Sabtu, 25 Agustus 2018
Pekan Biasa XX – O Pekan IV
Hari Biasa (H)
Ibadat Sore I: Pekan Biasa XXI – O Pekan I
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan,
sekarang, selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Alleluya
MADAH
Kristus yang dimuliakan
Bumi langit dan lautan
Dikandung bunda Maria
Dan menjadi manusia
Yang menguasai surya
Bulan bintang semuanya
Berkenan menjadi putra
Perawan yang hina dina
Sungguh bahagya Maria
Yang meskipun tetap dara
Dinaungi Roh ilahi
Menjadi bunda tersuci
Mulyalah Engkau ya Tuhan
Yang lahir dari perawan
Bersama Bapa dan RohNya
Sepanjang segala masa. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon I
Tuhan memanggil langit dan
bumi untuk mengadili umatNya.
Mazmur 49 (50)
Aku datang bukannya
untuk membatalkan hukum Taurat, melainkan untuk menyempurnakannya (Mat 5,17)
Tuhanlah Allah segala
dewata,*
firmanNya memanggil bumi,
dari timur sampai ke barat.
Allah bersinar dari Sion,
kota yang terindah,*
Allah kita datang dan tidak
akan diam.
Api menjilat di hadapanNya,*
badai yang dashyat
melingkungiNya.
Ia memanggil langit dan bumi
*
Untuk mengadili umatNya:
“Himpunkanlah di hadapanKu
semua kekasihKu,*
yang mengikat perjanjian
dengan Daku dalam darah kurban
sembelihan!”
Semoga langit mewartakan
tuntutan Allah yang tepat,*
sebab Dialah Allah yang
adil.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon I
Tuhan memanggil langit dan
bumi untuk mengadili umatNya.
Antifon II
Berserulah kepadaKu pada
waktu kesesakan, niscaya Aku akan menyelamatkan dikau.
“Dengarlah, hai umatKu, Aku
hendak berfirman, †
hai Israel, Aku hendak
bersaksi melawan dikau:
Akulah Tuhan, Allahmu!
Bukan karena kurban
sembelihanmu Aku menyalahkan dikau,*
bukan pula karena kurban
bakaranmu yang tetap ada di hadapanKu!
Bukan kurban sapi yang Kutuntut
dari kandangmu,*
bukan pula kurban kambing
dari kawananmu.
Sebab milikKulah segala
margasatwa di hutan *
dan segala hewan di gunung-
gemunung.
Aku mengenal segala burung
di udara,*
dan semua binatang di padang
kepunyaaanKu.
Seandainya Aku lapar, tidak
usah Kukatakan kepadamu,*
sebab milikKulah dunia dan
segala isinya.
Adakah Aku makan daging
sapi,*
ataukah aku minum darah
kambing?
Persembahkanlah pujian
kepada Allah sebagai kurban *
dan penuhilah nazarmu kepada
Allah yang mahatinggi!
Lalu berserulah kepadaKu
pada waktu kesesakan,*
niscaya Aku akan
menyelamatkan dikau, dan engkau akan memuliakan Daku”
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon II
Berserulah kepadaKu pada
waktu kesesakan, niscaya Aku akan menyelamatkan dikau.
Antifon III
Barang siapa mempersembahkan
kurban pujian, dia akan Kumuliakan.
Tetapi kepada orang
berdosa Allah berfirman:†
“Bagaimana mungkin engkau
mendaraskan hukumKu, *
dan berani berbicara tentang
perjanjianKu?
Padahal engkau membenci
amanatKu *
dan mengesampingkan
firmanKu!
Jika melihat pencuri, engkau
berkawan dengannya,*
engkau bergaul dengan orang
berzinah.
Mulutmu mengeram kejahatan,*
dan lidahmu menetaskan tipu
muslihat.
Engkau duduk-duduk mengumpat
saudaramu,*
engkau mendesas-desuskan
fitnah melawan buah kandung ibumu.
Itulah yang kaulakukan: *
masakan Aku diam saja!
Engkau memupuk keinginan
jahat, *
masakan Aku seperti engkau!
Camkanlah ini, hai kamu yang
lupa akan Daku, *
Jangan sampai Aku menerkam
dan tiada yang dapat melepaskan.
Barangsiapa mempersembahkan
kurban pujian,*
dia akan Kumuliakan
Barangsiapa mengikuti
bimbinganKu,*
dia Kupuaskan dengan
keselamatanKu.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Antifon III
Barang siapa mempersembahkan
kurban pujian, dia akan Kumuliakan.
BACAAN
Pkh. 11:7-12:14
Pkh 11:7 Terang itu menyenangkan dan melihat matahari
itu baik bagi mata;
Pkh 11:8 oleh sebab itu jikalau orang panjang
umurnya, biarlah ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat akan
hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang
adalah kesia-siaan.
Pkh 11:9 Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu,
biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan
pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan
membawa engkau ke pengadilan!
Pkh 11:10 Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah
penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan.
Pkh 12:1 Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu,
sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan:
"Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!",
Pkh 12:2 sebelum matahari dan terang, bulan dan
bintang-bintang menjadi gelap, dan awan-awan datang kembali sesudah hujan,
Pkh 12:3 pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar,
dan orang-orang kuat membungkuk, dan perempuan-perempuan penggiling berhenti
karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi
kabur,
Pkh 12:4 dan pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan
bunyi penggilingan menjadi lemah, dan suara menjadi seperti kicauan burung, dan
semua penyanyi perempuan tunduk,
Pkh 12:5 juga orang menjadi takut tinggi, dan
ketakutan ada di jalan, pohon badam berbunga, belalang menyeret dirinya dengan
susah payah dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi?karena manusia pergi ke
rumahnya yang kekal dan peratap-peratap berkeliaran di jalan,
Pkh 12:6 sebelum rantai perak diputuskan dan pelita
emas dipecahkan, sebelum tempayan dihancurkan dekat mata air dan roda timba
dirusakkan di atas sumur,
Pkh 12:7 dan debu kembali menjadi tanah seperti
semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.
Pkh 12:8 Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata
Pengkhotbah, segala sesuatu adalah sia-sia.
Pkh 12:9 Selain Pengkhotbah berhikmat, ia mengajarkan
juga kepada umat itu pengetahuan. Ia menimbang, menguji dan menyusun banyak
amsal.
Pkh 12:10 Pengkhotbah berusaha mendapat kata-kata yang
menyenangkan dan menulis kata-kata kebenaran secara jujur.
Pkh 12:11 Kata-kata orang berhikmat seperti kusa dan
kumpulan-kumpulannya seperti paku-paku yang tertancap, diberikan oleh satu
gembala.
Pkh 12:12 Lagipula, anakku, waspadalah! Membuat banyak
buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan.
Pkh 12:13 Akhir kata dari segala yang didengar ialah:
takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini
adalah kewajiban setiap orang.
Pkh 12:14 Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke
pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik,
entah itu jahat.
======
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Kedua – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP KEBATINAN
Pasal X
– HAL MERASA SYUKUR ATAS RAHMAT ALLAH
2. Ada
hal-hal yang merupakan rintangan besar bagi diturunkan rahmat Ilahi itu:
kebebasan hati yang semu (palsu) dan kepercayaan pada diri sendiri yang terlalu
besar. Tuhan telah berbuat baik dengan menganugerahkan rahmat penghiburan,
tetapi manusia berbuat tidak semestinya, jika setelah menerima anugerah itu ia
tidak mengembalikan segalanya kepada Tuhan sebagai ucapan syukur terimakasih.
Oleh
karena itu, anugerah rahmat itu tidak dapat terus mengalir ke dalam hati kita,
sebab kita tidak berterima kasih kepada yang memberinya dan karena kita tidak
mengembalikannya kepada Tuhan, sumber segala rahmat. Orang yang tahu berterima
kasih akan pemberian rahmat Ilahi, niscaya akan memperoleh rahmat baru lainnya,
sedangkan rahmat yang telah tersediakan bagi orang sombong akan dicabut dan
dianugerahkan kepada yang rendah hati.
======
DOA PENUTUP
Ya Tuhan Allah, kami mohon:
semoga hamba-hambaMu ini tetap sehat jiwa raganya. Jauhkanlah kedukaan di dunia
dan kurniakanlah kesukaan di surga berkat bantuan santa perawan Maria. Demi
Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama
Engkau dalam persekutuan Roh kudus, sepanjang segala masa. Amin.
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau
Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku,
si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu
Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan
dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon
terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi
pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan
keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya
dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
(Catatan: Doa Bebas Kutuk, kami pindahkan ke
bagian bawah IBADAT SORE)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.