Menurut pendapatku dan menurut pengalamanku, peraturan mengenai keheningan
hendaknya ditempatkan sebagai peraturan pertama. Allah tidak memberikan
diri-Nya sendiri kepada jiwa yang bawel yang, seperti seekor lebah jantan dalam
sarang lebah, terus mendengung tetapi tidak menghasilkan madu. Jiwa yang bawel
itu kosong batinnya. Ia tidak memiliki, baik keutamaan dasar maupun keakraban
dengan Allah. Suatu kehidupan batin yang mendalam, kehidupan yang diliputi
damai yang tenang dan hening di mana Tuhan tinggal, sama sekali tidak ada. Jiwa
yang tidak mengecap manisnya keheningan batin akan menjadi roh yang selalu
gelisah yang mengacaukan keheningan orang lain. Aku telah melihat banyak jiwa
berada di lubuk neraka karena tidak menjaga keheningan batin; mereka
memberitahukan hal ini kepadaku ketika aku bertanya apa yang menjadi sebab
kebinasaan mereka. Mereka itu adalah jiwa-jiwa biarawan/wati. Ya Allahku,
betapa mengerikan membayangkan bahwa mereka tidak mungkin berada di surga,
padahal mereka dulu memiliki kemungkinan untuk menjadi santo/a! O Yesus,
tunjukkanlah kerahiman-Mu! Aku gemetar membayangkan bahwa aku harus memberikan
pertanggungjawaban mengenai lidahku. Dalam lidahku ada kehidupan, tetapi juga
ada kematian. Kadang-kadang kita membunuh dengan lidah: kita sungguh-sungguh
menjadi pembunuh. Dan kita masih memandangnya sebagai suatu hal kecil? Aku
sungguh tidak dapat mengerti hati nurani seperti itu. Aku kenal dengan satu
orang yang ketika tahu dari seseorang bahwa dirinya sedang dibicarakan orang,
ia jatuh sakit parah. Tekanan darahnya menurun drastis, ia mencucurkan banyak
air mata, dan keadaannya sangat menyedihkan. Bukanlah pedang yang melakukan
semua ini, tetapi lidah. O Yesusku yang pendiam, kasihanilah kami!
DOA PENUTUP
Allah segala kuasa, milikMulah segala kebaikan. Tanamkanlah
dalam umatMu cinta akan Dikau dan binalah segala yang baik dalam diri kami.
Murnikanlah semangat ibadah kami dan teguhkanlah dengan kasih setiaMu.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa
bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan
U: Syukur
kepada Allah
=======
Sumber Buku:
Buku Harian Santa Faustina
Penerbit Kanisius
Bacaan Pilihan
Bacaan yang disediakan oleh team Brevir Harian, BUKAN
bacaan wajib dari rekomendasi siapapun. Dimaksudkan, jika pendaras Brevir
sedang melakukan Ibadat Bacaan dan tidak memiliki bahan bacaan pilihan, maka
Bacaan Pilihan yang kami sediakan dapat menjadi alternatif pengganti.
=======
Dan TUHAN pun menunggumu dengan rindu di dalam:
- Misa Kudus harian
- Kunjunganmu ke Tabernakel gereja (Sakramen Maha Kudus)
berbincang-bincanglah denganNYA.
- Pengakuan Dosa dengan hati yang bertobat dan selalu
ingin memperbaiki diri
Ingatlah berdoa:
- Koronka
- Rosario
Lakukanlah Puasa pribadi, bacalah Kitab Suci walau hanya
satu perikop.
Amalkanlah cinta kasih pada sesama dengan ketulusan dan
kerendahan hati.
"...kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak
seorang pun akan melihat Tuhan."
Ibrani 12: 14
www.brevirharian.blogspot.com
www.facebook.com/brevirharian
Link Harian
Brevir Harian juga ada pada Fanpage FaceBook: Brevir
Harian
Mau Terima 7 Ibadat/Doa Brevir di e-mail setiap hari?
GABUNG yahoogroups "Brevir Harian"
Pengguna Blackberry, dapat men-download: Aplikasi Brevir
Harian
Pengguna Android, dapat men-download: Aplikasi Brevir
Harian
Anda punya testimoni tentang pengaruh membaca Brevir di
dalam hidup anda?
Kirimkan testimoni anda untuk kemuliaan Tuhan di Surga,
ke e-mail: novena_tiga_salam_maria@yahoo.com
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.