Rabu, 9 Mei 2018
PEKAN VI PASKAH – O PEKAN II
HARI BIASA PEKAN VI PASKAH
Besok: HARI RAYA KENAIKAN TUHAN
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Ini sungguh hari Tuhan
Hari penuh kesukaan
Dosa kita dibersihkan
Oleh darah suci Tuhan
O betapa mengagumkan
Bahwasanya cinta Tuhan
Berhasil meniadakan
Ketakutan yang menekan
O betapa mentakjubkan
Bahwasanya kematian
Berhasil mengembalikan
Hidup yang tak terkalahkan
Terpujilah Kristus Tuhan
Kaukalahkan kematian
Engkau dibangkitkan Bapa
Dengan kekuatan RohNya. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan
pembebasan tubuh kita.
Mazmur 38 (39)
Semua makhluk takluk kepada kesia-siaan.........karena
Dia yang telah menaklukkannya (Rom 8,20)
Aku berkata dalam hati: “Aku hendak hidup hati-hati,*
jangan sampai aku berdosa dengan lidahku
Aku hendak mengekang ucapan mulutku, *
selama orang jahat menentang aku.”
Aku diam seribu bahasa dan membisu,*
meskipun aku cemas tertekan oleh derita
Hatiku merasa panas seperti terbakar,*
bila kuingat sengsaraku, rasanya seperti api menyala.
Akhirnya kubuka juga mulutku: *
“Ya, Tuhan, beri tahukanlah akhir hidupku:
singkapkanlah sisa hari-hariku: *
supaya aku tahu betapa singkat hidupku.”
Sungguh, umurku Kaubatasi beberapa jengkal saja,*
dan jangka hidupku tidak berarti bagiMu
Sayang, manusia hanya asap belaka,*
tiada ubahnya dengan gambar bayangan
Sayang, bagaikan khayalan manusia berlalu, *
percumalah segala kegelisahannya
Ia menimbun-nimbun kekayaan,*
tetapi ia tidak tahu siapa yang menikmatinya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan
pembebasan tubuh kita.
Antifon
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu
kepada jeritan tangisku
Dan sekarang, apa yang dapat kuharapkan, ya Tuhanku? *
padaMulah kutaruh harapanku
bebaskanlah aku dari segala dosaku,*
jangan biarkan daku ditertawakan orang dungu
Tadinya aku diam seribu bahasa dan membisu,*
ah, sekiranya Engkau mau bertindak!
Singkirkanlah cambukMu dari padaku,*
aku hancur luluh karena pukulan tanganMu
Engkau menghukum manusia karena kesalahannya,†
dan bagaikan gegat Engkau merapuhkan badannya,*
sayang, manusia hanya asap belaka
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku *
dan condongkanlah telingaMu kepada seruanku
Janganlah tuli terhadap jeritan tangisku †
sebab aku hanyalah pendatang dalam rumahMu,*
perantau seperti semua leluhurku
Palingkanlah wajah kemurkaanMu daripadaku, †
supaya aku bersukacita *
sebelum aku meninggal dan tiada lagi
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu
kepada jeritan tangisku
Antifon
Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan
selama-lamanya, alleluya
Mazmur 51 (52)
Yang berbangga, hendaknya berbangga dalam Tuhan (1 Kor
1,31)
Mengapa engkau bangga atas kejahatan,*
hai pahlawan gadungan?
Hai orang mursid yang palsu,*
mengapa terus menerus engkau menabung pikiran busuk?
Tajam bagaikan pisau cukur sindiran lidahmu,*
hai ahli penipu
Engkau memilih kejahatan dan bukan kebaikan,*
engkau mengatakan dusta dan bukan kebenaran
Engkau suka akan segalam macam omonganmu *
yang merusak dan menipu
Semoga Allah membinasakan dikau dengan pukulanNya,*
memusnakan dikau untuk selama-lamanya
Semoga Ia menyeret engkau ke luar dari rumah *
dan menciduk anakmu hidup-hidup dari bumi
Melihat itu orang jujur akan takut,*
tetapi kemudian mereka tertawa:
“Lihatlah dia, inilah orangnya *
yang tidak sudi berlindung pada Allah
Dia menaruh
harapan pada kekayaannya,*
dia percaya pada tipu muslihatnya!”
Tetapi aku, bagaikan pohon berbuah *
aku tumbuh di rumah Allah
Percayalah pada kasih setia Allah *
sekarang dan selama-lamanya
Aku hendak bersyukur kepadaMu, ya Allah kekal,*
sebab Engkau telah bertindak
Aku hendak memaklumkan namaMu,*
sebab Engkau baik hati terhadap sahabat-sahabatMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan
selama-lamanya, alleluya
BACAAN
Kis. 21:40-22:21
Kis 21:40 Sesudah
Paulus diperbolehkan oleh kepala pasukan, pergilah ia berdiri di tangga dan
memberi isyarat dengan tangannya kepada rakyat itu; ketika suasana sudah
tenang, mulailah ia berbicara kepada mereka dalam bahasa Ibrani, katanya:
Kis 22:1 "Hai
saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah, apa yang hendak kukatakan kepadamu
sebagai pembelaan diri."
Kis 22:2 Ketika
orang banyak itu mendengar ia berbicara dalam bahasa Ibrani, makin tenanglah
mereka. Ia berkata:
Kis 22:3 "Aku
adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di
kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek
moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama
seperti kamu semua pada waktu ini.
Kis 22:4 Dan aku
telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki
dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara.
Kis 22:5 Tentang
hal itu baik Imam Besar maupun Majelis Tua-Tua dapat memberi kesaksian. Dari
mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik dan aku
telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang
terdapat juga di situ dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum.
Kis 22:6 Tetapi
dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah
hari, tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi
aku.
Kis 22:7 Maka
rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku:
Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?
Kis 22:8 Jawabku:
Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya
itu.
Kis 22:9 Dan
mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang
berkata kepadaku, tidak mereka dengar.
Kis 22:10 Maka
kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan
pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang
ditugaskan kepadamu.
Kis 22:11 Dan
karena aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu,
maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik.
Kis 22:12 Di situ
ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan
terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ.
Kis 22:13 Ia
datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan
melihatlah! Dan seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia.
Kis 22:14 Lalu katanya:
Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya,
untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya.
Kis 22:15 Sebab
engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat
dan yang kaudengar.
Kis 22:16 Dan
sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis
dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!
Kis 22:17 Sesudah
aku kembali di Yerusalem dan ketika aku sedang berdoa di dalam Bait Allah,
rohku diliputi oleh kuasa ilahi.
Kis 22:18 Aku
melihat Dia, yang berkata kepadaku: Lekaslah, segeralah tinggalkan Yerusalem,
sebab mereka tidak akan menerima kesaksianmu tentang Aku.
Kis 22:19 Jawabku:
Tuhan, mereka tahu, bahwa akulah yang pergi dari rumah ibadat yang satu ke
rumah ibadat yang lain dan yang memasukkan mereka yang percaya kepada-Mu ke
dalam penjara dan menyesah mereka.
Kis 22:20 Dan
ketika darah Stefanus, saksi-Mu itu, ditumpahkan, aku ada di situ dan
menyetujui perbuatan itu dan aku menjaga pakaian mereka yang membunuhnya.
Kis 22:21 Tetapi
kata Tuhan kepadaku: Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini
kepada bangsa-bangsa lain."
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal XIV – HAL MENGHINDARI PENILAIAN YANG KURANG
BIJAKSANA
2. Namun, sering kali di dalam hati kita tersembunyi,
atau masuk dari luar suatu barang yang juga menarik keinginan kita. Sebab,
sering kali banyak orang yang mencari dirinya sendiri dalam pekerjaannya
meskipun tanpa diketahuinya. Juga tampak pula bahwa mereka itu berada dalam
keadaan tenteram dan aman, selama segala sesuatu berjalan menurut kehendak dan
keinginan mereka. Namun, begitu sesuatu berlangsung tidak sesuai dengan
kehendak mereka, pikirannya menjadi kacau dan hatinya sedih. Perselisihan
pendapat dan perbedaan paham sudah sering merenggangkan hubungan antara sahabat
dan tetangga, antar para saudara, orang-orang saleh dan para biarawan.
DOA PENUTUP
Allah yang maharahim, dengan gembira kami merayakan
misteri kebangkitan PuteraMu. Dengarkanlah doa kami, semoga kami dapat
bergembira pula bersama segala orang kudus, bila Kristus datang kembali. Sebab
Dialah pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN
PAGI
Ya Allahku, dalam
kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu
sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya
mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia,
bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari
ini.
Ya Yesusku, hari
ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin,
dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak
Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu.
Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah
kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang
Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa
tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan
kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi
tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus
bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang
Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh
dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak
Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan
pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang
Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana
Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah
hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak
Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami.
Amin.
======
Menjalankan Pesan
Fatima
Permintaan
Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus
Dilakukan
Ketika ditanya
apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima,
Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima,
mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan
tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario
Harian)
3) Pernyerahan
kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini
dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima
diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta
orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua
Bunda Kita:
Devosi Sabtu
Pertama
Selama
penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia
akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu
pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus
di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah
Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu
berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati
yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk
menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk
menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi
keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat
dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima Komuni Kudus;
• Berdoa Lima Puluhan Rosario;
• Dan menemaniku selama 15 menit sambil
merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan
kepadaku.
Dengan janji
kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki
kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati
Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga
Janji
Sekarang kita
dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda
berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan
Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan
pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang
ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan
skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya
dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian
segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada
Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu
pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT :
Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan
terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir
Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria
menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya
Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman
dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa
Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada
St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain
Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat.
Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya.
Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat
nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina
atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa
pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api
penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi
syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu
setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari
api penyucian.”
Syarat-syaratnya
adalah:
(1) menjaga
kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan
Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan
Rosario
(3) setia mengenakan
skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan
Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre
Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.