Senin, 13 Januari 2020
Pekan Biasa I – O Pekan I
Hari Biasa (H)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Allah cahaya abadi
Tritunggal yang mahasuci
Kami percaya padaMu
Kami mohon berkat restu
Engkaulah sumber dan asal
Engkaulah tujuan tunggal
PadaMulah penghiburan
Harapan umat beriman
Engkau pencipta dunia
Cahaya kami semua
Engkau pahala mulia
Bagi umat yang percaya
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Dan Roh penghibur ilahi
Mulia kekal abadi. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Ya Tuhan, selamatkanlah aku
demi kasih setiaMu, (M.P. Alleluya).
Mazmur 6 Orang susah mohon belaskasihan Tuhan
Sekarang
hatiKu gelisah ...., Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini (Yoh 12,27)
Ya Tuhan, janganlah
menyiksa aku dalam murkaMu,*
janganlah menghajar aku
dalam amarahMu.
Kasihanilah aku, ya Tuhan,
sebab aku lemah,*
sembuhkanlah aku sebab aku
merana.
Semangatku patah sama
sekali,*
masih berapa lamakah, ya
Tuhanku?
Kembalilah, ya Tuhan,
bebaskanlah aku, *
selamatkanlah aku demi
kasih setiaMu!
Sebab di alam maut tak
seorangpun mengenangkan Dikau,*
siapakah yang memuji Engkau
di seberang kubur?
Aku lesu karena
merintih-rintih, †
setiap malam tangisku
membasahi tempat tidurku,*
air mataku mencucuri
ranjangku.
Mataku pudar karena sedih,*
hatiku lisut karena pedih
kesepian.
Enyahlah dari padaku, hai
kamu kaum jahat,*
sebab Tuhan mendengarkan
jeritan tangisku.
Tuhan mendengarkan doaku,*
Tuhan meluluskan
permohonanku.
Biarlah semua musuhku
diaibkan dan tersipu-sipu,*
biarlah mereka disingkirkan
ke alam maut.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 1 Ya Tuhan, selamatkanlah aku
demi kasih setiaMu, (M.P. Alleluya).
Ant. 2 Tuhanlah pelindung bagi orang
papa waktu kesesakan, (M.P. Alleluya).
Mazmur 9A (9) Syukur atas kemenangan
Ia akan
kembali mengadili orang yang hidup dan yang mati
I
Ya Tuhanku, aku hendak
bersyukur kepadaMu dengan segenap hati,*
hendak mewartakan karyaMu
yang agung.
Aku hendak bersukacita dan
bergembira karena Engkau,*
hendak memuji namaMu, ya
Allah yang mahatinggi,
Bila musuhku terpukul
mundur,*
dijatuhkan oleh murkaMu.
Semoga Engkau membela
perkara dan hakku,*
tampillah, bertindaklah
sebagai hakim yang adil.
Hardiklah para bangsa,
hancurkanlah orang jahat,*
hapuskanlah nama mereka
untuk selama-lamanya.
Biar binasa para musuh,
hancur selama-lamanya,†
biar dikikis habis-habis
dewa mereka,*
lenyap dari ingatan
manusia!
Tetapi Tuhan bersemayam
untuk selama-lamanya,*
Ia bertakhta untuk
menjatuhkan keputusan.
Tuhanlah yang menghakimi
dunia dengan adil.*
mengadili para bangsa
dengan jujur.
Tuhanlah pelindung bagi
orang tertindas,*
pelindung pada waktu
kesesakan.
Semoga semua yang
menjunjung tinggi namaMu percaya padaMu,*
sebab Engkau tidak
meninggalkan mereka yang mencari Engkau.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 2 Tuhanlah pelindung bagi orang
papa waktu kesesakan, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Aku akan mewartakan pujianMu
di ambang kota Sion, (M.P. Alleluya).
II
Bermazmurlah bagi Tuhan
yang merajai Sion,*
wartakanlah karyaNya yang
agung di antara para bangsa.
Sebab Ia memperhatikan
orang yang berkabung, †
Ia menaruh minat kepada
ratap tangis mereka,*
Ia tidak lupa akan jeritan
orang yang tertindas.
Kasihanilah aku, ya Tuhan,*
lihatlah sengsara yang
ditimpakan musuh kepadaku.
Tariklah aku dari ambang
maut †
agar aku mewartakan
pujianMu di ambang kota Sion *
dan bergembira atas
kemenanganMu.
Biar para bangsa terperosok
ke dalam lubang yang mereka gali,*
biar kakinya terjerat dalam
jaring yang mereka pasang.
Semoga Tuhan termasyur
karena keputusanNya,*
tapi orang jahat biar
terpelanting oleh perbuatannya sendiri.
Biar orang berdosa
terjerumus ke alam maut,*
biar musna semua bangsa
yang tidak menghiraukan Allah.
Sebab bukan untuk selamanya
orang miskin dilupakan,*
bukan untuk selamanya orang
yang sengsara terlantar.
Bangkitlah, ya Tuhan jangan
sampai manusia menjadi sombong,*
biarlah para bangsa diadili
di hadapanMu.
Ya Tuhan, kendalikanlah
mereka,*
biar mereka mengakui bahwa
mereka manusia belaka.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 3 Aku akan mewartakan pujianMu
di ambang kota Sion, (M.P. Alleluya).
BACAAN
Kej. 1:1-2:4a
Kej 1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan
bumi.
Kej 1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap
gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan
air.
Kej 1:3 Berfirmanlah Allah: "Jadilah
terang." Lalu terang itu jadi.
Kej 1:4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu
dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
Kej 1:5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan
gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
Kej 1:6 Berfirmanlah Allah: "Jadilah
cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."
Kej 1:7 Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia
memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya.
Dan jadilah demikian.
Kej 1:8 Lalu Allah menamai cakrawala itu langit.
Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.
Kej 1:9 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah
segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan
yang kering." Dan jadilah demikian.
Kej 1:10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat,
dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Kej 1:11 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah
menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon
buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di
bumi." Dan jadilah demikian.
Kej 1:12 Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda,
segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang
menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Kej 1:13 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah
hari ketiga.
Kej 1:14 Berfirmanlah Allah: "Jadilah
benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah
benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap
dan hari-hari dan tahun-tahun,
Kej 1:15 dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah
benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian.
Kej 1:16 Maka Allah menjadikan kedua benda penerang
yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih
kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.
Kej 1:17 Allah menaruh semuanya itu di cakrawala
untuk menerangi bumi,
Kej 1:18 dan untuk menguasai siang dan malam, dan
untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Kej 1:19 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah
hari keempat.
Kej 1:20 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam
air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas
bumi melintasi cakrawala."
Kej 1:21 Maka Allah menciptakan binatang-binatang
laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan
dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya
itu baik.
Kej 1:22 Lalu Allah memberkati semuanya itu,
firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air
dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."
Kej 1:23 Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah
hari kelima.
Kej 1:24 Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi
mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan
segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian.
Kej 1:25 Allah menjadikan segala jenis binatang liar
dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah
melihat bahwa semuanya itu baik.
Kej 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita
menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh
bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Kej 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut
gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka.
Kej 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah
berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah
bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung
di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Kej 1:29 Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku
memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan
segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
Kej 1:30 Tetapi kepada segala binatang di bumi dan
segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa,
Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah
demikian.
Kej 1:31 Maka Allah melihat segala yang
dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah
hari keenam.
Kej 2:1 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi
dan segala isinya.
Kej 2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah
menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh
dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
Kej 2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu
dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan
penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
Kej 2:4 Demikianlah riwayat langit dan bumi pada
waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, ?
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi –
Mengikuti Jejak Kristus
Bagian II – NASIHAT-NASIHAT
UNTUK HIDUP KEBATINAN
Pasal XII – HAL KELUHURAN
JALAN SALIB
3. Baiklah kita perhatikan
dengan sungguh-sungguh bahwa segala-galanya sebenarnya sudah tercakup dalam
salib dan dalam mati. Tidak ada jalan lain yang menuju kehidupan dan
ketenteraman batin yang sebenarnya, kecuali lewat jalan salib suci dan mati
raga setiap hari. Kemana pun kita pergi dan apa pun yang kita cari, di atas
tidak akan kita temui jalan yang lebih tinggi, sedangkan di bawah tidak akan
kita jumpai jalan yang lebih aman, selain jalan salib suci. Kita boleh mengatur
segala sesuatu menurut kemauan dan keinginan kita sendiri. Namun, mau tidak mau
kita akan selalu berjumpa dengan penderitaan dan kesengsaraan. Demikianlah
dimana-mana kita akan selalu bertemu dengan salib. Mungkin salib itu berupa
sakit badani, mungkin berwujud kesulitan batin.
=====
DOA PENUTUP
Tuhan kabulkanlah dengan
rela permohonan umatMu, agar kami mengetahui apa yang harus kami lakukan dan
sanggup melaksanakannya juga. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di
sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu,
indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus
dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap
pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan
kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku
memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua
saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa
syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan
dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya
kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada
cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji”
yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik
Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji
dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria
menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan
pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan
Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata,
“Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang
tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan
sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk
menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk
menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi
keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku dosa, (pengakuan
dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu
Pertama);
• Menerima Komuni
Kudus;
• Berdoa Lima Puluhan
Rosario;
• Dan menemaniku selama
15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan
pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu
Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah
tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari
Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika
SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari
kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua
janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar
pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria,
“Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang
dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa
Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal
ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda
penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai
tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria
menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam
tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock,
“Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah
perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini
tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia
mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII
sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia
akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang
sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun
pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan
saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU
mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat
dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
(Catatan: Doa Bebas Kutuk, kami pindahkan ke bagian bawah IBADAT
SORE)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.