Minggu, 17 September 2017
Bacaan
Ekaristi:
Bacaan pertama: Sir.
27:30-28:9
Bacaan kedua: Rm.
14:7-9
Bacaan Injil: Mat.
18:21-35
Bacaan pertama:
Sir. 27:30-28:9
30 Dendam kesumat
dan amarahpun sangat mengerikan juga, dan orang berdosalah yang dikuasainya.
1 Barangsiapa
membalas dendam akan dibalas oleh Tuhan. Tuhan dengan saksama mengindahkan
segala dosanya.
2 Ampunilah
kesalahan kepada sesama orang, niscaya dosa-dosamupun akan dihapus juga, jika
engkau berdoa.
3 Bagaimana
gerangan orang dapat memohon penyembuhan pada Tuhan, jika ia menyimpan amarah
kepada sesama manusia?
4 Bolehkah ia
berdoa karena dosa-dosanya, kalau tidak menaruh belas kasihan terhadap seorang
manusia yang sama dengannya?
5 Meskipun ia
hanya daging belaka, namun ia menaruh dendam kesumat, siapa gerangan akan
memulihkan dosa-dosanya?
6 Ingatlah akan
akhir hidup dan hentikanlah permusuhan, ingatlah akan kebusukan serta maut dan
hendaklah setia kepada segala perintah.
7 Ingatlah akan
perintah-perintah dan jangan mendendami sesama manusia, hendaklah ingat akan
perjanjian dari Yang Mahatinggi, lalu ampunilah kesalahannya.
8 Jauhilah
pertikaian, maka dosa kaukurangkan, sebab orang yang panas hati
mengobar-ngobarkan pertikaian.
9 Orang yang
berdosa mengganggu orang-orang yang bersahabat, dan melontarkan permusuhan di
antara orang-orang yang hidup dengan damai.
Bacaan kedua: Rm.
14:7-9
14:7 Sebab tidak ada seorangpun di antara kita yang
hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya
sendiri.
14:8 Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan,
dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita
adalah milik Tuhan.
14:9 Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup
kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas
orang-orang hidup.
Bacaan Injil: Mat.
18:21-35
18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata
kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku
jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan!
Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh
kali tujuh kali.
18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama
seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya.
18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan
itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu
melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak
isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya.
18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia,
katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan.
18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh
belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan
hutangnya.
18:28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia
bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia
menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu!
18:29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon
kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
18:30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan
kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya.
18:31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain
sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka.
18:32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu
dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan
karena engkau memohonkannya kepadaku.
18:33 Bukankah engkaupun harus mengasihani
kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau?
18:34 Maka marahlah tuannya itu dan
menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya.
18:35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat
demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni
saudaramu dengan segenap hatimu."
-----
Bacaan Ekaristi
(BcE) kami siapkan dimaksudkan TIDAK UNTUK dibaca umat di dalam gereja saat
mengikuti perayaan Ekaristi namun lebih untuk dapat dibaca umat sebagai
persiapan hati SEBELUM mengikuti perayaan Ekaristi.
Kami sangat
menghimbau agar umat tidak membuka telephone pintar-nya saat mengikuti perayaan
Ekaristi.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.