Minggu, 12 Mei
2019
PEKAN IV PASKAH –
O PEKAN IV
HARI
MINGGU PASKAH IV (P)
IBADAT BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Ini sungguh hari Tuhan
Hari penuh kesukaan
Dosa kita dibersihkan
Oleh darah suci Tuhan
O betapa mengagumkan
Bahwasanya cinta Tuhan
Berhasil meniadakan
Ketakutan yang menekan
O betapa mentakjubkan
Bahwasanya kematian
Berhasil mengembalikan
Hidup yang tak terkalahkan
Terpujilah Kristus Tuhan
Kaukalahkan kematian
Engkau dibangkitkan Bapa
Dengan kekuatan RohNya. Amin
PENDARASAN MAZMUR
Antifon
Alleluya, batu digulingkan dari pintu kubur, alleluya
Mazmur 23 (24)
Pintu surga terbuka untuk Kristus pada waktu kenaikanNya
(S.Ireneus)
Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya,*
jagat dan semua penghuninya.
Sebab Tuhan yang mendasarkan bumi atas laut,*
menegakkannya atas samudra raya.
Siapakah boleh mendaki gunung Tuhan,*
siapakah berdiri di tempatNya yang kudus?
Yang bersih tangannya dan murni hatinya,*
yang tidak bersikap curang dan tidak bersumpah palsu.
Dia yang menerima berkat Tuhan *
dan memperoleh balas jasa dari Allah, penyelamatnya.
Orang demikianlah yang mencari Tuhan,*
yang menghadap hadirat Allah Yakub.
Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, †
dan lebarkanlah dirimu, gerbang abadi,*
supaya masukkah raja mulia.
Siapakah raja mulia itu?†
Tuhan yang perkasa dan perwira,*
Tuhan yang jaya dalam peperangan.
Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, †
dan lebarkanlah dirimu, gerbang abadi,*
supaya masuklah raja mulia.
Siapakah raja mulia itu?†
Tuhan semesta alam,*
Dialah raja mulia.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada
permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Alleluya, batu digulingkan dari pintu kubur, alleluya
Antifon
Alleluya, siapakah yang kau cari, hai wanita? Orang yang
hidup di tempat orang mati? Alleluya
Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, †
bermazmurlah bagi namaNya yang mulia *
dan gemakanlah pujianNya.
Berkatalah; “Ya Allah, betapa dahsyatlah karyaMu, †
betapa hebatlah kekuatanMu,*
sehingga musuh terbungkuk-bungkuk di hadapanMu.
Seluruh bumi sujud menyembah Engkau *
dan memuji namaMu dengan mazmur.”
Mari saksikan karya Allah,*
perbuatan Allah menggemparkan manusia.
Allah mengubah laut menjadi tanah kering, †
mereka menyeberangi sungai tanpa menjadi basah,*
mari kita bersorak-sorai kepada Allah.
Ia memerintah dari bentengNya yang abadi, †
pandanganNya mengawasi para bangsa,*
jangan sampai ada yang memberontak melawan Dia.
Pujilah Allah kami, hai para bangsa,*
serukanlah pujianNya dengan sepenuh hati.
Sebab Allah memperkenankan kami tetap hidup *
dan tidak menyerahkan kami kepada kematian.-
Engkau telah menguji kami, ya Allah,*-
membesut kami seperti membesut perak.
Engkau membawa kami ke padang belantara *
dan menimpakan wabah kepada kami.
Engkau memusingkan kepala kami dengan penyakit, †
kami mengalami siksaan api dan air *
setelah kami Kaubawa ke luar dari kemakmuran Mesir.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Alleluya, siapakah yang kau cari, hai wanita? Orang yang
hidup di tempat orang mati? Alleluya
Antifon
Alleluya, janganlah menangis, hai Maria, Tuhan sudah
bangkit, alleluya
Aku akan masuk rumahMu membawa kurban bakaran, †
aku kan memenuhi nazar
*
yang telah kuucapkan dalam kegelisahanku.
Aku akan mempersembahkan hewan tambun,†
membakar domba jantan menjadi kurban yang harum,*
aku akan menyedikan kurban sapi dan kambing.
Mari, dengarkanlah, hai kamu semua yang takwa,*
aku hendak mewartakan yang dikerjakan Allah bagiku.
KepadaNya aku telah berseru,*
dan pujianNya telah kunyanyikan.
Sekiranya kau menyadari suatu kesalahan,*
Tuhanku pasti tidak mendengarkan daku *
Tetapi kenyataannya Allah mendengarkan daku *
dan mengindahkan doa permohonanku.
Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku *
dan tidak menjauhkan kasih setiaNya dari padaku.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti
pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Antifon
Alleluya, janganlah menangis, hai Maria, Tuhan sudah
bangkit, alleluya
BACAAN
Why. 12:1-17
Why 12:1 Maka
tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
Why 12:2 Ia sedang
mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak
kesakitan.
Why 12:3 Maka
tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah
padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya
ada tujuh mahkota.
Why 12:4 Dan
ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke
atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan
itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
Why 12:5 Maka ia
melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan
gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke
takhta-Nya.
Why 12:6 Perempuan
itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh
Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
Why 12:7 Maka
timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang
melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
Why 12:8 tetapi
mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
Why 12:9 Dan naga
besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh
dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan
malaikat-malaikatnya.
Why 12:10 Dan aku
mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: "Sekarang telah tiba
keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang
diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita,
yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
Why 12:11 Dan mereka
mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka.
Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
Why 12:12 Karena itu
bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya,
celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam
geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat."
Why 12:13 Dan ketika
naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan
yang melahirkan Anak laki-laki itu.
Why 12:14 Kepada
perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia
terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat
ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Why 12:15 Lalu ular
itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu,
supaya ia dihanyutkan sungai itu.
Why 12:16 Tetapi
bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai
yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
Why 12:17 Maka
marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang
lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian III - HAL HIBURAN BATIN
Pasal LIX – KITA HARUS MENARUH SEGALA HARAPAN DAN
KEPERCAYAAN KITA MELULU KEPADA ALLAH
1. Murid: Tuhan, apakah yang menjadi kepercayaanku selama
hidup di dunia ini; atau apakah yang merupakan penghiburanku yang paling besar
di antara segala sesuatu yang ada di bawah langit ini? Bukankah Engkau, ya
Tuhan dan Allahku, yang sungguh maharahim? Kapankah keadaanku baik tanpa
Engkau? Atau kapan keadaanku jelek jika Engkau bersama aku? Aku lebih suka
melarat bersama Dikau daripada kaya tanpa Dikau. Aku lebih suka mengembara
bagaikan orang asing bersama Dikau di dunia ini daripada memiliki surga, tetapi
tanpa Dikau. Di mana Engkau berada, di situlah surga; dan di mana Engkau tidak
berada, di situ merupakan maut dan neraka. Engkaulah seluruh harapanku,
kepada-Mulah aku harus mengeluh, berseru dan memohon. Akhirnya, tidak seorang
pun yang dapat kupercaya sepenuhnya untuk menolong aku dalam kemalanganku
sebaik-baiknya, kecuali Engkau, ya Allahku. Engkaulah pengharapanku,
kepercayaanku, dan sahabatku yang paling setia.
MADAH ALLAH TUHAN KAMI
Allah Tuhan kami,*
Engkau kami puji dan kami muliakan.
Bapa yang kekal,*
seluruh bumi bersembah sujud padaMu.
BagiMu semua malaikat bermadah,*
seluruh isi surga bernyanyi.
BagiMu kerubim dan serafim*
tak kunjung putus melambungkan pujian.
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan,*
Allah segala kuasa.
Surga dan bumi*
penuh kemuliaanMu.
KepadaMu paduan para rasul bersyukur,*
rombongan para nabi berbakti.
KepadaMu barisan para martir berkurban*
dengan mempertaruhkan nyawa.
KepadaMu Gereja kudus beriman,*
tersebar di seluruh dunia.
Ya Bapa yang mahakuasa,*
pencipta semesta alam.
Putera sejati yang terpuji,*
Putera Bapa yang tunggal.
Roh kudus, cahaya mulia,*
penghibur umat beriman.
Engkaulah raja agung, ya Kristus,*
Engkaulah Putera Allah yang hidup.
Engkau sudi dikandung santa perawan,*
menjadi manusia demi keselamatan kami.
Engkau mematahkan belenggu maut,*
membuka pintu kerajaan surga bagi kami.
Engkau bertakhta mulia di sisi Bapa,*
mengadili umat manusia.
Kami mohon, lindungilah hamba-hambaMu,*
yang Kautebus dengan darahMu sendiri.
Sambutlah kami bersama para kudus*
dalam kemuliaan abadi. –
Selamatkanlah umatMu, ya Tuhan,*
dan berkatilah milik pusakaMu.
Bimbinglah kami semua*
dan muliakanlah untuk selamanya.
Setiap hari kami meluhurkan Dikau,*
kami memuji namaMu sepanjang masa.
Ya Tuhan, sudilah menjaga kami,*
agar senantiasa luput dari dosa.
Kasihanilah kami, ya Tuhan,*
kasihanilah kami.
Limpahkanlah kasih setiaMu kepada kami,*
sebab kami berharap kepadaMu.
KepadaMu kami percaya, ya Tuhan.*
kami takkan kecewa selama-lamanya.
DOA PENUTUP
Allah yang kekal dan kuasa, hantarlah kami, kawanan yang
lemah, ke dalam sukacita yang kekal bersama Kristus, gembala kami yang perkasa.
Sebab Dialah pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa.
Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati
Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin
mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda,
perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas
Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak
engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda,
jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam
cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di
dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan
dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon
terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi
pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan
jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah
pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang
sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster
Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan
bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian
(Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang
Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster
Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk
disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik
seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada
13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta
“… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember
1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada
Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri
karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan
kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era
damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi
dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa
Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk
pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang
imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan
jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian
(biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah
janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian
dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda
Penyerahan Diri Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima,
13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit.
Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah
meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada
16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock,
Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat.
Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah
janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal
sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.”
Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari
Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu
Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua
anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu,
“Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka,
dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan
status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa
Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario
dan Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.