Minggu, 23 September 2018
Pekan Biasa XXV – O PEKAN I
Hari Minggu Biasa XXV (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Yesus penyelamat kami
Hari yang pertama ini
Kausucikan selamanya
Dengan kebangkitan mulya
Bangkitkan sekarang ini
Hati dan semangat kami
Bangkitkanlah kemudian
Badan kami berkat iman
Bila Engkau datang lagi
Kami kan menyongsong pasti
Untuk hidup seterusnya
BersamaMu pada Bapa
Perkenankan kami nanti
Memuji sepenuh hati
Bapa Putra Roh mulia
Selalu senantiasa.Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Pohon
kehidupan ditampakkan dalam salib Tuhan.
Mazmur 1 Dua
jalan kehidupan manusia
Berbahagialah orang yang
berharap pada salib dan turun
Ke air pembaptisan (Penulis
abad 2).
Berbahagialah orang yang tidak mengikuti nasihat
orang berdosa, †
tidak menempuh jalan orang sesat *
dan tidak bergaul dengan kaum pencemooh;
Tetapi yang suka akan hukum Tuhan *
dan mendaraskannya siang dan malam.
Ia bagaikan pohon di tepi aliran sungai,*
yang menghasilkan buah pada musimnya.
Daunnya tidak pernah layu,*
barang apa yang dihasilkannnya bermutu.
Sebaliknya orang berdosa,*
mereka bagaikan sekam yang dihamburkan angin.
Sungguh, orang berdosa takkan bertahan dalam
pengadilan,*
orang tersesat takkan bertahan dalam himpunan
orang jujur.
Sebab Tuhan menjamin hidup orang jujur,*
tetapi hidup orang berdosa menuju kebinasaan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Pohon
kehidupan ditampakkan dalam salib Tuhan.
Ant. 2 Aku
telah diurapi menjadi raja Tuhan di Sion
Mazmur 2 Almasih,
raja dan pemenang
Sesungguhnya mereka telah
berkumpul melawan Yesus,
hambaMu yang kudus yang
Kauurapi (Kis 4,27)
Mengapa bangsa-bangsa bergelora,*
mengapa suku-suku mengerahkan pasukannya?
Para raja bumi bersiap-siap,*
para panglima bersekongkol melawan Tuhan dan
raja yang diurapiNya:
“Marilah kita patahkan belenggunya,*
marilah kita gulingkan penjajahannya!”
Tetapi Tuhan tertawa dari takhtaNya di surga,*
Tuhan mengolok-olok mereka.
Dalam amarahNya Tuhan menghalau para perwira
mereka,*
dan dalam murkaNya Ia mengacau-balaukan mereka.
Tetapi aku telah diurapi menjadi rajaNya,*
di Sion, gunungNya yang kudus.
Akan kubacakan surat keputusan Tuhan,*
Tuhan bersabda kepadaku:
“Engkaulah puteraKu,*
pada hari ini Aku menjadi Bapamu.
Mintalah kemakmuran, maka akan Kuberikan,†
para bangsa akan menjadi milik pusakamu,*
dan seluruh bumi akan kaukuasai.
Engkau akan menghancurkan musuhmu dengan tongkat
besi,*
meremukkan mereka seperti jambangan tanah liat.”
Dan sekarang ketahuilah, hai para raja,*
awaslah, hai para panglima!
Beribadatlah kepada Tuhan dengan takwa,*
berbaktilah kepadaNya dengan gentar!
Jangan sampai Tuhan menjadi marah dan kamu
binasa,*
sebab mudah sekali amarahNya menyala.
Berbahagialah semua orang *
yang berlindung pada Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 2 Aku
telah diurapi menjadi raja Tuhan di Sion
Ant. 3 Engkaulah
Tuhanku seumur hidup, Engkau membesarkan hatiku.
Mazmur 3 Tuhanlah
pelindungku
Ia membaringkan diri, lalu
tertidur dan kemudian bangkit,
Sebab Tuhan melindungi Dia
(S.Ireneus).
Ya Tuhan, betapa banyaknya musuhku,*
betapa banyak yang bangkit melawan daku!
Betapa banyak yang mengincar hidupku: *
‘Tak mungkin Allah menyelamatkan dia!”
Namun Engkau, ya Allah, Engkaulah Tuhanku seumur
hidupku, *
Allahku yang mulia, Engkau membesarkan hatiku.
Bila aku beseru kepada Tuhan dengan suara
nyaring, *
Ia menjawab aku dari gunungNya yang kudus.
Bila aku membaringkan diri untuk tidur,*
pastilah aku bangun lagi, sebab Tuhan melindungi
aku.
Aku tidak takut akan serangan musuh *
yang dilancarkan melawan daku dari segenap
penjuru.
Bangkitlah Tuhan! Tolong, tolong, ya Allahku! †
Pukullah rahang musuhku,*
patahkanlah gigi mereka!
Ya Tuhan, selamatkanlah aku,*
dan berkatilah umatMu!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Engkaulah
Tuhanku seumur hidup, Engkau membesarkan hatiku.
BACAAN
Tb. 1:1-22
1
Kitab kisah Tobit bin
Tobiel bin Ananiel bin Aduel bin Gabael bin Rafael bin Raguel dari keturunan
Asiel dari suku Naftali.
2
Di zaman Salmaneser, raja
orang-orang Asyur, Tobit diangkut tertawan dari Tisbe yang terletak di sebelah
selatan Kudios-Naftali di Galilea atas di atas Hazor, yakni di sebelah barat,
dan di sebelah utara Fogor.
Tobit dalam pembuangan
3
Aku, Tobit menempuh jalan
kebenaran dan kesalehan seumur hidupku dan banyak melakukan kebajikan kepada
para saudara dan segenap bangsaku yang bersama dengan daku telah berangkat ke
pembuangan, ke negeri Asyur ke kota Niniwe.
4
Waktu aku masih tinggal di
tanah airku, yaitu di tanah Israel, dan ketika aku masih muda, maka seluruh
suku Naftali moyangku memberontak terhadap keluarga Daud bapaku dan terhadap
Yerusalem, kota yang telah dipilih dari antara semua suku Israel, supaya di
sana semua suku mempersembahkan korban. Memang di sanalah Bait Tuhan, yaitu
kediaman Allah, telah dibangun dan ditahbiskan untuk segala keturunan sepanjang
sekalian abad.
5
Tetapi semua saudaraku dan
juga rumah bapaku Naftali mempersembahkan korban kepada anak lembu yang telah
dibuat Yerobeam, raja Israel, di kota Dan yang terletak di pegunungan Galilea.
6
Pada hari-hari raya sering
kali hanya aku seorang diri sajalah yang pergi ke Yerusalem, sebagaimana yang
tersurat bagi segenap Israel sebagai hukum abadi. Pergilah aku ke Yerusalem
dengan membawa buah bungaran dan anak sulung dari ternak serta bagian
sepersepuluh dari hewan dan lagi guntingan pertama bulu domba.
7
Semuanya kuberikan kepada
para imam, keturunan Harun, untuk mezbah. Bagian sepersepuluh dari gandum,
anggur, minyak, buah zaitun, buah delima dan hasil bumi lainnya kuberikan
kepada kaum Lewi yang menyelenggarakan kebaktian di Yerusalem. Selama enam
tahun akupun memungut bagian sepersepuluh yang kedua dan setiap tahun aku pergi
membiayakannya di Yerusalem.
8
Adapun bagian sepersepuluh
yang ketiga kuberikan kepada para yatim piatu, para janda dan kaum perantau
yang tinggal di tengah-tengah orang Israel. Tiga tahun sekali bagian
sepersepuluh itu kubawa untuk diberikan kepada mereka. Itupun kami makan pula menurut
aturan yang ditetapkan perihal mereka dalam hukum Taurat Musa dan sesuai dengan
perintah yang telah diberikan Debora, yaitu ibu Ananiel ayahku. Sebab waktu
berpulang ayahku meninggalkan aku sebagai yatim piatu.
9
Setelah menjadi dewasa aku
mengambil isteri dari keluarga kami sendiri, Hana namanya. Dari padanya
kuperanakkan seorang anak laki-laki yang kunamai Tobia.
10
Ketika diangkut tertawan
dan diasingkan ke negeri Asyur aku pergi ke kota Niniwe. Semua saudaraku dan
kaum sekeluarga makan makanan bangsa asing,
11
tetapi aku mencegah diriku
jangan makan makanan itu.
12
Sebab dengan segenap hatiku
aku ingat kepada Allah.
13
Oleh Yang Mahatinggi
dianugerahkan kepadaku kerelaan dan penghormatan dari pihak raja Salmaneser.
Maka aku menjadi pembelanja segala sesuatunya yang diperlukan raja.
14
Dari sebab itu aku biasa
pergi ke negeri Media untuk berbelanja baginya di sana sampai raja mangkat.
Sekali kutitipkan sebuah pundi-pundi pada Gabael, saudara Gabria di negeri
Media, yang sepuluh talenta perak isinya.
15
Semangkatnya Salmaneser
maka puteranya Sanherib menjadi raja akan gantinya. Kemudian jalan-jalan di
negeri Media tidak terpakai lagi, sehingga aku tidak dapat pergi ke Media lagi.
16
Di zaman Salmaneser aku
telah banyak melakukan kebajikan kepada para saudara sebangsaku.
17
Makananku kuberikan kepada
orang yang kelaparan dan pakaianku kepada orang telanjang. Apabila kulihat
seseorang sebangsa yang telah meninggal dan terbuang di belakang tembok kota
Niniwe, maka kukuburkan.
18
Manakala seseorang dibunuh
oleh raja Sanherib, setelah raja pulang kalah dari daerah Yehuda di masa ia
dihukum oleh Raja Sorgawi karena hujatnya, maka kukuburkan juga. Sebab banyak
dari orang Israel dibunuh oleh raja Sanherib karena kemurkaannya. Tetapi dengan
diam-diam kukuburkan semua. Memang mayat-mayat mereka dicari raja, tapi tidak
ditemukan.
19
Maka salah seorang penduduk
kota Niniwe pergi melaporkan kepada raja perihal diriku, bahwa akulah yang
menguburkan mayat-mayat itu. Kemudian terpaksa aku bersembunyi. Ketika aku
dapat tahu, bahwa hal itu ketahuan oleh raja dan aku dicari-carinya untuk
dibunuh, maka aku ketakutan dan melarikan diri.
20
Dari sebab itu segala harta
bendaku disita dan tidak ada lagi sisa padaku yang tidak diangkut ke istana
raja, kecuali Hana, isteriku, dan Tobia, anakku.
21
Tetapi belum juga empat
puluh hari berlalu maka raja Sanherib dibunuh oleh putera-puteranya yang segera
melarikan diri ke gunung Ararat. Sesudahnya putera Sanherib, yaitu Esarhadon,
menjadi raja. Ahikar bin Anael, saudaraku, diangkat olehnya menjadi ketua dewan
keuangan kerajaannya dan kepala urusan istana.
22
Maka Ahikar menjadi
pembicara baik bagiku, sehingga aku dapat pulang ke Niniwe. Di masa
pemerintahan Sanherib, raja Asyur, Ahikar telah menjadi juru minuman, penjaga
cincin meterai dan pengurus istana dan ia dipertahankan oleh raja Esarhadon.
Dia itu saudara sepupuku.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi –
Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Ketiga – HAL HIBURAN
BATIN
Pasal III – ORANG HARUS
MENDENGARKAN SABDA TUHAN DENGAN RENDAH HATI, DAN BAHWA BANYAK ORANG YANG TAK
MENGINDAHKANNYA
1. Guru: Anak-Ku,
dengarkanlah kata-kata-Ku yang merdu, yang melebihi segala ilmu pengetahuan
para sarjana dan ahli filsafat di dunia ini. “Sabdaku adalah roh dan hidup”
(bdk. Yoh 6:63), dan tidak harus dinilai menurut penilaian orang. Sabda-Ku itu
tidak boleh dipergunakan untuk kesenangan yang hampa, tetapi harus diperhatikan
dengan hati tenang dan diterima dengan khidmat serta rasa cinta kasih yang
besar.
2. Murid: Dan aku berkata,
“Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya Tuhan, dan yang Kauajari dari Taurat-Mu”
(Mzm 94:12), dan Engkau tidak membiarkan dia hidup sendiri di dunia.
=====
MADAH ALLAH TUHAN KAMI
Allah Tuhan kami,*
Engkau kami puji dan kami muliakan.
Bapa yang kekal,*
seluruh bumi bersembah sujud padaMu.
BagiMu semua malaikat bermadah,*
seluruh isi surga bernyanyi.
BagiMu kerubim dan serafim*
tak kunjung putus melambungkan pujian.
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan,*
Allah segala kuasa.
Surga dan bumi*
penuh kemuliaanMu.
KepadaMu paduan para rasul bersyukur,*
rombongan para nabi berbakti.
KepadaMu barisan para martir berkurban*
dengan mempertaruhkan nyawa.
KepadaMu Gereja kudus beriman,*
tersebar di seluruh dunia.
Ya Bapa yang mahakuasa,*
pencipta semesta alam.
Putera sejati yang terpuji,*
Putera Bapa yang tunggal.
Roh kudus, cahaya mulia,*
penghibur umat beriman.
Engkaulah raja agung, ya Kristus,*
Engkaulah Putera Allah yang hidup.
Engkau sudi dikandung santa perawan,*
menjadi manusia demi keselamatan kami.
Engkau mematahkan belenggu maut,*
membuka pintu kerajaan surga bagi kami.
Engkau bertakhta mulia di sisi Bapa,*
mengadili umat manusia.
Kami mohon, lindungilah hamba-hambaMu,*
yang Kautebus dengan darahMu sendiri.
Sambutlah kami bersama para kudus*
dalam kemuliaan abadi. –
Selamatkanlah umatMu, ya Tuhan,*
dan berkatilah milik pusakaMu.
Bimbinglah kami semua*
dan muliakanlah untuk selamanya.
Setiap hari kami meluhurkan Dikau,*
kami memuji namaMu sepanjang masa.
Ya Tuhan, sudilah menjaga kami,*
agar senantiasa luput dari dosa.
Kasihanilah kami, ya Tuhan,*
kasihanilah kami.
Limpahkanlah kasih setiaMu kepada kami,*
sebab kami berharap kepadaMu.
KepadaMu kami percaya, ya Tuhan.*
kami takkan kecewa selama-lamanya.
DOA PENUTUP
Allah mahapengasih dan penyayang, segala
perintah-Mu Kauringkaskan dalam perintah cinta kepadaMu dan kepada sesama
manusia. Semoga dengan mentaati perintah-perintahMu, kami dapat memperoleh
kehidupan abadi. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama
Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di
sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu,
indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus
dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap
pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan
kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah
kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus,
kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku
memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua
saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa
syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan
dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya
kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada
cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji”
yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik
Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji
dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria
menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan
pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan
Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata,
“Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang
tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan
sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk
menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk
menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi
keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku dosa,
(pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau
sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima Komuni
Kudus;
• Berdoa Lima Puluhan
Rosario;
• Dan menemaniku selama
15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan
pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu
Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah
tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari
Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika
SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari
kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua
janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar
pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria,
“Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang
dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa
Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal
ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda
penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai
tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria
menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam
tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock,
“Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah
perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini
tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia
mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII
sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka,
dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir
yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan
turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa
akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU
mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat
dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
(Catatan: Doa Bebas Kutuk, kami pindahkan ke bagian bawah IBADAT
SORE)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.