Ibadat Bacaan: Rabu,
30 Juli 2014
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Trimalah madah pujian
Yesus sabda keslamatan
Kauselami lubuk hati
Hidup kami Kausayangi
Engkau gembala utama
Mencari orang berdosa
Domba yang sesat Kauantar
Ke sumber air yang segar
Smoga dalam pengadilan
Kami berdiri di kanan
Mewarisi kerajaan
Yang sudah Kausediakan
Terpujilah Kristus Tuhan
Yang rela menjadi kurban
Namun kini sudah jaya
Berkuasa selamanya.Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Aku cinta padaMu, ya Tuhan, kekuatanku.
Mazmur 17 (18), 2-30
Pada saat itu
terjadilah gempa bumi yang dashyat (Why 11,13)
Aku cinta padaMu, ya Tuhan, kekuatanku +
Tuhanlah pelindung dan pembelaku,*
Allahku yang menyelamatkan daku.
Tuhanlah gunung pengungsianku, +
perisai dan senjataku,*
bentengku, sangat terpuji.
Aku berseru kepada Tuhan, *
dan aku diselamatkan dari musuhku.
Maut mengancam aku bagaikan gelora ombak,*
malapetaka menyerbu aku bagaikan banjir.
Jerat pratala meliliti aku,*
perangkap neraka menganga di hadapanku.
Dalam kesesakanku aku berseru kepada Tuhan,*
aku mengaduh-aduh kepada Allahku.
Dari istanaNya Tuhan mendengar seruanku,*
dan teriakku sampai ke telingaNya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Aku cinta padaMu, ya Tuhan, kekuatanku.
Antifon
Tuhan menyelamatkan daku, sebab Ia cinta padaku
Bumi bergetar dan goyah, +
goncanglah alas gunung-gemunung,*
digoncangkan amarah Tuhan.
Tuhan menyemburkan murkaNya bagaikan asap, +
bagaikan api yang menghanguskan,*
bagaikan bara yang berpijar-pijar.
Ia membungkukkan langit dan turun,*
kakiNya beralaskan awan kelam.
Ia menunggangi garuda dan terbang,*
melayang-layang dengan sayap terbentang.
Ia berselubungkan kegelapan,*
bersembunyi dalam mendung yang menghitam.
Ia menyambarkan halilintar dari tengah gumpalan awan *
dan menghujankan es berkepal-kepal.
Tuhan mengguntur di langit,*
yang mahatinggi memperdengarkan suaraNya.
Ia mengasah panah dan melepaskannya,
Ia melemparkan tombakNya bertubi-tubi
Maka terbukalah dasar laut, dan alas bumi tersingkap, +
di hadapan gertak ancamanMu, ya Tuhan, *
di hadapan semburan nafasMu.
Ia mengulurkan tangan dari atas dan memegang aku,*
Ia menarik aku dari air yang dalam.
Ia membebaskan daku
dari musuh yang perkasa,*
dari musuh yang kuat melebihi aku.
Tuhan mendampingi aku pada hari kematianku,*
Ia menjadi sandaranku.
Ia mengantar aku ke luar dari alam maut,*
Ia menyelamatkan daku, sebab ia cinta padaku
Kemuliaaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon
Tuhan menyelamatkan daku, sebab Ia cinta padaku
Antifon
Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, Engkau menerangi kegelapanku
Tuhan mengganjar aku karena aku jujur, *
Ia membalas aku sebab hidupku murni.
Sebab aku tetap melakukan kehendak Tuhan *
dan tidak berbuat jahat di hadapan Allahku.
Sebab segala hukumNya kuperhatikan,*
dan kehendakNya tidak kuabaikan.
Aku selalu terbuka terhadap Tuhan *
dan berusaha menghindarkan kesalahan.
Dan Tuhan mengganjar aku sebab aku jujur,*
sebab hidupku murni di hadapanNya.
Engkau setia terhadap orang yang setia *
dan terbuka terhadap orang yang terbuka.
Engkau tulus terhadap orang yang ikhlas,*
tetapi cerdik terhadap orang yang licik.
Engkau menyelamatkan orang yang rendah hati *
dan menundukkan orang yang sombong.
Sungguh, Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, *
Allahku, Engkau menerangi kegelapanku.
Berkat bantuanMu aku menerobos pasukan musuh,*
bersama dengan Allahku aku melompati benteng.
Kemuliaaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon
Engkaulah pelitaku, ya Tuhan, Engkau menerangi kegelapanku
BACAAN
Ayb 32:1-6; 33:1-22
Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap
Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram;
ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada
Allah, dan ia juga marah terhadap ketiga orang sahabat itu, karena mereka
mempersalahkan Ayub, meskipun tidak dapat memberikan sanggahan.
Elihu menangguhkan bicaranya dengan Ayub, karena mereka
lebih tua dari pada dia.
Tetapi setelah dilihatnya, bahwa mulut ketiga orang itu
tidak lagi memberi sanggahan, maka marahlah ia.
Lalu berbicaralah Elihu bin Barakheel, orang Bus itu:
"Aku masih muda dan kamu sudah berumur tinggi; oleh sebab itu aku malu dan
takut mengemukakan pendapatku kepadamu.
"Akan tetapi sekarang, hai Ayub, dengarkanlah bicaraku,
dan bukalah telingamu kepada segala perkataanku.
Ketahuilah, mulutku telah kubuka, lidahku di bawah
langit-langitku berbicara.
Perkataanku keluar dari hati yang jujur, dan bibirku
menyatakan dengan terang apa yang diketahui.
Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa
membuat aku hidup.
Jikalau engkau dapat, jawablah aku, bersiaplah engkau
menghadapi aku, pertahankanlah dirimu.
Sesungguhnya, bagi Allah aku sama dengan engkau, aku pun
dibentuk dari tanah liat.
Jadi engkau tak usah ditimpa kegentaran terhadap aku,
tekananku terhadap engkau tidak akan berat. Tetapi engkau telah berbicara dekat
telingaku, dan ucapan-ucapanmu telah kudengar:
Aku bersih, aku tidak melakukan pelanggaran, aku suci, aku
tidak ada kesalahan.
Tetapi Ia mendapat alasan terhadap aku, Ia menganggap aku
sebagai musuh-Nya.
Ia memasukkan kakiku ke dalam pasung, Ia mengawasi segala
jalanku.
Sesungguhnya, dalam hal itu engkau tidak benar, demikian
sanggahanku kepadamu, karena Allah itu lebih dari pada manusia.
Mengapa engkau berbantah dengan Dia, bahwa Dia tidak
menjawab segala perkataanmu?
Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang
tidak memperhatikannya.
Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam, bila orang
nyenyak tidur, bila berbaring di atas tempat tidur, maka Ia membuka telinga
manusia dan mengejutkan mereka dengan teguran-teguran untuk menghalangi manusia
dari pada perbuatannya, dan melenyapkan kesombongan orang, untuk menahan
nyawanya dari pada liang kubur, dan hidupnya dari pada maut oleh lembing.
Dengan penderitaan ia ditegur di tempat tidurnya, dan berkobar
terus-menerus bentrokan dalam tulang-tulangnya; perutnya bosan makanan, hilang
nafsunya untuk makanan yang lezat-lezat;
susutlah dagingnya, sehingga tidak kelihatan lagi,
tulang-tulangnya, yang mula-mula tidak tampak, menonjol ke luar, sampai
nyawanya menghampiri liang kubur, dan hidupnya mendekati mereka yang membawa
maut.
DOA PENUTUP
Allah yang mahatinggi, PuteraMu telah merendahkan diri untuk
mengangkat dunia yang telah jatuh dan membebaskan kami dari dosa. Berilah
umatMu kegembiraan yang sejati agar kami dapat menikmati sukacita abadi.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
=======
Sumber:
IBADAT HARIAN
KOMISI LITURGI KWI
Jln. Cut Meutia, 10
Tromol Pos 3044, Jakarta 10002
Tlp.(021) 3154714; Fax.(021) 3154714
E-mail: komlikwi@indo.net.id
Penerbit NUSA INDAH
Jln. El Tari, Ende 86318
Flores, NTT, Indonesia
Tlp.(0381)21502; Fax.(0381)21502
E-mail: nusaindahende@yahoo.com
Cetakan XIX: 2011
=======
Dan TUHAN pun menunggumu dengan rindu
di dalam:
- Misa Kudus harian
- Kunjunganmu ke Tabernakel gereja
(Sakramen Maha Kudus) berbincang-bincanglah denganNYA.
- Pengakuan Dosa dengan hati yang
bertobat dan selalu ingin memperbaiki diri
Ingatlah berdoa:
- Koronka
- Rosario
Lakukanlah Puasa pribadi, bacalah Kitab
Suci walau hanya satu perikop.
Amalkanlah cinta kasih pada sesama
dengan ketulusan dan kerendahan hati.
"...kejarlah kekudusan, sebab
tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan."
Ibrani 12: 14
Link Harian
Brevir Harian juga ada pada Fanpage
FaceBook: Brevir Harian
Mau Terima 7 Ibadat/Doa Brevir di
e-mail setiap hari? GABUNG yahoogroups "Brevir Harian"
Pengguna Blackberry, dapat men-download:
Aplikasi Brevir Harian
Pengguna Android, dapat men-download:
Aplikasi Brevir Harian
Testimoni:
Saya baru melakukan brevier beberapa
hari sebelum Kamis Putih. Tapi pada saat menjalankan Ibadat Sore tadi air mata
saya menetes karena sukacita yang sulit diungkapkan dengan kata-kata ...
Mudah2an Roh Kudus selalu menuntun saya agar semakin tekun dalam melakukan
brevier.
Anda punya testimoni tentang pengaruh
membaca Brevir di dalam hidup anda?
Kirimkan testimoni anda untuk kemuliaan
Tuhan di Surga, ke e-mail: novena_tiga_salam_maria@yahoo.com
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.