Sabtu, 18 Mei 2019
PEKAN IV PASKAH – O PEKAN IV
Hari Biasa Pekan IV Paskah (P)
Ibadat Sore: Pekan V Paskah – O Pekan I
IBADAT SIANG
PEMBUKAAN
P: Ya,
Allah, bersegeralah menolong aku.
U: Tuhan,
perhatikanlah hambaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Yesus
penebus ilahi
Kami mohon
Kaudampingi
Dalam
usaha mengabdi
Kepada
sesama kami.
Sudilah
Engkau berkarya
Melalui
suka duka
Yang harus
kami alami
Dalam kehidupan
ini.
Sampaikanlah
doa ini
Ya Yesus
junjungan kami
Kepada
Bapa surgawi
Dalam
kuasa Roh suci. Amin.
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Semoga tanganMu menolong aku, sebab aku telah memilih
titahMu, alleluya.
Mazmur 118(119), 169-176
Ya Tuhan, hendaknya seruanku sampai ke HadapanMu,*
berilah aku pengertian seturut firmanMu.
Semoga doaku sampai ke hadapanMu,*
selamatkanlah aku sesuai dengan janjiMu.
Perkenankanlah aku mewartakan pujianMu,*
sebab Engkau mengajarkan perintahMu kepadaku.
Aku hendak mendaras sabdaMu,*
sebab firmanMu benar seluruhnya.
Semoga tanganMu menolong aku,*
sebab aku memilih titahMu.
Aku rindu akan keselamatanMu, ya Tuhan,*
dan hukumMu kesukaan hatiku.
Perkenankan daku memuji Engkau sepanjang umurku,*
semoga hukumMu membantu aku.
Andaikan aku sesat seperti domba yang hilang,†
maka carilah hambaMu ini,*
sebab aku tak lupa akan perintahMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad. Amin.
Antifon
Semoga tanganMu menolong aku, sebab aku telah memilih
titahMu, alleluya.
Antifon
TakhtaMu bertahan selama-lamanya, ya Allah, alleluya.
Mazmur 44 (45) – I
Hatiku meluapkan kata-kata indah,†
aku mempersembahkan laguku kepada raja,*
lidahku bagaikan gerak pena juru tulis.
Tereloklah baginda di antara manusia,†
tampanlah wajah baginda,*
terberkati oleh Allah selama-lamanya.
Ikatkanlah pedang pada pinggang, hai pahlawan,*
itulah kebanggaan dan kemuliaan baginda.
Demi kebenaran dan keadilan majulah dengan megah,*
dan lakukanlah perbuatan yang gagah.
Anak panah yang tajam menembus jantung musuh baginda,*
bangsa-bangsa rebah dan takluk.
Takhta baginda bertahan selama-lamanya,*
tampuk pemerintahan baginda adil dan jujur.
Baginda cinta akan keadilan dan benci akan kelaliman,*
sebab itu baginda diurapi oleh Allah.
Baginda menjadi yang termulia di antara semua raja,*
Pakaian kebesaran baginda harum mewangi.
Bunyi kecapi terdengar dari istana permaisuri,*
menggembirakan hati baginda.
Para puteri raja-raja berarak-arak menghadap baginda,*
permaisuri berdiri di samping baginda, berhiaskan emas.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad. Amin.
Antifon
TakhtaMu bertahan selama-lamanya, ya Allah, alleluya.
Antifon
Kulihat Yerusalem baru, bagaikan mempelai yang berdandan
bagi suaminya, alleluya.
Mazmur 44 (45) – II
Dengarkanlah, hai puteri, perhatikanlah dengan baik,*
lupakanlah bangsa dan seisi rumah ayahmu.
Seri baginda tertarik oleh kecantikanmu,*
sujudlah kepadanya, sebab dialah tuanmu.
Puteri kota Tirus datang dengan persembahan,*
para bangsawan mengharapkan kerelaamu.
Permaisuri diarak masuk, semaraklah semata-mata,*
pakaiannya bersulamkan emas.
Berdandanan aneka warna ia diantar menghadap raja,*
para puteri raja-raja mengiringinya.
Dengan gembira dan sorak-sorai mereka diantar masuk,*
masuklah mereka ke dalam istana raja.
Para putera baginda akan melanjutkan kerajaan,*
baginda mengangkat mereka menjadi penguasa di seluruh
bumi.
Semoga aku memasyhurkan nama baginda turun-temurun,*
maka para bangsa akan memuji baginda selama-lamanya.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang
segala abad. Amin.
Antifon
Kulihat Yerusalem baru, bagaikan mempelai yang berdandan
bagi suaminya, alleluya.
BACAAN SINGKAT
(1Kor 15,20-22)
Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati,
sebagai yang sulung dari antara orang-orang yang telah meninggal. Seperti maut
datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang
karena satu orang manusia. Sebab seperti semua orang mati dalam persekutuan
dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam
persekutuan dengan Kristus.
P: Tuhan telah bangkit dari alam maut, alleluya.
U: Ia berkuasa mulia selama-lamanya, alleluya.
DOA
PENUTUP
Allah yang kekal dan kuasa, sempurnakanlah rahmat Paska
dalam diri kami yang telah Kauperbaharui dalam pembaptisan kudus. Semoga dengan
bantuan-Mu kami dapat menghasilkan buah melimpah dan mencapai sukacita kekal. Demi
Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam
persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah
memuji Tuhan.
U: Syukur
kepada Allah.
======
DOA HARIAN
DEVOSI WAJAH KUDUS
1x Bapa Kami
1x Salam Maria
1x Kemuliaan
DOA PANAH EMAS
Semoga NAMA
TUHAN yang paling kudus, paling suci, paling patut disembah, paling tak
terselami dan tak dapat dijelaskan dengan kata-kata selalu dipuji, diberkati,
dicintai, disembah dan dimuliakan di Surga, di bumi, di bawah bumi, oleh semua
mahkluk Tuhan, dan oleh Hati Yang Maha Kudus, Tuhan kami Yesus Kristus di altar
Sakramen yang Maha Kudus.
Setelah menerima doa ini, Suster Maria dari Santo Petrus
diberikan penglihatan dimana ia melihat Hati Kudus Yesus senang dilukai oleh
“Panah Emas” ini, sehingga mengalirlah curahan rahmat daripadaNYA untuk
pertobatan para pendosa.
BAGI MEREKA YANG MAU MELAKUKAN LEBIH
SERUAN – Dapat menyerukan beberapa kali dalam sehari doa
berikut ini:
BAPA YANG KEKAL, kupersembahkan kepadaMU Wajah Kudus
Yesus, terbungkus darah, keringat, debu dan ludahan, dalam pemulihan bagi
kejahatan-kejahatan Komunis, para penghujat, dan para penajis Nama Kudus dan
Hari Minggu serta hari raya yang disamakan dengan hari Minggu.
Devosi Wajah Kudus Yesus adalah Devosi yang
sangat ekstrim pentingnya yang direkomendasikan oleh 3 Paus: Paus Pius IX, Paus
Leo XIII, Paus Santo Pius X. Merupakan devosi yang dicintai oleh Kanak-kanak Yesus dan Wajah Kudus. Tujuan
umum devosi ini adalah pemulihan dari dosa-dosa manusia yang menghujat nama
Tuhan dan menajiskan hari Tuhan (hari Minggu dan hari raya yang disamakan
dengan hari Minggu). Sekitar Perang Dunia I, devosi ini mulai banyak ditinggalkan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.