Kamis, 27 September 2018
Pekan Biasa XXV – O Pekan I
Pw S. Vinsensius a Paulo, Im (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ya gembala yang terhormat
Trimalah pujian umat
Tuhan sendiri terharu
Bila kami memujimu.
Kristuslah imam abadi
Yang menghidupkan kembali
Umat baru bagi Allah
Bagaikan mempelai indah.
Iapun sudah berkenan
Memilih dan mentahbiskan
Engkau menjadi pelayan
Gembala umat beriman.
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra dan RohNya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada kita semua. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Barang
siapa ingin menjadi yang pertama hendaknya menjadi yang terakhir dan melayani semua orang, (M.P. Alleluya).
Mazmur 20 (21), 2-8, 14
Karena kuasaMu, ya Tuhan, raja
bergembira,*
atas penyelamatanMu ia bersuka cita.
Keinginan hatinya telah Kau penuhi,*
permintaan doanya tidak Kau tolak.
Sejak dahulu Kau kurniai dia berkat
berlimpah,*
di atas kepalanya Kau taruh mahkota
emas murni.
Hidup dimintanya: Kau beri kepadanya,*
umur panjang untuk selamanya.
Besarlah kemuliaannya berkat
pertolonganMu,*
keagungan dan semarak Kau anugerahkan
kepadanya.
Kau jadikan dia berkat untuk
selamanya,*
seri wajahMu membahagiakan dia.
Sungguh raja percaya kepada Tuhan,*
dan karena kasih setia Allah yang
mahatinggi ia tidak goyah.
Bangkitlah, ya Tuhan, dan nyatakanlah
kuasaMu,*
kami akan bernyanyi dan bermadah atas
keperkasaanMu.
Kemuliaaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Barang
siapa ingin menjadi yang pertama hendaknya menjadi yang terakhir dan melayani semua orang, (M.P. Alleluya).
Ant. 2 Bila
para pemimpin gembala datang, kamu akan memperoleh mahkota mulia yang tak dapat
layu, (M.P. Alleluya).
Mazmur 91 (92)
I
Betapa baiklah bersyukur kepada
Tuhan,*
memuji namaMu, Allah yang maha tinggi;
Mewartakan kasihMu pagi hari,*
dan kesetiaanMu diwaktu malam;
dengan membunyikan gambus dan kecapi,*
dengan iringan celempung.
Sebab Engkau menggembirakan daku
dengan karyaMu yang agung,*
aku bersorak sorai karena perbuatan
tanganMu.
Betapa agung pekerjaanMu, ya Tuhan,*
betapa luhur segala rencanaMu.
Orang bodoh tidak dapat menyadarinya,*
orang dungu tidak akan mengerti.
Biarpun orang jahat meriap seperti
rumput, †
dan orang durhaka berkembang pesat,*
namun mereka akan binasa
selama-lamanya.
Sedangkan Engkau, ya Tuhan,*
Engkau luhur selama-lamanya.
Kemuliaaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Bila
para pemimpin gembala datang, kamu akan memperoleh mahkota mulia yang tak dapat
layu, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Hai
hamba yang baik dan setia, masuklah
dalam sukacita Tuhanmu, (M.P. Alleluya).
II
Sebab para musuhMu akan binasa,
para penjahat Kau cerai beraikan.
Tetapi aku Kau jadikan kuat seperti
banteng,*
dan Kau urapi dengan minyak yang harum
mewangi.
Orang jujur bertumbuh bagaikan palma,*
berkembang bagaikan pohon jati.
Mereka ditanam dekat bait Tuhan,*
bertunas di pelataran rumah Allah.
Pada masa tua pun mereka masih
berbuah,*
dan tetap subur dan segar.
Mereka mewartakan, betapa adillah
Tuhan pelindungku,*
tak ada kecurangan padaNya.
Kemuliaaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Hai
hamba yang baik dan setia, masuklah
dalam sukacita Tuhanmu, (M.P. Alleluya).
BACAAN
Tb. 6:1-17
Di perjalanan ke
negeri Media
1
Adapun anak muda itu
berangkat dengan disertai malaikat itu. Anjingpun ikut serta dengan mereka.
Mereka berdua berjalan terus. Ketika menjadi malam pada hari pertama
bermalamlah mereka di dekat sungai Tigris.
2
Pemuda itu turun
untuk membasuh kakinya di sungai Tigris. Tetapi dari dalam airnya melonjaklah
seekor ikan besar mau menelan kaki pemuda itu. Maka menjeritlah ia.
3
Tetapi kata malaikat
itu kepadanya: "Tangkaplah dan peganglah ikan itu!" Ikan itupun lalu
digagahi oleh pemuda itu dan dihelanya ke darat.
4
Kemudian malaikat
itu menyuruh: "Siatlah ikan itu, ambillah kantung empedu, jantung dan
hatinya dan simpanlah. Isi perutnya hendaklah kaubuang. Sebab empedu, jantung
dan hatinya adalah obat mujarab."
5
Maka disiatlah ikan
itu oleh pemuda itu dan dipungutnya kantung empedu, jantung dan hati. Ikan itu
dipanggangnya, lalu dimakannya dan sebagian diasinkannya.
6
Lalu berjalanlah
mereka terus bersama sampai di dekat negeri Media.
7
Maka bertanyalah
pemuda itu kepada malaikat itu: "Saudara Azarya, obat apa ada di dalam
jantung dan hati ikan itu dan di dalam empedunya?"
8
Sahut malaikat itu:
"Jantung dan hati itu boleh diasapkan di depan laki-laki atau perempuan
yang kerasukan setan atau roh jahat. Lalu segenap gangguan lenyap dari padanya
dan tidak tinggal lagi padanya untuk selama-lamanya.
9
Empedu itu hendaknya
diurapkan pada orang yang matanya kena bintik-bintik putih, niscaya
bintik-bintik itupun hanya tinggal ditiupi saja lalu sembuh pulalah orang
itu."
10
Mereka memasuki
negeri Media dan sudah sampai di dekat kota Ekbatana.
11
Lalu berkatalah
Rafael kepada pemuda Tobia: "Hai saudara Tobia!" Sahutnya: "Ada
apa?" Rafael menyambung pula: "Malam ini kita harus bermalam pada
Raguel. Dia itu seorang kerabatmu dan mempunyai seorang anak perempuan yang
bernama Sara.
12
Kecuali Sara ia
tidak mempunyai anak laki-laki atau perempuan. Maka dari itu saudaralah
kerabatnya yang paling dekat. Lebih dari siapapun saudara berhak untuk
memperoleh anaknya sebagai isteri dan juga berhak untuk mewarisi apa saja yang
ada pada ayahnya. Gadis itu berbudi, berani dan sangat cantik. Ayahnyapun baik
hati pula."
13
Katanya lagi:
"Engkau sungguh berhak mengambil dia. Saudara, dengarkanlah aku. Pada
malam ini juga aku hendak berbicara dengan ayahnya tentang gadis itu, supaya
kauperoleh bagimu sebagai mempelai. Setelah kembali dari Ragai kita akan
merayakan nikahnya. Aku yakin bahwa Raguel tidak dapat menolak atau
menunangkannya kepada orang lain. Sebab kalau demikian maka ia patut dihukum
mati menurut ketetapan Kitab Musa setelah diketahuinya bahwa engkaulah yang
lebih berhak dari orang manapun untuk memperoleh anaknya sebagai isteri. Jadi,
saudara, dengarkanlah aku. Malam ini juga kita akan berbicara tentang gadis itu
dan kita pinang bagimu. Setelah nanti kembali dari Ragai akan kita ambil dan
kita antarkan dia ke rumahmu."
14
Tobiapun lalu
menjawab kepada Rafael: "Saudara Azarya, telah kudengar bahwa gadis itu
sudah diberikan kepada tujuh laki-laki. Tetapi mereka mati semua di kamar
tidur. Pada malam mereka datang padanya mereka mati seketika juga. Kudengar
orang berkata bahwa mereka dibunuh oleh seorang setan.
15
Dari sebab itu aku
sekarang takut-takut, sebab setan itu tidak berbuat jahat kepada gadis itu
sendiri, tetapi apabila seseorang mau menghampiri dia maka dibunuh seketika
oleh setan itu. Aku ini anak tunggal ayahku dan aku tidak mau mati dan begitu
membawa hidup ayah dan ibuku ke liang kubur karena kesedihan atas diriku. Anak
lain tidak ada pada mereka untuk menguburkannya."
16
Maka berkatalah
malaikat itu kepadanya: "Tidakkah engkau ingat akan perintah-perintah
ayahmu; bahwa ia memerintahkan kepadamu untuk mengambil isteri dari keluarga
ayahmu? Maka dari itu, saudara, dengarkanlah aku! Jangan ambil pusing tentang
setan itu; ambil saja gadis itu! Memang aku tahu bahwa malam ini juga gadis itu
diberikan kepada saudara sebagai isteri.
17
Kalau nanti masuk ke
dalam kamar tidur ambillah sedikit dari hati dan jantung ikan itu dan taruhlah
di atas bara pedupaan. Harumnya akan semerbak dan segera setelah dihirup oleh
setan itu maka ia akan lari dan tak pernah muncul lagi pada gadis itu.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione
Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Ketiga – HAL HIBURAN
BATIN
Pasal III – ORANG
HARUS MENDENGARKAN SABDA TUHAN DENGAN RENDAH HATI, DAN BAHWA BANYAK ORANG YANG
TAK MENGINDAHKANNYA
DOA UNTUK MEMPEROLEH
RAHMAT KEBAKTIAN
6. Murid: Ya Tuhan,
Allahku, Engkaulah harta kekayaanku. Dan siapakah aku ini maka aku berani
bercakap-cakap dengan Dikau? Aku adalah hamba-Mu yang paling rendah, paling
miskin, dan paling hina; lebih miskin dan lebih hina daripada yang aku
bayangkan dan yang berani aku katakan. Ingatlah, ya Tuhan, bahwa aku ini bukan
siapa-siapa, tidak mempunyai apa-apa, dan tidak dapat berbuat siapa-siapa.
Hanya Engkaulah yang baik, adil dan kudus. Hanya Engkaulah yang dapat melakukan
segala sesuatu, hanya Engkaulah yang mampu memberikan segala-galanya, Engkau
memenuhi segala sesuatu. Orang berdosa Engkau biarkan dengan tangan kosong.
“Ingatlah kiranya akan kerahiman-Mu” (bdk. Mzm 25:6) dan penuhilah hatiku
dengan rahmat-Mu. Engkau yang tidak menghendaki supaya pekerjaan-Mu sia-sia.
=====
DOA PENUTUP
Allah, pembela kaum
papa, santo Vinsensius imam-Mu Kaubina dalam kegiatan kerasulannya untuk
menyelamatkan orang miskin dan mendidik para rohaniwan. Semoga kami dikobarkan
dengan semangat yang sama, mencintai yang dikasihinya, dan melaksanakan yang
diajarkannya. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.