Selasa,
18 September 2018
Pekan
Biasa XXIV – O PEKAN IV
Hari
Biasa (H)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Ya Tritunggal mahamulya
Yang mengatur segalanya
Siang untuk kerja giat
Malam untuk istirahat
Waktu pagi waktu senja
Siang malam selamanya
Kami mohon perlindungan
Dari kemurahan Tuhan
Kami umatMu bersatu
Sujud menghadap padaMu
Memanjatkan permohonan
Teriring madah pujian
Ya Bapa yang baik hati
Luluskanlah doa kami
Berkat jasa Yesus Kristus
Yang mencurahkan Roh kudus.
Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Semoga seruanku sampai
kepadaMu, ya Tuhan, janganlah Kausembunyikan wajahMu dari padaku.
Mazmur 101 (102) Doa dalam pembuangan
Allah menghibur kita
dalam segala penderitaan (2 Kor 1,4)
I
Tuhan, dengarkanlah doaku, *
semoga seruanku sampai
kepadaMu.
Janganlah Kausembunyikan
wajahMu dari padaku,*
pada hari kesesakanku.
Dengarkanlah aku pada hari
aku berseru,*
bersegeralah menjawab aku.
Sebab hari hidupku lenyap
bagaikan asap,*
tulangku membara seperti
perapian.
Hatiku layu seperti rumput
yang hangus, *
dan aku menjadi mangsa dewa
maut.
Rahangku nyeri karena
mengigil ketakutan,*
aku tinggal tulang berbungkus kulit.
Aku kesepian seperti burung
undan di padang gurun,*
seperti burung hantu di
puing-puing.
Aku tak dapat tidur dan
merasa seperti burung pipit,*
yang sepanjang hari
bertengger sendirian di atas atap.
Musuhku menghina aku,*
lawanku mempermainkan daku.
Abu kumakan sebagai
santapan,*
dan minumanku kucampur
dengan air mata.
Karena amarah dan murkaMu,*
Engkau mengangkat dan
membanting aku.
Hari hidupku bagaikan
bayangan yang menghilang,*
dan aku menjadi layu seperti
rumput.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 1 Semoga seruanku sampai
kepadaMu, ya Tuhan,
Ant. 2 Tuhan, dengarkanlah doa orang
yang terlantar.
II
Tetapi Engkau, ya Tuhan,
Engkau bersemayam dari sediakala, *
dan takhtaMu bertahan
sepanjang segala masa.
Engkau akan bangkit untuk
mengasihani Sion, †
sebab sudah waktunya untuk
merelai dia, *
sungguh, saatnya telah tiba.
Sebab para hambaMu amat
sayang akan batu-batunya,*
mereka terharu melihat
puing-puingnya.-
Kemudian para bangsa akan
menjunjung tinggi namaMu, ya Tuhan,*
dan semua raja akan mengakui
kemuliaanMu.
Sebab Engkau akan membangun
Sion kembali *
dan menampakkan diri dengan
mulia.
Engkau akan mendengarkan doa
orang yang telantar, *
Engkau tidak menolak
permohonan mereka.
Hendaknya ini dituliskan
bagi anak cucu kita,*
supaya angkatan yang akan
datang memuji Tuhan:
“Tuhan memandang dari
gunungNya yang kudus,*
Ia memperhatikan bumi dari
surga.
Ia mendengarkan keluhan
orang tawanan *
dan membebaskan orang yang
dihukum mati.
Semoga nama Tuhan
dimaklumkan di Sion *
dan pujianNya diperdengarkan
di Yerusalem;
bila para bangsa daang
berkumpul bersama raja mereka *
untuk beribadat kepada
Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 2 Tuhan, dengarkanlah doa orang
yang terlantar.
Ant. 3 Engkau meletakkan dasar bumi,
ya Tuhan, dan langit adalah buatan tanganMu, (M.P. Alleluya).
III
Tuhan melumpuhkan tenagaku
dengan kekuatanNya,*
Ia memperpendek masa
kejayaanku.
Aku berdoa: “Ya Allahku, †
jangan aku Kaupanggil di
tengah hidupku,*
sedangkan tahun-tahunMu
berlangsung turun temurun.”
Di zaman purbakala Engkau
meletakkan dasar bumi,*
dan langit adalah buatan
tanganMu.
Semuanya itu akan binasa,
tetapi Engkau tetap ada,*
semuanya menjadi usang
seperti pakaian.
Engkau mengubah mereka seperti
orang berganti pakaian,*
dan mereka hilang lenyap.
Tetapi Engkau tetap sama,*
dan tahun-tahunMu tidak
berakhir.
Anak cucu hambaMu akan hidup
dengan aman,*
dan keturunan mereka tetap
tinggal di hadiratMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 3 Engkau meletakkan dasar bumi,
ya Tuhan, dan langit adalah buatan tanganMu, (M.P. Alleluya).
BACAAN
Est. 4:1-16
Est 4:1 Setelah Mordekhai mengetahui segala yang
terjadi itu, ia mengoyakkan pakaiannya, lalu memakai kain kabung dan abu,
kemudian keluar berjalan di tengah-tengah kota, sambil melolong-lolong dengan
nyaring dan pedih.
Est 4:2 Dengan demikian datanglah ia sampai ke
depan pintu gerbang istana raja, karena seorangpun tidak boleh masuk pintu
gerbang istana raja dengan berpakaian kain kabung.
Est 4:3 Di tiap-tiap daerah, ke mana titah dan
undang-undang raja telah sampai, ada perkabungan yang besar di antara orang
Yahudi disertai puasa dan ratap tangis; oleh banyak orang dibentangkan kain
kabung dengan abu sebagai lapik tidurnya.
Est 4:4 Ketika dayang-dayang dan sida-sida Ester
memberitahukan hal itu kepadanya, maka sangatlah risau hati sang ratu, lalu
dikirimkannyalah pakaian, supaya dipakaikan kepada Mordekhai dan supaya
ditanggalkan kain kabungnya dari padanya, tetapi tidak diterimanya.
Est 4:5 Maka Ester memanggil Hatah, salah
seorang sida-sida raja yang ditetapkan baginda melayani dia, lalu memberi
perintah kepadanya menanyakan Mordekhai untuk mengetahui apa artinya dan apa
sebabnya hal itu.
Est 4:6 Lalu keluarlah Hatah mendapatkan
Mordekhai di lapangan kota yang di depan pintu gerbang istana raja,
Est 4:7 dan Mordekhai menceritakan kepadanya
segala yang dialaminya, serta berapa banyaknya perak yang dijanjikan oleh Haman
akan ditimbang untuk perbendaharaan raja sebagai harga pembinasaan orang
Yahudi.
Est 4:8 Juga salinan surat undang-undang, yang
dikeluarkan di Susan untuk memunahkan mereka itu, diserahkannya kepada Hatah,
supaya diperlihatkan dan diberitahukan kepada Ester. Lagipula Hatah disuruh
menyampaikan pesan kepada Ester, supaya pergi menghadap raja untuk memohon
karunianya dan untuk membela bangsanya di hadapan baginda.
Est 4:9 Lalu masuklah Hatah dan menyampaikan
perkataan Mordekhai kepada Ester.
Est 4:10 Akan tetapi Ester menyuruh Hatah
memberitahukan kepada Mordekhai:
Est 4:11 "Semua pegawai raja serta penduduk
daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan,
yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku
satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja
mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup. Dan aku selama tiga puluh hari
ini tidak dipanggil menghadap raja."
Est 4:12 Ketika disampaikan orang perkataan Ester
itu kepada Mordekhai,
Est 4:13 maka Mordekhai menyuruh menyampaikan jawab
ini kepada Ester: "Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya
engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi.
Est 4:14 Sebab sekalipun engkau pada saat ini
berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan
dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu,
mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai
ratu."
Est 4:15 Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini
kepada Mordekhai:
Est 4:16 "Pergilah, kumpulkanlah semua orang
Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan
janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku
serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk
menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku
mati, biarlah aku mati."
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione
Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Ketiga – HAL HIBURAN BATIN
Pasal I
– TENTANG PERCAKAPAN BATIN KRISTUS DENGAN JIWA BERIMAN
1. “Aku
akan mendengar apa titah Tuhan Allah dalam diriku” (bdk. Mzm 85:9).
Berbahagialah jiwa yang mendengarkan Tuhan bersabda di dalam hatinya dan
mendengar kata-kata hiburan dari mulut Tuhan! Berbahagialah telinga yang
mendengar bisikan Tuhan dan tidak memperhatikan sedikit pun bisikan-bisikan
dunia ini! Ya, sungguh berbahagialah telinga yang tidak mendengarkan suara
lantang dari luar, tetapi mendengarkan kebenaran yang memberikan pengajaran
dari dalam hati! Berbahagialah mata yang tertutup untuk barang-barang duniawi,
tetapi pandangannya tertuju pada hal-hal rohani! Berbahagialah mereka yang
berusaha memahami soal-soal rohani dan setiap hari giat berikhtiar untuk
memahami rahasia-rahasia surgawi! Berbahagialah mereka yang merindukan
percakapan dengan Tuhan dan dapat menghindari diri dari segala rintangan
duniawi! Jiwaku, perhatikanlah semua itu! Tutuplah pintu-pintu pancaindramu
agar engkau diperkenankan mendengar sabda Tuhan Allahmu, di dalam hatimu.
=====
DOA PENUTUP
Tuhan, Engkaulah kekuatan
bagi orang yang berharap kepadaMu. Indahkanlah permohonan kami, orang yang
lemah ini, sebab tanpa Engkau kami tak sanggup berbuat apa-apa. Maka bantulah
kami senantiasa dengan rahmatMu. Semoga kami berusaha mematuhi
perintah-perintahMu dan menyenangkan hatiMu, baik dengan kehendak maupun dengan
perbuatan kami. Demi Yesus Kristus,
PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus,
dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung
Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si
pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang
Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan
keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya
dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.