Jumat, 10 Januari 2020
O PEKAN II
HARI BIASA
SESUDAH PENAMPAKAN TUHAN (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
O Betlehem bahagia
Wilayah yang menyaksikan
Raja penebus dunia
Yang menjelma dilahirkan
Bintang yang terang benderang
Laksana cahaya surya
Memaklumkan Allah datang
Terselubung tubuh fana
Sesudah sarjana tiba
Lekas bekal dibukanya
Emas dupa dan mur wangi
Tanda bakti dan upeti
Mulyalah Engkau ya Tuhan
Pada hari penampakan
Serta Bapa dan Roh suci
Mulyalah kekal abadi. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Janganlah menghajar aku dalam amarahMu, ya Tuhan.
Mazmur 37 (38)
Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat berdiri
jauh-jauh ( Luk 23,49 )
Ya Tuhan, janganlah menyiksa aku dlaam murkaMu,
janganlah mengajar aku dalam amarahMu.
PanahMu tertancap dalam tubuhku,*
tanganMu berat menekan daku.
Karena amarahMu rusaklah tubuhku terkoyak-koyak,*
karena dosaku remuklah tulang belulangku.
Aku tenggelam dalam lautan kesalahanku,*
tersesak oleh timbunan dosa yang tak tertahan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Janganlah menghajar aku dalam amarahMu, ya Tuhan.
Antifon
Ya Tuhanku, jeritan tangisku menggema dihadapanMu.
Lukaku membusuk dan bernanah *
karena kebodohan tingkah lakuku.
Aku tertunduk dan tersungkur,*
sepanjang hari aku berkeliaran kebingungan.
Hatiku panas, tersengat radang, *
tiada yang sehat dalam diriku.
Aku hancur luluh kehabisan tenaga,*
hatiku mengaduh dan meronta-ronta kesakitan.
Ya Tuhanku, jeritan tangisku menggema di hadapanMu,*
dan rintihanku tidak tersembunyi bagiMu.
Jantungku berdebar-debar dimakan demam, kekuatanku
menghilang, *
bahkan cahaya mataku pudar melenyap.
Handai taulanku menyingkiri aku karena penyakitku,*
dan kaum kerabatku menjauhi aku.
Orang yang ingin mencabut nyawaku memasang jerat, *
orang yang mengikhtiarkan celakaku, mengejar aku.
Pembunuhan dan pengkhianatan *
itulah yang mereka pikir-pikirkan sepanjang hari.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Antifon
Ya Tuhanku, jeritan tangisku menggema di hadapanMu.
Antifon
Aku mengakui dosaku; jangan tinggalkan daku, ya Tuhan,
penyelamatku.
Namun aku seperti orang tuli yang tidak mendengar, *
seperti orang bisu yang tidak membuka mulut
Aku seperti orang yang tidak mendengar,*
yang tidak mengucapkan bantahan.
Sebab kepadaMulah aku berharap, ya Tuhan, *
Engkaulah yang akan menjawab, ya Allahku.
Kataku: “Janganlah biarkan mereka mempermainkan daku,*
jangan mereka menjadi sombong bila aku goyah.”
Sebab tak mungkin aku lepas dari kesalahanku,*
terus menerus aku dirundung kesusahan.
Sungguh, aku mengakui dosaku,*
aku cemas karena kejahatanku.-
Aku menghadapi lawan yang sangat kuat,*
amat banyaklah musuh yang mengkhianati aku.
Mereka membalas kebaikan dengan kejahatan,*
mereka mengumpat aku, padahal aku bermaksud baik.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon
Aku mengakui dosaku; jangan tinggalkan daku, ya Tuhan,
penyelamatku.
BACAAN
Bar. 4:5-29
5
Kuatkanlah hatimu, hai bangsaku, yang membawa nama
Israel!
6
Kamu telah dijual kepada bangsa-bangsa lain, tetapi tidak
untuk dibinasakan. Karena telah memurkakan Allah maka kamu diserahkan kepada
para lawan.
7
Sebab Pembuatmu telah kamu marahkan, dengan
mempersembahkan korban kepada setan, bukannya kepada Allah.
8
Pengasuhmu telah kamu lupakan, yakni Allah kekal, dan
hati Yerusalem, dayahmupun telah kamu dukakan.
9
Melihat kemurkaan Allah mendatangi diri kamu maka
Yerusalem berkata: "Dengarlah, hai sekalian tetangga Sion! Allah telah
mengirim kepadaku kesedihan besar."
10
Sebab anak-anakku yang laki-laki dan perempuan kulihat
tertawan, sebagaimana yang telah dikirimkan Yang Kekal kepada mereka.
11
Mereka telah kuasuh dengan sukacita, tetapi sekarang
kulihat pergi dengan tangisan dan sedih hati.
12
Janganlah seorangpun bersukaria oleh karena diriku,
seorang janda yang telah ditinggalkan banyak anak. Karena dosa anak-anakku aku
menjadi kesepian, sebab mereka telah berpaling dari hukum Taurat Allah
13
dan tidak mau mengenal peraturan-peraturan-Nya; mereka
tidak berjalan di jalan perintah-perintah Allah, dan tidak menempuh jalan-jalan
pengajaran sesuai dengan kebenaran Allah.
14
Hendaklah para tetangga Sion datang, dan hendaklah kamu
ingat kepada anak-anakku yang laki-laki dan perempuan yang tertawan,
sebagaimana yang telah dikirimkan Yang Kekal kepada mereka.
15
Sebab Allah telah mengirim kepada mereka suatu bangsa
dari jauh, suatu bangsa biadab dengan bahasa yang asing, yang tidak menghormat
uban, dan tidak pula menyayangkan kanak-kanak.
16
Anak-anak kesayangan si janda dibawa mereka dan ia
sendiri ditinggalkannya kesepian tanpa anak-anak perempuannya.
17
Adapun aku, bagaimana kamu dapat kutolong?
18
Dia yang telah mengirim bencana-bencana itu kepadamu akan
melepaskan kamu dari genggaman musuhmu.
19
Pergilah saja, hai anak-anakku, pergilah, sebab aku telah
tertinggal kesepian.
20
Pakaian kebahagiaan telah kutanggalkan dan karung
permohonan kukenakan. Sepanjang umur hidupku hendak kujerit kepada Yang Kekal!
21
Kuatkanlah hatimu, anak-anakku, berserulah kepada Allah,
niscaya kamu akan dilepaskan-Nya dari kekuasaan dan genggaman musuh.
22
Sebab aku mengharapkan keselamatanmu dari Yang Kekal,
maka sukacita telah datang kepadaku dari Yang Kudus, oleh karena belas kasihan
yang segera datang kepada kamu dari Yang Kekal ialah Penyelamatmu.
23
Sebab dengan sedih hati dan tangisan aku membiarkan kamu
pergi, tetapi kamu dikembalikan kepadaku oleh Allah dengan sukaria dan sukacita
untuk selama-lamanya.
24
Sebab seperti sekarang tetangga Sion melihat kamu
tertawan, demikianpun mereka segera akan melihat penyelamatanmu yang datang
dari Allah, yang akan sampai kepada kamu dengan kemuliaan besar dan dengan
kilauan dari Yang kekal.
25
Hai anak-anakku, hendaklah tabah menanggung kemurkaan,
yang mendatangi diri kamu dari Allah. Engkau dikejar-kejar oleh musuhmu, tetapi
segera akan kaulihat kebinasaannya, dan akan kauinjak tengkuknya.
26
Timanganku harus menempuh jalan-jalan yang jendal-jendul
seperti kawanan yang dirampas, dihalaukanlah mereka oleh musuh.
27
Kuatkanlah hatimu, anak-anakku, berserulah kepada Allah;
Dia yang mengirim bencana itu akan teringat kepadamu pula.
28
Seperti dahulu angan-angan hatimu tertuju untuk bersesat dari
Allah, demikian hendaklah kamu sekarang berbalik untuk mencari Dia dengan
sepuluh kali lebih rajin.
29
Memang Dia yang telah mengirim segala bencana itu kepada
kamu akan mengirim pula sukacita abadi bersama dengan penyelamatanmu.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian II – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP KEBATINAN
Pasal XI – HAL TAK BANYAK JUMLAH ORANG YANG MENCINTAI
SALIB KRISTUS
5. Hendaklah dia tidak memandang tinggi apa yang
dipandang tinggi orang lain, tetapi mesti mengakui dirinya sebagai abdi yang
tiada berguna, seperti yang telah tertulis dalam Kitab Kebenaran, “Demikian
jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan
kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna;
kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan” (Luk 17:10). Demikianlah
orang tadi sungguh bersemangat miskin dan berjiwa papa dan bersama-sama dengan
Sang Nabi dapatlah ia berseru, “Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku,
sebab aku sebatang kara dan tertindas” (Mzm 25:16). Namun, sebenarnya tidak ada
orang yang lebih kaya, lebih berkuasa, dan lebih bebas daripada dia yang dapat
mengesampingkan segala-galanya dan dirinya sendiri, serta yang tahu menempatkan
dirinya di tempat yang paling bawah.
DOA PENUTUP
Allah yang mahakuasa, kelahiran penyelamat dunia
dimaklumkan cahaya bintang di langit. Semoga kami semakin mengenal dan
mengasihi Dia, yaitu Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati
Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin
mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda,
perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas
Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak
engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda,
jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam
cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di
dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan
jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang
sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster
Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan
bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang
Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster
Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk
disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik
seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada
13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta
“… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember
1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada
Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri
karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta,
jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan
memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan
Hati Maria Yang Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan
kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era
damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi
dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa
Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk
pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang
imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan
jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian
(biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah
janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian
dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda
Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima,
13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit.
Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah
meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada
16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock,
Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat.
Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah
janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal
sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.”
Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari
Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu
Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua
anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu,
“Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka,
dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan
status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa
Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario
dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.