Ibadat Bacaan: Rabu,
10 Desember 2014
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Sabda yang dari semula
Lahir di pangkuan Bapa
Datanglah menebus kami
Sesudah lama dinanti
Terangilah hati kami
Dengan cahaya ilahi
Supaya siap selalu
Menyambut kedatanganMu
Janganlah kami binasa
Karna dibebani dosa
Semoga kami selamat
Berkat berlimpahnya rahmat
Dipuja dan dipujilah
Bapa dan Putera Allah
Bersama Roh mahamulya
Selalu senantiasa. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan pembebasan
tubuh kita
Mazmur 38 (39)
Semua makhluk
takluk kepada kesia-siaan.........karena Dia yang telah menaklukkannya (Rom
8,20)
Aku berkata dalam hati: “Aku hendak hidup hati-hati,*
jangan sampai aku berdosa dengan lidahku
Aku hendak mengekang ucapan mulutku, *
selama orang jahat menentang aku.”
Aku diam seribu bahasa dan membisu,*
meskipun aku cemas tertekan oleh derita
Hatiku merasa panas seperti terbakar,*
bila kuingat sengsaraku, rasanya seperti api menyala.
Akhirnya kubuka juga mulutku: *
“Ya, Tuhan, beri tahukanlah akhir hidupku:
singkapkanlah sisa hari-hariku: *
supaya aku tahu betapa singkat hidupku.”
Sungguh, umurku Kaubatasi beberapa jengkal saja,*
dan jangka hidupku tidak berarti bagiMu
Sayang, manusia hanya asap belaka,*
tiada ubahnya dengan gambar bayangan
Sayang, bagaikan khayalan manusia berlalu, *
percumalah segala kegelisahannya
Ia menimbun-nimbun kekayaan,*
tetapi ia tidak tahu siapa yang menikmatinya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan pembebasan
tubuh kita
Antifon
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu kepada
jeritan tangisku.
Dan sekarang, apa yang dapat kuharapkan, ya Tuhanku? *
padaMulah kutaruh harapanku
Bebaskanlah aku dari segala dosaku,*
jangan biarkan daku ditertawakan orang dungu
Tadinya aku diam seribu bahasa dan membisu,*
ah, sekiranya Engkau mau bertindak!
Singkirkanlah cambukMu dari padaku,*
aku hancur luluh karena pukulan tanganMu
Engkau menghukum manusia karena kesalahannya,+
dan bagaikan gegat Engkau merapuhkan badannya,*
sayang, manusia hanya asap belaka
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku *
dan condongkanlah telingaMu kepada seruanku
Janganlah tuli terhadap jeritan tangisku +
sebab aku hanyalah pendatang dalam rumahMu,*
perantau seperti semua leluhurku
Palingkanlah wajah kemurkaanMu daripadaku, +
supaya aku bersukacita *
sebelum aku meninggal dan tiada lagi
Kemuliaaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu kepada
jeritan tangisku.
Antifon
Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan
selama-lamanya.
Mazmur 51 (52)
Yang berbangga,
hendaknya berbangga dalam Tuhan (1 Kor 1,31)
Mengapa engkau bangga atas kejahatan,*
hai pahlawan gadungan?
Hai orang mursid yang palsu,*
mengapa terus menerus engkau menabung pikiran busuk?
Tajam bagaikan pisau cukur sindiran lidahmu,*
hai ahli penipu
Engkau memilih kejahatan dan bukan kebaikan,*
engkau mengatakan dusta dan bukan kebenaran
Engkau suka akan segalam macam omonganmu *
yang merusak dan menipu
Semoga Allah membinasakan dikau dengan pukulanNya,*
memusnakan dikau untuk selama-lamanya
Semoga Ia menyeret engkau ke luar dari rumah *
dan menciduk anakmu hidup-hidup dari bumi
Melihat itu orang jujur akan takut,*
tetapi kemudian mereka tertawa:
“Lihatlah dia, inilah orangnya *
yang tidak sudi berlindung pada Allah
Dia menaruh harapan
pada kekayaannya,*
dia percaya pada tipu muslihatnya!”
Tetapi aku, bagaikan pohon berbuah *
aku tumbuh di rumah Allah
Percayalah pada kasih setia Allah *
sekarang dan selama-lamanya
Aku hendak bersyukur kepadaMu, ya Allah kekal,*
sebab Engkau telah bertindak
Aku hendak memaklumkan namaMu,*
sebab Engkau baik hati terhadap sahabat-sahabatMu.
Kemuliaaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon
Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan
selama-lamanya.
BACAAN
Rut 1:1-22
Rut 1:1 Pada
zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah
seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke
daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing.
Rut 1:2 Nama
orang itu ialah Elimelekh, nama isterinya Naomi dan nama kedua anaknya Mahlon
dan Kilyon, semuanya orang-orang Efrata dari Betlehem-Yehuda; dan setelah
sampai ke daerah Moab, diamlah mereka di sana.
Rut 1:3 Kemudian
matilah Elimelekh, suami Naomi, sehingga perempuan itu tertinggal dengan kedua
anaknya.
Rut 1:4 Keduanya
mengambil perempuan Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut;
dan mereka diam di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya.
Rut 1:5 Lalu
matilah juga keduanya, yakni Mahlon dan Kilyon, sehingga perempuan itu
kehilangan kedua anaknya dan suaminya.
Rut 1:6 Kemudian
berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di
daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan
memberikan makanan kepada mereka.
Rut 1:7 Maka
berangkatlah ia dari tempat tinggalnya itu, bersama-sama dengan kedua
menantunya. Ketika mereka sedang di jalan untuk pulang ke tanah Yehuda,
Rut 1:8 berkatalah
Naomi kepada kedua menantunya itu: "Pergilah, pulanglah masing-masing ke
rumah ibunya; TUHAN kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu
tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku;
Rut 1:9 kiranya
atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan, masing-masing di rumah
suaminya." Lalu diciumnyalah mereka, tetapi mereka menangis dengan suara
keras
Rut 1:10 dan
berkata kepadanya: "Tidak, kami ikut dengan engkau pulang kepada
bangsamu."
Rut 1:11 Tetapi
Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku?
Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan
suamimu nanti?
Rut 1:12 Pulanglah,
anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya
pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan
sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki,
Rut 1:13 masakan
kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri
dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh
lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap
aku?"
Rut 1:14 Menangis
pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri,
tetapi Rut tetap berpaut padanya.
Rut 1:15 Berkatalah
Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya;
pulanglah mengikuti iparmu itu."
Rut 1:16 Tetapi
kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak
mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di
mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan
Allahmulah Allahku;
Rut 1:17 di
mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah
kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu
apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"
Rut 1:18 Ketika
Naomi melihat, bahwa Rut berkeras untuk ikut bersama-sama dengan dia,
berhentilah ia berkata-kata kepadanya.
Rut 1:19 Dan
berjalanlah keduanya sampai mereka tiba di Betlehem. Ketika mereka masuk ke
Betlehem, gemparlah seluruh kota itu karena mereka, dan perempuan-perempuan
berkata: "Naomikah itu?"
Rut 1:20 Tetapi
ia berkata kepada mereka: "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku
Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku.
Rut 1:21 Dengan
tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan
aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi
menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku."
Rut 1:22 Demikianlah
Naomi pulang bersama-sama dengan Rut, perempuan Moab itu, menantunya, yang
turut pulang dari daerah Moab. Dan sampailah mereka ke Betlehem pada permulaan
musim menuai jelai.
DOA PENUTUP
Allah yang mahakuasa, Engkau memerintahkan kami menyediakan
jalan bagi Kristus, Tuhan. Semoga kami jangan sampai kehabisan tenaga, untuk
dihibur dan dikuatkan oleh kehadiran Kristus yang menyembuhkan.
Sebab Dialah PutraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
=======
Sumber:
IBADAT HARIAN
KOMISI LITURGI KWI
Jln. Cut Meutia, 10
Tromol Pos 3044, Jakarta 10002
Tlp.(021) 3154714; Fax.(021) 3154714
E-mail: komlikwi@indo.net.id
Penerbit NUSA INDAH
Jln. El Tari, Ende 86318
Flores, NTT, Indonesia
Tlp.(0381)21502; Fax.(0381)21502
E-mail: nusaindahende@yahoo.com
Cetakan XIX: 2011
=======
Dan TUHAN pun menunggumu dengan rindu
di dalam:
- Misa Kudus harian
- Kunjunganmu ke Tabernakel gereja
(Sakramen Maha Kudus) berbincang-bincanglah denganNYA.
- Pengakuan Dosa dengan hati yang
bertobat dan selalu ingin memperbaiki diri
Ingatlah berdoa:
- Koronka
- Rosario
Lakukanlah Puasa pribadi, bacalah Kitab
Suci walau hanya satu perikop.
Amalkanlah cinta kasih pada sesama
dengan ketulusan dan kerendahan hati.
"...kejarlah kekudusan, sebab
tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan."
Ibrani 12: 14
Link Harian
Brevir Harian juga ada pada Fanpage
FaceBook: Brevir Harian
Mau Terima 7 Ibadat/Doa Brevir di
e-mail setiap hari? GABUNG yahoogroups "Brevir Harian"
Pengguna Blackberry, dapat
men-download: Aplikasi Brevir Harian
Pengguna Android, dapat men-download: Aplikasi
Brevir Harian
Testimoni:
Beberapa hari ini admin mem-posting
bacaan Brevir. Pengalaman saya dengan doa Brevir ini sangat indah. Mulanya saya
hanya doakan saja teks yang ada. Bukunya juga memang selama satu atau dua hari
cukup rumit dibaca. Tapi lama kelamaan biasa saja, hanya perlu kesabaran.
Sekarang sudah banyak brevir online yang sangat membantu. Awalnya saya brevir
hanya pagi-siang-sore. Itu pun sangat bolong-bolong. Selama seminggu baca
brevir dengan terseok-seok, karena suka kelupaan.. Tapi yang saya perhatikan
hati saya menjadi damai dan kehidupan saya mulai berubah. Saya tidak bisa
terangkan apa yang berubah. Semakin hari saya semakin rindu membaca brevir
dengan disiplin, bangun tidur segera baca brevir, masih saya seling doa
Rosario. Lama kelamaan saya mengusahakan brevir 7x sehari, walaupun sampai
sekarang masih terseok-seok karena kesibukan harian tapi sebelum tidur saya
hanya memastikan bahwa saya sudah membaca brevir 7x. Wah dashyat sekali! Saya
susah mengatakan hal ini, tetapi hidup saya sungguh berubah. Penuh sukacita,
setiap hari ada saja kabar-kabar sukacita baik dari keluarga ataupun dari
tempat kerja. Kesulitan-kesulitan pun tidak ada yang terlalu berarti, seperti
ada yang menopang kita. Saya percaya sungguh, Tuhan bertahkta di atas
puji-pujian. Saya sangat menyarankan kepada semua orang untuk membaca brevir,
rasakan bedanya hidupmu. Benar-benar berbeda. Kedalaman sukacita itu, tak
terlukiskan, tak terjelaskan, tapi hidup kita akan diubahkan luar biasa. Saya
sudah merasakannya, semoga makin banyak yang merasakan kedashyatan Tuhan
melalui brevir harian. Sungguh sayanglah jika dilewatkan rahmat-rahmat dari
brevir ini. Terimakasih admin untuk brevir online-nya.
Anda punya testimoni tentang pengaruh
membaca Brevir di dalam hidup anda?
Kirimkan testimoni anda untuk kemuliaan
Tuhan di Surga, ke e-mail: novena_tiga_salam_maria@yahoo.com
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.