Minggu, 18 Februari 2018
PEKAN I PRAPASKAH – O PEKAN I
HARI MINGGU PRAPASKAH I (U)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
MADAH
Marilah menyongsong Paska
Dengan pantang dan puasa
Menurut teladan Tuhan
Dan adat umat beriman.
Makanan dan minuman
Hiburan dan percakapan
Hendaknya kita batasi
Agar lahir batin murni.
Kita menjaga pikiran
Agar tak berkeliaran
Jangan sampai kena jerat
Tertipu musuh yang jahat
Kami mohon pada Tuhan
S’moga masa persiapan
Yang kami langsungkan ini
Kaulimpahi rahmat suci. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Pohon kehidupan ditampakkan dalam
salib Tuhan
Mazmur 1
Berbahagialah orang yang berharap pada
salib dan turun
Ke air pembaptisan (penulis abad 2)
Berbahagialah orang yang tidak
mengikuti nasihat orang berdosa, +
tidak menempuh jalan orang sesat *
dan tidak bergaul dengan kaum
pencemooh;
Tetapi yang suka akan hukum Tuhan *
dan mendaraskannya siang dan malam.
Ia bagaikan pohon di tepi aliran
sungai,*
yang menghasilkan buah pada musimnya.
Daunnya tidak pernah layu,*
barang apa yang dihasilkannnya
bermutu.
Sebaliknya orang berdosa,*
mereka bagaikan sekam yang dihamburkan
angin.
Sungguh, orang berdosa takkan bertahan
dalam pengadilan,*
orang tersesat takkan bertahan dalam
himpunan orang jujur.
Sebab Tuhan menjamin hidup orang
jujur,*
tetapi hidup orang berdosa menuju
kebinasaan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Pohon kehidupan ditampakkan dalam
salib Tuhan
Antifon
Aku telah diurapi menjadi raja Tuhan
di Sion
Mazmur 2
Sesungguhnya mereka telah berkumpul
melawan Yesus, hambaMu yang kudus yang Kauurapi (Kis 4,27)
Mengapa bangsa-bangsa bergelora,*
mengapa suku-suku mengerahkan
pasukannya?
Para raja bumi bersiap-siap,*
para panglima bersekongkol melawan
Tuhan dan raja yang diurapiNya:
“Marilah kita patahkan belenggunya,*
marilah kita gulingkan penjajahannya!”
Tetapi Tuhan tertawa dari takhtaNya di
surga,*
Tuhan mengolok-olok mereka.
Dalam amarahNya Tuhan menghalau para
perwira mereka,*
dan dalam murkaNya Ia
mengacau-balaukan mereka.
Tetapi aku telah diurapi menjadi
rajaNya,*
di Sion, gunungNya yang kudus.
Akan kubacakan surat keputusan Tuhan,*
Tuhan bersabda kepadaku:
“Engkaulah puteraKu,*
pada hari ini Aku menjadi Bapamu.
Mintalah kemakmuran, maka akan
Kuberikan,+
para bangsa akan menjadi milik pusakamu,*
dan seluruh bumi akan kaukuasai.
Engkau akan menghancurkan musuhmu
dengan tongkat besi,*
meremukkan mereka seperti jambangan
tanah liat.”
Dan sekarang ketahuilah, hai para
raja,*
awaslah, hai para panglima!
Beribadatlah kepada Tuhan dengan takwa,*
berbaktilah kepadaNya dengan gentar!
Jangan sampai Tuhan menjadi marah dan
kamu binasa,*
sebab mudah sekali amarahNya menyala.
Berbahagialah semua orang *
yang berlindung pada Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Aku telah diurapi menjadi raja Tuhan
di Sion
Antifon
Engkaulah Tuhanku seumur hidup, Engkau
membesarkan hatiku.
Mazmur 3
Ia membaringkan diri, lalu tertidur
dan kemudian bangkit, sebab Tuhan melindungi Dia (S.Ireneus)
Ya Tuhan, betapa banyaknya musuhku,*
betapa banyak yang bangkit melawan
daku!
Betapa banyak yang mengincar hidupku:
*
‘Tak mungkin Allah menyelamatkan dia!”
Namun Engkau, ya Allah, Engkaulah
Tuhanku seumur hidupku, *
Allahku yang mulia, Engkau membesarkan
hatiku.
Bila aku beseru kepada Tuhan dengan
suara nyaring, *
Ia menjawab aku dari gunungNya yang
kudus.
Bila aku membaringkan diri untuk
tidur,*
pastilah aku bangun lagi, sebab Tuhan
melindungi aku.
Aku tidak takut akan serangan musuh *
yang dilancarkan melawan daku dari
segenap penjuru.
Bangkitlah Tuhan! Tolong, tolong, ya
Allahku! +
Pukullah rahang musuhku,*
patahkanlah gigi mereka!
Ya Tuhan, selamatkanlah aku,*
dan berkatilah umatMu!
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Aku telah diurapi menjadi raja Tuhan
di Sion
BACAAN
Kel. 5:1 - 6:1
Kel 5:1 Kemudian Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu berkata
kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Biarkanlah umat-Ku pergi
untuk mengadakan perayaan bagi-Ku di padang gurun."
Kel 5:2 Tetapi Firaun berkata: "Siapakah TUHAN itu yang harus
kudengarkan firman-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku
TUHAN itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi."
Kel 5:3 Lalu kata mereka: "Allah orang Ibrani telah menemui kami;
izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya,
untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami, supaya jangan nanti
mendatangkan kepada kami penyakit sampar atau pedang."
Kel 5:4 Tetapi raja Mesir berkata kepada mereka: "Musa dan Harun,
mengapakah kamu bawa-bawa bangsa ini melalaikan pekerjaannya? Pergilah
melakukan pekerjaanmu!"
Kel 5:5 Lagi kata Firaun: "Lihat, sekarang telah terlalu banyak
bangsamu di negeri ini, masakan kamu hendak menghentikan mereka dari kerja
paksanya!"
Kel 5:6 Pada hari itu juga Firaun memerintahkan kepada
pengerah-pengerah bangsa itu dan kepada mandur-mandur mereka sendiri:
Kel 5:7 "Tidak boleh lagi kamu memberikan jerami kepada bangsa
itu untuk membuat batu bata, seperti sampai sekarang; biarlah mereka sendiri
yang pergi mengumpulkan jerami,
Kel 5:8 tetapi jumlah batu bata, yang harus dibuat mereka sampai
sekarang, bebankanlah itu juga kepada mereka dan jangan menguranginya, karena
mereka pemalas. Itulah sebabnya mereka berteriak-teriak: Izinkanlah kami pergi
mempersembahkan korban kepada Allah kami.
Kel 5:9 Pekerjaan orang-orang ini harus diperberat, sehingga mereka
terikat kepada pekerjaannya dan jangan mempedulikan perkataan dusta."
Kel 5:10 Maka para pengerah bangsa itu dan para mandurnya pergi dan
berkata kepada mereka: "Beginilah kata Firaun: Aku tidak memberi jerami
lagi kepadamu.
Kel 5:11 Pergilah kamu sendiri mengambil jerami, di mana saja kamu
mendapatnya, tetapi pekerjaanmu sedikitpun tidak boleh kurang."
Kel 5:12 Lalu berseraklah bangsa itu ke seluruh tanah Mesir untuk
mengumpulkan tunggul gandum sebagai pengganti jerami.
Kel 5:13 Dan pengerah-pengerah itu mendesak mereka dengan berkata:
"Selesaikan pekerjaanmu, yaitu tugas sehari, seperti pada waktu ada
jerami."
Kel 5:14 Lalu pengerah-pengerah Firaun memukul mandur-mandur Israel, yang
mereka angkat, sambil bertanya: "Mengapakah kamu pada hari ini tidak menyelesaikan
jumlah batu bata yang harus kamu buat seperti kemarin?"
Kel 5:15 Sesudah itu pergilah para mandur Israel kepada Firaun dan
mengadukan halnya kepadanya: "Mengapakah tuanku berlaku seperti itu
terhadap hamba-hambamu ini?
Kel 5:16 Jerami tidak diberikan lagi kepada hamba-hambamu ini tetapi
walaupun begitu, kami diperintahkan: Buatlah batu bata. Dan dalam pada itu
hamba-hambamu ini dipukuli, padahal rakyat tuankulah yang bersalah."
Kel 5:17 Tetapi ia berkata: "Pemalas kamu, pemalas! Itulah sebabnya
kamu berkata: Izinkanlah kami pergi mempersembahkan korban kepada TUHAN!
Kel 5:18 Jadi sekarang, pergilah, bekerja! Jerami tidak akan diberikan
lagi kepadamu, tetapi jumlah batu bata yang sama harus kamu serahkan."
Kel 5:19 Maka mengertilah para mandur Israel, bahwa mereka ada dalam
keadaan susah, karena dikatakan kepada mereka: "Kamu tidak boleh
mengurangi jumlah batu bata pada tiap-tiap hari."
Kel 5:20 Waktu mereka meninggalkan Firaun berjumpalah mereka dengan Musa
dan Harun, yang sedang menantikan mereka,
Kel 5:21 lalu mereka berkata kepada keduanya: "Kiranya TUHAN
memperhatikan perbuatanmu dan menghukumkan kamu, karena kamu telah membusukkan
nama kami kepada Firaun dan hamba-hambanya dan dengan demikian kamu telah
memberikan pisau kepada mereka untuk membunuh kami."
Kel 5:22 Lalu Musa kembali menghadap TUHAN, katanya: "Tuhan,
mengapakah Kauperlakukan umat ini begitu bengis? Mengapa pula aku yang Kauutus?
Kel 5:23 Sebab sejak aku pergi menghadap Firaun untuk berbicara atas
nama-Mu, dengan jahat diperlakukannya umat ini, dan Engkau tidak melepaskan
umat-Mu sama sekali."
Kel 6:1 (5-24) Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Sekarang
engkau akan melihat, apa yang akan Kulakukan kepada Firaun; sebab dipaksa oleh
tangan yang kuat ia akan membiarkan mereka pergi, ya dipaksa oleh tangan yang
kuat ia akan mengusir mereka dari negerinya."
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan
bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti
Jejak Kristus
Bagian I – HAL SAKRAMEN YANG MAHAKUDUS
Pasal X – JANGANLAH KITA MUDAH
MELALAIKAN KOMUNI KUDUS
Apa gunanya menunda-nunda menerima
Sakramen Pengakuan Dosa dan Komuni Kudus? Sucikanlah hatimu sekelas mungkin;
ludahkanlah dengan segera bisa itu dan hendaklah mengambil obat, dan engkau
akan lebih merasa sehat daripada bila ditunda-tunda. Jika pada hari ini engkau
menundanya karena alasan ini, boleh jadi pada lain hari ada alasan lain pula
yang lebih baik; dan demikianlah engkau akan lama tidak menyambut Komuni dan
semakin kurang pantas adanya. Hendaklah selekas mungkin membuang
keberatan-keberatan dan keragu-raguan yang sekarang ini darimu; sebab tidak ada
gunanya berlama-lama tenggelam dalam rasa takut dan hanya memikir-mikir saja;
dan tidak berfaedah pula melalaikan rahasia-rahasia Ilahi karena
rintangan-rintangan sehari-hari. Sebaliknya, sungguh sangat merugikan jika
engkau menunda-nunda menyambut Komuni Kudus, sebab akibatnya engkau akan
menjadi sangat malas. Sementara orang yang malas dan sembrono, dan ini harus
disayangkan, dengan suka hati menerima alasan untuk menunda pengakuan dosa;
juga mereka menunda menyambut Komuni agar mereka tidak terpaksa untuk lebih
teliti mengawasi diri sendiri.
Madah
‘Allah Tuhan Kami’ ditiadakan.
DOA PENUTUP
Allah mahakuasa, dengan menjalani masa
Prapaska ini, kami berusaha memahami misteri Kristus dengan lebih baik. Semoga
kami layak hidup bersama Dia kelak. Sebab Dialah, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati
Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin
mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda,
perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas
Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak
engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah
aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya
Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di
dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan
jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah
pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang
sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster
Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan
bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian
(Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang
Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster
Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk
disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik
seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada
13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta
“… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember
1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada
Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri
karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta,
jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan
memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan
Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan
kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era
damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi
dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa
Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk
pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang
imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan
jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian
(biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah
janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian
dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda
Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima,
13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit.
Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah
meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada
16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock,
Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat.
Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah
janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan
status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa
Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario
dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.