Sabtu, 03
Agustus 2019
O PEKAN I – HARI BIASA
Ibadat Sore I:
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan,
sekarang, selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Alleluya
MADAH
Allah yang kekal abadi
Yang memberikan Roh suci
Kepada umat beriman
Kami mohon perlindungan.
Usirlah penyakit badan
Singkirkanlah kejahatan
Tolonglah kami bertahan
Dalam menghayati iman.
Hidup kami lahir batin
Semoga sungguh terjamin
Berkat kasih setiaMu
Yang tetap teguh selalu.
Kabulkan doa kami
Ya Bapa yang baik hati
Berkat jasa Yesus Kristus
Yang mencurahkan Roh kudus.
Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Barang siapa merendahkan diri
seperti anak kecil, akan menjadi besar dalam kerajaan surga.
Mazmur 130 (131) Percaya seperti anak kecil
Belajarlah
daripadaKu, sebab Aku lembut dan rendah hati (Mat 11,29)
Tuhan, hatiku tidak angkuh,*
dan mataku tidak memandang
dengan sombong
Aku tidak mengejar hal-hal
yang terlalu muluk,*
yang melampaui kemampuanku
Tetapi aku berusaha, agar
hatiku tenang dan tenteram †
seperti bayi dipangkuan
ibunya, *
seperti bayilah ketenangan
jiwaku.
Berharaplah akan Tuhan, hai
Israel,*
sekarang dan selama-lamanya.
Kemulian kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan
sekarang, selalu dan sepanjang segala
abad. Amin
Ant. 1 Barang siapa merendahkan diri
seperti anak kecil, akan menjadi besar dalam kerajaan surga.
Ant. 2 Ya Allahku, dengan hati yang
sederhana dan bergembira aku mempersembahkan segala sesuatu.
Mazmur 131 (132) Janji Allah kepada keluarga Daud
Tuhan Allah akan
mengurniakan kepadaNya takhta Daud, bapa leluhurNya (Luk 1,32)
Ingatlah, ya Tuhan, akan
Daud, *
dan akan segala kemenangannya
Ingatlah, bagaimana ia telah
bersumpah kepada Tuhan,*
dan berjanji kepada Allah
Yakub yang mahakuasa
“Sungguh, aku takkan masuk
ke dalam rumah kediamanku,*
takkan berbaring di
ranjangku,
takkan membiarkan mataku
tertidur,*
ataupun membiarkan kelopak
mataku terlelap,
sampai aku mendapatkan
tempat bagi Tuhan,*
kediaman bagi Allah Yakub
Kita telah mendengar tentang
tabut itu di Efrata,*
telah mengetahuinya di
padang Ya’ar
Mari kita pergi ke tempat
kediaman Tuhan,*
bersembah sujud di hadapan
tumpuan kakiNya.
Bangunlah, ya Tuhan, silakan
ke tempat istirahatMu,*
Engkau beserta tabut
kekuatanMu
Semoga para imamMu
berpakaian kesucian,*
dan umatMu bersorak
kegirangan
Demi Daud, hambaMu,*
janganlah Kaupalingkan
wajahMu dari raja yang Kauurapi.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan
sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 2 Ya Allahku, dengan hati yang
sederhana dan bergembira aku mempersembahkan segala sesuatu.
Ant. 3 Tuhan telah mengangkat sumpah
kepada Daud dan meneguhkan kerajaannya untuk selama-lamanya.
II
Tuhan telah mengangkat
sumpah kepada Daud *
dan tidak akan
mengingkarinya:
“Seorang anak kandungmu *
akan Kududukkan di atas
takhtamu
jika para anakmu berpegang
pada perjanjianKu *
dan pada peraturan yang
Kuajarkan kepada mereka,
maka anak merekapun *
akan duduk di atas takhtamu
selama-lamanya.”
Sebab Tuhan telah memilih
Sion *
agar menjadi tempat
tinggalNya:
“Disinilah peristirahatanKu
untuk selama-lamanya,*
di sini Aku akan tinggal,
karena itulah kehendakKu
orang jujur akan Kuberkati
dengan berlimpah,*
orang miskin akan
Kukenyangkan
para imam akan Kukenakan
pakaian kesucian,*
dan umat akan bersorak
gembira
di sana Aku akan memberikan
kekuasaan kepada Daud,*
menyediakan cahaya bagi raja
yang Kuurapi
musuhnya akan Kupermalukan,*
tetapi dia akan Kumahkotai
kemuliaan.”
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
seperti pada permulaan
sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Ant. 3 Tuhan telah mengangkat sumpah
kepada Daud dan meneguhkan kerajaannya untuk selama-lamanya.
BACAAN
1Raj 18:16b-40
Kemudian Ahab pergi menemui
Elia.
18:17 Segera sesudah Ahab melihat Elia, ia berkata kepadanya:
"Engkaukah itu, yang mencelakakan Israel?"
18:18 Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan
Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan
perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal.
18:19 Sebab itu, suruhlah mengumpulkan seluruh Israel ke gunung
Karmel, juga nabi-nabi Baal yang empat ratus lima puluh orang itu dan nabi-nabi
Asyera yang empat ratus itu, yang mendapat makan dari meja istana Izebel."
18:20 Ahab mengirim orang ke seluruh Israel dan mengumpulkan
nabi-nabi itu ke gunung Karmel.
18:21 Lalu Elia mendekati seluruh rakyat itu dan berkata:
"Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati? Kalau TUHAN itu
Allah, ikutilah Dia, dan kalau Baal, ikutilah dia." Tetapi rakyat itu
tidak menjawabnya sepatah katapun.
18:22 Lalu Elia berkata kepada rakyat itu: "Hanya aku seorang
diri yang tinggal sebagai nabi TUHAN, padahal nabi-nabi Baal itu ada empat
ratus lima puluh orang banyaknya.
18:23 Namun, baiklah diberikan kepada kami dua ekor lembu jantan;
biarlah mereka memilih seekor lembu, memotong-motongnya, menaruhnya ke atas
kayu api, tetapi mereka tidak boleh menaruh api. Akupun akan mengolah lembu
yang seekor lagi, meletakkannya ke atas kayu api dan juga tidak akan menaruh
api.
18:24 Kemudian biarlah kamu memanggil nama allahmu dan akupun akan
memanggil nama TUHAN. Maka allah yang menjawab dengan api, dialah Allah!"
Seluruh rakyat menyahut, katanya: "Baiklah demikian!"
18:25 Kemudian Elia berkata kepada nabi-nabi Baal itu:
"Pilihlah seekor lembu dan olahlah itu dahulu, karena kamu ini banyak.
Sesudah itu panggillah nama allahmu, tetapi kamu tidak boleh menaruh api."
18:26 Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka,
mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya:
"Ya Baal, jawablah kami!" Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang
menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang
dibuat mereka itu.
18:27 Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya:
"Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin
ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum
terjaga."
18:28 Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh
dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah
bercucuran dari tubuh mereka.
18:29 Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu
mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab,
tidak ada tanda perhatian.
18:30 Kata Elia kepada seluruh rakyat itu: "Datanglah dekat
kepadaku!" Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki
mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu.
18:31 Kemudian Elia mengambil dua belas batu, menurut jumlah suku
keturunan Yakub. --Kepada Yakub ini telah datang firman TUHAN: "Engkau
akan bernama Israel." --
18:32 Ia mendirikan batu-batu itu menjadi mezbah demi nama TUHAN
dan membuat suatu parit sekeliling mezbah itu yang dapat memuat dua sukat
benih.
18:33 Ia menyusun kayu api, memotong lembu itu dan menaruh
potongan-potongannya di atas kayu api itu.
18:34 Sesudah itu ia berkata: "Penuhilah empat buyung dengan
air, dan tuangkan ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!"
Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk kedua kalinya!" Dan mereka
berbuat begitu untuk kedua kalinya. Kemudian katanya: "Buatlah begitu
untuk ketiga kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya,
18:35 sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit
itupun penuh dengan air.
18:36 Kemudian pada waktu mempersembahkan korban petang, tampillah
nabi Elia dan berkata: "Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari
ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di tengah-tengah Israel dan
bahwa aku ini hamba-Mu dan bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara
ini.
18:37 Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini
mengetahui, bahwa Engkaulah Allah, ya TUHAN, dan Engkaulah yang membuat hati
mereka tobat kembali."
18:38 Lalu turunlah api TUHAN menyambar habis korban bakaran, kayu
api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam parit itu habis dijilatnya.
18:39 Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka
serta berkata: "TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!"
18:40 Kata Elia kepada mereka: "Tangkaplah nabi-nabi Baal
itu, seorangpun dari mereka tidak boleh luput." Setelah ditangkap, Elia
membawa mereka ke sungai Kison dan menyembelih mereka di sana.
======
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
I – HAL SAKRAMEN YANG MAHAKUDUS
Pasal
XVIII – HENDAKLAH MANUSIA JANGAN MENYELIDIKI SAKRAMEN INI SECARA BERLEBIH-LEBIHAN,
MELAINKAN TUNDUKKANLAH PIKIRANNYA KEPADA IMAN YANG KUDUS, SELAKU MURID KRISTUS
YANG RENDAH HATI
4.
Maka, hendaklah engkau tetap maju dengan iman yang bersahaja dan teguh; dan
sambutlah Sakramen yang Mahakudus dengan hormat penuh rasa rendah hati. Dan apa
yang tidak dapat engkau pahami, serahkanlah dengan senang hati kepada Allah
yang mahakuasa. Tuhan tidak akan menipumu. Sebaliknya, tertipulan ia yang
terlalu banyak percaya kepada diri sendiri. Tuhan beserta mereka yang
bersahaja, mewahyukan diri-Nya kepada mereka yang rendah hati, memberikan
kebijaksanaan kepada yang rendah, membuka pikiran mereka yang murni hati, dan
menahan rahmat-Nya terhadapa mereka yang selalu ingin tahu (melit) dan yang
congkak hati. Pikiran manusia itu lemah dan dapat tertipu; tetapi iman yang
benar tidak dapat keliru.
======
DOA PENUTUP
Allah yang setia, kami
mohon, semoga rahmatMu selalu mendahului dan mengikuti tingkah laku kami,
sehingga kami setiap waktu penuh perhatian untuk berbuat baik. Demi Yesus
Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau
dalam persekutuan Roh kudus, sepanjang segala masa. Amin.
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang
Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan
dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia
Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari
setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau
Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku,
si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu
Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda
Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan
keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya
dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
Sudah mengenal SKAPULIR LIMA LIPAT?
Skapulir Lima Lipat (Fivefold Scapular) awalnya
adalah skapulir Empat Lipat (Coklat, Hitam, Biru, dan Putih), dan dikenal
sebagai Skapulir Ordo Redemptoris karena para bapa Redemptoris mulanya diberikan kewenangan khusus, untuk
selamanya, oleh Tahta Suci untuk memberkati dan meng-investitur skapulir
tersebut pada tahun 1803 dan untuk mendaftarkan umat beriman ke dalam
masing-masing konfraternitas. Pada tahun 1847, Skapulir Merah, Passionis,
ditambahkan pada empat skapulir lainnya sehingga menjadi lima Skapulir yang
saat ini disebut sebagai Skapulir Lima Lipat, dan pada tahun 1886 Paus Leo XIII
memberikan izin untuk memberkati dan menggabungkan lima skapulir secara
kumulatif, dan kemudian Gereja memperluas kewenangan ini (untuk memberkati dan
melakukan investitur) kepada setiap imam.
Keterangan selengkapnya dapat dibaca pada link
berikut ini:
https://brevirharian.blogspot.com/p/skapulir-lima-lipat-fivefold-scapular.html
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.