Rabu, 14 Agustus
2019
Pekan Biasa XIX – O
Pekan III
Pw S. Maksimilianus
Maria Kolbe, ImMrt (M)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan
Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang,
selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ya martir pahlawan suci
Jejak Kristus kauikuti
Musuh sudah kaukalahkan
Kini engkau dimulyakan.
S’moga doamu yang sakti
Menghapuskan dosa kami
Menyingkirikan kejahatan
Yang merusak kesatuan.
Terlepas sudah tubuhmu
Dari ikatan belenggu
Lepaskan belenggu kami
Agar dapat hidup suci.
Dipujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Dan Roh penghibur ilahi
Selalu tak kunjung henti. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Kamu
akan dibenci oleh semua orang demi namaKu; tetapi barang siapa bertahan sampai
akhir, akan selamat, (M.P. Alleluya).
Mazmur 2
Mengapa bangsa-bangsa bergelora,*
mengapa suku-suku mengerahkan
pasukannya?
Para raja bumi bersiap-siap,*
para panglima bersekongkol melawan
Tuhan dan raja yang diurapiNya:
“Marilah kita patahkan belenggunya,*
marilah kita gulingkan penjajahannya!”
Tetapi Tuhan tertawa dari takhtaNya di
surga,*
Tuhan mengolok-olok mereka.
Dalam amarahNya Tuhan menghalau para
perwira mereka,*
dan dalam murkaNya Ia
mengacau-balaukan mereka.
Tetapi aku telah diurapi menjadi
rajaNya,*
di Sion, gunungNya yang kudus.
Akan kubacakan surat keputusan Tuhan,*
Tuhan bersabda kepadaku:
“Engkaulah puteraKu,*
pada hari ini Aku menjadi Bapamu.
Mintalah kemakmuran, maka akan
Kuberikan,†
para bangsa akan menjadi milik
pusakamu,*
dan seluruh bumi akan kaukuasai.
Engkau akan menghancurkan musuhmu
dengan tongkat besi,*
meremukkan mereka seperti jambangan
tanah liat.”
Dan sekarang ketahuilah, hai para
raja,*
awaslah, hai para panglima!
Beribadatlah kepada Tuhan dengan
takwa,*
berbaktilah kepadaNya dengan gentar!
Jangan sampai Tuhan menjadi marah dan
kamu binasa,*
sebab mudah sekali amarahNya menyala.
Berbahagialah semua orang *
yang berlindung pada Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 1 Kamu
akan dibenci oleh semua orang demi namaKu; tetapi barang siapa bertahan sampai
akhir, akan selamat, (M.P. Alleluya).
Ant. 2 Penderitaan
di dunia ini tidak seimbang dengan kemuliaan mendatang yang akan disingkapkan
dalam diri kita, (M.P. Alleluya).
Mazmur 10 (11)
Pada Tuhan aku berlindung; mengapa
engkau berkata kepadaku: *
“Terbanglah ke gunung bagaikan burung!
Sebab dari tempat yang gelap orang
jahat merentangkan busur, †
memasang anak panah pada talinya,*
untuk memanah orang yang tulus hati.
Kalau hilang segala pegangan,*
apa daya orang benar?”
Tuhan ada di dalam baitNya yang kudus;
*
Tuhan bertakhta di surga.
PandanganNya selalu mengamat-amati,*
sorotan mataNya menguji manusia.
Tuhan menguji orang yang benar dan
yang jahat,*
Ia membenci mereka yang mencintai
kelaliman.
Dengan api dan belerang dihujaniNya
penjahat,*
dihanguskanNya mereka dengan angin panas.
Sebab Tuhan adil, Ia mengasihi
keadilan,*
Ia memandang orang benar.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Penderitaan
di dunia ini tidak seimbang dengan kemuliaan mendatang yang akan disingkapkan
dalam diri kita, (M.P. Alleluya).
Ant. 3 Tuhan
menguji umat terpilih seperti menguji emas dalam perapian. Tuhan menerima
mereka sebagai kurban bakar untuk selamanya, (M.P. Alleluya).
Mazmur 16 (17)
Tuhan, dengarkanlah permohonanku yang
jujur,*
perhatikanlah seruanku.
Indahkanlah doaku,*
yang keluar dari hati yang ikhlas.
Semoga Engkau menjatuhkan keputusan
bagiku,*
sebab Engkau tahu siapa yang benar.
Bila Engkau menguji hatiku †
dan menelitinya waktu malam,*
bila Engkau mengusut aku Engkau takkan
mendapatkan kejahatan.
Mulutku tidak berdusta, tidak seperti
orang lain,*
sabda bibirMu selalu kuperhatikan.
Langkahku menempuh jalan perintahMu,*
maka kakiku tidak goyah.-
aku berseru kepadaMu, sebab Engkau mendengarkan
daku, ya Allah,*
condongkanlah telingaMu kepadaku,
dengarkanlah kataku.
Tunjukkanlah keagungan kasih setiaMu,*
Engkau penyelamat orang yang
berlindung kepadaMu.
Dengan kekuasaanMu Kauselamatkan
mereka,*
dari tangan kaum durhaka.
Peliharalah aku bagaikan biji mata,*
sembunyikan daku di bawah nauangan
sayapMu.
Lindungilah aku terhadap orang berdosa
yang menguasai aku,*
terhadap musuh yang dengan geram
mengepung aku.
Mereka tak kenal belas kasihan,*
mereka bicara dengan angkuh.
Kini mereka mengerumuni aku,*
mengintai hendak menghempaskan daku ke
tanah.
Rupanya seperti singa yang siap
menerkam,*
seperti singa muda yang
mengendap=endap di persembunyian.
Bangkitlah Tuhan, hadapi dan
rebahkanlah mereka †
dengan pedangMu luputkan daku dari
orang berdosa,*
dengan kuasaMu bebaskan daku dari
kematian.
Karena kejujuranku aku memandang
wajahMu,*
waktu bangun aku menikmati hadiratMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Tuhan
menguji umat terpilih seperti menguji emas dalam perapian. Tuhan menerima
mereka sebagai kurban bakar untuk selamanya, (M.P. Alleluya).
BACAAN
2Raj. 6:24-25, 32-7:16
2Raj 6:24 Sesudah itu Benhadad, raja Aram, menghimpunkan seluruh tentaranya,
lalu maju mengepung Samaria.
2Raj 6:25 Maka terjadilah kelaparan hebat di Samaria selama mereka
mengepungnya, sehingga sebuah kepala keledai berharga delapan puluh syikal
perak dan seperempat kab tahi merpati berharga lima syikal perak.
2Raj 6:32 Adapun Elisa, duduk-duduk di rumahnya, dan para tua-tua duduk
bersama-sama dia. Raja menyuruh seorang berjalan mendahuluinya, tetapi sebelum
suruhan itu sampai kepada Elisa, Elisa sudah berkata kepada para tua-tua itu:
"Tahukah kamu, bahwa si pembunuh itu menyuruh orang untuk memenggal
kepalaku? Awas-awaslah, apabila suruhan itu datang, segeralah tutup pintu dan
tahanlah dia supaya orang itu jangan masuk. Bukankah sudah kedengaran bunyi
langkah tuannya di belakangnya?"
2Raj 6:33 Selagi ia berbicara dengan mereka, datanglah raja mendapatkan dia.
Berkatalah raja kepadanya: "Sesungguhnya, malapetaka ini adalah dari pada
TUHAN. Mengapakah aku berharap kepada TUHAN lagi?"
2Raj 7:1 Lalu berkatalah Elisa: "Dengarlah firman TUHAN. Beginilah
firman TUHAN: Besok kira-kira waktu ini sesukat tepung yang terbaik akan
berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal di pintu gerbang
Samaria."
2Raj 7:2 Tetapi perwira, yang menjadi ajudan raja, menjawab abdi Allah,
katanya: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal
itu mungkin terjadi?" Jawab abdi Allah: "Sesungguhnya, engkau akan
melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari
padanya."
2Raj 7:3 Empat orang yang sakit kusta ada di depan pintu gerbang.
Berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Mengapakah kita duduk-duduk di
sini sampai mati?
2Raj 7:4 Jika kita berkata: Baiklah kita masuk ke kota, padahal dalam
kota ada kelaparan, kita akan mati di sana. Dan jika kita tinggal di sini, kita
akan mati juga. Jadi sekarang, marilah kita menyeberang ke perkemahan tentara
Aram. Jika mereka membiarkan kita hidup, kita akan hidup, dan jika mereka
mematikan kita, kita akan mati."
2Raj 7:5 Lalu pada waktu senja bangkitlah mereka masuk ke tempat
perkemahan orang Aram. Tetapi ketika mereka sampai ke pinggir tempat perkemahan
orang Aram itu, tampaklah tidak ada orang di sana.
2Raj 7:6 Sebab TUHAN telah membuat tentara Aram itu mendengar bunyi
kereta, bunyi kuda, bunyi tentara yang besar, sehingga berkatalah yang seorang
kepada yang lain: "Sesungguhnya raja Israel telah mengupah raja-raja orang
Het dan raja-raja orang Misraim melawan kita, supaya mereka menyerang
kita."
2Raj 7:7 Karena itu bangkitlah mereka melarikan diri pada waktu senja
dengan meninggalkan kemah dan kuda dan keledai mereka serta tempat perkemahan
itu dengan begitu saja; mereka melarikan diri menyelamatkan nyawanya.
2Raj 7:8 Ketika orang-orang yang sakit kusta itu sampai ke pinggir tempat
perkemahan, masuklah mereka ke dalam sebuah kemah, lalu makan dan minum.
Sesudah itu mereka mengangkut dari sana emas dan perak dan pakaian, kemudian
pergilah mereka menyembunyikannya. Lalu datanglah mereka kembali, masuk ke
dalam kemah yang lain dan mengangkut juga barang-barang dari sana, kemudian
pergilah mereka menyembunyikannya.
2Raj 7:9 Lalu berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Tidak patut
yang kita lakukan ini. Hari ini ialah hari kabar baik, tetapi kita ini tinggal
diam saja. Apabila kita menanti sampai terang pagi, maka hukuman akan menimpa
kita. Jadi sekarang, marilah kita pergi menghadap untuk memberitahukan hal itu
ke istana raja."
2Raj 7:10 Mereka pergi, lalu berseru kepada penunggu pintu gerbang kota dan
menceritakan kepada orang-orang itu, katanya: "Kami sudah masuk ke tempat
perkemahan orang Aram, dan ternyata tidak ada orang di sana, dan tidak ada
suara manusia kedengaran, hanya ada kuda dan keledai tertambat dan kemah-kemah
ditinggalkan dengan begitu saja."
2Raj 7:11 Para penunggu pintu gerbang menyerukan dan memberitahukan hal itu
ke istana raja.
2Raj 7:12 Sekalipun masih malam, raja bangun juga, lalu berkata kepada para
pegawainya: "Baiklah kuterangkan kepadamu apa maksud orang Aram itu
terhadap kita. Mereka tahu bahwa kita ini menderita kelaparan, sebab itu mereka
keluar dari tempat perkemahan untuk menyembunyikan diri di padang, sambil
berpikir: Apabila orang Israel keluar dari dalam kota, kita akan menangkap
mereka hidup-hidup, kemudian kita masuk ke dalam kota."
2Raj 7:13 Lalu salah seorang pegawainya menjawab: "Baiklah kita ambil
lima ekor dari kuda yang masih tinggal di dalam kota ini; tentulah keadaannya
seperti seluruh khalayak ramai Israel yang sudah habis mati itu! Biarlah kita
suruh saja orang pergi, supaya kita lihat."
2Raj 7:14 Sesudah itu mereka mengambil dua kereta kuda, kemudian raja menyuruh
mereka menyusul tentara Aram sambil berkata: "Pergilah melihatnya!"
2Raj 7:15 Lalu pergilah mereka menyusul orang-orang itu sampai ke sungai
Yordan, dan tampaklah seluruh jalan itu penuh dengan pakaian dan perkakas yang
dilemparkan oleh orang Aram pada waktu mereka lari terburu-buru. Kemudian
pulanglah suruhan-suruhan itu dan menceritakan hal itu kepada raja.
2Raj 7:16 Maka keluarlah penduduk kota itu menjarah tempat perkemahan orang
Aram. Karena itu sesukat tepung yang terbaik berharga sesyikal dan dua sukat
jelai berharga sesyikal, sesuai dengan firman TUHAN.
=====
BACAAN PILIHAN (bisa
diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione
Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Pertama –
NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal III – HAL
AJARAN KEBENARAN
2. Dan mengapa kita
meributkan bermacam-macam hal? Apabila Sabda yang kekal berbicara kepada kita,
niscaya kita terlepas dari bermacam-macam paham. Dari Sabda yang Esa berasal
segalanya dan segalanya menjadi saksi tentang yang Esa ini: “Sabda itulah yang
pada permulaan juga berbicara kepada kita” (bdk. Yoh 1:1). Tanpa Dia tidak
seorang pun dapat memahami atau mempertimbangkan suatu soal dengan baik. Orang
yang memahami bahwa segala perkara itu adalah satu dan juga mengembalikan
segalanya kepada satu itu dan segalanya dipandang dalam hubungannya dengan satu
tadi, orang itu akan tenteram dalam hati dan dalam keadaan damai dengan Allah.
Ya Allah yang bersifat Kebenaran, persatukanlah kami dengan Dikau dalam cinta
kasih yang kekal. Sering kali saya merasa menyesal karena saya banyak membaca
dan mendengar. Pada Dikaulah terdapat segala-galanya yang saya cita-citakan dan
saya inginkan. Buatlah mereka diam yang memberi hikmat manusia dan buatlah bisu
semua makhluk di hadirat-Mu. Bersabdalah Engkau, ya Engkau sajalah kepada kami.
=====
DOA PENUTUP
Allah yang mahakuasa dan maharahim,
dengan pertolonganMu martir santo Maksimilianus Maria Kolbe telah mampu
mengatasi siksa dan derita. Pada peringatan kemenangannya kami memohon
perlindunganMu. Semoga kami tidak pernah dikalahkan oleh serangan musuh. Demi
Yesus Kristus, Puteramu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama
Engkau dalam persekutuan Roh kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua
saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa
syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya
jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah
membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini.
Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.