Minggu, 15 April
2018
Pekan III Paskah
– O Pekan III
HARI MINGGU PASKAH III (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ini sungguh hari Tuhan
Hari penuh kesukaan
Dosa kita dibersihkan
Oleh darah suci Tuhan
O betapa mengagumkan
Bahwasanya cinta Tuhan
Berhasil meniadakan
Ketakutan yang menekan
O betapa mentakjubkan
Bahwasanya kematian
Berhasil mengembalikan
Hidup yang tak terkalahkan
Terpujilah Kristus Tuhan
Kaukalahkan kematian
Engkau dibangkitkan Bapa
Dengan kekuatan RohNya. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Alleluya, batu digulingkan dari pintu kubur, alleluya
Mazmur 144 (145)
Adillah Engkau, ya Tuhan, Engkau yang ada sekarang dan di
masa lampau (Why 16,5)
Aku mengagungkan Dikau, ya Allah, rajaku,*
aku memuliakan namaMu selama-lamanya.
Setiap hari aku hendak meluhurkan Dikau *
dan memuji namaMu selama-lamanya.-
Agunglah Tuhan dan sangat terpuji,*
keagunganNya tak terselami.
Angkatan demi angkatan memuliakan karyaMu *
dan mewartakan kejayaanMu.
Semarak dan mulialah namaMu,*
kemegahanMu akan kukidungkan.
KaryaMu yang dashyat dan perkasa akan kukisahkan.*
dan keagunganMu akan kumaklumkan.
KebaikanMu yang tak terperikan akan kukenangkan,*
dan keadilanMu akan kuumumkan.
Tuhan itu pengasih dan penyayang,*
lambat akan murka dan besar kasih setiaNya.
Tuhan baik terhadap semua orang, *
penuh kasih setia terhadap segala ciptaanNya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Alleluya, batu digulingkan dari pintu kubur, alleluya
Antifon
Alleluya, siapakah yang kaucari, hai wanita? Orang yang
hidup di tempat orang mati? Alleluya
Ya Tuhan, semoga segala karyaMu bersyukur kepadaMu, *
dan semua kekasihMu memuji Engkau.
Semoga mereka mengumumkan kerajaanMu yang mulia *
dan mewartakan keperkasaanMu.
Semoga mereka menyiarkan kejayaanMu kepada umat manusia *
untuk memaklumkan kerajaanMu yang semarak mulia.
KerajaanMu berlangsung selama-lamanya, *
dan pemerintahanMu turun temurun.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Alleluya, siapakah yang kaucari, hai wanita? Orang yang
hidup di tempat orang mati? Alleluya
Antifon
Alleluya, janganlah menangis, hai Maria, Tuhan sudah
bangkit, alleluya.
Tuhan setia dalam semua sabdaNya, *
penuh kasih dalam segala karyaNya.
Tuhan menopang semua orang yang jatuh *
dan menegakkan semua orang yang tertunduk.
Semua orang memandang kepadaMu penuh harapan, *
Engkau memberi mereka makan pada waktunya.
Engkau membuka tanganMu *
dan memenuhi keinginan segala makhluk yang hidup.
Tuhan adil dalam segala tindakanNya, *
penuh kasih setia dalam segala karyaNya.
Tuhan dekat pada orang yang berseru kepadaNya, *
yang berseru kepadaNya dengan tulus hati.
Tuhan melaksanakan kehendak orang takwa,*
Ia mendengarkan dan menyelamatkan mereka.
Tuhan memelihara semua orang yang mengasihiNya,*
tetapi yang berbuat jahat dibinasakanNya.
Semoga aku mewartakan pujian Tuhan,*
dan segala makhluk memuliakan namaNya selama-lamanya.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Alleluya, janganlah menangis, hai Maria, Tuhan sudah
bangkit, alleluya.
BACAAN
Kis. 8:4-25
Kis 8:4 Mereka
yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil.
Kis 8:5 Dan
Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada
orang-orang di situ.
Kis 8:6 Ketika
orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang
diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya
itu.
Kis 8:7 Sebab
dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru
dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang
disembuhkan.
Kis 8:8 Maka
sangatlah besar sukacita dalam kota itu.
Kis 8:9 Seorang
yang bernama Simon telah sejak dahulu melakukan sihir di kota itu dan
mentakjubkan rakyat Samaria, serta berlagak seolah-olah ia seorang yang sangat
penting.
Kis 8:10 Semua
orang, besar kecil, mengikuti dia dan berkata: "Orang ini adalah kuasa
Allah yang terkenal sebagai Kuasa Besar."
Kis 8:11 Dan
mereka mengikutinya, karena sudah lama ia mentakjubkan mereka oleh perbuatan
sihirnya.
Kis 8:12 Tetapi
sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil tentang Kerajaan
Allah dan tentang nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka dibaptis,
baik laki-laki maupun perempuan.
Kis 8:13 Simon
sendiri juga menjadi percaya, dan sesudah dibaptis, ia senantiasa bersama-sama
dengan Filipus, dan takjub ketika ia melihat tanda-tanda dan mujizat-mujizat
besar yang terjadi.
Kis 8:14 Ketika
rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima firman
Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ.
Kis 8:15 Setibanya
di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh
Kudus.
Kis 8:16 Sebab
Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya
dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
Kis 8:17 Kemudian
keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus.
Kis 8:18 Ketika
Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh karena rasul-rasul itu
menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada mereka,
Kis 8:19 serta
berkata: "Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan
tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus."
Kis 8:20 Tetapi
Petrus berkata kepadanya: "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan
engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah
dengan uang.
Kis 8:21 Tidak
ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan
Allah.
Kis 8:22 Jadi
bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia
mengampuni niat hatimu ini;
Kis 8:23 sebab
kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam
kejahatan."
Kis 8:24 Jawab
Simon: "Hendaklah kamu berdoa untuk aku kepada Tuhan, supaya kepadaku
jangan kiranya terjadi segala apa yang telah kamu katakan itu."
Kis 8:25 Setelah
keduanya bersaksi dan memberitakan firman Tuhan, kembalilah mereka ke Yerusalem
dan dalam perjalanannya itu mereka memberitakan Injil dalam banyak kampung di
Samaria.
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal V – HAL MEMBACA KITAB SUCI
2. “Manusia itu berlalu, tetapi kebenaran Tuhan tetap
tinggal selama-lamanya.” Dengan berbagai cara Tuhan bersabda kepada kita tanpa
memandang keadaan diri kita. Keinginan kita untuk mengetahui segala-galanya
sering kali merupakan rintangan pada waktu kita membaca Kitab Suci, karena kita
sengaja mau mengetahui apa yang mestinya lebih baik kita lampaui begitu saja.
Apabila kita ingin mengambil faedah dari apa yang kita baca, hendaklah kita membaca
dengan rendah hati, bersahaja dan setia, dan janganlah menginginkan agar
mendapat nama sebagai orang berilmu. Hendaklah suka bertanya dan dengarkanlah
dengan takzim kata-kata orang-orang suci. Janganlah kita menyepelekan
ucapan-ucapan para bapa-penulis (pujangga) kita; karena mereka tidak
mengucapkannya tanpa alasan.
DOA PENUTUP
Allah, Bapa kami yang ada di surga, kami umatMu selalu
bergembira karena diangkat menjadi anak-anakMu. Semoga kami dapat mengharapkan
kebangkitan serta keselamatan abadi. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati
Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin
mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda,
perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas
Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak
engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda,
jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam
cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di
dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan
jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah
pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang
sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster
Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan
bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian
(Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang
Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster
Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk
disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik
seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada
13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta
“… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember
1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada
Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri
karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta,
jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan
memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan
Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan
kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era
damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi
dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa
Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk
pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang
imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan
jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian
(biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah
janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian
dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda
Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima,
13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit.
Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah
meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada
16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock,
Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat.
Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah
janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal
sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.”
Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari
Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu
Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua
anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu,
“Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka,
dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan
status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa
Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario
dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.