Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.

Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil. Mazmur 119:164

Ibadat Bacaan: Minggu, 5 Mei 2019


Minggu, 5 Mei 2019
Pekan III Paskah – O Pekan III
HARI MINGGU PASKAH III (P)

IBADAT BACAAN

PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya

MADAH
Ini sungguh hari Tuhan
Hari penuh kesukaan
Dosa kita dibersihkan
Oleh darah suci Tuhan

O betapa mengagumkan
Bahwasanya cinta Tuhan
Berhasil meniadakan
Ketakutan yang menekan

O betapa mentakjubkan
Bahwasanya kematian
Berhasil mengembalikan
Hidup yang tak terkalahkan

Terpujilah Kristus Tuhan
Kaukalahkan kematian
Engkau dibangkitkan Bapa
Dengan kekuatan RohNya. Amin

PENDARASAN MAZMUR

Antifon
Alleluya, batu digulingkan dari pintu kubur, alleluya

Mazmur 144 (145)
Adillah Engkau, ya Tuhan, Engkau yang ada sekarang dan di masa lampau (Why 16,5)

Aku mengagungkan Dikau, ya Allah, rajaku,*
aku memuliakan namaMu selama-lamanya.

Setiap hari aku hendak meluhurkan Dikau *
dan memuji namaMu selama-lamanya.-

Agunglah Tuhan dan sangat terpuji,*
keagunganNya tak terselami.

Angkatan demi angkatan memuliakan karyaMu *
dan mewartakan kejayaanMu.

Semarak dan mulialah namaMu,*
kemegahanMu akan kukidungkan.

KaryaMu yang dashyat dan perkasa akan kukisahkan.*
dan keagunganMu akan kumaklumkan.

KebaikanMu yang tak terperikan akan kukenangkan,*
dan keadilanMu akan kuumumkan.

Tuhan itu pengasih dan penyayang,*
lambat akan murka dan besar kasih setiaNya.

Tuhan baik terhadap semua orang, *
penuh kasih setia terhadap segala ciptaanNya.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu  dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Alleluya, batu digulingkan dari pintu kubur, alleluya

Antifon
Alleluya, siapakah yang kaucari, hai wanita? Orang yang hidup di tempat orang mati? Alleluya

Ya Tuhan, semoga segala karyaMu bersyukur kepadaMu, *
dan semua kekasihMu memuji Engkau.

Semoga mereka mengumumkan kerajaanMu yang mulia *
dan mewartakan keperkasaanMu.

Semoga mereka menyiarkan kejayaanMu kepada umat manusia *
untuk memaklumkan kerajaanMu yang semarak mulia.

KerajaanMu berlangsung selama-lamanya, *
dan pemerintahanMu turun temurun.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Alleluya, siapakah yang kaucari, hai wanita? Orang yang hidup di tempat orang mati? Alleluya

Antifon
Alleluya, janganlah menangis, hai Maria, Tuhan sudah bangkit, alleluya.

Tuhan setia dalam semua sabdaNya, *
penuh kasih dalam segala karyaNya.

Tuhan menopang semua orang yang jatuh *
dan menegakkan semua orang yang tertunduk.

Semua orang memandang kepadaMu penuh harapan, *
Engkau memberi mereka makan pada waktunya.

Engkau membuka tanganMu *
dan memenuhi keinginan segala makhluk yang hidup.

Tuhan adil dalam segala tindakanNya, *
penuh kasih setia dalam segala karyaNya.

Tuhan dekat pada orang yang berseru kepadaNya, *
yang berseru kepadaNya dengan tulus hati.

Tuhan melaksanakan kehendak orang takwa,*
Ia mendengarkan dan menyelamatkan mereka.

Tuhan memelihara semua orang yang mengasihiNya,*
tetapi yang berbuat jahat dibinasakanNya.

Semoga aku mewartakan pujian Tuhan,*
dan segala makhluk memuliakan namaNya selama-lamanya.

Kemuliaan  kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Alleluya, janganlah menangis, hai Maria, Tuhan sudah bangkit, alleluya.

BACAAN
Why. 6:1-17
Why 6:1     Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"

Why 6:2     Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.

Why 6:3     Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!"

Why 6:4     Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar.

Why 6:5     Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.

Why 6:6     Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."

Why 6:7     Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: "Mari!"

Why 6:8     Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.

Why 6:9     Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki.

Why 6:10  Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: "Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?"

Why 6:11  Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka.

Why 6:12  Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah.

Why 6:13  Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.

Why 6:14  Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.

Why 6:15  Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung.

Why 6:16  Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu."

Why 6:17  Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?

BACAAN PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus

Bagian III - HAL HIBURAN BATIN
Pasal LVIII – JANGANLAH KITA MENYELIDIKI HAL-HAL YANG TERLALU TINGGI DAN PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN ALLAH YANG TERSEMBUNYI

4. Aku mengenal yang paling pertama dan paling akhir dari mereka, dan semuanya Kupeluk dengan cinta kasih yang sangat besar. Akulah yang harus dipuji dalam semua orang kudus, dan dihormati di atas segala-galanya, serta dimuliakan dalam setiap orang kudus, karena Aku telah meluhurkan mereka dengan penuh kebesaran dan telah menyediakan tempat bagi mereka, meskipun mereka sebelumnya tidak berjasa sedikit pun. Maka, barang siapa menghina salah seorang dari mereka, sekalipun yang paling hina, ia tidak menghormati yang paling besar, karena baik yang hina maupun yang besar, Akulah Penciptanya. Dan barang siapa bersikap kurang patut pula terhadap-Ku dan terhadap lainnya yang ada di surga. Mereka semua satu dalam ikatan cinta kasih; mereka sekalian berperasaan dan berkehendak satu, saling mencintai dalam satu cinta kasih.


DOA PENUTUP
Allah, Bapa kami yang ada di surga, kami umatMu selalu bergembira karena diangkat menjadi anak-anakMu. Semoga kami dapat mengharapkan kebangkitan serta keselamatan abadi. Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan  pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.

PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah

======

DOA PERSEMBAHAN PAGI

Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda – sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!


DOA EMAS

O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku, si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku, jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.

======

Menjalankan Pesan Fatima

Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan

Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia sudah membuat janji dasar ini.

Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama

Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “… Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925, Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya, engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut:
        Mengaku dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum atau sesudah Sabtu Pertama);
        Menerima Komuni Kudus;
        Berdoa Lima Puluhan Rosario;
        Dan menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda.

Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan semua rahmat yang dibutuhkan.”

SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri Kepada Maria

Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13 Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli 1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”

Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan Skapulir tak dapat dipisahkan.

Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia





No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.