Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Kamis, 13 Agustus 2020

 Kamis, 13 Agustus 2020

Pekan Biasa XIX – O Pekan III

Hari Biasa (H)

 

IBADAT BACAAN

 

PEMBUKAAN

P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku

U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Alleluya

 

MADAH 

 

Kristus penebus ilahi

Bersabdalah pada kami

Singkirkanlah kejahatan

Supaya iman bertahan

 

Jangan kami memikirkan

Dugaan yang bukan-bukan

Tentang sesama saudara

Hingga keruh suasana.

 

Smoga kami berusaha

Membina kasih setia

Agar dalam segalanya

Kerukunan tetap nyata

 

Terpujilah Kristus raja

Dan Bapa mahakuasa

Serta Roh penghibur suci

Sumber kasih yang sejati

 

PENDARASAN MAZMUR

 

Ant. 1                  Pandanglah, ya Tuhan, dan perhatikanlah penghinaan yang menimpa kami.

 

Mazmur 88 (89), 39-53                 Ratap tangis tentang keruntuhan wangsa Daud

 

Allah mengangkat seorang penyelamat yang gagah perkasa, putera Daud hambaNya (Luk 1,69)

 

IV

 

Ya Tuhan, Engkau menolak wangsa Daud dalam murkaMu,*

Engkau memarahi raja yang Kauurapi.

 

Engkau membatalkan perjanjian dengan hambaMu,*

menajiskan mahkotanya seperti kotoran.

 

Engkau menggempur temboknya,*

meruntuhkan bentengnya menjadi puing.

 

Semua orang yang lewat merampoknya,*

dan ia menjadi tertawaan tetangganya.

 

Engkau menguatkan tangan para lawannya,*

membuat semua musuhnya bersukacita.

 

Dalam murkaMu Engkau membalikkan mata pedangnya,*

melumpuhkan kesaktian senjatanya.

 

Engkau memudarkan kegemilangannya di antara pasukannya,*

mencampakkan takhtanya ke tanah.

 

Engkau mempersingkat masa mudanya,*

mempermalukan kejantanannya dengan kemandulan.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 1                  Pandanglah, ya Tuhan, dan perhatikanlah penghinaan yang menimpa kami. menimpa kami.

 

Ant. 2                  Akulah tunas dan keturunan Daud, bintang timur yang gilang gemilang, (M.P. Alleluya).

 

V

 

Masih berapa lamakah, ya Tuhan, Engkau memalingkan diri?*

Masih berapa lamakah, ya Allah, murkaMu berkobar-kobar laksana api?

 

Ingatlah akan kesusahanku, akan kerapuhan hidupku!*

Betapa sia-sialah Kauciptakan semua manusia!

 

Adakah orang hidup yang tidak mengalami kematian? *

Adakah orang yang dapat meloloskan diri dari alam maut?

 

Dimanakah kasih setiaMu yang dahulu, ya Tuhan,*

yang telah Kausumpahkan kepada Daud demi kesetiaanMu?

 

Ya Tuhan, perhatikanlah penghinaan yang menimpa hambaMu,*

segala tombak bangsa kafir menusuk dadaku

 

Perhatikanlah, ya Tuhan, bahwa musuhMu menghina aku, *

mereka mendurhaka melawan raja yang Kauurapi

 

Terpujilah Tuhan *

selama-lamanya. Amin

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 2                  Akulah tunas dan keturunan Daud, bintang timur yang gilang gemilang, (M.P. Alleluya).

 

Ant. 3                  Tahun-tahun kami lenyap bagaikan rumput, dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah, (M.P. Alleluya).

 

Mazmur 89 (90)                    Limpahkanlah kemurahanMu kepada kami

 

Di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun, dan seribu tahun sama seperti satu hari (2 Ptr 3,8)

 

Tuhan, Engkaulah pelindung kami *

turun temurun

 

Sebelum gunung gemunung dijadikan,†

sebelum bumi dan jagat dilahirkan,*

dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah.

 

Engkau mengembalikan manusia kepada debu *

dengan bersabda: “Kembalilah, hai anak Adam!”

 

Sebab bagiMu seribu tahun sama dengan hari kemarin,*

sama dengan satu giliran ronda malam.

 

Manusia hilang lenyap seperti mimpi,*

seperti rumput yang disabit.

 

Pagi-pagi berkembang dan berbunga,*

waktu sore layu dan kering.

 

Hati kami hancur luluh karena amarahMu,*

karena geram murkaMu kami remuk redam

 

Kesalahan kami Kaubeberkan di hadapanMu,*

dan dosa kami yang tersembunyi terbongkar dalam pandanganMu.

 

Segala hari kami lenyap dalam murkaMu,*

segenap tahun kami hilang bagaikan nafas

 

Batas umur kami tujuh puluh tahun,*

atau delapan puluh jika kuat

 

Dan hampir seluruhnya susah dan derita,*

dalam sekejap mata kami lenyap.

 

Mengapa gerangan Engkau murka begitu hebat? *

Mengapa orang takwa Kaumarahi?

 

Ajarlah kami menghitung-hitung hidup kami,*

supaya kami beroleh budi yang arif.

 

Kembalilah kepada kami, ya Tuhan!  Mengapa Engkau terlambat? *

Kasihanilah kami, para hambaMu!

 

Penuhilah kami dengan kasih setiaMu waktu pagi,*

supaya kami bernyanyi gembira seumur hidup

 

Berilah kami kegembiraan seimbang dengan hari-hari penderitaan kami,*

seimbang dengan tahun-tahun kemalangan kami

 

Perlihatkanlah karyaMu kepada para hambaMu,*

dan keagunganMu kepada anak-anak mereka

 

Ya Tuhan, limpahkanlah kemurahanMu kepada kami *

dan teguhkanlah pekerjaan tangan kami.

 

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

 

Ant. 3                  Tahun-tahun kami lenyap bagaikan rumput, dari kekal sampai kekal Engkaulah Allah, (M.P. Alleluya).

 

 

BACAAN

Za. 11:4 -12:8

Za 11:4      Beginilah firman TUHAN Allahku kepadaku: "Gembalakanlah domba-domba sembelihan itu!

 

Za 11:5      Orang-orang yang membelinya menyembelihnya dengan tidak merasa bersalah dan orang-orang yang menjualnya berkata: Terpujilah TUHAN! Aku telah menjadi kaya! Dan orang-orang yang menggembalakannya tidak mengasihaninya.

 

Za 11:6      Sebab Aku tidak lagi akan mengasihani penduduk bumi, demikianlah firman TUHAN, melainkan sesungguhnya, Aku akan menyerahkan manusia masing-masing ke dalam tangan gembalanya dan ke dalam tangan rajanya; mereka ini akan menghancurkan bumi dan Aku tidak akan melepaskan seorangpun dari tangan mereka."

 

Za 11:7      Maka aku menggembalakan domba-domba sembelihan itu untuk pedagang-pedagang domba. Aku mengambil dua tongkat: yang satu kusebutkan "Kemurahan" dan yang lain kusebutkan "Ikatan"; lalu aku menggembalakan domba-domba itu.

 

Za 11:8      Dalam satu bulan aku melenyapkan ketiga gembala itu. Kemudian aku tidak dapat menahan hati lagi terhadap domba-domba itu, dan merekapun merasa muak terhadap aku.

 

Za 11:9      Lalu aku berkata: "Aku tidak mau lagi menggembalakan kamu; yang hendak mati, biarlah mati; yang hendak lenyap, biarlah lenyap, dan yang masih tinggal itu, biarlah masing-masing memakan daging temannya!"

 

Za 11:10    Aku mengambil tongkatku "Kemurahan", lalu mematahkannya untuk membatalkan perjanjian yang telah kuikat dengan segala bangsa.

 

Za 11:11    Jadi dibatalkanlah perjanjian pada hari itu, maka tahulah pedagang-pedagang domba yang sedang mengamat-amati aku, bahwa itu adalah firman TUHAN.

 

Za 11:12    Lalu aku berkata kepada mereka: "Jika itu kamu anggap baik, berikanlah upahku, dan jika tidak, biarkanlah!" Maka mereka membayar upahku dengan menimbang tiga puluh uang perak.

 

Za 11:13    Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Serahkanlah itu kepada penuang logam!" ?nilai tinggi yang ditaksir mereka bagiku. Lalu aku mengambil ketiga puluh uang perak itu dan menyerahkannya kepada penuang logam di rumah TUHAN.

 

Za 11:14    Kemudian aku mematahkan tongkat yang kedua, yaitu "Ikatan", untuk meniadakan persaudaraan antara Yehuda dan Israel.

 

Za 11:15    Sesudah itu berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Ambillah sekali lagi perkakas seorang gembala yang pandir!

 

Za 11:16    Sebab sesungguhnya, Aku akan membangkitkan di negeri ini seorang gembala yang tidak mengindahkan yang lenyap, yang tidak mencari yang hilang, yang tidak menyembuhkan yang luka, yang tidak memelihara yang sehat, melainkan memakan daging dari yang gemuk dan mencabut kuku mereka.

 

Za 11:17    Celakalah gembala-Ku yang pandir, yang meninggalkan domba-domba! Biarlah pedang menimpa lengannya dan menimpa mata kanannya! Biarlah lengannya kering sekering-keringnya, dan mata kanannya menjadi pudar sepudar-pudarnya!"

 

Za 12:1      Ucapan ilahi. Firman TUHAN tentang Israel: Demikianlah firman TUHAN yang membentangkan langit dan yang meletakkan dasar bumi dan yang menciptakan roh dalam diri manusia:

 

Za 12:2      "Sesungguhnya Aku membuat Yerusalem menjadi pasu yang menyebabkan segala bangsa di sekeliling menjadi pening; juga Yehuda akan mengalami kesusahan ketika Yerusalem dikepung.

 

Za 12:3      Maka pada waktu itu Aku akan membuat Yerusalem menjadi batu untuk diangkat bagi segala bangsa. Siapa yang mengangkatnya pastilah mendapat luka parah. Segala bangsa di bumi akan berkumpul melawannya.

 

Za 12:4      Pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, Aku akan membuat segala kuda menjadi bingung, penunggangnya menjadi gila. Atas kaum Yehuda, Aku akan membuka mata-Ku, tetapi segala kuda bangsa akan Kubuat menjadi buta.

 

Za 12:5      Sesudah itu kaum-kaum di Yehuda akan berkata dalam hatinya: Penduduk Yerusalem mempunyai kekuatan oleh karena TUHAN semesta alam, Allah mereka.

 

Za 12:6      Pada waktu itu Aku akan membuat kaum-kaum di Yehuda seperti anglo berapi di tengah-tengah timbunan kayu dan seperti suluh berapi di tengah-tengah timbunan bulir gandum; api keduanya akan menjilat ke kanan dan ke kiri segala bangsa di sekeliling, tetapi Yerusalem selanjutnya akan tetap tinggal di tempatnya yang dahulu.

 

Za 12:7      TUHAN akan pertama-tama memberi kemenangan kepada kemah-kemah Yehuda, supaya keluarga Daud dan penduduk Yerusalem jangan terlalu bermegah-megah terhadap Yehuda.

 

Za 12:8      Pada waktu itu TUHAN akan melindungi penduduk Yerusalem, dan orang yang tersandung di antara mereka pada waktu itu akan menjadi seperti Daud, dan keluarga Daud akan menjadi seperti Allah, seperti Malaikat TUHAN, yang mengepalai mereka.

 

=====

 

BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)

De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus

 

Bagian III - HAL HIBURAN BATIN

Pasal LIV – TENTANG KODRAT DAN RAHMAT BERLAINAN GERAK SEMANGATNYA

 

5. Kodrat membanting tulang untuk memperoleh laba dan keuntungan bagi diri sendiri; ia tidak dapat berbuat sesuatu dengan cuma-cuma, melainkan selalu berharap akan menerima kembali sesuatu yang setimpal, atau yang lebih banyak daripada jasa-jasanya, atau pujian ataupun anugerah; dan ia ingin agar perbuatan dan kedermawanannya dipuji-puji orang; tetapi rahmat tidaklah mencari sesuatu yang fana; sebagai hadiah ia tidak meminta apa-apa, selain Tuhan Allah saja, dan barang-barang yang fana hanya diperlukan sejauh berguna untuk memperoleh barang-barang yang kekal.

 

=====

 

 

DOA PENUTUP

Ya Allah, Engkau menyatukan hati umat beriman untuk mengejar tujuan yang sama. Semoga kami mencintai perintahMu dan merindukan janji-janjiMu, agar di tengah kesibukan dunia ini hati kami tetap terpikat pada sukacita sejati. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

 

PENUTUP

P: Marilah memuji Tuhan

U: Syukur kepada Allah

 

======

 

DOA PERSEMBAHAN PAGI

 

Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.

Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!

 

 

DOA EMAS

 

O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.

O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.

O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.

Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.

 

======

 

Menjalankan Pesan Fatima

 

Permintaan Pertama Bunda Kita:

Tiga Hal Harus Dilakukan

 

Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:

1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)

2) Doa (Rosario Harian)

3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)

Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.

 

Permintaan Kedua Bunda Kita:

Devosi Sabtu Pertama

 

Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:

•       Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);

•       Menerima Komuni Kudus;

•       Berdoa Lima Puluhan Rosario;

•       Dan menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan kepadaku.

Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.

 

Dua Ikrar – Tiga Janji

Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).

Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”

 

SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria

 

Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”

Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”

 

Syarat-syaratnya adalah:

(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing

(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario

(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.

 

Kutipan buku:

Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.

Marian Centre Indonesia

 

Sudah mengenal SKAPULIR LIMA LIPAT?

Skapulir Lima Lipat (Fivefold Scapular) awalnya adalah skapulir Empat Lipat (Coklat, Hitam, Biru, dan Putih), dan dikenal sebagai Skapulir Ordo Redemptoris karena para bapa Redemptoris  mulanya diberikan kewenangan khusus, untuk selamanya, oleh Tahta Suci untuk memberkati dan meng-investitur skapulir tersebut pada tahun 1803 dan untuk mendaftarkan umat beriman ke dalam masing-masing konfraternitas. Pada tahun 1847, Skapulir Merah, Passionis, ditambahkan pada empat skapulir lainnya sehingga menjadi lima Skapulir yang saat ini disebut sebagai Skapulir Lima Lipat, dan pada tahun 1886 Paus Leo XIII memberikan izin untuk memberkati dan menggabungkan lima skapulir secara kumulatif, dan kemudian Gereja memperluas kewenangan ini (untuk memberkati dan melakukan investitur) kepada setiap imam.

Keterangan selengkapnya dapat dibaca pada link berikut ini:

https://brevirharian.blogspot.com/p/skapulir-lima-lipat-fivefold-scapular.html

 

 

 

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.