Senin, 10 Agustus 2020
PEKAN BIASA XIX – O PEKAN III
Pesta S. Laurensius, DiakMrt (M)
IBADAT SORE
PEMBUKAAN
P: Ya, Allah, bersegeralah menolong aku.
U: Tuhan, perhatikanlah hambaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.
MADAH
Allah mahkota mulia
Bagi pahlawan yang jaya
Kami memuji martirMu
Sambil mohon doa restu.
Ia menumpahkan darah
Rela mati dengan tabah
Tetap teguh dalam iman
Tanpa dapat digoncangkan.
Berkat doa pahlawanMu
Ya Allah yang mahatahu
Ampunilah dosa kami
Meski yang besar sekali.
Dipuji dimulyakanlah
Allah Bapa mahamurah
Bersama Putra dan RohNya
Sepanjang segala masa. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Laurensius menjadi martir dan mengakui nama Tuhan Yesus Kristus
Mazmur 114 (116A)
TUhan mengasihi aku,*
Ia mendengarkan seruan dan permohonanku.
Ia menaruh perhatian padaku,*
bila aku berseru kepadaNya.
Jerat maut meliliti aku, †
utusan pratala menyergap aku,*
aku dirundung kesusahan.
Maka aku menyerukan nama Tuhan:
Ya Tuhan, bebaskanlah aku.
Berbelaskasihlah Tuhan dan adil,*
Allah kita penuh kerahiman.
Orang yang bersahaja dilindungiNya,*
dari kesesakan aku diselamatkanNya.
Hai jiwaku, tenangkanlah dirimu,*
sebab Tuhan berbuat baik kepadamu.
Tuhan meluputkan jiwaku dari maut,*
Ia mengusap air mataku dan menguatkan kakiku.
Aku boleh menikmati hidup di dunia ini *
di hadapan wajah Tuhan.
Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
Antifon
Laurensius menjadi martir dan mengakui nama Tuhan Yesus Kristus
Antifon
Santo Laurensius berseru: Aku sangat bergembira, sebab aku boleh menjadi kurban Kristus.
Mazmur 115 (116B)
Aku tetap percaya, sekalipun aku berkata:*
“Aku ini sangat tertindas”;
sekalipun aku berkata dalam kebingunganku:*
“Semua orang penipu.”
Bagaimana akan kubalas*
segala kebaikan Tuhan terhadapku?
Aku mengangkat piala untuk merayakan keselamatan*
sambil menyerukan nama Tuhan.
Aku akan menepati nadarku kepada Tuhan*
di depan seluruh umatNya.
Sungguh berhargalah di hadapan Tuhan*
kematian para kekasihNya.
Ya Tuhan, aku hambaMu, aku anak sahayaMu,*
Engkau telah melepaskan belengguku.
Aku mempersembahkan syukur kepadaMu*
sambil menyerukan nama Tuhan.
Aku akan menepati nadarku kepada Tuhan*
di depan seluruh umatNya,
di pelataran rumah Tuhan,*
di tengah kota Yerusalem.
Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
Antifon
Santo Laurensius berseru: Aku sangat bergembira, sebab aku boleh menjadi kurban Kristus.
Antifon
Aku bersyukur, ya Tuhan Yesus, sebab aku Kauperkenankan masuk rumahMu
Kidung Why 4,11; 5,9.10.12
Sudah sepatutnyalah, ya Tuhan dan Allah kami,*
Engkau menerima puji-pujian, hormat dan kuasa.
Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu;*
dan karena kehendakMu semua yang ada dijadikan.
Layaklah Anakdomba menerima gulungan kitab*
dan membuka ketujuh meterainya.
Sebab Engkau telah disembelih, †
dan dengan darahMu Engkau telah menebus kami bagi Allah*
dari setiap suku, bahasa, kaum dan bangsa.
Engkau telah menganugerahi kami †
martabat raja dan imam di hadapan Allah kita,*
dan kami akan merajai dunia.
Layaklah Anakdomba yang disembelih itu †
menerima kuasa dan kekayaan,*
hikmat dan kekuatan, hormat, kemuliaan dan puji-pujian.
Kemuliaan kepada Bapa dan putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.
Antifon
Aku bersyukur, ya Tuhan Yesus, sebab aku Kauperkenankan masuk rumahMu
BACAAN SINGKAT
(1Ptr 4,13-14)
Saudara-saudara, sebenarnya kamu harus bersuka hati, bila turut memikul sebagian dari penderitaan Kristus, sebab dengan demikian kamupun akan turut bersukacita, bila Kristus akan tampak dalam kemuliaanNya. Alangkah bahagia kamu, kalau dicaci maki karena menjadi pengikut Kristus; sebab dengan demikian Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah, ada padamu.
LAGU SINGKAT
P: Engkau telah menguji kami, ya Allah, * Dan membawa kami ke padang belantara.
U: Engkau telah menguji kami, ya Allah, * Dan membawa kami ke padang belantara.
P: Engkau membesut kami seperti membesut perak.
U: Dan membawa kami ke padang belantara.
P: Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh kudus.
U: Engkau telah menguji kami, ya Allah, * Dan membawa kami ke padang belantara.
Ant.Kidung
Santo Laurensius berkata: Malamku tidak gelap, tetapi diliputi cahaya.
KIDUNG MARIA (Luk 1,46-5)
Aku mengagungkan Tuhan,*
hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku.
Sebab Ia memperhatikan daku,*
hambaNya yang hina ini.
Mulai sekarang aku disebut: yang bahagia,*
oleh sekalian bangsa.
Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa,*
kuduslah namaNya.
Kasih sayangNya turun-temurun,*
kepada orang yang takwa.
Perkasalah perbuatan tanganNya,*
dicerai-beraikanNya orang yang angkuh hatinya
Orang yang berkuasa diturunkanNya dari takhta,*
yang hina-dina diangkatnya.
Orang lapar dikenyangkanNya dengan kebaikan,*
orang kaya diusirNya pergi dengan tangan kosong
Menurut janjiNya kepada leluhur kita,*
Allah telah menolong Israel, hambaNya.
Demi kasih sayangNya kepada Abraham serta keturunannya,*
untuk selama-lamanya.
Ant.Kidung
Santo Laurensius berkata: Malamku tidak gelap, tetapi diliputi cahaya.
Doa Permohonan
Raja para martir sudah mempersembahkan diri dalam perjamuan malam terakhir dan menyerahkan hidupNya di salib. Marilah kita mengucap syukur kepadaNya dengan berkata:
U: Kami memuliakan Dikau, ya Tuhan.
Kami memuliakan Dikau, ya Tuhan, sebab Engkau telah mengasihi kami sampai akhir. Engkaulah penyelamat kami, Engkaulah sumber kekuatan dan teladan bagi setiap martir.
Engkau memanggil semua orang berdosa yang bertobat, kepada kehidupan abadi.
Hari ini kami mempersembahkan darah perjanjian baru yang Kaucurahkan demi pengampunan dosa.
Berkat rahmatMu kami tetap bertekun dalam iman sampai pada hari ini.
Kami percaya bahwa arwah orang beriman Kauterima dalam kemuliaanMu.
BAPA KAMI
Bapa kami yang ada di surga,
dimuliakanlah namaMu.
Datanglah kerajaanMu.
Jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini.
Dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan,
Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin
DOA PENUTUP
Allah, cahaya abadi, karena cinta yang berapi-api santo Laurensius menjadi abdiMu yang setia dan martirMu yang mulia. Semoga kami mencintai yang dicintainya dan melaksanakan yang diajarkannya. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: (†) Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin.
======
Bapa yang Kekal, Engkaulah satu-satunya Tuhan yang Abadi, Tuhan Yang adalah kasih, penuh belas kasih dan ramah. Lihatlah Putera TunggalMu, Yesus Kristus, dan kasihanilah. Kupersembahkan kepadaMu kesakitanNya pada penderaan di tiang, luka-luka dan darahNya, bagi semua orang yang berada di bawah kutuk dosa nenek moyang mereka dan ketidakpatuhan mereka melanggar perjanjian yang mereka buat denganMu. Semoga Engkau membebaskan kami melalui penderaan PuteraMu, sembuhkanlah melalui luka-lukaNya dan selamatkanlah melalui Darah BerhargaNya. Amin
Darah Berharga Yesus Kristus – lepaskanlah kami dari kutuk-kutuk. Luka-luka Yesus Kristus – sembuhkanlah luka-luka kami. Dengan penderaanMu – meteraikanlah kami. Amin
-----
“Semua yang ada di bawah kutuk dan secara terus menerus mengucapkan doa ini akan dibebaskan dari kutuk-kutuk mereka. Keluarga yang menderita dari kutuk akan dosa yang dilakukan oleh nenek moyang mereka dan melakukan 144 novena melalui doa ini; akan dibebaskan. Semua yang melanggar sebuah perjanjian dan seharusnya mati akan diselamatkan dan juga dilepaskan dari kutuk mereka jika mereka secara terus menerus mengucapkan doa ini dan bertobat. Anak-anakKu, betapa mengerikannya jika mengalami murka Tuhan! Berpalinglah dari dosa-dosamu dan hiduplah. Aku mengasihi kalian semua. Jadilah sembuh.”
Sumber: Buku “Precious Blood of Jesus”
NIHIL OBSTAT: Rev. Fr. Stephen Obiukwu Censor Deputatus Chairman, Doctrine and Faith Committee Archdiocese of Onitsha, Anambra State, Nigeria 1 July 1999 Imprimatur of Ayo-Maria Atoyebi. O.P., Bishop of Ilorin, Nigeria, June 17, 2001
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.