Kamis, 26 Juli 2018
PEKAN BIASA XVI – O PEKAN IV
PERINGATAN WAJIB SANTO YOAKIM DAN ANNA, ORANGTUA SANTA
PERAWAN MARIA
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala
abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Yesus penebus dunia
Mahkota paling utama
Dengarkanlah permohonan
Yang kini kami sampaikan
Kami tengah mengenangkan
Teladan yang disumbangkan
Oleh hambaMu yang suci
Kepada umatMu ini
Ia tidak berlebihan
Dalam mencari hiburan
Tetapi mengutamakan
Kasih serta pengabdian
Kami mohon Allah Bapa
Berkat doa restu Putra
Agar dipenuhi RohNya
Hingga dapat hidup setya.Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon I
Leluhur kami
mencapai kemenangan bukan berkat kekuatannya, melainkan berkat keperkasaanMu
dan cahaya wajahMu.
Mazmur 43 (44)
Dalam segalanya itu kita akan menang dengan jaya karena
kekuasaan Kristus yang mencintai kita. (Rom 8,37)
Ya Allah, dengan
telinga kami sendiri telah kami dengar *
kisah yang
diceritakan para leluhur kami.
Tentang karya agung
yang Kaulakukan pada zaman mereka,*
yang Kaukerjakan
dahulukala dengan tanganMu
Untuk menanam
umatMu, Kauhalaukan para bangsa,*
Kaucerai-beraikan
mereka, supaya umatMu dapat berkembang.
Leluhur kami merebut
tanah bukan berkat pedangnya sendiri,*
mereka mencapai
kemenangan bukan berkat kekuatannya,
Melainkan berkat
keperkasaanMu dan cahaya wajahMu,*
sebab Engkau cinta
pada mereka.
Engkaulah rajaku dan
Allahku,*
panglimaku yang menyelamatkan
keturunan Yakub
Berkat kekuatanMu
kami tundukkan lawan kami.*
berkat namaMu kami
kalahkan musuh yang menyerbu.
Sebab bukan busurku
yang kuandalkan,*
bukan pedangku yang
memberi kemenangan
Melainkan Engkaulah
yang memberi kami kemenangan atas musuh,*
Engkaulah yang
mempermalukan lawan kami
Maka hanya Engkaulah
kebanggaan kami senantiasa,*
namaMulah kami puji
sepanjang masa
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon I
Leluhur kami
mencapai kemenangan bukan berkat kekuatannya, melainkan berkat keperkasaanMu
dan cahaya wajahMu.
Antifon II
Tuhan tidak akan
memalingkan wajahNya dari padamu, jika kamu kembali kepadaNya
Namun Engkau
membuang dan mengaibkan kami,*
Engkau tidak lagi
mendampingi tentara kami
Engkau membiarkan
kami dipukul mundur oleh lawan *
dan dirampas oleh
musuh kami.
Engkau menjadikan
kami bagaikan ternak sembelihan *
dan
mencerai-beraikan kami di antara para bangsa.
Engkau menjual
umatMu tanpa harga *
dan menganggap kami
tak bernilai
Engkau menjadikan
kami bahan celaan tetangga,*
ejekan dan
olok-olokan di lingkungan kami.
Nama kami dipakai
sebagai sindiran oleh para bangsa,*
sebagai lelucon oleh
khalayak ramai.
Kehinaan menghantui
kami sepanjang hari,*
kami malu dan
kehilangan muka.
Sebab musuh
mengumpat dan memfitnah kami,*
mereka menyerang dan
membalas dendam.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon II
Tuhan tidak akan
memalingkan wajahNya dari padamu, jika kamu kembali kepadaNya
Antifon III
Bangunlah , ya
Tuhan, janganlah marah terus menerus
Segala macam cerca
menimpa diri kami, †
namun kami tidak
lupa akan Dikau,*
tidak pula melanggar
perjanjianMu.
Hati kami tidak
mengingkari Engkau,*
dan langkah kami
tidak menyimpang dari jalanMu.
Engkau mematahkan
hati kami*
dan meliputi kami
dengan kegelapan.-
Seandainya kami lupa
akan Allah kami,*
atau menadahkan
tangan kepada dewa lain;
Masakan Allah tidak
mengetahuinya?*
Ia kan menyelami
segala lubuk hati!
Sesungguhnya karena
Engkaulah kami dibantai sepanjang hari *
dan diperlakukan
sebagai domba sembihan.
Bangkitlah, mengapa
Engkau tidur, ya Tuhan kami? *
Bangunlah, janganlah
marah terus-menerus!
Mengapa Kau
palingkan wajahMu dari pada kami?*
Mengapa penindasan
dan kemalangan kami tidak Kauhiraukan?
Kepala kami
ditundukkan sampai mencium debu,*
Tubuh kami tertiarap
melekat di tanah.
Bangkitlah untuk
menolong kami! *
Bebaskanlah kami
demi kasih setiaMu.
Kemuliaan kepada
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan
sepanjang segala abad. Amin
Antifon III
Bangunlah , ya Tuhan, janganlah marah terus menerus
BACAAN
Ayb 23:1-24:12
Tetapi Ayub menjawab:
"Sekarang ini
keluh kesahku menjadi pemberontakan, tangan-Nya menekan aku, sehingga aku
mengaduh.
Ah, semoga aku
tahu mendapatkan Dia, dan boleh datang ke tempat Ia bersemayam.
Maka akan kupaparkan perkaraku di hadapan-Nya, dan
kupenuhi mulutku dengan kata-kata pembelaan.
Maka aku akan mengetahui jawaban-jawaban yang
diberikan-Nya kepadaku dan aku akan mengerti, apa yang difirmankan-Nya
kepadaku.
Sudikah Ia mengadakan perkara dengan aku dalam
kemahakuasaan-Nya? Tidak, Ia akan menaruh perhatian kepadaku.
Orang jujurlah yang akan membela diri di hadapan-Nya, dan
aku akan bebas dari Hakimku untuk selama-lamanya.
Sesungguhnya, kalau aku berjalan ke timur, Ia tidak di
sana; atau ke barat, tidak kudapati Dia;
di utara kucari Dia, Ia tidak tampak, aku berpaling ke
selatan, aku tidak melihat Dia.
Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku,
aku akan timbul seperti emas.
Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya
dan tidak menyimpang.
Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku
kusimpan ucapan mulut-Nya.
Tetapi Ia tidak pernah berubah--siapa dapat menghalangi
Dia? Apa yang dikehendaki-Nya, dilaksanakan-Nya juga.
Karena Ia akan menyelesaikan apa yang ditetapkan atasku,
dan banyak lagi hal yang serupa itu dimaksudkan-Nya.
Itulah sebabnya hatiku gemetar menghadapi Dia, kalau
semuanya itu kubayangkan, maka aku ketakutan terhadap Dia.
Allah telah membuat aku putus asa, Yang Mahakuasa telah
membuat hatiku gemetar; sebab bukan karena kegelapan aku binasa, dan bukan juga
karena mukaku ditutupi gelap gulita."
"Mengapa Yang Mahakuasa tidak mencadangkan masa
penghukuman dan mereka yang mengenal Dia tidak melihat hari pengadilan-Nya?
Ada orang yang menggeser batas tanah, yang merampas
kawanan ternak, lalu menggembalakannya.
Keledai kepunyaan yatim piatu dilarikannya, dan lembu
betina kepunyaan seorang janda diterimanya sebagai gadai, orang miskin
didorongnya dari jalan, orang sengsara di dalam negeri terpaksa bersembunyi
semuanya.
Sesungguhnya, seperti keledai liar di padang gurun mereka
keluar untuk bekerja mencari apa-apa di padang belantara sebagai makanan bagi
anak-anak mereka.
Di ladang mereka mengambil makanan hewan, dan kebun
anggur, milik orang fasik, dipetiki buahnya yang ketinggalan.
Dengan telanjang mereka bermalam, karena tidak ada
pakaian, dan mereka tidak mempunyai selimut pada waktu dingin; oleh hujan lebat
di pegunungan mereka basah kuyup, dan karena tidak ada tempat berlindung,
mereka mengimpitkan badannya pada gunung batu.
Ada yang merebut anak piatu dari susu ibunya dan menerima
bayi orang miskin sebagai gadai.
Dengan telanjang mereka berkeliaran, karena tidak ada
pakaian, dan dengan kelaparan mereka memikul berkas-berkas gandum; di antara
dua petak kebun mereka membuat minyak, mereka menginjak-injak tempat pengirikan
sambil kehausan.
Dari dalam kota terdengar rintihan orang-orang yang
hampir mati dan jeritan orang-orang yang menderita luka, tetapi Allah tidak
mengindahkan doa mereka.
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian Kedua – NASIHAT-NASIHAT UNTUK HIDUP KEBATINAN
Pasal II – HAL SIKAP TUNDUK DENGAN RENDAH HATI
1. Hendaklah kita jangan terlalu menghiraukan siapa yang
akan menyetujui atau menentang kita, tetapi hendaklah kita berusaha agar Tuhan
selalu beserta kita dalam segala perbuatan kita. Kita usahakan agar hati nurani
kita murni dan Tuhan tentu akan melindungi kita, karena barang siapa dibantu
oleh Tuhan maka kejahatan orang lain tidak akan dapat merugikan dia. Bila kita
dapat berdiam diri dan mau menderita sengsara, kita akan menerima bantuan
Tuhan. Tuhan tahu waktu dan caranya membantu kita. Maka dari itu, baiklah kita
serahkan diri kita kepada-Nya. Tuhan sendirilah yang akan membantu dan
melepaskan kita dari segala kesulitan. Untuk mengusahakan agar sikap rendah
hati kita menjadi bertambah besar, ada baiknya, bahkan berguna sekali, jika
orang lain mengetahui kekurangan-kekurangan kita dan menegur kita.
DOA PENUTUP
Tuhan, Allah leluhur kami, Engkau sudah memilih Yoakim
dan Ana menjadi orang tua bunda Yesus. Semoga berkat doa mereka kami menerima
keselamatan yang Kaujanjikan. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak
Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi
dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya
bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh
menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus,
selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus
Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa,
aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh
rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda
asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar
secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan
semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku
tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan
pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku
menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam
cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan
kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk
kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan
Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus
dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda
(Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah
“Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan
otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat
janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda
Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan
pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria,
dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya
berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa Lima
Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat
Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan
dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia”
jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari
kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua
janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar
pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan
pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan
pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam
kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan
Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat
yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada
Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917,
Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia
mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya;
itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat
sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa
Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo
Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada
Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan,
sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan
Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun
kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus
Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan
skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala
Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup
masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap
hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak
dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.