Jumat, 16 Februari 2018
HARI JUMAT SESUDAH RABU ABU
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
MADAH
Kinilah waktu yang tepat
Untuk menerima rahmat
Asalkan kita bertobat
Dengan kebulatan tekad.
Hati kita yang terluka
Tertindih timbunan dosa
Mengharapkan pengampunan
Hasil karya Kristus Tuhan
Marilah kita semua
Menyiapkan Paska raya
Dengan tekun berusaha
Menjadi abdi sesama
Ya Tritunggal maha suci
Trimalah pujian kami
Yang kami lambungkan ini
Dengan ikhlas penuh bakti. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon I
Ya Allahku, jangan
menyembunyikan diri terhadap permohonanku, sebab aku dianiaya orang berdosa.
Mazmur 54 (55), 2-15, 17-24
Yesus sangat takut dan gentar (Mrk 14,33)
Ya Allah,
dengarkanlah doaku,*
Jangan
menyembunyikan diri terhadap permohonanku.
Perhatikan dan
kabulkanlah doaku, *
Aku mengembara dan
menangis.
Aku cemas karena
teriakan musuh, *
Karena aniaya orang
berdosa.
Sebab mereka
menimpakan celaka kepadaku, *
Dan dengan geramnya
memusuhi aku.
Hatiku gelisah di
dalam dadaku,*
Kengerian maut
mendatangi aku.
Aku ketakutan dan
gemetar, *
Perasaan seram
meliputi aku.
Kataku:”Siapa
kiranya memberi aku sayap seperti merpati,*
Supaya aku terbang
dan mencari tempat yang tenang.
Aku ingin lari
jauh-jauh*
Dan tinggal di
padang gurun.
Aku akan mencari
tempat perlindungan *
Terhadap angin ribut
dan badai.”
Cerai beraikan musuh,
ya Tuhan, kacaukanlah bahasa mereka, *
Sebab aku melihat
kekerasan dan perbantahan di kota.
Siang malam mereka
mengelilingi kota di atas temboknya,*
Di dalam kota ada
kelaliman dan bencana
Kebinasaan
merajalela dalam kota,*
Lapangannya penuh
penindasan dan tipu daya.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon I
Ya Allahku, jangan
menyembunyikan diri terhadap permohonanku, sebab aku dianiaya orang berdosa.
Antifon II
Tuhan akan
membebaskan kita dari tangan musuh.
Andaikata seorang
musuh yang mencela aku, *
masih dapat
kuterima.
Andaikata seorang
lawan yang menentang kau,*
aku masih dapat
menyembunyikan diri.
Tetapi engkau, orang
yang akrab dengan daku,*
sahabat dan orang
kepercayaanku;
dengan dikau aku
bergaul mesra,*
bersama engkau aku
masuk bait Allah di tengah-tengah orang banyak.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon II
Tuhan akan
membebaskan kita dari tangan musuh.
Antifon III
Serahkanlah nasibmu
kepada Tuhan, maka Ia akan melindungi
Engkau.
Aku tetap berseru
kepada Allah, *
Tuhan akan
menyelamatkan daku.
Waktu malam, pagi
dan siang aku menangis dengan cemas, *
dan Tuhan
mendengarkan jeritanku.
Ia menyelamatkan
daku dari serangan musuh, *
sebab banyaklah
mereka yang melawan daku.
Allah mendengarkan
doaku dan merendahkan mereka, *
Dialah hakim sejak
sediakala,
Sebab mereka tak
dapat diperbaiki *
dan tidak mau takut
akan Allah.
Orang itu
mengepalkan tangannya melawan sahabat *
dan melanggar
perjanjiannya.
Mulutnya licin
melebihi mentega, *
tetapi hatinya
merancangkan perang.
Kata-katanya lembut
melebihi minyak,*
tetapi sebenarnya
bagaikan pedang terhunus.
Serahkanlah
nasibmu kepada Tuhan, maka Ia melindungi
engkau,*
orang benar tidak
dibiarkanNya goyah.
Tetapi orang-orang
jahat *
Kaujerumuskan ke
alam maut, ya Allah.
Para penumpah darah
dan penipu †
takkan mencapai
setengah umur hidupnya,*
tetapi aku ini percaya
kepadaMu, ya Tuhan.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon III
Serahkanlah nasibmu kepada Tuhan,
maka Ia akan melindungi Engkau.
BACAAN
Kel 2:1-22
2:1 Seorang
laki-laki dari keluarga Lewi kawin dengan seorang perempuan Lewi;
2:2 lalu
mengandunglah ia dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika dilihatnya,
bahwa anak itu cantik, disembunyikannya tiga bulan lamanya.
2:3 Tetapi ia
tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti
pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan ter, diletakkannya bayi itu di dalamnya
dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil;
2:4 kakaknya
perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan
terjadi dengan dia.
2:5 Maka
datanglah puteri Firaun untuk mandi di sungai Nil, sedang dayang-dayangnya
berjalan-jalan di tepi sungai Nil, lalu terlihatlah olehnya peti yang di
tengah-tengah teberau itu, maka disuruhnya hambanya perempuan untuk
mengambilnya.
2:6 Ketika
dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas
kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang
Ibrani."
2:7 Lalu
bertanyalah kakak anak itu kepada puteri Firaun: "Akan kupanggilkah bagi
tuan puteri seorang inang penyusu dari perempuan Ibrani untuk menyusukan bayi
itu bagi tuan puteri?"
2:8 Sahut puteri
Firaun kepadanya: "Baiklah." Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu
bayi itu.
2:9 Maka
berkatalah puteri Firaun kepada ibu itu: "Bawalah bayi ini dan susukanlah
dia bagiku, maka aku akan memberi upah kepadamu." Kemudian perempuan itu
mengambil bayi itu dan menyusuinya.
2:10 Ketika anak
itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi
anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: "Karena aku telah menariknya
dari air."
2:11 Pada waktu
itu, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk
melihat kerja paksa mereka; lalu dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang Ibrani,
seorang dari saudara-saudaranya itu.
2:12 Ia menoleh ke
sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu,
dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir.
2:13 Ketika
keesokan harinya ia keluar lagi, didapatinya dua orang Ibrani tengah berkelahi.
Ia bertanya kepada yang bersalah itu: "Mengapa engkau pukul temanmu?"
2:14 Tetapi
jawabnya: "Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas
kami? Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti engkau telah membunuh
orang Mesir itu?" Musa menjadi takut, sebab pikirnya: "Tentulah
perkara itu telah ketahuan."
2:15 Ketika Firaun
mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa. Tetapi
Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian, lalu ia
duduk-duduk di tepi sebuah sumur.
2:16 Adapun imam di
Midian itu mempunyai tujuh anak perempuan. Mereka datang menimba air dan
mengisi palungan-palungan untuk memberi minum kambing domba ayahnya.
2:17 Maka datanglah
gembala-gembala yang mengusir mereka, lalu Musa bangkit menolong mereka dan
memberi minum kambing domba mereka.
2:18 Ketika mereka
sampai kepada Rehuel, ayah mereka, berkatalah ia: "Mengapa selekas itu
kamu pulang hari ini?"
2:19 Jawab mereka:
"Seorang Mesir menolong kami terhadap gembala-gembala, bahkan ia menimba
air banyak-banyak untuk kami dan memberi minum kambing domba."
2:20 Ia berkata
kepada anak-anaknya: "Di manakah ia? Mengapakah kamu tinggalkan orang itu?
Panggillah dia makan."
2:21 Musa bersedia
tinggal di rumah itu, lalu diberikan Rehuellah Zipora, anaknya, kepada Musa.
2:22 Perempuan itu
melahirkan seorang anak laki-laki, maka Musa menamainya Gersom, sebab katanya:
"Aku telah menjadi seorang pendatang di negeri asing."
=====
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian I – HAL SAKRAMEN YANG MAHAKUDUS
Pasal X – JANGANLAH KITA MUDAH MELALAIKAN KOMUNI KUDUS
2. Seperti yang telah tertulis di dalam Kitab Ayub, roh
jahat sendirilah yang datang di antara anak-anak Allah, untuk mengacaukan
mereka dengan kejahatan-kejahatannya yang biasa dilakukannya atau untuk
menakuti, atau membuat agar mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Demikianlah ia berharap dapat melemahkan semangat mereka yang baik, atau dapat menggoncangkan
kepercayaan mereka dengan serangan-serangannya supaya mereka sama sekali tidak
mau menyambut Komuni, atau mau menyambut, tetapi dengan semangat yang dingin.
Akan tetapi, janganlah memedulikan tipu muslihat dan bujukan-bujukannya
meskipun sangat jahat dan memalukan; baiklah engkau lemparkan kembali segala
saran-sarannya. Engkau harus menghina dan menertawakan si jahat itu dan
janganlah sekali-kali melalaikan Komuni karena serangan dan keragu-raguan yang
ditimbulkan si jahat tadi.
DOA PENUTUP
Tuhan, bantulah kami membaharui diri dengan tobat. Semoga
usaha mati raga yang kami mulai, kami selesaikan dengan hati yang ikhlas.
Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala
masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati
Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin
mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda,
perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas
Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak
engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda,
jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam
cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di
dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan
jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah
pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang
sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster
Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan
bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian
(Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang
Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster
Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk
disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik
seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada
13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta
“… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember
1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada
Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri
karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta,
jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan
memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan
Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan
kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era
damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi
dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa
Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk
pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang
imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan
jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian
(biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah
janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian
dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda
Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima,
13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit.
Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah
meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada
16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock,
Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat.
Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah
janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal
sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.”
Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari
Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu
Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua
anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu,
“Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka,
dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan
status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa
Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario
dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.