Jumat, 16 Agustus 2019
Pekan Biasa XIX – O Pekan III
Hari Biasa (H)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Kristus dampingilah kami
Dengan kasih yang sejati
Yang sudah Kau perjuangkan
Di salib sebagai kurban
Kami mohon penuh iman
Kelimpahan pengampunan
Atas segala tindakan
Yang tak tertanggungjawabkan
Lindungilah para putra
Dari segala bencana
Berkat salib tanda jaya
Yang tersiram darah mulya
Terpujilah Yesus Kristus
Sabda Bapa yang diutus
Menjadi juruselamat
Membagikan Roh dan rahmat.
Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Aku lesu karena menangis
sambil mengharapkan Dikau, ya Allahku, (M.P.
Alleluya)
Mazmur 68 (69), 2-22.30-37 Cinta akan rumahMu membakar aku
Yesus diberi minum
anggur bercampur empedu (Mat 27,34)
I
Selamatkanlah aku, ya
Allah,*
sebab banjir maut telah naik
sampai ke leherku!
Aku tenggelam dalam tubir
pratala,*
tiada tempat bertumpu
Aku terperosok ke air yang
dalam,*
gelombang yang
berpusar-pusar menelan daku
Aku lesu karena menangis,
dan kerongkonganku menjadi parau,*
mataku pudar karena aku
mengharapkan Dikau, ya Allahku.
Banyaklah orang yang
membenci aku tanpa alasan,*
banyaknya melebihi rambut di
kepalaku
Banyaklah orang yang hendak
membinasakan daku,*
yang memusuhi aku tanpa
sebab
Aku dipaksa untuk
mengembalikan *
harta yang tidak kurampas.
Ya Allah, Engkau mengetahui
kebodohanku,*
dan kesalahanku tidak
tersembunyi bagiMu
Janganlah orang yang
berharap padaMu, dikecewakan karena aku
ya Tuhan, Allah segala
kuasa!
Janganlah orang yang mencari
Engkau dihina karena aku,*
ya Allah Israel!
Demi Engkaulah aku
menanggung cercaan,*
dan noda meliputi mukaku
Aku menjadi orang luar bagi
kaum kerabatku,*
orang asing bagi saudara
kandungku
Sebab cinta akan rumahMu
membakar aku,*
dan hojatan yang dilontarkan
kepadaMu menimpa diriku
Aku menyiksa diri dengan
berpuasa,*
namun hanya cercaan yang
kuterima
Aku mengenakan pakaian
bertapa,*
namun hanya sindiran yang
kudengar
Aku menjadi buah bibir bagi
orang yang duduk di pintu gerbang,*
dan lagu ejekan bagi para
pemabuk
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 1 Aku lesu karena menangis
sambil mengharapkan Dikau, ya Allahku, (M.P.
Alleluya)
Ant. 2 Mereka memberi aku makan
racun dan waktu aku haus mereka memberi aku minum cuka.
II
Tetapi aku, aku berdoa
kepadaMu, ya Tuhan, †
semoga Engkau berkenan
padaku, ya Allah. *
demi kasihMu yang besar jawablah aku.
Demi kesetiaanMu tolonglah
dan selamatkanlah daku, *
jangan sampai aku tenggelam
dalam tubir pratala
Lepaskanlah aku dari ancaman
maut *
dan dari air yang dalam!
Janganlah air yang
berpusar-pusar menarik aku ke bawah,†
janganlah tubir menelan
daku,*
atau mulut pratala memangsa
aku
Jawablah aku, ya Tuhan,
sebab kasih setiaMu berlimpah,*
pandanglah aku demi rahmatMu
yang besar!
Janganlah memalingkan
wajahMu daripadaku,*
jawablah aku segera, karena
aku tersesak
Datanglah kepadaku, ya
Allah, tebuslah aku,*
bebaskanlah aku dari sarang
musuhku
Engkau mengenal kehinaanku,*
keaiban dan nodaku ada di
hadapanMu
Kehinaan telah mematahkan
hatiku,*
aku menjadi putus asa
Aku mencari penolong, tetapi
tidak ada,*
aku mencari penghibur,
tetapi tidak kudapati
Mereka malahan memberi aku
makan racun,*
dan waktu aku haus, mereka
memberi aku minum cuka.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 2 Mereka memberi aku makan
racun dan waktu aku haus mereka memberi aku minum cuka.
Ant. 3 Hai orang yang mencari Allah,
semoga hatimu hidup kembali, (M.P.
Alleluya).
III
Aku ini tertindas dan
kesakitan,*
semoga Allah menolong dan
melindungi aku
Aku akan memuji nama Allah
dengan nyanyian,*
mengagungkan Dia dengan lagu
syukur
Pujianku menyenangkan Tuhan
melebihi kurban sapi, *
melebihi kurban banteng yang
bertanduk dan berkuku.
Dengarkanlah, hai orang yang
tertindas, †
bersukacitalah, hai orang
yang mencari Allah,*
semoga hatimu hidup kembali!
Sebab Allah mendengarkan
kaum miskin,*
Tuhan tidak memandang hina
orang yang berpaut padaNya
Biarlah langit dan bumi memuji
Dia,*
lautan dan segala yang
bergerak di dalamnya
Allah pasti akan
menyelamatkan Sion †
dan membangun kembali
kota-kota Yehuda,*
Dan orang-orang buangan akan
mewarisi kota-kota itu,*
dan umat yang mencintai
Tuhan akan diam di sana
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 3 Hai orang yang mencari Allah,
semoga hatimu hidup kembali, (M.P.
Alleluya).
BACAAN
2Raj. 11:1-21
2Raj 11:1 Ketika Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa
anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia membinasakan semua keturunan raja.
2Raj 11:2 Tetapi Yoseba, anak perempuan raja Yoram,
saudara perempuan Ahazia, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari
tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan
inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur, dan menyembunyikan dia terhadap
Atalya, sehingga dia tidak dibunuh.
2Raj 11:3 Maka tinggallah dia enam tahun lamanya
bersama-sama perempuan itu dengan bersembunyi di rumah TUHAN, sementara Atalya
memerintah negeri.
2Raj 11:4 Dalam tahun yang ketujuh Yoyada mengundang
para kepala pasukan seratus dari orang Kari dan dari pasukan bentara penunggu.
Disuruhnyalah mereka datang kepadanya di rumah TUHAN, lalu diikatnya perjanjian
dengan mereka dengan menyuruh mereka bersumpah di rumah TUHAN. Kemudian
diperlihatkannyalah anak raja itu kepada mereka.
2Raj 11:5 Sesudah itu ia memerintahkan kepada mereka:
"Inilah yang harus kamu lakukan: sepertiga dari kamu, yakni yang selesai
bertugas pada hari Sabat di sini, tetapi mengawal di istana raja?
2Raj 11:6 sepertiga lagi ada di pintu gerbang Sur dan
sepertiga pula di pintu gerbang di belakang para bentara penunggu?haruslah
mengawal di istana;
2Raj 11:7 dan kedua regu dari pada kamu, yakni semua
orang yang bertugas di sini pada hari Sabat dan mengawal di rumah TUHAN,
2Raj 11:8 haruslah mengelilingi raja dari segala
penjuru, masing-masing dengan senjatanya di tangannya, dan siapa yang
mendatangi barisan haruslah mati dibunuh. Dan baiklah kamu menyertai raja
setiap kali ia keluar atau masuk."
2Raj 11:9 Para kepala pasukan seratus itu melakukan
tepat seperti yang diperintahkan imam Yoyada. Masing-masing mengambil
orang-orangnya yang selesai bertugas pada hari Sabat bersama-sama dengan
orang-orang yang masuk bertugas pada hari itu, lalu datanglah mereka kepada
imam Yoyada.
2Raj 11:10 Imam memberikan kepada para kepala pasukan
seratus itu tombak-tombak dan perisai-perisai kepunyaan raja Daud yang ada di
rumah TUHAN.
2Raj 11:11 Kemudian para bentara itu, masing-masing dengan
senjatanya di tangannya, mengambil tempatnya di lambung kanan sampai ke lambung
kiri rumah itu, dengan mengelilingi mezbah dan rumah itu untuk melindungi raja.
2Raj 11:12 Sesudah itu Yoyada membawa anak raja itu ke
luar, mengenakan jejamang kepadanya dan memberikan hukum Allah kepadanya.
Mereka menobatkan dia menjadi raja serta mengurapinya, dan sambil bertepuk
tangan berserulah mereka: "Hiduplah raja!"
2Raj 11:13 Ketika Atalya mendengar suara bentara-bentara
penunggu dan rakyat, pergilah ia mendapatkan rakyat itu ke dalam rumah TUHAN.
2Raj 11:14 Lalu dilihatnyalah raja berdiri dekat tiang
menurut kebiasaan, sedang para pemimpin dengan para pemegang nafiri ada dekat
raja. Dan seluruh rakyat negeri bersukaria sambil meniup nafiri. Maka Atalya
mengoyakkan pakaiannya sambil berseru: "Khianat, khianat!"
2Raj 11:15 Tetapi imam Yoyada memerintahkan para kepala
pasukan seratus, yakni orang-orang yang mengepalai tentara, katanya kepada
mereka: "Bawalah dia keluar dari barisan! Siapa yang memihak kepadanya
bunuhlah dengan pedang!" Sebab tadinya imam itu telah berkata:
"Janganlah ia dibunuh di rumah TUHAN!"
2Raj 11:16 Lalu mereka menangkap perempuan itu. Pada waktu
ia masuk ke istana raja dengan melalui pintu bagi kuda, dibunuhlah dia di situ.
2Raj 11:17 Kemudian Yoyada mengikat perjanjian antara
TUHAN dengan raja dan rakyat, bahwa mereka menjadi umat TUHAN; juga antara raja
dengan rakyat.
2Raj 11:18 Sesudah itu masuklah seluruh rakyat negeri ke
rumah Baal, lalu merobohkannya; mereka memecahkan sama sekali mezbah-mezbahnya
dan patung-patung dan membunuh Matan, imam Baal, di depan mezbah-mezbah itu.
Kemudian imam Yoyada mengangkat penjaga-penjaga untuk rumah TUHAN.
2Raj 11:19 Sesudah itu ia mengajak para kepala pasukan
seratus orang-orang Kari dan para bentara penunggu dan seluruh rakyat negeri,
lalu mereka membawa raja turun dari rumah TUHAN; mereka masuk ke istana raja
melalui pintu gerbang para bentara; kemudian duduklah raja di atas takhta
kerajaan.
2Raj 11:20 Bersukarialah seluruh rakyat negeri dan amanlah
kota itu, setelah Atalya mati dibunuh dengan pedang di istana raja.
2Raj 11:21 Yoas berumur tujuh tahun pada waktu ia menjadi
raja.
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal
III – HAL AJARAN KEBENARAN
4.
Segala kesempurnaan dalam hidup ini biasanya masih mengandung hal-hal yang
tidak sempurna; dan segala pandangan kita kebanyakan tentu masih berkabut.
Mengenal diri sendiri dengan kerendahan hati adalah jalan lebih aman menuju
Allah daripada pemeriksaan mendalam dan teliti berdasarkan ilmu pengetahuan.
Sudah barang tentu kita tidak boleh mencela ilmu atau pengetahuan yang sederhana
mengenai hal apa pun juga yang pada hakikatnya adalah baik dan diatur oleh
Tuhan, tetapi tidaklah dapat diingkari, bahwa suara hati yang baik dan hidup
bertakwa adalah lebih baik daripada semuanya ini. Sebab justru oleh karena
orang lebih mengutamakan ilmu daripada hidup yang baik, maka sering kali mereka
itu tersesat dari jalan yang benar dan pekerjaannya hanya menghasilkan buah
sedikit, atau tidak berbuah sama sekali.
=====
DOA PENUTUP
Allah yang amat baik hati,
Engkau menyatakan kuasaMu yang tak terhingga terutama dengan menyayangi dan
mengasihani kami. Limpahilah kami dengan rahmatMu, agar kami berusaha mencapai
janjiMu dan kelak ikut merayakan sukacita surgawi.
Demi Yesus Kristus,
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh
Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau
Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku,
si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu
Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan
keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya
dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
Sudah mengenal SKAPULIR LIMA LIPAT?
Skapulir Lima Lipat (Fivefold Scapular)
awalnya adalah skapulir Empat Lipat (Coklat, Hitam, Biru, dan Putih), dan
dikenal sebagai Skapulir Ordo Redemptoris karena para bapa Redemptoris mulanya diberikan kewenangan khusus, untuk
selamanya, oleh Tahta Suci untuk memberkati dan meng-investitur skapulir
tersebut pada tahun 1803 dan untuk mendaftarkan umat beriman ke dalam
masing-masing konfraternitas. Pada tahun 1847, Skapulir Merah, Passionis,
ditambahkan pada empat skapulir lainnya sehingga menjadi lima Skapulir yang
saat ini disebut sebagai Skapulir Lima Lipat, dan pada tahun 1886 Paus Leo XIII
memberikan izin untuk memberkati dan menggabungkan lima skapulir secara
kumulatif, dan kemudian Gereja memperluas kewenangan ini (untuk memberkati dan
melakukan investitur) kepada setiap imam.
Keterangan selengkapnya dapat dibaca pada link
berikut ini:
https://brevirharian.blogspot.com/p/skapulir-lima-lipat-fivefold-scapular.html
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.