Sabtu, 17 Agustus 2019
Pekan Biasa XIX – O Pekan III
Hari
Raya Kemerdekaan Republik Indonesia (P)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Tuhan yang berhati Bapa
Pencipta alam semesta
Engkaulah yang memberikan
Kurnia kemerdekaan
Pandanglah negeri kami
Dengan kasihMu yang sakti
Agar dapat menikmati
Kemakmuran yang sejati
Bimbinglah kami selalu
Dalam naungan damaiMu
Supaya aman sentosa
Tanah air tercinta
Mulyalah Bapa dan Putra
Bersama Roh
kudus pula
Pemberi kuntum merdeka
Kepada Indonesia. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Aku memperhatikan kesengsaraan umatKu. Maka
mereka Kubebaskan dan Kuhantar ke tanah yang mengalirkan susu dan madu.
Mazmur 135 (136)
Mengisahkan karya agung Tuhan berarti memuji
Tuhan (Cassianus)
Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Beryukurlah kepada Allah segala dewata,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Bersyukurlah kepada Tuhan segala penguasa,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Sebab hanya Tuhanlah yang mengerjakan karya
agung,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Bersyukurlah kepada Tuhan yang menciptakan
langit dengan bijaksana,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Kepada Tuhan yang membentangkan bumi di atas
samudera raya,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Bersyukurlah kepada Tuhan yang membuat penerang
yang besar,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Matahari untuk menguasai siang,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Bulan dan bintang untuk menguasai malam.*
kekal abadi kasih setiaNya.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Aku memperhatikan kesengsaraan umatKu. Maka
mereka Kubebaskan dan Kuhantar ke tanah yang mengalirkan susu dan madu.
Antifon
Lihatlah, Kusediakan seluruh tanah ini bagimu.
Pergilah dan milikilah sebagai tanah airmu.
Bersyukurlah kepada Tuhan yang membunuh anak
sulung Mesir,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Yang mengantar umat Israel ke luar dari Mesir,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Dengan tangan kuat dan lengan terentang.
kekal abadi kasih setiaNya.
Bersyukurlah kepada Tuhan yang membelah Laut
Merah,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Yang menyebrangkan umat Israel melalui air,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Yang mencampakkan Firaun dengan tentaranya ke
dalam laut,*
kekal abadi kasih setiaNya.
Kemuliaaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Lihatlah, Kusediakan seluruh tanah ini bagimu.
Pergilah dan milikilah sebagai tanah airmu.
Antifon
KerajaanKu adalah kerajaan abadi, dan
kekuasaanKu bertahan turun temurun.
Bersyukurlah kepada Tuhan yang memimpin umatNya
melintasi padang gurun,*
kekal abadi kasih setiaNya
Yang menaklukkan kerajaan besar
kekal abadi kasih setiaNya
Yang membunuh raja-raja yang termasyhur,*
kekal abadi kasih setiaNya
Sihon raja bangsa Amori,*
kekal abadi kasih setiaNya
Dan Og, raja negari Basan,*
kekal abadi kasih setiaNya
Bersyukurlah kepada Tuhan yng memberikan kerajaan mereka,*
kekal abadi kasih setiaNya
Menjadi milik pusaka Israel, hambaNya,*
kekal abadi kasih setiaNya
Bersyukurlah kepada Tuhan yang memperhatikan kemalangan
kita,*
kekal abadi kasih setiaNya
Bersyukurlah kepada Tuhan yang memperhatikan
kemalangan kita,*
kekal abadi kasih setiaNya
Kemuliaaan
kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon
KerajaanKu adalah kerajaan abadi, dan
kekuasaanKu bertahan turun temurun.
BACAAN
Gal 5:1-26
Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus
telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi
dikenakan kuk perhambaan.
Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu:
jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu.
Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang
menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.
Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu
mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.
Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan
kebenaran yang kita harapkan.
Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus
Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman
yang bekerja oleh kasih.
Dahulu kamu berlomba dengan baik. Siapakah yang
menghalang-halangi kamu, sehingga kamu tidak menuruti kebenaran lagi?
Ajakan untuk tidak menurutinya lagi bukan datang
dari Dia, yang memanggil kamu.
Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan.
Dalam Tuhan aku yakin tentang kamu, bahwa kamu
tidak mempunyai pendirian lain dari pada pendirian ini. Tetapi barangsiapa yang
mengacaukan kamu, ia akan menanggung hukumannya, siapapun juga dia.
Dan lagi aku ini, saudara-saudara, jikalau aku
masih memberitakan sunat, mengapakah aku masih dianiaya juga? Sebab kalau
demikian, salib bukan batu sandungan lagi.
Baiklah mereka yang menghasut kamu itu
mengebirikan saja dirinya!
Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil
untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai
kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang
lain oleh kasih.
Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu
firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri!"
Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling
menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan.
Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu
tidak akan menuruti keinginan daging.
Sebab keinginan daging berlawanan dengan
keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena
keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu
kehendaki.
Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin
oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan,
kecemaran, hawa nafsu,
penyembahan berhala, sihir, perseteruan,
perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
kedengkian, kemabukan, pesta pora dan
sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat
dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada
hukum yang menentang hal-hal itu.
Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia
telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita
juga dipimpin oleh Roh,
dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita
saling menantang dan saling mendengki.
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Pertama – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP ROHANI
Pasal
III – HAL AJARAN KEBENARAN
5. Ah,
seandainya mereka dalam membasmi kejahatannya dan menanam kebajikannya sama
rajinnya seperti bila mereka mengemukakan soal-soal, alangkah kurangnya
kejahatan dan batu sandungan dalam masyarakat, serta alangkah berkurangnya pula
semangat lemah dalam biara-biara! Sungguh, pada hari kiamat tidak akan
dinyatakan kepada kita apakah yang telah kita baca, melainkan apakah yang telah
kita perbuat. Tidak akan dinyatakan apakah kita berbahasa yang indah, tetapi
apakah kita hidup di dunia dengan baik. Coba katakanlah: di mana sekarang
tuan-tuan besar dan orang-orang cerdik pandai, yang semasa hidupnya kita kenal
begitu baik, serta menyandang nama-nama kehormatan yang setinggi-tingginya.
Orang-orang lain sudah merebut kedudukan dan menguasai kekayaan yang telah mereka
tinggalkan, namun saya tidak tahu apakah orang-orang lain itu masih ingat
kepada tuan-tuan tadi. Selama masih hidup mereka itu seolah-olah merupakan
orang istmewa, tetapi sekarang sudah meninggal dunia tidak seorang pun yang
mempercakapkan mereka lagi.
=====
MADAH ALLAH TUHAN KAMI
Allah Tuhan kami,*
Engkau kami puji dan kami muliakan.
Bapa yang kekal,*
seluruh bumi bersembah sujud padaMu.
BagiMu semua malaikat bermadah,*
seluruh isi surga bernyanyi.
BagiMu kerubim dan serafim*
tak kunjung putus melambungkan pujian.
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan,*
Allah segala kuasa.
Surga dan bumi*
penuh kemuliaanMu.
KepadaMu paduan para rasul bersyukur,*
rombongan para nabi berbakti.
KepadaMu barisan para martir berkurban*
dengan mempertaruhkan nyawa.
KepadaMu Gereja kudus beriman,*
tersebar di seluruh dunia.
Ya Bapa yang mahakuasa,*
pencipta semesta alam.
Putera sejati yang terpuji,*
Putera Bapa yang tunggal.
Roh kudus, cahaya mulia,*
penghibur umat beriman.
Engkaulah raja agung, ya Kristus,*
Engkaulah Putera Allah yang hidup.
Engkau sudi dikandung santa perawan,*
menjadi manusia demi keselamatan kami.
Engkau mematahkan belenggu maut,*
membuka pintu kerajaan surga bagi kami.
Engkau bertakhta mulia di sisi Bapa,*
mengadili umat manusia.
Kami mohon, lindungilah hamba-hambaMu,*
yang Kautebus dengan darahMu sendiri.
Sambutlah kami bersama para kudus*
dalam kemuliaan abadi. –
Selamatkanlah umatMu, ya Tuhan,*
dan berkatilah milik pusakaMu.
Bimbinglah kami semua*
dan muliakanlah untuk selamanya.
Setiap hari kami meluhurkan Dikau,*
kami memuji namaMu sepanjang masa.
Ya Tuhan, sudilah menjaga kami,*
agar senantiasa luput dari dosa.
Kasihanilah kami, ya Tuhan,*
kasihanilah kami.
Limpahkanlah kasih setiaMu kepada kami,*
sebab kami berharap kepadaMu.
KepadaMu kami percaya, ya Tuhan.*
kami takkan kecewa selama-lamanya.
DOA PENUTUP
Tuhan Allah yang mahaesa, Engkau memanggil
setiap orang kepada kemerdekaan dalam Kristus PuteraMu. Maka pada hari raya
kemerdekaan Indonesia kami mohon kepadaMu; lindungilah tanah ait kami agar
tetap bebas merdeka dan aman sentosa. Anugerahkanlah kepada bangsa Indonesia
kemerdekaan sejati, agar di seluruh wilayahnya berkuasa keadailan dan damai,
peri kemanusiaan, keruunan dan cinta kasih. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para
pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus,
dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung
Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si
pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang
Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu!
Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam
sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai
pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah
membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang
dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat
manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah
dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat
dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar
pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa
Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua
rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober
1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.