Ibadat Bacaan: Selasa, 16 September 2014
PERINGATAN S.KORNELIUS, PAUS DAN S.SIPRIANUS, USKUP DAN MARTIR
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Hal 883
Kawan sekalian mari melambungkan
Nyanyian pujian untuk memulyakan
Angkatan pahlawan yang tak terkalahkan
Rela mati demi Tuhan
Mereka dihina dibenci dunia
Akhirnya disiksa hingga tak bernyawa
Namun sesungguhnya mereka berjaya
Hidup mulya selamanya
Sungguh mengagumkan semangat pahlawan
Yang tak tergoncangkan di tengah siksaan
Di mana gerangan sumber ketabahan
Jika bukan dalam Tuhan?
Terpujilah Bapa Allah mahaesa
Terpujilah Putra penebus dunia
Yang mengutus RohNya di tengah Gereja
Untuk selama-lamanya. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Hal 743
Antifon I
Semoga seruanku sampai kepadaMu, ya Tuhan, janganlah Kausembunyikan wajahMu
dari padaku.
Mazmur 101 (102)
Allah menghibur kita dalam segala
penderitaan (2 Kor 1,4)
Tuhan, dengarkanlah doaku, *
semoga seruanku sampai kepadaMu.
Janganlah Kausembunyikan wajahMu dari padaku,*
pada hari kesesakanku.
Dengarkanlah aku pada hari aku berseru,*
bersegeralah menjawab aku.
Sebab hari hidupku lenyap bagaikan asap,*
tulangku membara seperti perapian.
Hatiku layu seperti rumput yang hangus, *
dan aku menjadi mangsa dewa maut.
Rahangku nyeri karena mengigil ketakutan,*
aku tinggal tulang berbungkus kulit.
Aku kesepian seperti burung undan di padang gurun,*
seperti burung hantu di puing-puing.
Aku tak dapat tidur dan merasa seperti burung pipit,*
yang sepanjang hari bertengger sendirian di atas atap.
Musuhku menghina aku,*
lawanku mempermainkan daku.
Abu kumakan sebagai santapan,*
dan minumanku kucampur dengan air mata.
Karena amarah dan murkaMu,*
Engkau mengangkat dan membanting aku.
Hari hidupku bagaikan bayangan yang menghilang,*
dan aku menjadi layu seperti rumput.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon I
Semoga seruanku sampai kepadaMu, ya Tuhan, janganlah Kausembunyikan wajahMu
dari padaku.
Antifon II
Tuhan, dengarkanlah doa orang yang telantar.
Tetapi Engkau, ya Tuhan, Engkau bersemayam dari sediakala, *
dan takhtaMu bertahan sepanjang segala masa.
Engkau akan bangkit untuk mengasihani Sion, †
sebab sudah waktunya untuk merelai dia, *
sungguh, saatnya telah tiba.
Sebab para hambaMu amat sayang akan batu-batunya,*
mereka terharu melihat puing-puingnya.-
Kemudian para bangsa akan menjunjung tinggi namaMu, ya Tuhan,*
dan semua raja akan mengakui kemuliaanMu.
Sebab Engkau akan membangun Sion kembali *
dan menampakkan diri dengan mulia.
Engkau akan mendengarkan doa orang yang telantar, *
Engkau tidak menolak permohonan mereka.
Hendaknya ini dituliskan bagi anak cucu kita,*
supaya angkatan yang akan datang memuji Tuhan:
“Tuhan memandang dari gunungNya yang kudus,*
Ia memperhatikan bumi dari surga.
Ia mendengarkan keluhan orang tawanan *
dan membebaskan orang yang dihukum mati.
Semoga nama Tuhan dimaklumkan di Sion *
dan pujianNya diperdengarkan di Yerusalem;
bila para bangsa daang berkumpul bersama raja mereka *
untuk beribadat kepada Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon II
Tuhan, dengarkanlah doa orang yang telantar.
Antifon III
Engkau meletakkan dasar bumi, ya Tuhan, dan langit adalah buatan tanganMu.
Tuhan melumpuhkan tenagaku dengan kekuatanNya,*
Ia memperpendek masa kejayaanku.
Aku berdoa: “Ya Allahku, †
jangan aku Kaupanggil di tengah hidupku,*
sedangkan tahun-tahunMu berlangsung turun temurun.”
Di zaman purbakala Engkau meletakkan dasar bumi,*
dan langit adalah buatan tanganMu.
Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada,*
semuanya menjadi usang seperti pakaian.
Engkau mengubah mereka seperti orang berganti pakaian,*
dan mereka hilang lenyap.
Tetapi Engkau tetap sama,*
dan tahun-tahunMu tidak berakhir.
Anak cucu hambaMu akan hidup dengan aman,*
dan keturunan mereka tetap tinggal di hadiratMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon III
Engkau meletakkan dasar bumi, ya Tuhan, dan langit adalah buatan tanganMu.
BACAAN
Est 4:1-16
1.Setelah Mordekhai mengetahui segala yang terjadi itu, ia mengoyakkan
pakaiannya, lalu memakai kain kabung dan abu, kemudian keluar berjalan di
tengah-tengah kota, sambil melolong-lolong dengan nyaring dan pedih.
2. Dengan demikian datanglah ia sampai ke depan pintu gerbang istana raja,
karena seorangpun tidak boleh masuk pintu gerbang istana raja dengan berpakaian
kain kabung.
3. Di tiap-tiap daerah, ke mana titah dan undang-undang raja telah sampai,
ada perkabungan yang besar di antara orang Yahudi disertai puasa dan ratap
tangis; oleh banyak orang dibentangkan kain kabung dengan abu sebagai lapik
tidurnya.
4. Ketika dayang-dayang dan sida-sida Ester memberitahukan hal itu
kepadanya, maka sangatlah risau hati sang ratu, lalu dikirimkannyalah pakaian,
supaya dipakaikan kepada Mordekhai dan supaya ditanggalkan kain kabungnya dari
padanya, tetapi tidak diterimanya.
5. Maka Ester memanggil Hatah, salah seorang sida-sida raja yang ditetapkan
baginda melayani dia, lalu memberi perintah kepadanya menanyakan Mordekhai
untuk mengetahui apa artinya dan apa sebabnya hal itu.
6. Lalu keluarlah Hatah mendapatkan Mordekhai di lapangan kota yang di
depan pintu gerbang istana raja,
7. dan Mordekhai menceritakan kepadanya segala yang dialaminya, serta
berapa banyaknya perak yang dijanjikan oleh Haman akan ditimbang untuk
perbendaharaan raja sebagai harga pembinasaan orang Yahudi.
8. Juga salinan surat undang-undang, yang dikeluarkan di Susan untuk
memunahkan mereka itu, diserahkannya kepada Hatah, supaya diperlihatkan dan
diberitahukan kepada Ester. Lagipula Hatah disuruh menyampaikan pesan kepada
Ester, supaya pergi menghadap raja untuk memohon karunianya dan untuk membela
bangsanya di hadapan baginda.
9. Lalu masuklah Hatah dan menyampaikan perkataan Mordekhai kepada Ester.
10. Akan tetapi Ester menyuruh Hatah memberitahukan kepada Mordekhai:
11. "Semua pegawai raja serta penduduk daerah-daerah kerajaan
mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di
pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku satu undang-undang, yakni
hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang
akan tetap hidup. Dan aku selama tiga puluh hari ini tidak dipanggil menghadap
raja."
12. Ketika disampaikan orang perkataan Ester itu kepada Mordekhai,
13. maka Mordekhai menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Ester:
"Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan
terluput dari antara semua orang Yahudi.
14. Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang
Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau
dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang
seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu."
15. Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai:
16. "Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan
dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari
lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan
berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun
berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku
mati."
Bacaan II : Pilih Bacaan Rohani
DOA PENUTUP
Allah, gembala kami, Engkau telah memberikan kepada umatMu pemimpin setia
dan martir perkasa, yaitu santo Kornelius dan Siprianus. Semoga berkat doa
mereka kami tetap teguh, kuat dalam iman dan tak pernah mengaku kalah dlam
memajukan kesatuan Gereja.
Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan
pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.