Rabu, 18 April
2017
PEKAN III PASKAH
– O PEKAN III
Hari Biasa Pekan III Paskah (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Ini sungguh hari Tuhan
Hari penuh kesukaan
Dosa kita dibersihkan
Oleh darah suci Tuhan
O betapa mengagumkan
Bahwasanya cinta Tuhan
Berhasil meniadakan
Ketakutan yang menekan
O betapa mentakjubkan
Bahwasanya kematian
Berhasil mengembalikan
Hidup yang tak terkalahkan
Terpujilah Kristus Tuhan
Kaukalahkan kematian
Engkau dibangkitkan Bapa
Dengan kekuatan RohNya. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Kasih dan kesetiaan mengawal Engkau, ya Tuhan, alleluya
Mazmur 88 (89), 2-38
Allah telah mengangkat salah seorang dari keturunan Daud
menjadi penyelamat bangsa Israel, yaitu Yesus (Kis 13,22.23)
KasihMu, ya Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya,*
kesetiaanMu kuwartakan turun temurun.
Kuakui dengan mulutku: “YaAllah kekal,†
kasihMu menciptakan surga, *
tetapi kesetiaanMu kokoh melebihi langit.”
Engkau berkata: “Kuikat pernjanjian dengan orang
pilihanKu,*
Kusumpahkan kepada Daud hambaKu:
‘Aku hendak menegakkan wangsamu untuk selama-lamanya *
dan membangun takhtamu turun temurun.’.”
Ya Tuhan, janjiMu dipuji di surga *
dan kesetiaanMu dalam himpunan para kudus
Sebab siapakah di angkasa yang sejajar dengan Tuhan? *
siapa seperti Tuhan di antara dewa-dewa?
Allah menggemparkan sidang para dewa.*
Ia menakutkan dan menggentarkan semua yang mendekatiNya.
Ya Tuhan, Allah semesta alam, siapakah seperti Engkau?*
Tuhan yang agung, umatMu yang setia mengelilingi Engkau.
Engkau memerintah keangkuhan laut,*
bila ombaknya menanjak, Engkau meredakannya.
Engkau meremukkan naga Rahab, penguasa laut, seperti
bangkai,*
dengan lengan kuat Engkau menghamburkan musuhMu.
MilikMulah langit, milikMulah bumi, *
dunia seisinya, Engkaulah yang membesarkannya.
Gedung-gedung suci Zabon dan Amana,*
Gunung Tabor dan Hermon bersorak-sorai di hadiratMu.
LenganMu perkasa, ya Allah pahlawan,*
tanganMu jaya, merebut kemenangan.
Keadilan dan hukumlah dasar pemerintahanMu,*
kasih dan kesetiaan mengawal Engkau.
Berbahagialah bangsa yang mengenal sinar kehadiranMu,*
yang hidup dalam cahaya wajahMu, ya Tuhan.
Mereka menikmati kehadiranMu sepanjang hari dengan sorak
sorai *
dan bersuka ria atas kemurahanMu.
Sungguh, Engkaulah kejayaan yang kami banggakan,*
Engkau berkenan memberi kami kemenangan.
Sungguh, Engkaulah penguasa kami,*
Allah Israel yang kudus adalah raja kami.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Kasih dan kesetiaan mengawal Engkau, ya Tuhan, alleluya
Antifon
Putera Allah dilahirkan sebagai manusia dari keturunan
Daud, alleluya
Ya Tuhan, Engkau pernah bersabda dalam penglihatan,*
Engkau berfirman tentang Daud, kekasihMu:
“Seorang pemuda dan bukan seorang panglima Kupilih
menjadi raja,*
seorang anak Kutinggikan atas para pahlawan.
Aku menemukan Daud, hambaKu,*
Aku mengurapinya dengan minyakKu yang kudus.
TanganKu akan menjamin kekuatannya *
dan lenganKu akan meneguhkan dia.
Takkan ada musuh yang
sanggup menggulingkan dia,*
dan tiada penjahat berhasil mengalahkannya.
Akan Kuhantam lawannya di hadapannya,*
dan Kuhancurkan semua orang yang membenci dia.
Kesetiaan dan kasihKu menyertai dia,*
dan demi namaKu ia akan berjaya.
Kuberi dia kuasa atas daerah laut di barat *
dan kedaulatan atas wilayah sungai di timur.
Ia akan berseru kepadaKu: “Engkaulah Bapaku, ya Allah,*
Engkaulah gunung pelindung yang menyelamatkan daku.”
Akan Kujadikan dia puteraKu yang sulung.*
yang tertinggi diantara raja bumi.
Akan Kukasihi dia dengan setia untuk selama-lamanya,*
dan perjanjianKu tetap berlaku baginya.
Keturunannya akan Kududukkan di atas takhtanya,*
dan kerajaannya akan teguh seperti surga abadi.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Putera Allah dilahirkan sebagai manusia dari keturunan
Daud, alleluya
Antifon
Sekali Aku bersumpah kepada Daud hambaKu: Wangsanya akan
berlangsung selama-lamanya, alleluya
‘Jika keturunannya meninggalkan hukumKu,*
dan enggan mengikuti perintahKu,
jika mereka melanggar ketetapanKu *
dan mengesampingkan undang-undangKu,
maka Aku akan menghukum pemberontakan mereka dengan
cemeti *
dan membalas kesalahan mereka dengan cambuk.
tetapi tak pernah akan Kuingkari kasihKu kepada Daud,*
tak pernah Kukhianati kesetiaanKu
Aku takkan melanggar perjanjianKu,*
takkan merubah firman yang Kuucapkan
Sekali Aku bersumpah demi kekudusanKu,*
tak mungkin Aku berdusta kepada Daud
Wangsanya akan berlangsung selama-lamanya
kerajaannya bertahan di hadapanKu seperti matahari
Keturunannya akan hidup terus selama bulan beredar,*
dan takhtanya tetap kokoh melebihi langit.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Sekali Aku bersumpah kepada Daud hambaKu: Wangsanya akan
berlangsung selama-lamanya, alleluya
BACAAN
Kis. 9:23-43
9:23 Beberapa hari
kemudian orang Yahudi merundingkan suatu rencana untuk membunuh Saulus.
9:24 Tetapi maksud
jahat itu diketahui oleh Saulus. Siang malam orang-orang Yahudi mengawal semua
pintu gerbang kota, supaya dapat membunuh dia.
9:25 Sungguhpun
demikian pada suatu malam murid-muridnya mengambilnya dan menurunkannya dari
atas tembok kota dalam sebuah keranjang.
9:26 Setibanya di
Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya
takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang
murid.
9:27 Tetapi
Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan
kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan
berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama
Yesus.
9:28 Dan Saulus
tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem, dan dengan keberanian mengajar
dalam nama Tuhan.
9:29 Ia juga
berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani,
tetapi mereka itu berusaha membunuh dia.
9:30 Akan tetapi
setelah hal itu diketahui oleh saudara-saudara anggota jemaat, mereka membawa
dia ke Kaisarea dan dari situ membantu dia ke Tarsus.
9:31 Selama
beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria berada dalam
keadaan damai. Jemaat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya
makin bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus.
9:32 Pada waktu itu
Petrus berjalan keliling, mengadakan kunjungan ke mana-mana. Dalam perjalanan
itu ia singgah juga kepada orang-orang kudus yang di Lida.
9:33 Di situ
didapatinya seorang bernama Eneas, yang telah delapan tahun terbaring di tempat
tidur karena lumpuh.
9:34 Kata Petrus
kepadanya: "Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau; bangunlah dan
bereskanlah tempat tidurmu!" Seketika itu juga bangunlah orang itu.
9:35 Semua penduduk
Lida dan Saron melihat dia, lalu mereka berbalik kepada Tuhan.
9:36 Di Yope ada
seorang murid perempuan bernama Tabita--dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan
itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah.
9:37 Tetapi pada
waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan
di ruang atas.
9:38 Lida dekat
dengan Yope. Ketika murid-murid mendengar, bahwa Petrus ada di Lida, mereka
menyuruh dua orang kepadanya dengan permintaan: "Segeralah datang ke
tempat kami."
9:39 Maka
berkemaslah Petrus dan berangkat bersama-sama dengan mereka. Setelah sampai di
sana, ia dibawa ke ruang atas dan semua janda datang berdiri dekatnya dan
sambil menangis mereka menunjukkan kepadanya semua baju dan pakaian, yang
dibuat Dorkas waktu ia masih hidup.
9:40 Tetapi Petrus
menyuruh mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia
berpaling ke mayat itu dan berkata: "Tabita, bangkitlah!" Lalu Tabita
membuka matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk.
9:41 Petrus
memegang tangannya dan membantu dia berdiri. Kemudian ia memanggil orang-orang
kudus beserta janda-janda, lalu menunjukkan kepada mereka, bahwa perempuan itu
hidup.
9:42 Peristiwa itu
tersiar di seluruh Yope dan banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan.
9:43 Kemudian dari
pada itu Petrus tinggal beberapa hari di Yope, di rumah seorang yang bernama
Simon, seorang penyamak kulit.
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal VII – HAL MELEPASKAN DIRI DARI PENGHARAPAN YANG
SIA-SIA DAN KECONGKAKAN
1. Sungguh bodohlah orang yang menaruh harapannya kepada
sesama manusia atau makhluk Tuhan lainnya. Baiklah kita jangan merasa malu
melayani orang lain demi cinta kasih akan Yesus Kristus dan dipandang sebagai
orang miskin di dunia ini. Janganlah kita bersandar atas diri sendiri,
melainkan taruhlah harapan kita hanya kepada Allah. Apabila kita bekerja
sebaik-baiknya dengan segala tenaga yang ada pada kita, niscaya Tuhan membantu
kemauan kita yang baik itu. Janganlah kita terlalu percaya akan pengetahuan kita
atau akan kecerdasan orang, tetapi letakkanlah kepercayaan kita kepada rahmat
Allah. Allah membantu mereka yang rendah hati, tetapi merendahkan mereka yang
meninggikan dirinya.
DOA PENUTUP
Tuhan yang berbelas kasih, kami telah Kauberi rahmat kepercayaan.
Semoga berkat bantuanMu kami bangkit bersama PuteraMU yang tunggal dan hidup
selama-lamanya. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati
Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin
mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda,
perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas
Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak
engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda,
jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam
cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di
dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan
jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah
pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang
sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster
Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan
bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian
(Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang
Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster
Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada
13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta
“… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember
1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada
Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri
karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta,
jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan
memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan
Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan
kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era
damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi
dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa
Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk
pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang
imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan
jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian
(biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah
janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian
dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda
Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima,
13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit.
Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah
meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada
16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock,
Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat.
Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah
janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan
status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa
Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario
dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.