Selama masa penyembuhannya pada tahun 1521, Ignatius
membaca banyak tulisan-tulisan religious mengenai kehidupan Yesus dan kehidupan
para orang-orang suci (santo/santa). Hatinya membara dengan ambisi untuk hidup
berkarya tanpa memikirkan diri sendiri dan mengikuti jejak tindakan-tindakan
kepahlawanan Fransiskus dari Assisi dan para biarawan lainnya. Ia memutuskan
untuk mengabdikan dirinya pada usaha penyebaran Injil pada kaum non-Kristiani
di tanah suci. Setelah sembuh, ia mengunjungi sebuah biara Benediktin, Santa
Maria de Montserrat (25 Maret 1522) di mana ia menanggalkan jubah militernya
dan mempersembahkannya pada lukisan Sang Perawan Maria. Ia kemudian pergi ke
kota Manresa, Catalunya, dan selama beberapa bulan tinggal di sebuah gua di
dekat kota itu di mana ia bertapa dengan keras. Ignatius juga mengalami
beberapa penampakan di tengah-tengah hari selama di rumah sakit.
Penampakan-penampakan yang terjadi berulang kali ini tampil sebagai “suatu
wujud yang mengambang di udara yang berada di dekatnya dan wujud ini memberinya
rasa ketenangan yang amat mendalam karena wujud itu sangatlah indah … wujud itu
entah bagaimana terlihat memiliki bentuk mengular dan memiliki banyak benda
yang bersinar seperti mata, tapi bukanlah mata. Ia menjadi bahagia dan mengalami
ketenangan hanya dengan menatap wujud ini … namun ketika wujud ini hilang ia
menjadi sedih.” Pada tahun 1523, ia melakukan perjalanan ibadah ke Tanah Suci
dengan melakukan penolakan diri sendiri dan pengorbanan. Ia tinggal di sana
secara singkat dari tanggal 3 hingga 23 September tapi tidak diperkenankan
untuk menetap. Dua belas tahun kemudian, berdiri di hadapan Sri Paus bersama
rekan-rekannya, ia kembali mengajukan diri untuk mengirimkan para rekannya itu
sebagai utusan Sri Paus di Yerusalem.
Penampakan pada Ignatius.
Sekembalinya ke Spanyol, Ignatius dan rekan-rekannya
sibuk dengan tugas untuk mengubah para perempuan yang berstatus sebagai saksi
oleh Pihak Inkuisisi di bawah perintah Hakim Alonso Mejias menjadi murid-murid
Tuhan. Walaupuan kaum alumbrados (Illuminati, Yang Telah Dicerahi) Spanyol
secara semangat dan spiritualitas memiliki keterkaitan dengan gerakan reformasi
Fransiskan di mana Cardinal de Cisneros adalah penggeraknya, “para pejabat
Inkuisisi memiliki kecurigaan yang besar. Murid-murid wanita ini, Dona Leo,
Dona Maria, dan Dona Beatriz bertindak-tanduk terlalu fanatik sampai-sampai
“salah satunya jatuh terbanting, seorang lainnya terkadang berguling-guling di
tanah, sementara yang lainnya pernah terlihat sedang kejang-kejang atau gemetaran
dan berkeringat berlebihan.” Kegiatan mencurigakan ini saat Ignatius dan
rekan-rekannya sedang secara teratur berkhotbah di depan publik. Oleh karena
“pidato pojok jalannya” dianggap sama dengan “aktivitas kaum alumbrados,”
Ignatius otomatis diperiksa atas tuduhan sebagai salah satu “nabi” kaum
tersebut, walau kemudian ia dibebaskan. Setelah melewati berbagai kegiatan yang
penuh petualangan ini, ia kemudian masuk ke Kolese Montaigu di Universitas
Paris untuk menjalani kehidupan sebagai biarawan selama lebih dari tujuh tahun.
Di masa tuanya, ia seringkali dipanggil “Master Ignatius”. Gelar ini
diperolehnya karena ia memperoleh gelar Master dari universitas tersebut di
atas pada usia empat puluh tiga tahun.
Pada tahun 1534 ia telah mengumpulkan enam rekanan
pentingnya, di mana semuanya ia temui saat menjadi teman kuliah di Universitas
Paris – Fransiskus Xaverius, Alfonso Salmeron, Diego Laynez dan Nicolas
Bobadilla (semuanya orang Spanyol); Peter Faber, orang Perancis; dan Simão
Rodrigues dari Portugal. Nantinya Ignatius dan rekan-rekannya ini akan diikuti
oleh Fransisco de Borja, seorang anggota dari klan Borgia yang menjadi pembantu
utama Kaisar Charles V serta bangsawan-bangsawan lainnya. “Pada pagi hari
tanggal 15 Agustus 1534, di ruang bawah tanah Gereja Bunda Para Martir di kota
Montmartre, Ignatius beserta keenam rekannya – yang hanya satu di antara mereka
pada saat itu yang telah ditahbiskan menjadi imam – bertemu dan mengambil
sumpah suci atas karya hidup mereka.” Ignatius Loyola adalah pendiri dan pemegang
pertama jabatan Superior Jendral Serikat Yesus, sebuah organisasi religius
Gereja Katolik yang anggota-anggotanya, dikenal sebagai Kaum Yesuit, melayani
Sri Paus sebagai misi utama mereka. Ignatius diingat sebagai seorang pengarah
spiritual yang sangat berbakat. Ia menjadi salah satu tokoh terkemuka yang
menentang gerakan Reformasi Protestan dan memajukan gerakan Kontra Reformasi.
Ia dibeatifikasi dan kemudian dikanonikasi serta menerima gelar Santo pada
tanggal 12 Maret 1622. Ia adalah santo pelindung provinsi Guipuscoa dan Biscay
bersamaan dengan organisasi Serikat Yesus. Ignatius Loyola menulis Latihan
Rohani, sebuah kumpulan sederhana dari 200 halaman mengenai meditasi, doa, dan
berbagai latihan rohani lainnya, dari tahun 1522 hingga tahun 1524. Latihan-latihan
di dalam buku ini dirancang untuk dilakukan selama 28-30 hari.
Pater Jendral Kaum Yesuit
Ignatius terpilih sebagai Superior Jendral pertama dari
ordonya, dianugerahi dengan gelar Pater Jendral oleh kaum Yesuit. Ia
mengirimkan rekan-rekannya sebagai misionaris ke seluruh Eropa untuk mendirikan
sekolah, perguruan tinggi dan seminari. Juan de Vega, duta besar Kaisar Charles
V di Roma pernah bertemu dengan Ignatius di kota tersebut. Atas rasa hormatnya
yang tinggi terhadap Ignatius dan Kaum Yesuit, ketika Vega diangkat sebagai
wakil kuasa Sisilia ia membawa orang-orang Yesuit bersamanya. Sebuah perguruan
tinggi Yesuit dibuka di Messina; kesuksesan institusi ini memperoleh perhatian
besar sehingga aturan dan metodenya kemudian ditiru oleh perguruan-perguruan
tinggi lainnya. Pada tahun 1548 buku Latihan Spiritual akhirnya dicetak. Ia
sempat diajukan ke depan Inkuisisi Romawi, namun kemudian dibebaskan.
Ignatius sebagai Superior Jendral.
Ignatius menulis Konstitusi Yesuit, yang diadopsi pada
tahun 1540 oleh Serikat Yesuit, yang menciptakan organisasi yang bergaya
monarki dan menekankan pada penyerahan diri dan ketaatan pada Sri Paus dan para
pemimpin ordo secara mutlak (perinde ac cadaver, “berdisiplin tinggi seperti
sesosok mayat” sebagaimana digambarkan oleh Ignatius). Prinsip utamanya menjadi
motto kaum Yesuit: Ad maiorem Dei gloriam (“demi keagungan Allah yang lebih
besar”). Kaum Yesuit merupakan pemeran utama dalam gerakan Kontra Reformasi.
Antara tahun 1553-1555, Ignatius mendikte cerita hidupnya kepada sekretarisnya,
Romo Gonçalves da Câmara. Otobiografi ini merupakan kunci yang sangat berharga
untuk memahami karya tulisan Latihan Rohani-nya. Otobiografi ini disimpan di
dalam arsip selama kurang-lebih 150 tahun sebelum kaum Bollandis menerbitkannya
di Acta Sanctorum. Sebuah edisi penting hadir di volume pertama Fontes
Narrativi (1943) yang merupakan bagian dari serial tulisan Monumenta Historica
Societatis Iesu. Ignatius wafat di Roma pada tanggal 31 Juli 1556 sebagai
akibat dari “demam Romawi”, semacam penyakit malaria yang berulang-ulang
terjadi di kota Roma, Italia, di beberapa periode dalam sejarah.
Kutipan Terkenal dari Ignatius Loyola:
“
“Bahwa semoga kita selalu sama pemikirannya dan selaras dengan Gereja,
bila Gereja menetapkan sesuatu itu berwarna hitam yang walaupun di mata kita
berwarna putih, kita harus menyatakannya berwarna hitam sepenuh hati. Karena
kita harus percaya sepenuhnya bahwa Roh Tuhan Kita Yesus Kristus dan Roh
Mempelainya Sang Gereja Yang Tradisional, yaitu Roh yang membimbing dan
mengarahkan kita ke Keselamatan, adalah sama;..."
DOA PENUTUP
Allah yang maha mulia, untuk menyebarluaskan kemuliaan
namaMu Engkau menampilan santo Ignasisu di tengah umat. Semoga dengan bantuan
dan teladannya kami berjuang di dunia, agar dimhakotai sertanya di surga.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
=======
Sumber Buku:
Sumber: Ignatius Loyola - Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Bacaan Pilihan
Bacaan yang disediakan oleh team Brevir Harian, BUKAN
bacaan wajib dari rekomendasi siapapun. Dimaksudkan, jika pendaras Brevir
sedang melakukan Ibadat Bacaan dan tidak memiliki bahan bacaan pilihan, maka
Bacaan Pilihan yang kami sediakan dapat menjadi alternatif pengganti.
=======
Dan TUHAN pun menunggumu dengan rindu di dalam:
- Misa Kudus harian
- Kunjunganmu ke Tabernakel gereja (Sakramen Maha Kudus)
berbincang-bincanglah denganNYA.
- Pengakuan Dosa dengan hati yang bertobat dan selalu
ingin memperbaiki diri
Ingatlah berdoa:
- Koronka
- Rosario
Lakukanlah Puasa pribadi, bacalah Kitab Suci walau hanya
satu perikop.
Amalkanlah cinta kasih pada sesama dengan ketulusan dan
kerendahan hati.
"...kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak
seorang pun akan melihat Tuhan."
Ibrani 12: 14
www.brevirharian.blogspot.com
www.facebook.com/brevirharian
Link Harian
Brevir Harian juga ada pada Fanpage FaceBook: Brevir Harian
Mau Terima 7 Ibadat/Doa Brevir di e-mail setiap hari?
GABUNG yahoogroups "Brevir Harian"
Pengguna Blackberry, dapat men-download: Aplikasi Brevir
Harian
Pengguna Android, dapat men-download: Aplikasi Brevir
Harian
Anda punya testimoni tentang pengaruh membaca Brevir di
dalam hidup anda?
Kirimkan testimoni anda untuk kemuliaan Tuhan di Surga,
ke e-mail: novena_tiga_salam_maria@yahoo.com
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.