali terbuka, Hati-Ku akan berteriak terus menerus kepada semua orang,
“Datanglah kepada-Ku jika engkau ingin diselamatkan. Di dalam Hati ini engkau
akan menemukan kekudusan. Itu akan membuatmu kudus dan engkau akan menemukan
kenyamanan di dalam kesulitan-kesulitan, kekuatan di dalam kelemahan, kedamaian
di dalam keraguan, dan teman saat ditinggalkan sendirian.”
Kemudian suara-Mu semakin kencang, berkata: O jiwa-jiwa yang
mencintai Aku, jika engkau ingin mencintai Aku, datanglah dan tinggallah di
dalam Hati ini. Di sini engkau akan menemukan Cinta sejati untuk mencintai Aku.
Di sini engkau akan menemukan kobaran nyala api untuk membakar dan menghabiskan
dirimu secara utuh di dalam Cinta-Ku. Yang terkecil sekalipun yang keluar dari
Hati ini akan melepaskan engkau dari banyak rahmat dan membuatmu tidak seperti
Aku. Segala sesuatu berpusat di dalam Hati ini. Di sini engkau akan menemukan
Sakramen-sakramen, Gereja-Ku, dan kehidupan Gereja dan semua jiwa. Di dalam
Hati-Ku, aku bahkan merasakan penajisan-penajisan yang dilakukan terhadap
Gereja-Ku. Aku merasakan ancang-ancang musuh terhadap Gereja-Ku, anak-anak
panah yang dibidikkan padanya, penderitaan-penderitaan akan anak-anak-Ku yang
tertindas dan darah dari yang akan mereka tumpahkan – sebab tidak ada
pelanggaran yang tidak dirasakan oleh Hati-Ku ini. Jadi, anak-Ku, jalanilah
kehidupanmu di dalam Hati ini, bernaunglah di balik pintunya dan belalah Aku,
buatlah pemulihan bagi-Ku dan bawalah setiap orang kepada-Ku.
Cinta-ku, jika sebuah tombak telah melukai Hati-Mu bagiku, dengan
tangan-tangan-Mu aku juga mohon Engkau melukai hatiku, kasihku, hasratku, dan
seluruh keberadaanku. Semoga tidak ada yang tertinggal di dalam aku yang tidak
terlukai oleh Cinta-Mu. Aku menyatukan segalanya pada kesengsaraan yang
menyakitkan Bunda kita tersayang, yang – karena kesengsaraan yang dirasakannya
ketika melihat Hati-Mu robek – terjatuh karena cinta dan kesedihan. Bagaikan
seekor merpati, ia terbang ke dalam Hati-Mu untuk mengambil tempat pertama –
menjadi teman pemulih yang pertama – dan Engkau menjadikannya sebagai Ratu dari
Hati-Mu, dan Perantara antara Engkau dan para mahkluk. Aku terbang dengan
bundaku ke dalam Hati-Mu untuk mendengarkan bagaimana bunda melakukan pemulihan
dan bagaimana bunda berulang kali melakukan pemulihan terhadap
pelanggaran-pelanggaran yang Kauterima. Dengan kuasa luka ini dan kuasa
bunda-Mu yang berdukacita, aku mohon kepada-Mu untuk merekatkan setiap orang ke
dalam Hati-Mu yang Maha Kasih – untuk melindungi, membela dan mencerahkan
aturan-aturan Gereja-Mu.
O Yesus-ku, setelah kesengsaraan dan kematian-Mu yang paling
menyedihkan, tampaknya aku tak lagi harus memiliki hidupku sendiri. Tetapi aku
akan mendapatkan hidupku sekali lagi di dalam Hati-Mu yang terluka – sehingga,
apapun yang kulakukan, aku akan selalu bergantung pada Hati Ilahi-Mu. Tidak
lagi aku menghidupi pikiran-pikiran-ku – tetapi jika pikiranku menginginkan
Kehidupan, aku akan mengambilnya dari-Mu. Kehendakku tidak lagi memiliki
kehidupan – tetapi jika itu menginginkan kehidupan, aku akan mengambilnya dari
Kehendak Maha Kudus-Mu. Dan cintaku tidak lagi memiliki kehidupan – tetapi jika
itu menginginkan kehidupan, aku akan mengambilnya dari Cinta-Mu.
O Yesus-ku, seluruh Hidup-Mu adalah milikku! Inilah kehendak-Mu –
dan ini jugalah kehendakku. Yesus-ku yang telah wafat, aku melihat mereka
bersegera menurunkan-Mu dari Salib. Rasul-Mu Yohanes dan Nikodemus yang
bersembunyi sekarang maju dengan berani dan tak gentar untuk memberikan-Mu
pemakaman penuh hormat. Mereka menggunakan palu-palu dan tang-tang untuk
menyelesaikan penurunan Tubuh-Mu dari Salib yang menyedihkan dan kudus ini –
sebuah pemandangan yang terlalu mendukakan bagi Hati bunda yang terkoyak! Pada
setiap pukulan palu dan pada setiap suara tang-tang menarik paku-paku, bunda
gemetar dan Hati-Nya yang terkoyak terburai. Dan meraung, ia berkata,
“Putera-ku, Putera-ku!...,” dan ia mengulurkan lengan-lengan keibuan-nya untuk
menerima Engkau di pangkuannya. Yesus-ku, ketika mereka menyingkirkan
paku-paku, aku juga ingin membantu memegang Tubuh Maha Kudus-Mu. Aku ingin
mengambil paku-paku yang telah diambil dari-Mu, dan memakunya di dalam hatiku
sebagai peringatan terus-menerus akan Sengsara-Mu yang paling pahit. Aku ingin
dipaku bagi-Mu dengan paku-paku yang sama yang telah menyalibkan Engkau. Dan
ketika aku membantu menempatkan-Mu pada pangkuan bunda-Mu yang kudus, aku ingin
memeluk bunda dan menopangnya.
Dan, dengan bunda kudus-Mu, aku ingin menyembah Engkau, mencium
Engkau, dan kemudian menyertakan diriku sendiri di dalam Hati-Mu dan tak pernah
pergi lagi.
RENUNGAN DAN PRAKTEK
Dengan lambung-Nya yang ditusuk tombak, Yesus diturunkan dari
salib. Tampaknya penghinaan-penghinaan berhenti dan kemenangan-kemenangan
dimulai bagi Yesus setelah Ia wafat. Tetapi apakah hidupku sedemikian rupa
hingga setelah aku mati hal itu bisa menjadi sebuah panggilan bagi jiwa-jiwa
dan menjadi acuan yang dapat menuntun mereka pada kebaikan? Untuk menyerahkan
diriku semakin mencintai Yesus, di dalam semua perkataan dan perbuatanku, di
dalam semua kesedihan yang mungkin kutahan, aku akan percaya bahwa kata-kataku
akan terus hidup di dalam sesama untuk memuliakan Tuhan, sehingga Ia akan
dimengerti dan semakin dicintai. Jika karya-karyaku akan menjadi sebuah acuan
karya-karya sesama dan mengarahkan mereka kepada Yesus, jika langkah-langkahku
akan mendorong langkah-langkah mereka menuju Yesus, jika kesakitan-kesakitanku
akan menjadi kesabaran semua mahkluk, memastikan bahwa mereka semua mengikuti
kehendak Yesus, kemudian, saat aku telah berada di Surga, segala yang kulakukan
di bumi akan terus hidup di antara para mahkluk. Untuk itulah, cinta yang kumiliki
di bumi bagi Yesus, dan cintaku bagi-Nya ketika aku di Surga, akan menyatu. O
apakah semua cinta ini, yang kuat bagaikan sebuah magnet, dapat memindahkan
setiap orang ke Surga!
Setelah kematian-Nya, Yesus ingin dikoyakkan oleh sebuah tombak
demi Cinta pada kita. Dan apakah aku mengijinkan cinta Yesus melukai aku di
dalam segala yang kulakukan, atau apakah aku mengijinkan diriku sendiri untuk
dilukai oleh cinta para mahkluk, kenikmatan dan cinta diri sendiri? Bahkan
kedinginan, kegelapan dan pemurnian internal dan eksternal adalah luka-luka
yang diberikan oleh Tuhan kepada jiwa-jiwa. Tetapi jika kita tidak menerimanya
sebagai yang berasal dari tangan Tuhan, kita menerimanya berasal dari tangan
para mahkluk dan mereka melukai kita atau kita melukai diri sendiri. Dan
luka-luka kita dan luka dari para mahkluk yang berasal dari hasrat kita,
kelemahan-kelemahan kita dan tinggi hati kita sendiri – singkatnya, itu perlu
direnungkan. Bagaimanapun, jika kita menerimanya sebagai luka-luka yang
disebabkan karena mencintai Yesus, Ia akan menaruh di dalam luka-luka ini
Cinta-Nya, kebajikan-kebajikan-Nya dan kemiripan dengan-Nya, yang kemudian
memperolehkan bagi kita, cium-cium-Nya, belaian-belain-Nya yang lembut, dan
segala nasehat Cinta Ilahi. Luka-luka ini akan bertindak sebagai suara-suara
yang terus-menerus memanggil Dia dan meminta Dia untuk tinggal di dalam kita
terus menerus. Kita akan berkata kepada-Nya: “Engkau melukai aku, sekarang
sembuhkanlah aku.”
O Yesus-ku, semoga tombak-Mu menjadi penjaga yang membela aku dari
semua luka dari para mahkluk.
Yesus membiarkan Diri-Nya diturunkan dari Salib, dan ditaruh pada
pelukan ibu-Nya. Jika Yesus menarik aku dari Hadirat-Nya, dari rahmat-Nya yang
masuk akal, apakah aku akan mendapatkan tempat perteduhan di pangkuan bunda
kita yang manis, memohon kepada bunda untuk memperlihatkan Yesus kepadaku?
Apakah aku menempatkan di dalam tangan ibu-Ku semua ketakutan, keraguan dan
kerinduanku? Yesus beristirahat di pangkuan Bunda Ilahi-Nya. Apakah aku
mengijinkan Yesus untuk beristirahat di pangkuanku atau apakah aku mengganggu
istirahat-Nya dengan ketakutan dan ketidaktenangan-ku?
Bundaku, dengan tangan keibuanmu yang manis, singkirkanlah segala
sesuatu dari hatiku sehingga Yesus dapat beristirahat di dalam aku.
DOA SYUKUR DI SETIAP JAM
Yesus-ku yang terkasih, Engkau telah memanggil
aku pada Jam Sengsara-MU ini untuk menemani-MU – dan aku telah datang.
Tampaknya aku telah mendengarkan, derita dan kesedihan, doa, penebusan dan
sengsara-MU. Dengan suara-suara-MU yang paling mengasihi dan fasih, Engkau
memohon keselamatan bagi jiwa-jiwa. Aku mencoba untuk mengikuti Engkau di dalam
segala hal. Kini, aku berhutang pada-MU perasaan hatiku “Terimakasih” dan “Aku
memberkati-Mu.”
Ya, O Yesus, aku mengulangi “Terimakasih” ribuan
dan ribuan kali. Aku memberkati-Mu untuk semua yang telah Engkau lakukan dan
telah Engkau derita bagiku dan bagi semua orang. Aku berterimakasih dan aku
memberkati-Mu untuk setiap tetes Darah yang Kautumpahkan. Aku berterimakasih
untuk setiap helaan nafas, untuk setiap detak jantung, dan setiap langkah-MU.
Aku berterimakasih untuk setiap kata, pandangan, penderitaan dan amukan yang
telah Engkau alami. Dalam semuanya, O Yesus-ku, aku berharap untuk
memberikan-MU “Terimakasih” dan “aku memberkati-Mu” milik-ku. O Yesusku,
biarlah jiwaku mengirimkan aliran syukur dan berkat bagi-MU yang terus menerus
– untuk menarik bagi kami semua aliran limpah berkat dan rahmat-MU. Aku mohon,
O Yesus, tekanlah aku di Hati-MU, dan dengan tangan-tangan-MU yang kudus materaikan
setiap partikel keberadaanku dengan “Aku memberkatimu” daripada-Mu, sehingga
tidak ada yang lain selain himne terus menerus bagi-MU yang berasal dariku.”
Dengan demikian aku meninggalkan keberadaanku
di dalam Engkau, untuk mengikuti engkau di dalam setiap apa yang Kau-lakukan;
lebih baik lagi, Engkau akan begitu hidup di dalam aku sehingga aku akan
meninggalkan pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau dari
musuh-musuh-MU, nafas-nafasku sebagai teman setia, detak jantungku untuk mengingatkan
“Aku cinta pada-MU” milikku, dan untuk memberikan pada-MU cinta dimana orang
lain menolak untuk mencintai-MU; aku akan memberikan kepada-MU tetesan-tetesan
darahku untuk menebus dan mengembalikan hormat dan salam yang disangkal oleh
musuh-musuh-MU dengan penghinaan-penghinaan dan pelanggaran-pelanggaran. Aku
akan meninggalkan seluruh keberadaanku sebagai seorang penjaga.
Cinta-ku tersayang, saat aku harus melakukan
kewajiban-kewajibanku, aku tetap akan tinggal di dalam Hati-MU. Aku takut
meninggalkannya. Tidakkah hal itu benar bahwa Engkau akan menjagaku di sini?
Detak-detak jantung kita akan terus bersentuhan sehingga Engkau akan memberikan
aku kehidupan, cinta dan persatuan yang dekat dan tak terpisahkan bersama-MU.
Yesus, jika Engkau melihat bahwa dari waktu ke
waktu aku akan terpisah daripada-MU, biarlah detak jantung-MU mempercepat detak
jantungku. Biarlah tangan-tangan-MU menekanku lebih dekat pada Hati-MU; biarlah
mata-MU melihat aku dan menyayat aku dengan cahaya api sehingga aku dapat merasakan
kehadiran-MU dan segera kembali ke dalam persatuan dengan-MU.
O Yesus-ku, berjagalah sehingga Aku tidak akan
melelahkan-MU. Aku mohon pada-MU, jagalah aku. O berikanlah aku sebuah cium,
peluklah aku, dan berkatilah aku! Berikanlah tangan-tangan-MU yang maha kudus
sehingga aku dapat melakukan segala sesuatu yang harus kulakukan untuk bersatu
dengan-MU! Yesus-ku, berikanlah aku cium Kasih Ilahi, peluklah aku dan
berkatilah aku; aku akan mencium Hati-MU yang memabukkan dan beristirahat di
dalam Engkau.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.