Ibadat Bacaan: Selasa, 23 September 2014
PERINGATAN S.PADRE PIO, IMAM
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Hal 915
Ya gembala yang terhormat
Trimalah pujian umat
Tuhan sendiri terharu
Bila kami memujimu.
Kristuslah imam abadi
Yang menghidupkan kembali
Umat baru bagi Allah
Bagaikan mempelai indah.
Iapun sudah berkenan
Memilih dan mentahbiskan
Engkau menjadi pelayan
Gembala umat beriman.
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra dan RohNya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada kita semua. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Hal 415
Antifon I
Tuhan akan mengadili kaum miskin dengan adil
Mazmur 9B (10)
Berbahagialah, hai kamu yang
miskin, sebab milikmulah
kerajaan Allah (Luk 6,20)
Ya Tuhan, mengapa Engkau jauh, *
mengapa Engkau menyembunyikan diri di waktu kesusahan?
Orang durhaka menyusun rencana busuk dalam hatinya,*
tak kenal lelah ia mengiktiarkan yang jahat.
Orang berdosa membanggakan kekejian hatinya,*
orang angkara menyombongkan keserakahannya.
Orang angkuh menghina Tuhan: *
“Allah takkan melampiaskan amarahNya
Ia takkan mengganggu rencanaku,*
dan aku akan unggul selama-lamanya!”
Ya Allah yang mahatinggi,†
orang jahat tidak ambil pusing akan perintahMu,*
ia menentangnya mati-matian.
Ia berkata dalam hati: “Aku takkan goyah,*
pasti aku tetap mujur dan takkan sial.”
Mulutnya penuh kutukan, tipu muslihat dan kekerasan,*
lidahnya penuh kelaliman dan kejahatan.
Ia mengadang di tengah alang-alang *
dan membunuh orang yang tak bersalah di tempat sunyi.
Matanya mengintai si malang, *
seperti singa ia mengendap di balik semak.
Ia mengendap untuk menangkap si malang,*
ia menyergap dan menyeretnya pergi.
Orang sial itu terjerat dalam jaring,*
si celaka terperosok ke dalam perangkap.
Orang jahat berkata dalam hati : “Allah sudah lupa!*
Allah tak memperhatikan, takkan melihat!”
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon I
Tuhan akan mengadili kaum miskin dengan adil
Antifon II
Ya Tuhan, pandanglah kesusahan si malang
Bangkitlah, ya Tuhan Allah, ulurkanlah tanganMu,*
jangan Kaulupakan orang yang tertindas.
Mungkinkah orang jahat menghina Engkau selamanya? *
Mungkinkah Kaubiarkan dia berpikir:
“Allah takkan membalas!”
Pandanglah kesusahan si malang,*
bertindaklah dengan kekuatan tanganMu.
KepadaMulah orang malang menyerahkan diri,*
Engkau yang menolong yatim piatu,
Patahkanlah lengan orang berdosa dan balaslah kejahatannya,*
mungkin dosanya luput dari pandanganMu?
Tuhanlah raja untuk selama-lamanya,*
biarlah bangsa kafir lenyap dari muka bumi.
Ya Tuhan, dengarkanlah ratapan orang miskin,*
arahkanlah perhatianMu dan condongkanlah telingaMu.
Belalah para yatim piatu dan kaum tertindas,*
jangan sampai orang angkuh menabur ketakutan di bumi.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu
dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon II
Ya Tuhan, pandanglah kesusahan si malang
Antifon III
Sabda Tuhan adalah sabda murni bagaikan perak yang dimurnikan dalam api
Mazmur 11 (12)
Bapa berkenan mengutus
PuteraNya demi kita kaum miskin (S.Agustinus)
Tolonglah, ya Tuhan, sebab habislah orang jujur,*
lenyaplah orang setia dari antara umat manusia.
Dusta belaka yang dibicarakan satu sama lain,*
bibirnya manis, tetapi hatinya mendua.-
Semoga Tuhan merenggut semua bibir yang lincir,*
semua lidah yang berbicara sombong.
Kata mereka: “Lidahlah kekuatan kami,*
bibirlah senjata kami, siapa dapat mengalahkan kami?”
Tuhan bersabda: “Mengingat jeritan orng miskin †
dan rintihan kaum tertindas, *
sekarang Aku bangkit.
Aku akan memberikan pertolongan *
kepada mereka yang mengharapkannya.”
Sabda Tuhan adalah sabda murni,*
bagaikan perak teruji yang dimurnikan tujuh kali dalam api.
Engkau, ya Tuhan, memelihara kami,*
Engkau melindungi kami sejak dahulu, ya Allah kekal.
Orang berdosa berkeliaran dimana-mana,*
menggali lubang perangkap untuk sesamanya.
Kemuliaaan kepada Bapa dan Putera
dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon III
Sabda Tuhan adalah sabda murni bagaikan perak yang dimurnikan dalam api
BACAAN
Tb 3:7-17
7. Pada hari yang sama terjadilah bahwa Sara anak perempuan Raguel di kota
Ekbatana di negeri Media mendengar nista dari pihak seorang pelayan perempuan
ayahnya.
8. Adapun Sara itu sudah diperistrikan kepada tujuh laki-laki. Tetapi mereka
semua sudah dibunuh oleh Asmodeus, setan jahat itu, sebelum Sara bersetubuh
dengan mereka, sebagaimana pantasnya bagi para isteri. Kata pelayan itu kepada
Sara: “Engkau sendirilah yang membunuh para suamimu! Engkau sudah diperistrikan
kepada tujuh orang, tetapi tidak ada seorangpun yang engkau nikmati juga!
9.Masakan kami kaucambuki karena mereka mati! Baiklah engkau menyusul
mereka saja, supaya seorang anak laki-laki atau perempuan dari engkau jangan
pernah kami lihat!”
10.Maka pada hari itu juga Sara sangat sedih hati, lalu menangis
tersedu-sedu. Kemudian ia naik ke bilik atas kepunyaan ayahnya dengan maksud
menggantung diri. Tetapi berpikir dan berkatalah ia dalam hati: “Kiranya ayahku
nanti dinistakan karena hal itu dan orang akan berkata kepadanya: Bapak hanya punya
satu anak perempuan yang kekasih. Celakalah, ia telah menggantung diri! Niscaya
karena sedihnya, maka uban ayahku ku bawa ke dunia orang mati. Lebih baiklah
aku tidak menggantung diri, melainkan berdoa kepada Tuhan, supaya aku mati saja
sehingga tidak usah mendengar lagi nista selama hidupku.”
11.Segera tangan dikedangkannya ke arah jendela, lalu berdoa. Katanya:
“Terpujilah Engkau, ya Allah penyayang! Moga-moga terpujilah namaMu
selama-lamanya, dan semoga segala buatanMu memuji Engkau selama-lamanya.
12.Kini kuangkat mukaku kepadaMu dan kuarahkan mataku.
13.Aku mohon: Biarkanlah aku dilenyapkan dari muka bumi ini, nista tidak
mau kudengar lagi.
14.Sebab Engkau tahu, ya Tuhan, bahwa aku bersih dari segala pencemaran
oleh seorang laki-laki,
15.bahwa namakupun tidak kunodai dan tidak pula nama ayahku di tanah
pembuanganku. Aku ini anak tunggal ayahku dan ia tidak mempunyai anak lain sebagai waris;
tiadapun seorang saudara padanya dan tidak pula sanak saudara lain, sehingga
aku mesti memelihara diriku untuk menjadi isterinya. Aku sudah kehilangan tujuh
orang; apa lagi gunanya hidup bagiku? Apabila Engkau tidak berkenan membiarkan
aku mati, maka dengarkanlah nistaku ini, ya Tuhan!”
16.Pada saat itu juga kedua orang itu, yakni Tobit dan Sara, dikabulkan
permohonannya di hadapan kemuliaan Allah.
17.Diutusnya Rafael untuk menyembahkan kedua-duanya, yaitu dengan menghapus
bintik-bintik putih dari mata Tobit sehingga ia dapat melihat cahaya Allah
dengan matanya sendiri, dan dengan memberikan Sara anak perempuan Raguel kepada
Tobia bin Tobit sebagai isteri dan dengan melepaskannya dari Asmodeus, setan
jahat itu. Memang Tobia lebih berhak memperoleh Sara dari semua orang lain yang
ingin mengambilnya. Pada saat yang sama Tobit kembali dari pelataran itu masuk
ke rumahnya dan Sara anak Raguel turun dari bilik atas itu.
Bacaan II: Pilih Bacaan Rohani
DOA PENUTUP
Ya Allah, Engkaulah cahaya orang beriman dan gembala umat manusia.
Santo Padre Pio dari Pietrelcina Kautetapkan
dalam Gereja untuk menggembalakan domba-dombaMu dengan perkataan, dan
membimbing mereka dengan teladan. Semoga dengan bantuannya kami berpegang pada
iman yang diajarkannya dengan perkataan, dan berpijak pada jalan yang
dirintisnya dengan teladan Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau
dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.