Jumat, 11 Mei
2018
PEKAN VI PASKAH –
O PEKAN II
Hari Biasa Pekan VI Paskah (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Raja mulia abadi
Yang menyelamatkan kami
Kematian Kaukalahkan
Kehidupan Kaumenangkan
Engkau pulang pada Bapa
Siap untuk
menerima
Segala kekuasaan
Atas segenap ciptaan
Dengan sangat kami minta
Maafkan segala dosa
Arahkanlah hati kami
Kepada alam surgawi
Mulyalah Engkau ya Tuhan
Yang naik ke atas awan
Serta Bapa dan Roh suci
Mulyalah kekal abadi. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Janganlah menghajar aku dalam amarahMu, ya Tuhan,
alleluya
Mazmur 37 (38)
Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat berdiri
jauh-jauh ( Luk 23,49 )
Ya Tuhan, janganlah menyiksa aku dalam murkaMu,
janganlah menghajar aku dalam amarahMu.
PanahMu tertancap dalam tubuhku,*
tanganMu berat menekan daku.
Karena amarahMu rusaklah tubuhku terkoyak-koyak,*
karena dosaku remuklah tulang belulangku.
Aku tenggelam dalam lautan kesalahanku,*
tersesak oleh timbunan dosa yang tak tertahan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Janganlah menghajar aku dalam amarahMu, ya Tuhan,
alleluya
Antifon
Ya Tuhanku, jeritan tangisku menggema dihadapanMu,
alleluya
Lukaku membusuk dan bernanah *
karena kebodohan tingkah lakuku.
Aku tertunduk dan tersungkur,*
sepanjang hari aku berkeliaran kebingungan.
Hatiku panas, tersengat radang, *
tiada yang sehat dalam diriku.
Aku hancur luluh kehabisan tenaga,*
hatiku mengaduh dan meronta-ronta kesakitan.
Ya Tuhanku, jeritan tangisku menggema di hadapanMu,*
dan rintihanku tidak tersembunyi bagiMu.
Jantungku berdebar-debar dimakan demam, kekuatanku
menghilang, *
bahkan cahaya mataku pudar melenyap.
Handai taulanku menyingkiri aku karena penyakitku,*
dan kaum kerabatku menjauhi aku.
Orang yang ingin mencabut nyawaku memasang jerat, *
orang yang mengikhtiarkan celakaku, mengejar aku.
Pembunuhan dan pengkhianatan *
itulah yang mereka pikir-pikirkan sepanjang hari.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Ya Tuhanku, jeritan tangisku menggema di hadapanMu,
alleluya
Antifon
Aku mengakui dosaku; jangan tinggalkan daku, ya Tuhan,
penyelamatku, alleluya
Namun aku seperti orang tuli yang tidak mendengar, *
seperti orang bisu yang tidak membuka mulut
Aku seperti orang yang tidak mendengar,*
yang tidak mengucapkan bantahan.
Sebab kepadaMulah aku berharap, ya Tuhan, *
Engkaulah yang akan menjawab, ya Allahku.
Kataku: “Janganlah biarkan mereka mempermainkan daku,*
jangan mereka menjadi sombong bila aku goyah.”
Sebab tak mungkin aku lepas dari kesalahanku,*
terus menerus aku dirundung kesusahan.
Sungguh, aku mengakui dosaku,*
aku cemas karena kejahatanku.-
Aku menghadapi lawan yang sangat kuat,*
amat banyaklah musuh yang mengkhianati aku.
Mereka membalas kebaikan dengan kejahatan,*
mereka mengumpat aku, padahal aku bermaksud baik.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Aku mengakui dosaku; jangan tinggalkan daku, ya Tuhan,
penyelamatku, alleluya
BACAAN
Kis 22:22 – 23:11
22:22 Rakyat
mendengarkan Paulus sampai kepada perkataan itu; tetapi sesudah itu, mereka
mulai berteriak, katanya: "Enyahkan orang ini dari muka bumi! Ia tidak layak
hidup!"
22:23 Mereka
terus berteriak sambil melemparkan jubah mereka dan menghamburkan debu ke
udara.
22:24 Karena
itu kepala pasukan memberi perintah untuk membawa Paulus ke markas dan menyuruh
memeriksa dan menyesah dia, supaya dapat diketahui apa sebabnya orang banyak
itu berteriak-teriak sedemikian terhadap dia.
22:25 Tetapi
ketika Paulus ditelentangkan untuk disesah, berkatalah ia kepada perwira yang
bertugas: "Bolehkah kamu menyesah seorang warganegara Rum, apalagi tanpa
diadili?"
22:26 Mendengar
perkataan itu perwira itu melaporkannya kepada kepala pasukan, katanya:
"Apakah yang hendak engkau perbuat? Orang itu warganegara Rum."
22:27 Maka
datanglah kepala pasukan itu kepada Paulus dan berkata: "Katakanlah,
benarkah engkau warganegara Rum?" Jawab Paulus: "Benar."
22:28 Lalu
kata kepala pasukan itu: "Kewarganegaraan itu kubeli dengan harga yang
mahal." Jawab Paulus: "Tetapi aku mempunyai hak itu karena
kelahiranku."
22:29 Maka
mereka yang harus menyesah dia, segera mundur; dan kepala pasukan itu juga
takut, setelah ia tahu, bahwa Paulus, yang ia suruh ikat itu, adalah orang Rum.
22:30 Namun
kepala pasukan itu ingin mengetahui dengan teliti apa yang dituduhkan
orang-orang Yahudi kepada Paulus. Karena itu pada keesokan harinya ia menyuruh
mengambil Paulus dari penjara dan memerintahkan, supaya imam-imam kepala dan
seluruh Mahkamah Agama berkumpul. Lalu ia membawa Paulus dari markas dan
menghadapkannya kepada mereka.
23:1 Sambil menatap
anggota-anggota Mahkamah Agama, Paulus berkata: "Hai saudara-saudaraku,
sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan
Allah."
23:2 Tetapi Imam
Besar Ananias menyuruh orang-orang yang berdiri dekat Paulus menampar mulut
Paulus.
23:3 Membalas itu
Paulus berkata kepadanya: "Allah akan menampar engkau, hai tembok yang
dikapur putih-putih! Engkau duduk di sini untuk menghakimi aku menurut hukum
Taurat, namun engkau melanggar hukum Taurat oleh perintahmu untuk menampar
aku."
23:4 Dan
orang-orang yang hadir di situ berkata: "Engkau mengejek Imam Besar
Allah?"
23:5 Jawab Paulus:
"Hai saudara-saudara, aku tidak tahu, bahwa ia adalah Imam Besar. Memang
ada tertulis: Janganlah engkau berkata jahat tentang seorang pemimpin
bangsamu!"
23:6 Dan karena ia
tahu, bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan
sebagian termasuk golongan orang Farisi, ia berseru dalam Mahkamah Agama itu,
katanya: "Hai saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang
Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharap akan kebangkitan
orang mati."
23:7 Ketika ia
berkata demikian, timbullah perpecahan antara orang-orang Farisi dan
orang-orang Saduki dan terbagi-bagilah orang banyak itu.
23:8 Sebab
orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan dan tidak ada
malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya.
23:9 Maka
terjadilah keributan besar. Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke
depan dan membantah dengan keras, katanya: "Kami sama sekali tidak
menemukan sesuatu yang salah pada orang ini! Barangkali ada roh atau malaikat
yang telah berbicara kepadanya."
23:10 Maka
terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut, kalau-kalau mereka
akan mengoyak-ngoyak Paulus. Karena itu ia memerintahkan pasukan untuk turun ke
bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka dan membawanya ke markas.
23:11 Pada
malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya:
"Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi
tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di
Roma."
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal XV – HAL PERBUATAN-PERBUATAN CINTA KASIH
1. Kita tidak boleh menjalankan suatu hal yang jahat
meskipun untuk memperoleh barang sesuatu, atau demi cinta kasih akan seseorang.
Namun, untuk menolong orang yang membutuhkan, kadang-kadang kita boleh tunda
perbuatan yang baik, atau kita ganti dengan yang baik. Sebab dengan demikian,
pekerjaan yang baik tadi tidak ditiadakan, tetapi diubah menjadi lebih baik.
Tanpa cinta kasih suatu pekerjaan lahirian tidak ada gunanya. Sebaliknya,
sesuatu yang dilakukan berdasarkan cinta kasih, bagaimanapun kecil dan kurang
berartinya usaha tersebut, akan besar faedahnya; sebab Tuhan lebih menilai
keadaan batin orang yang melakukan suatu pekerjaan daripada besarnya pekerjaan
yang dilakukan.
DOA PENUTUP
Allah, pokok keselamatan kami, berkat kebangkitan Kristus
kami lahir kembali dalam pembaptisan dan menerima hidup baru. Arahkanlah hati
kami kepada Kristus, yang kini duduk di sebelah kananMu. Semoga kami
Kauanugerahi hidup abadi, bila Penyelamat kami datang dalam kemuliaan. Sebab
Dialah pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati
Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin
mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga
dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda,
perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas
Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak
engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda,
jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam
cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di
dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan
jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah
pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang
sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster
Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan
bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian
(Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang
Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster
Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk
disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik
seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada
13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta
“… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember
1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada
Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri
karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta,
jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan
memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan
Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan
kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era
damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi
dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa
Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk
pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang
imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan
jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian
(biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah
janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian
dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda
Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima,
13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit.
Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah
meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada
16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock,
Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat.
Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah
janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal
sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.”
Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari
Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu
Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua
anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu,
“Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka,
dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan
status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa
Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario
dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.