Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Rabu, 10/12/2014

Ibadat Bacaan:  Rabu, 10 Desember 2014

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya

MADAH 
Sabda yang dari semula
Lahir di pangkuan Bapa
Datanglah menebus kami
Sesudah lama dinanti

Terangilah hati kami
Dengan cahaya ilahi
Supaya siap selalu
Menyambut kedatanganMu

Janganlah kami binasa
Karna dibebani dosa
Semoga kami selamat
Berkat berlimpahnya rahmat

Dipuja dan dipujilah
Bapa dan Putera Allah
Bersama Roh mahamulya
Selalu senantiasa. Amin

PENDARASAN MAZMUR
 
Antifon
Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan pembebasan tubuh kita

Mazmur 38 (39)
Semua makhluk takluk kepada kesia-siaan.........karena Dia yang telah menaklukkannya (Rom 8,20)

Aku berkata dalam hati: “Aku hendak hidup hati-hati,*
jangan sampai aku berdosa dengan lidahku

Aku hendak mengekang ucapan mulutku, *
selama orang jahat menentang aku.”

Aku diam seribu bahasa dan membisu,*
meskipun aku cemas tertekan oleh derita

Hatiku merasa panas seperti terbakar,*
bila kuingat sengsaraku, rasanya seperti api menyala.

Akhirnya kubuka juga mulutku: *
“Ya, Tuhan, beri tahukanlah akhir hidupku:

singkapkanlah sisa hari-hariku: *
supaya aku tahu betapa singkat hidupku.”

Sungguh, umurku Kaubatasi beberapa jengkal saja,*
dan jangka hidupku tidak berarti bagiMu

Sayang, manusia hanya asap belaka,*
tiada ubahnya dengan gambar bayangan

Sayang, bagaikan khayalan manusia berlalu, *
percumalah segala kegelisahannya

Ia menimbun-nimbun kekayaan,*
tetapi ia tidak tahu siapa yang menikmatinya.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Kita mengeluh dalam lubuk hati, sambil merindukan pembebasan tubuh kita

Antifon
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku.

Dan sekarang, apa yang dapat kuharapkan, ya Tuhanku? *
padaMulah kutaruh harapanku

Bebaskanlah aku dari segala dosaku,*
jangan biarkan daku ditertawakan orang dungu

Tadinya aku diam seribu bahasa dan membisu,*
ah, sekiranya Engkau mau bertindak!

Singkirkanlah cambukMu dari padaku,*
aku hancur luluh karena pukulan tanganMu

Engkau menghukum manusia karena kesalahannya,+
dan bagaikan gegat Engkau merapuhkan badannya,*
sayang, manusia hanya asap belaka

Ya Tuhan, dengarkanlah doaku *
dan condongkanlah telingaMu kepada seruanku

Janganlah tuli terhadap jeritan tangisku +
sebab aku hanyalah pendatang dalam rumahMu,*
perantau seperti semua leluhurku

Palingkanlah wajah kemurkaanMu daripadaku, +
supaya aku bersukacita *
sebelum aku meninggal dan tiada lagi

Kemuliaaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Ya Tuhan, dengarkanlah doaku, condongkanlah telingaMu kepada jeritan tangisku.

Antifon
Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan selama-lamanya.

Mazmur 51 (52)
Yang berbangga, hendaknya berbangga dalam Tuhan (1 Kor 1,31)

Mengapa engkau bangga atas kejahatan,*
hai pahlawan gadungan?

Hai orang mursid yang palsu,*
mengapa terus menerus engkau menabung pikiran busuk?

Tajam bagaikan pisau cukur sindiran lidahmu,*
hai ahli penipu

Engkau memilih kejahatan dan bukan kebaikan,*
engkau mengatakan dusta dan bukan kebenaran

Engkau suka akan segalam macam omonganmu *
yang merusak dan menipu

Semoga Allah membinasakan dikau dengan pukulanNya,*
memusnakan dikau untuk selama-lamanya

Semoga Ia menyeret engkau ke luar dari rumah *
dan menciduk anakmu hidup-hidup dari bumi

Melihat itu orang jujur akan takut,*
tetapi kemudian mereka tertawa:

“Lihatlah dia, inilah orangnya *
yang tidak sudi berlindung pada Allah

Dia  menaruh harapan pada kekayaannya,*
dia percaya pada tipu muslihatnya!”

Tetapi aku, bagaikan pohon berbuah *
aku tumbuh di rumah Allah

Percayalah pada kasih setia Allah *
sekarang dan selama-lamanya

Aku hendak bersyukur kepadaMu, ya Allah kekal,*
sebab Engkau telah bertindak

Aku hendak memaklumkan namaMu,*
sebab Engkau baik hati terhadap sahabat-sahabatMu.

Kemuliaaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Aku percaya pada kasih setia Allah sekarang dan selama-lamanya.

BACAAN
Rut 1:1-22
Rut 1:1                  Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing.

Rut 1:2                  Nama orang itu ialah Elimelekh, nama isterinya Naomi dan nama kedua anaknya Mahlon dan Kilyon, semuanya orang-orang Efrata dari Betlehem-Yehuda; dan setelah sampai ke daerah Moab, diamlah mereka di sana.

Rut 1:3                  Kemudian matilah Elimelekh, suami Naomi, sehingga perempuan itu tertinggal dengan kedua anaknya.

Rut 1:4                  Keduanya mengambil perempuan Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut; dan mereka diam di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya.

Rut 1:5                  Lalu matilah juga keduanya, yakni Mahlon dan Kilyon, sehingga perempuan itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya.

Rut 1:6                  Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka.

Rut 1:7                  Maka berangkatlah ia dari tempat tinggalnya itu, bersama-sama dengan kedua menantunya. Ketika mereka sedang di jalan untuk pulang ke tanah Yehuda,

Rut 1:8                  berkatalah Naomi kepada kedua menantunya itu: "Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya; TUHAN kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku;

Rut 1:9                  kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan, masing-masing di rumah suaminya." Lalu diciumnyalah mereka, tetapi mereka menangis dengan suara keras

Rut 1:10                dan berkata kepadanya: "Tidak, kami ikut dengan engkau pulang kepada bangsamu."

Rut 1:11                                Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti?

Rut 1:12                                Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki,

Rut 1:13                                masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku?"

Rut 1:14                                Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.

Rut 1:15                                Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."

Rut 1:16                                Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;

Rut 1:17                                di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"

Rut 1:18                                Ketika Naomi melihat, bahwa Rut berkeras untuk ikut bersama-sama dengan dia, berhentilah ia berkata-kata kepadanya.

Rut 1:19                                Dan berjalanlah keduanya sampai mereka tiba di Betlehem. Ketika mereka masuk ke Betlehem, gemparlah seluruh kota itu karena mereka, dan perempuan-perempuan berkata: "Naomikah itu?"

Rut 1:20                                Tetapi ia berkata kepada mereka: "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku.

Rut 1:21                                Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku."

Rut 1:22                                Demikianlah Naomi pulang bersama-sama dengan Rut, perempuan Moab itu, menantunya, yang turut pulang dari daerah Moab. Dan sampailah mereka ke Betlehem pada permulaan musim menuai jelai.

DOA PENUTUP
Allah yang mahakuasa, Engkau memerintahkan kami menyediakan jalan bagi Kristus, Tuhan. Semoga kami jangan sampai kehabisan tenaga, untuk dihibur dan dikuatkan oleh kehadiran Kristus yang menyembuhkan.
Sebab Dialah PutraMu dan  pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

=======
Sumber:
IBADAT HARIAN
KOMISI LITURGI KWI
Jln. Cut Meutia, 10
Tromol Pos 3044, Jakarta 10002
Tlp.(021) 3154714; Fax.(021) 3154714
E-mail: komlikwi@indo.net.id

Penerbit NUSA INDAH
Jln. El Tari, Ende 86318
Flores, NTT, Indonesia
Tlp.(0381)21502; Fax.(0381)21502
E-mail: nusaindahende@yahoo.com

Cetakan XIX: 2011
=======

Dan TUHAN pun menunggumu dengan rindu di dalam:
- Misa Kudus harian
- Kunjunganmu ke Tabernakel gereja (Sakramen Maha Kudus) berbincang-bincanglah denganNYA.
- Pengakuan Dosa dengan hati yang bertobat dan selalu ingin memperbaiki diri
Ingatlah berdoa:
- Koronka
- Rosario
Lakukanlah Puasa pribadi, bacalah Kitab Suci walau hanya satu perikop.
Amalkanlah cinta kasih pada sesama dengan ketulusan dan kerendahan hati.

"...kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan."
Ibrani 12: 14
Link Harian
Brevir Harian juga ada pada Fanpage FaceBook: Brevir Harian

Mau Terima 7 Ibadat/Doa Brevir di e-mail setiap hari? GABUNG yahoogroups "Brevir Harian"
Pengguna Blackberry, dapat men-download: Aplikasi Brevir Harian
Pengguna Android, dapat men-download: Aplikasi Brevir Harian

Testimoni:
Beberapa hari ini admin mem-posting bacaan Brevir. Pengalaman saya dengan doa Brevir ini sangat indah. Mulanya saya hanya doakan saja teks yang ada. Bukunya juga memang selama satu atau dua hari cukup rumit dibaca. Tapi lama kelamaan biasa saja, hanya perlu kesabaran. Sekarang sudah banyak brevir online yang sangat membantu. Awalnya saya brevir hanya pagi-siang-sore. Itu pun sangat bolong-bolong. Selama seminggu baca brevir dengan terseok-seok, karena suka kelupaan.. Tapi yang saya perhatikan hati saya menjadi damai dan kehidupan saya mulai berubah. Saya tidak bisa terangkan apa yang berubah. Semakin hari saya semakin rindu membaca brevir dengan disiplin, bangun tidur segera baca brevir, masih saya seling doa Rosario. Lama kelamaan saya mengusahakan brevir 7x sehari, walaupun sampai sekarang masih terseok-seok karena kesibukan harian tapi sebelum tidur saya hanya memastikan bahwa saya sudah membaca brevir 7x. Wah dashyat sekali! Saya susah mengatakan hal ini, tetapi hidup saya sungguh berubah. Penuh sukacita, setiap hari ada saja kabar-kabar sukacita baik dari keluarga ataupun dari tempat kerja. Kesulitan-kesulitan pun tidak ada yang terlalu berarti, seperti ada yang menopang kita. Saya percaya sungguh, Tuhan bertahkta di atas puji-pujian. Saya sangat menyarankan kepada semua orang untuk membaca brevir, rasakan bedanya hidupmu. Benar-benar berbeda. Kedalaman sukacita itu, tak terlukiskan, tak terjelaskan, tapi hidup kita akan diubahkan luar biasa. Saya sudah merasakannya, semoga makin banyak yang merasakan kedashyatan Tuhan melalui brevir harian. Sungguh sayanglah jika dilewatkan rahmat-rahmat dari brevir ini. Terimakasih admin untuk brevir online-nya.

Anda punya testimoni tentang pengaruh membaca Brevir di dalam hidup anda?

Kirimkan testimoni anda untuk kemuliaan Tuhan di Surga, ke e-mail: novena_tiga_salam_maria@yahoo.com

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.