Kamis, 19 April
2018
PEKAN III PASKAH
– O PEKAN III
Hari Biasa Pekan III Paskah (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Ini sungguh hari Tuhan
Hari penuh kesukaan
Dosa kita dibersihkan
Oleh darah suci Tuhan
O betapa mengagumkan
Bahwasanya cinta Tuhan
Berhasil meniadakan
Ketakutan yang menekan
O betapa mentakjubkan
Bahwasanya kematian
Berhasil mengembalikan
Hidup yang tak terkalahkan
Terpujilah Kristus Tuhan
Kaukalahkan kematian
Engkau dibangkitkan Bapa
Dengan kekuatan RohNya. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Pandanglah, ya Tuhan, dan perhatikanlah penghinaan yang
menimpa kami, alleluya
Mazmur 88 (89), 39-53
Allah mengangkat seorang penyelamat yang gagah perkasa,
putera Daud hambaNya (Luk 1,69)
Ya Tuhan, Engkau menolak wangsa Daud dalam murkaMu,*
Engkau memarahi raja yang Kauurapi.
Engkau membatalkan perjanjian dengan hambaMu,*
menajiskan mahkotanya seperti kotoran.
Engkau menggempur temboknya,*
meruntuhkan bentengnya menjadi puing.
Semua orang yang lewat merampoknya,*
dan ia menjadi tertawaan tetangganya.
Engkau menguatkan tangan para lawannya,*
membuat semua musuhnya bersukacita.
Dalam murkaMu Engkau membalikkan mata pedangnya,*
melumpuhkan kesaktian senjatanya.
Engkau memudarkan kegemilangannya di antara pasukannya,*
mencampakkan takhtanya ke tanah.
Engkau mempersingkat masa mudanya,*
mempermalukan kejantanannya dengan kemandulan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Pandanglah, ya Tuhan, dan perhatikanlah penghinaan yang
menimpa kami, alleluya
Antifon
Akulah tunas dan keturunan Daud, bintang timur yang
gilang gemilang, alleluya
Masih berapa lamakah, ya Tuhan, Engkau memalingkan diri?*
Masih berapa lamakah, ya Allah, murkaMu berkobar-kobar
laksana api?
Ingatlah akan kesusahanku, akan kerapuhan hidupku!*
Betapa sia-sialah Kauciptakan semua manusia!
Adakah orang hidup yang tidak mengalami kematian? *
Adakah orang yang dapat meloloskan diri dari alam maut?
Dimanakah kasih setiaMu yang dahulu, ya Tuhan,*
yang telah Kausumpahkan kepada Daud demi kesetiaanMu?
Ya Tuhan, perhatikanlah penghinaan yang menimpa hambaMu,*
segala tombak bangsa kafir menusuk dadaku
Perhatikanlah, ya Tuhan, bahwa musuhMu menghina aku, *
mereka mendurhaka melawan raja yang Kauurapi
Terpujilah Tuhan *
selama-lamanya. Amin
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon II
Akulah tunas dan keturunan Daud, bintang timur yang
gilang gemilang, alleluya
Antifon III
Tahun-tahun kami lenyap bagaikan rumput, dari kekal
sampai kekal Engkaulah Allah, alleluya
Mazmur 89 (90)
Di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun, dan
seribu tahun sama seperti satu hari (2 Ptr 3,8)
Tuhan, Engkaulah pelindung kami *
turun temurun
Sebelum gunung gemunung dijadikan,†
sebelum bumi dan jagat dilahirkan,*
dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah.
Engkau mengembalikan manusia kepada debu *
dengan bersabda: “Kembalilah, hai anak Adam!”
Sebab bagiMu seribu tahun sama dengan hari kemarin,*
sama dengan satu giliran ronda malam.
Manusia hilang lenyap seperti mimpi,*
seperti rumput yang disabit.
Pagi-pagi berkembang dan berbunga,*
waktu sore layu dan kering.
Hati kami hancur luluh karena amarahMu,*
karena geram murkaMu kami remuk redam
Kesalahan kami Kaubeberkan di hadapanMu,*
dan dosa kami yang tersembunyi terbongkar dalam
pandanganMu.
Segala hari kami lenyap dalam murkaMu,*
segenap tahun kami hilang bagaikan nafas
Batas umur kami tujuh puluh tahun,*
atau delapan puluh jika kuat
Dan hampir seluruhnya susah dan derita,*
dalam sekejap mata kami lenyap.
Mengapa gerangan Engkau murka begitu hebat? *
Mengapa orang takwa Kaumarahi?
Ajarlah kami menghitung-hitung hidup kami,*
supaya kami beroleh budi yang arif.
Kembalilah kepada kami, ya Tuhan! Mengapa Engkau terlambat? *
Kasihanilah kami, para hambaMu!
Penuhilah kami dengan kasih setiaMu waktu pagi,*
supaya kami bernyanyi gembira seumur hidup
Berilah kami kegembiraan seimbang dengan hari-hari
penderitaan kami,*
seimbang dengan tahun-tahun kemalangan kami
Perlihatkanlah karyaMu kepada para hambaMu,*
dan keagunganMu kepada anak-anak mereka
Ya Tuhan, limpahkanlah kemurahanMu kepada kami *
dan teguhkanlah pekerjaan tangan kami.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon III
Tahun-tahun kami lenyap bagaikan rumput, dari kekal
sampai kekal Engkaulah Allah, alleluya
BACAAN
Kis. 10:34-11:4,18
Kis 10:1 Di
Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut
pasukan Italia.
Kis 10:2 Ia
saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah
kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.
Kis 10:3 Dalam
suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang
malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: "Kornelius!"
Kis 10:4 Ia
menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?"
Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah
dan Allah mengingat engkau.
Kis 10:5 Dan
sekarang, suruhlah beberapa orang ke Yope untuk menjemput seorang yang bernama
Simon dan yang disebut Petrus.
Kis 10:6 Ia
menumpang di rumah seorang penyamak kulit yang bernama Simon, yang tinggal di
tepi laut."
Kis 10:7 Setelah
malaikat yang berbicara kepadanya itu meninggalkan dia, dipanggilnya dua orang
hambanya beserta seorang prajurit yang saleh dari orang-orang yang selalu
bersama-sama dengan dia.
Kis 10:8 Dan
sesudah ia menjelaskan segala sesuatu kepada mereka, ia menyuruh mereka ke
Yope.
Kis 10:9 Keesokan
harinya ketika ketiga orang itu berada dalam perjalanan dan sudah dekat kota
Yope, kira-kira pukul dua belas tengah hari, naiklah Petrus ke atas rumah untuk
berdoa.
Kis 10:10 Ia
merasa lapar dan ingin makan, tetapi sementara makanan disediakan, tiba-tiba
rohnya diliputi kuasa ilahi.
Kis 10:11 Tampak
olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang
bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah.
Kis 10:12 Di
dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan
burung.
Kis 10:13 Kedengaranlah
olehnya suatu suara yang berkata: "Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan
makanlah!"
Kis 10:14 Tetapi
Petrus menjawab: "Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan
sesuatu yang haram dan yang tidak tahir."
Kis 10:15 Kedengaran
pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: "Apa yang
dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram."
Kis 10:16 Hal ini
terjadi sampai tiga kali dan segera sesudah itu terangkatlah benda itu ke
langit.
Kis 10:17 Petrus
bertanya-tanya di dalam hatinya, apa kiranya arti penglihatan yang telah
dilihatnya itu. Sementara itu telah sampai di muka pintu orang-orang yang
disuruh oleh Kornelius dan yang berusaha mengetahui di mana rumah Petrus.
Kis 10:18 Mereka
memanggil seorang dan bertanya, apakah Simon yang disebut Petrus ada menumpang
di rumah itu.
Kis 10:19 Dan
ketika Petrus sedang berpikir tentang penglihatan itu, berkatalah Roh:
"Ada tiga orang mencari engkau.
Kis 10:20 Bangunlah,
turunlah ke bawah dan berangkatlah bersama-sama dengan mereka, jangan bimbang,
sebab Aku yang menyuruh mereka ke mari."
Kis 10:21 Lalu
turunlah Petrus ke bawah dan berkata kepada orang-orang itu: "Akulah yang
kamu cari; apakah maksud kedatangan kamu?"
Kis 10:22 Jawab
mereka: "Kornelius, seorang perwira yang tulus hati dan takut akan Allah,
dan yang terkenal baik di antara seluruh bangsa Yahudi, telah menerima
penyataan Allah dengan perantaraan seorang malaikat kudus, supaya ia mengundang
engkau ke rumahnya dan mendengar apa yang akan kaukatakan."
Kis 10:23 Ia
mempersilakan mereka untuk bermalam di situ. Keesokan harinya ia bangun dan
berangkat bersama-sama dengan mereka, dan beberapa saudara dari Yope menyertai
dia.
Kis 10:24 Dan pada
hari berikutnya sampailah mereka di Kaisarea. Kornelius sedang menantikan
mereka dan ia telah memanggil sanak saudaranya dan sahabat-sahabatnya
berkumpul.
Kis 10:25 Ketika
Petrus masuk, datanglah Kornelius menyambutnya, dan sambil tersungkur di depan kakinya,
ia menyembah Petrus.
Kis 10:26 Tetapi
Petrus menegakkan dia, katanya: "Bangunlah, aku hanya manusia saja."
Kis 10:27 Dan
sambil bercakap-cakap dengan dia, ia masuk dan mendapati banyak orang sedang
berkumpul.
Kis 10:28 Ia
berkata kepada mereka: "Kamu tahu, betapa kerasnya larangan bagi seorang
Yahudi untuk bergaul dengan orang-orang yang bukan Yahudi atau masuk ke rumah
mereka. Tetapi Allah telah menunjukkan kepadaku, bahwa aku tidak boleh menyebut
orang najis atau tidak tahir.
Kis 10:29 Itulah
sebabnya aku tidak berkeberatan ketika aku dipanggil, lalu datang ke mari.
Sekarang aku ingin tahu, apa sebabnya kamu memanggil aku."
Kis 10:30 Jawab
Kornelius: "Empat hari yang lalu kira-kira pada waktu yang sama seperti
sekarang, yaitu jam tiga petang, aku sedang berdoa di rumah. Tiba-tiba ada
seorang berdiri di depanku, pakaiannya berkilau-kilauan
Kis 10:31 dan ia
berkata: Kornelius, doamu telah didengarkan Allah dan sedekahmu telah
diingatkan di hadapan-Nya.
Kis 10:32 Suruhlah
orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus; ia sedang menumpang di
rumah Simon, seorang penyamak kulit, yang tinggal di tepi laut.
Kis 10:33 Karena
itu segera kusuruh orang kepadamu, dan dengan senang hati engkau telah datang.
Sekarang kami semua sudah hadir di sini di hadapan Allah untuk mendengarkan apa
yang ditugaskan Allah kepadamu."
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal VII – HAL MELEPASKAN DIRI DARI PENGHARAPAN YANG
SIA-SIA DAN KECONGKAKAN
2. Hendaknya kita jangan membanggakan diri atas kekayaan
jika kita memilikinya, dan janganlah merasa bangga akan sahabat-sahabat yang
berkuasa, berpangkat dan sebagainya, melainkan banggalah akan Tuhan yang
memberikan segala kebutuhan kita, selain itu bahkan masih menganugerahkan
diri-Nya sendiri kepada kita. Janganlah kita membanggakan kekuatan atau
keelokan badan kita yang karena penyakit sedikit saja mudah menjadi rusak dan
jelek. Hendaknya kita juga tidak suka merasa puas atas kecakapan atau
kepandaian yang ada pada kita. Kepuasan serupa itu menyebabkan kita kurang
berkenan di mata Tuhan, yang memang menjadi sumber segala yang baik yang ada
pada kita.
DOA PENUTUP
Allah yang kekal dan kuasa, pada hari-hari ini Engkau
menyatakan kasihMu kepada kami dengan lebih limpah dan membebaskan kami dari
kesesatan. Semoga kami semakin terbuka bagi rahmatMu dan semakin teguh dalam
kebenaranMu. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati
Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin
mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda,
perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas
Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak
engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda,
jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam
cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di
dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan
jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah
pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang
sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster
Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan
bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian
(Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang
Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster
Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk
disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik
seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada
13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta
“… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember
1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada
Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri
karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta,
jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan
memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan
Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan
kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era
damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi
dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa
Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk
pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang
imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan
jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian
(biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah
janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian
dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda
Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima,
13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit.
Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah
meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada
16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock,
Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat.
Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah
janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan
status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa
Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario
dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.