Kamis,
14 September 2017
PEKAN
BIASA XXIV – O PEKAN IV
PESTA
SALIB SUCI (M)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya
Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya
Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti
pada permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin.
Alleluya.
MADAH
Hal
1071
Sungguh
mulya panji raja
Salib
suci bercahaya
Padamu
pencipta kita
Dipaku
tidak berdaya
Padamu
Kristus beradu
Lambung
ditikam serdadu
Mengalirkan
air darah
Mencuci
dosa yang parah
Salam
altar salam kurban
Sebab
padamu pahlawan
Mengalami
kematian
Yang
membawa kehidupan
Tritunggal
sumber selamat
Dipuji
seluruh umat
Yang
ditebus darah suci
Mohon
slalu diberkati. Amin.
PENDARASAN
MAZMUR
Hal 386
Antifon
I
Pohon
kehidupan ditampakkan dalam salib Tuhan
Mazmur
1
Berbahagialah
orang yang berharap pada salib dan turun
Ke air
pembaptisan (penulis abad 2)
Berbahagialah
orang yang tidak mengikuti nasihat orang berdosa, †
tidak
menempuh jalan orang sesat *
dan
tidak bergaul dengan kaum pencemooh;
Tetapi
yang suka akan hukum Tuhan *
dan
mendaraskannya siang dan malam.
Ia
bagaikan pohon di tepi aliran sungai,*
yang
menghasilkan buah pada musimnya.
Daunnya
tidak pernah layu,*
barang
apa yang dihasilkannnya bermutu.
Sebaliknya
orang berdosa,*
mereka
bagaikan sekam yang dihamburkan angin.
Sungguh,
orang berdosa takkan bertahan dalam pengadilan,*
orang
tersesat takkan bertahan dalam himpunan orang jujur.
Sebab
Tuhan menjamin hidup orang jujur,*
tetapi
hidup orang berdosa menuju kebinasaan.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti
pada permulaan sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon
I
Pohon
kehidupan ditampakkan dalam salib Tuhan
Antifon
II
Aku
telah diurapi menjadi raja Tuhan di Sion
Mazmur 2
Sesungguhnya
mereka telah berkumpul melawan Yesus,
hambaMu
yang kudus yang Kauurapi (Kis 4,27)
Mengapa
bangsa-bangsa bergelora,*
mengapa
suku-suku mengerahkan pasukannya?
Para
raja bumi bersiap-siap,*
para
panglima bersekongkol melawan Tuhan dan raja yang diurapiNya:
“Marilah
kita patahkan belenggunya,*
marilah
kita gulingkan penjajahannya!”
Tetapi
Tuhan tertawa dari takhtaNya di surga,*
Tuhan
mengolok-olok mereka.
Dalam
amarahNya Tuhan menghalau para perwira mereka,*
dan
dalam murkaNya Ia mengacau-balaukan mereka.
Tetapi
aku telah diurapi menjadi rajaNya,*
di
Sion, gunungNya yang kudus.
Akan
kubacakan surat keputusan Tuhan,*
Tuhan
bersabda kepadaku:
“Engkaulah
puteraKu,*
pada
hari ini Aku menjadi Bapamu.
Mintalah
kemakmuran, maka akan Kuberikan,†
para
bangsa akan menjadi milik pusakamu,*
dan
seluruh bumi akan kaukuasai.
Engkau
akan menghancurkan musuhmu dengan tongkat besi,*
meremukkan
mereka seperti jambangan tanah liat.”
Dan
sekarang ketahuilah, hai para raja,*
awaslah,
hai para panglima!
Beribadatlah
kepada Tuhan dengan takwa,*
berbaktilah
kepadaNya dengan gentar!
Jangan
sampai Tuhan menjadi marah dan kamu binasa,*
sebab
mudah sekali amarahNya menyala.
Berbahagialah
semua orang *
yang
berlindung pada Tuhan.
Kemuliaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
II
Aku
telah diurapi menjadi raja Tuhan di Sion
Antifon
III
Engkaulah
Tuhanku seumur hidup, Engkau membesarkan hatiku.
Mazmur
3
Ia
membaringkan diri, lalu tertidur dan kemudian bangkit,
Sebab
Tuhan melindungi Dia (S.Ireneus)
Ya
Tuhan, betapa banyaknya musuhku,*
betapa
banyak yang bangkit menlawan daku!
Betapa
banyak yang mengincar hidupku: *
‘Tak
mungkin Allah menyelamatkan dia!”
Namun
Engkau, ya Allah, Engkaulah Tuhanku seumur hidupku, *
Allahku
yang mulia, Engkau membesarkan hatiku.
Bila
aku beseru kepada Tuhan dengan suara nyaring, *
Ia
menjawab aku dari gunungNya yang kudus.
Bila
aku membaringkan diri untuk tidur,*
pastilah
aku bangun lagi, sebab Tuhan melindungi aku.
Aku
tidak takut akan serangan musuh *
yang
dilancarkan melawan daku dari segenap penjuru.
Bangkitlah
Tuhan! Tolong, tolong, ya Allahku! †
Pukullah
rahang musuhku,*
patahkanlah
gigi mereka!
Ya
Tuhan, selamatkanlah aku,*
dan berkatilah
umatMu!
Kemuliaaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
III
Aku
telah diurapi menjadi raja Tuhan di Sion
BACAAN
Est.
1:1-3, 9-16,19; 2:5-10, 16-17
Est 1:1 Pada zaman Ahasyweros?dialah Ahasyweros
yang merajai seratus dua puluh tujuh daerah mulai dari India sampai ke
Etiopia?,
Est 1:2 pada zaman itu, ketika raja Ahasyweros
bersemayam di atas takhta kerajaannya di dalam benteng Susan,
Est 1:3 pada tahun yang ketiga dalam
pemerintahannya, diadakanlah oleh baginda perjamuan bagi semua pembesar dan
pegawainya; tentara Persia dan Media, kaum bangsawan dan pembesar daerah hadir
di hadapan baginda.
Est 1:9 Juga Wasti, sang ratu, mengadakan
perjamuan bagi semua perempuan di dalam istana raja Ahasyweros.
Est
1:10 Pada hari yang ketujuh, ketika
raja riang gembira hatinya karena minum anggur, bertitahlah baginda kepada
Mehuman, Bizta, Harbona, Bigta, Abagta, Zetar dan Karkas, yakni ketujuh
sida-sida yang bertugas di hadapan raja Ahasyweros,
Est
1:11 supaya mereka membawa Wasti, sang
ratu, dengan memakai mahkota kerajaan, menghadap raja untuk memperlihatkan
kecantikannya kepada sekalian rakyat dan pembesar-pembesar, karena sang ratu
sangat elok rupanya.
Est
1:12 Tetapi ratu Wasti menolak untuk
menghadap menurut titah raja yang disampaikan oleh sida-sida itu, sehingga
sangat geramlah raja dan berapi-apilah murkanya.
Est
1:13 Maka bertanyalah raja kepada
orang-orang arif bijaksana, orang-orang yang mengetahui kebiasaan zaman?karena
demikianlah biasanya masalah-masalah raja dikemukakan kepada para ahli
undang-undang dan hukum;
Est
1:14 adapun yang terdekat kepada
baginda ialah Karsena, Setar, Admata, Tarsis, Meres, Marsena dan Memukan,
ketujuh pembesar Persia dan Media, yang boleh memandang wajah raja dan yang
mempunyai kedudukan yang tinggi di dalam kerajaan?,tanya raja:
Est
1:15 "Apakah yang harus diperbuat
atas ratu Wasti menurut undang-undang, karena tidak dilakukannya titah raja
Ahasyweros yang disampaikan oleh sida-sida?"
Est
1:16 Maka sembah Memukan di hadapan
raja dan para pembesar itu: "Wasti, sang ratu, bukan bersalah kepada raja
saja, melainkan juga kepada semua pembesar dan segala bangsa yang di dalam
segala daerah raja Ahasyweros.
Est
1:19 Jikalau baik pada pemandangan
raja, hendaklah dikeluarkan suatu titah kerajaan dari hadapan baginda dan
dituliskan di dalam undang-undang Persia dan Media, sehingga tidak dapat
dicabut kembali, bahwa Wasti dilarang menghadap raja Ahasyweros, dan bahwa raja
akan mengaruniakan kedudukannya sebagai ratu kepada orang lain yang lebih baik
dari padanya.
Est 2:5 Pada waktu itu ada di dalam benteng
Susan seorang Yahudi, yang bernama Mordekhai bin Yair bin Simei bin Kish,
seorang Benyamin
Est 2:6 yang diangkut dari Yerusalem sebagai
salah seorang buangan yang turut dengan Yekhonya, raja Yehuda, ketika ia
diangkut ke dalam pembuangan oleh raja Nebukadnezar, raja Babel.
Est 2:7 Mordekhai itu pengasuh Hadasa, yakni
Ester, anak saudara ayahnya, sebab anak itu tidak beribu bapa lagi; gadis itu
elok perawakannya dan cantik parasnya. Ketika ibu bapanya mati, ia diangkat
sebagai anak oleh Mordekhai.
Est 2:8 Setelah titah dan undang-undang raja
tersiar dan banyak gadis dikumpulkan di dalam benteng Susan, di bawah pengawasan
Hegai, maka Esterpun dibawa masuk ke dalam istana raja, di bawah pengawasan
Hegai, penjaga para perempuan.
Est 2:9 Maka gadis itu sangat baik pada
pemandangannya dan menimbulkan kasih sayangnya, sehingga Hegai segera
memberikan wangi-wangian dan pelabur kepadanya, dan juga tujuh orang
dayang-dayang yang terpilih dari isi istana raja, kemudian memindahkan dia
dengan dayang-dayangnya ke bagian yang terbaik di dalam balai perempuan.
Est
2:10 Ester tidak memberitahukan
kebangsaan dan asal usulnya, karena dilarang oleh Mordekhai.
Est
2:16 Demikianlah Ester dibawa masuk
menghadap raja Ahasyweros ke dalam istananya pada bulan yang kesepuluh?yakni
bulan Tebet?pada tahun yang ketujuh dalam pemerintahan baginda.
Est
2:17 Maka Ester dikasihi oleh baginda
lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda
lebih dari pada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota
kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti.
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
III - HAL HIBURAN BATIN
Pasal
XXXI - TENTANG MENOLANG SEGALA MAKHLUK AGAR DAPAT MENEMUKAN SANG PENCIPTA
5.
Orang menghitung-hitung berapa banyak seseorang telah berbuat, tetapi orang
tidak mempertimbangkan sedemikian teliti apakah ia bertindak karena keutamaan.
Ataukah ia gagah-berani, kaya, cantik, dan cakap; ataukah ia pengarang yang
baik, penyanyi yang baik, pekerja yang baik, itulah yang ditanyakan orang;
tetapi apakah ia orang yang berhati sahata, sabar dan lemah-lembut, apakah ia
bertakwa dan berkeinsyafan, tentang semua itu kebanyakan orang berdiam diri.
Dunia melihat orang hanya pada lahirnya; sedangkan rahmat mengarahkan diri
kepada batin. Dunia keliru berkali-kali, tetapi rahmat berharap kepada Allah
agar tidak tertipu.
=====
MADAH
ALLAH TUHAN KAMI
Allah
Tuhan kami,*
Engkau
kami puji dan kami muliakan.
Bapa
yang kekal,*
seluruh
bumi bersembah sujud padaMu.
BagiMu
semua malaikat bermadah,*
seluruh
isi surga bernyanyi.
BagiMu
kerubim dan serafim*
tak
kunjung putus melambungkan pujian.
Kudus,
kudus, kuduslah Tuhan,*
Allah
segala kuasa.
Surga
dan bumi*
penuh
kemuliaanMu.
KepadaMu
paduan para rasul bersyukur,*
rombongan
para nabi berbakti.
KepadaMu
barisan para martir berkurban*
dengan
mempertaruhkan nyawa.
KepadaMu
Gereja kudus beriman,*
tersebar
di seluruh dunia.
Ya Bapa
yang mahakuasa,*
pencipta
semesta alam.
Putera
sejati yang terpuji,*
Putera
Bapa yang tunggal.
Roh
kudus, cahaya mulia,*
penghibur
umat beriman.
Engkaulah
raja agung, ya Kristus,*
Engkaulah
Putera Allah yang hidup.
Engkau
sudi dikandung santa perawan,*
menjadi
manusia demi keselamatan kami.
Engkau
mematahkan belenggu maut,*
membuka
pintu kerajaan surga bagi kami.
Engkau
bertakhta mulia di sisi Bapa,*
mengadili
umat manusia.
Kami
mohon, lindungilah hamba-hambaMu,*
yang
Kautebus dengan darahMu sendiri.
Sambutlah
kami bersama para kudus*
dalam
kemuliaan abadi. –
Selamatkanlah
umatMu, ya Tuhan,*
dan
berkatilah milik pusakaMu.
Bimbinglah
kami semua*
dan
muliakanlah untuk selamanya.
Setiap
hari kami meluhurkan Dikau,*
kami
memuji namaMu sepanjang masa.
Ya
Tuhan, sudilah menjaga kami,*
agar
senantiasa luput dari dosa.
Kasihanilah
kami, ya Tuhan,*
kasihanilah
kami.
Limpahkanlah
kasih setiaMu kepada kami,*
sebab
kami berharap kepadaMu.
KepadaMu
kami percaya, ya Tuhan.*
kami
takkan kecewa selama-lamanya.
DOA
PENUTUP
Ya
Allah, menurut rencanaMu PuteraMu menanggung salib untuk menyelamatkan umat
manusia. Semoga kami di dunia mengakui karyaNya yang mulia, dan kelak di surga
menikmati ganjaran penebusanMu. Sebab Dialah pengantara kami , yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
P:
Marilah memuji Tuhan
U:
Syukur kepada Allah
=====
Sumber:
IBADAT HARIAN
KOMISI LITURGI KWI
Jln. Cut Meutia, 10
Tromol Pos 3044, Jakarta 10002
Tlp.(021) 3154714; Fax.(021) 3154714
E-mail: komlikwi@indo.net.id
Penerbit NUSA INDAH
Jln. El Tari, Ende 86318
Flores, NTT, Indonesia
Tlp.(0381)21502; Fax.(0381)21502
E-mail: nusaindahende@yahoo.com
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.