Rabu, 10 April
2019
PEKAN V PRAPASKAH
– O PEKAN I
HARI BIASA PEKAN V PRAPASKAH (U)
Bacaan Alternatif & Devosi: 05.00 – 06.00
YESUS DI DALAM PENJARA (+ 21
menit)
--------
Alternatif Bacaan Harian, sambil berdoa
dan berdevosi yang sangat menyenangkan Hati Yesus.
… " Jam-jam ini adalah
yang paling berharga dari semuanya, karena itu semua tidak lebih dari
pengulangan dari apa yang Aku lakukan dalam perjalanan hidup fana-Ku, dan apa
yang terus Ku-lakukan dalam Sakramen Mahakudus. Ketika Aku mendengar Jam-jam
Sengsara-Ku ini, Aku mendengar suara-Ku sendiri, doa-doa-Ku sendiri. Dalam jiwa
itu Aku melihat Kehendak-Ku - yaitu menginginkan kebaikan bagi semua dan untuk
memperbaiki semua - dan Aku merasa tertarik untuk tinggal di dalam dirinya,
untuk dapat melakukan apa yang dia sendiri lakukan di dalam dirinya. Oh, betapa
Aku akan mencintai bahkan satu jiwa pun untuk setiap kota melakukan Jam Jam
Kesukaanku ini! Aku akan mendengar Diri-Ku di setiap kota, dan Keadilan-Ku,
murka selama waktu ini, akan ditenangkan sebagian. "
- Lompati membaca bagian ini jika anda
telah pernah membacanya, langsunglah masuk ke Doa Persiapan Awal.
--------
DOA PERSIAPAN AWAL
O Tuhan Yesus Kristus-ku, tersungkur di hadirat Ilahi-MU, aku
memohon pada Hati-MU yang sungguh mengasihi untuk mengijinkan aku untuk masuk
ke dalam renungan sedih akan 24 jam Sengsara-MU, dimana, demi cinta kepada kami
Engkau mau menderita sedemikian besarnya yang dialami oleh Tubuh-MU yang layak
di sembah itu dan dialami oleh Jiwa-MU yang Maha Kudus, bahkan sampai kematian
di salib. O berikanlah aku pertolongan, rahmat, cinta, hasrat yang
sungguh-sungguh dan pengertian akan sengsara-sengsara-MU saat aku melakukan
renungan Jam ini.
Untuk jam-jam dimana aku tidak dapat merenungkannya, aku
mempersembahkan pada-MU niat yang kumiliki untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut; dan aku mohon untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut dengan niatku selama jam-jam dimana aku harus
mendedikasikan diriku untuk tugas-tugasku atau untuk tidur.
Terimalah, O Tuhan yang penuh belas kasih, niat cintaku ini, dan
biarlah bermanfaat bagiku dan bagi semua, sebagaimana aku dengan cara yang
efektif dan cara yang kudus mencapai apa yang ingin kulakukan.
Aku bersyukur kepada-MU, O Yesus-ku. Aku berterimakasih pada-MU
karena Engkau telah memanggil aku untuk bersatu dengan Engkau di dalam doa.
Untuk menyenangkan-MU, aku mengambil Pikiran-pikiran-MU, Lidah-MU dan Hati-MU.
Aku ingin berdoa dengan semuanya itu. Aku ingin menggabungkan diriku di dalam
kehendak-MU dan di dalam Cinta-MU. Aku merentangkan tangan-tanganku untuk
memeluk Engkau, aku meletakkan kepalaku di Hati-MU – dan aku memulai…
YESUS DI DALAM PENJARA
Yesus-ku yang menjadi tahanan, aku telah bangun, tetapi Engkau
tidak berada di sini. Hati-ku berdegup mencari Cinta-Mu. Katakanlah padaku,
dimanakah Engkau? Malaikat-ku, bawalah aku ke rumah Kayafas. Aku melihat
sekeliling, aku mencari kemana-mana tetapi tidak menemukan Engkau. Cinta-Ku,
cepatlah: Dengan tangan-Mu engkau menggerakkan rantai-rantai yang Kau ikatkan
hatiku pada Hati-Mu dan menarik aku pada Diri-Mu sehingga aku dapat terbang
pada-Mu dan melemparkan diriku ke dalam lengan-Mu. Sekarang, Cinta-ku, terluka
oleh suaraku dan hasrat untuk ditemani, Engkau menarik aku pada-Mu; dan aku
melihat bahwa mereka telah menempatkan-Mu di dalam penjara. Ketika hatiku
kegirangan saat melihat Engkau, aku merasa hatiku terluka oleh kesedihan saat
melihat Engkau telah begitu direndahkan.
Aku melihat tangan-Mu terikat di belakang pada sebuah tiang,
kaki-Mu juga terikat, Wajah Maha Kudus-Mu lebam, bengkak dan berdarah karena
tamparan-tamparan yang mengerikan yang Kauperoleh. Mata-Mu memar, tatapan-Mu
lelah dan menderita karena kurang tidur, rambut-Mu acak-acakkan, Pribadi-Mu
yang Maha Kudus seluruhnya terpukuli. Terlebih lagi, Engkau tidak dapat
menolong atau membersihkan Diri-Mu sendiri karena Engkau terikat. O Yesus-ku,
sambil sesegukan dan merangkul Kaki-Mu, aku berkata pada-Mu: Oh! Apakah yang
telah mereka lakukan pada-Mu, Yesus?
Melihat padaku, Yesus menjawab:
“Kemarilah, anak-Ku, dan perhatikanlah apa yang Kulakukan,
untuk melakukannya bersama engkau, sehingga aku dapat meneruskan Hidup-Ku di
dalam engkau.”
Seraya keheranan, aku melihat bukannya merasakan kesakitan-Mu
sendiri, tapi justru dengan Cinta yang tak dapat dijabarkan Engkau memenuhi
Diri-Mu sendiri dengan memuliakan Bapa untuk memberikan-Nya kewajiban-kewajiban
kita terhadap-Nya. Dan Engkau memanggil semua jiwa di sekeliling-Mu, untuk
mengambil semua kejahatan mereka bagi Diri-Mu sendiri dan memberikan mereka
setiap kebaikan-Mu. Dan karena kita berada pada fajar hari yang baru, aku
mendengar suara lembut-Mu berkata:
“Bapa yang Kudus, Aku bersyukur kepada-Mu untuk semua yang
Kuderita dan untuk sisa yang harus Kutanggung untuk Kuderita. Saat fajar ini
memanggil hari, dan hari akan memanggil sinar matahari, demikian juga, biarlah
fajar rahmat terbit di dalam semua hati. Dan membentuk hari, semoga aku, matahari
Ilahi, terbit di dalam semua hati dan memerintah dalam semuanya. O Bapa,
lihatkah Engkau jiwa-jiwa ini? Aku ingin mempertanggung-jawabkan mereka semua
bagi-Mu untuk setiap orang: untuk pikiran mereka, perkataan, perbuatan dan
langkah-langkah seharga Darah dan Kematian-Ku.”
Yesus-ku, Cinta tak terbatas, aku bergabung bersama-Mu. Aku juga
berterimakasih pada-Mu untuk semuanya dimana Engkau telah membuatku menderita
dan untuk sisa yang masih harus kuderita. Aku berdoa pada-Mu untuk membuat
fajar rahmat terbit di semua hati sehingga Engkau, matahari Ilahi, akan terbit
lagi di semua hati dan memerintah di atas semua orang.
Tetapi aku juga melihat, Yesus-ku yang manis, bahwa Engkau
memulihkan semua pikiran, kasih dan kata-kata pertama mereka, yang pada terbitnya
hari tidak dipersembahkan kepada-Mu untuk menghormati-Mu; sehingga Engkau
memanggil bagi Diri-Mu sendiri, seolah-olah dalam tahanan, pikiran, kasih dan
kata-kata para mahkluk, untuk memulihkan mereka dan memberikan Bapa kemuliaan
dimana mereka berhutang pada-NYA.
Yesus-ku, Guru Ilahi, karena Engkau memiliki satu jam bebas di
dalam penjara ini, kita sekarang sendirian, tidak hanya aku ingin melakukan apa
yang Kaulakukan, tetapi aku ingin membersihkan Engkau, membenahi rambut-Mu dan
meleburkan diriku sendiri secara utuh ke dalam Engkau. Jadi, aku memulainya
dengan Kepala Kudus-Mu; dan membenahi rambut-Mu, aku ingin melakukan pemulihan
bagi-Mu untuk begitu banyaknya pikiran yang terpelintir dan penuh keduniawian
yang bahkan tidak memikirkan Engkau. Kemudian, meleburkan diriku ke dalam
pikiran-Mu, aku ingin mengumpulkan semua pikiran para mahkluk dan meleburkannya
ke dalam pikiran-pikiran-Mu, agar mendapatkan pemulihan yang cukup bagi semua
pikiran jahat, dan bagi banyak orang yang tercekik cahaya dan inspirasi yang
menyesakkan. Aku akan membuat semua pikiran menyatu hanya dengan pikiran-Mu,
untuk memberikan Engkau pemulihan yang sejati dan kemuliaan yang sempurna.
Yesus-ku yang sengsara, aku mencium mata-Mu yang sedih dan
berlinang airmata. Dengan tangan-Mu terikat pada tiang Engkau tidak dapat
mengeringkannya atau membersihkan ludahan yang telah mengotori Engkau. Dan
karena posisi-Mu dimana mereka mengikat-Mu demikian kencang hingga memberikan
kesakitan pada-Mu, Engkau tak dapat menutupkan mata-Mu untuk beristirahat.
Cinta-ku, betapa aku ingin membuat sebuah tempat tidur bagi-Mu dengan
lengan-lengan-ku untuk memberikan-Mu istirahat. Aku ingin mengeringkan
airmata-Mu, memohon pengampunan dan membuat pemulihan bagi semua waktu dimana
kami tidak memiliki niat untuk menyenangkan-Mu dan memandang Engkau untuk
melihat kemana Engkau ingini kami pergi.
Dan aku ingin meleburkan mataku dan mata para mahkluk ke dalam
mata-Mu, agar dapat membuat pemulihan dengan mata-Mu sendiri bagi semua
kesalahan yang kami lakukan dengan penglihatan kami. Yesus-ku yang mengenaskan,
aku mencium telinga-Mu yang Maha Kudus, terlelah oleh hinaan sepanjang malam,
dan lebih lagi dengan gema dari pelanggaran para mahkluk yang mengumandang di
telinga-Mu. Aku memohon pengampunan-Mu dan aku membuat pemulihan bagi segala
waktu Engkau memanggil kami dan kami begitu tuli atau berpura-pura tidak
mendengar-Mu. Dan Kau, Yesus-ku yang lelah, mengulangi panggilan-panggilan itu,
tetapi sia-sia belaka. Aku ingin meleburkan telingaku dan telinga para mahkluk
ke dalam telinga-Mu untuk membuat pemulihan yang terus-menerus dan utuh.
Yesus-ku pengasih, aku mencium Wajah-Mu yang Maha Kudus yang
seluruhnya memar karena pukulan. Aku memohon ampun, dan aku membuat pemulihan
untuk seluruh waktu Engkau memanggil kami sebagai kurban bagi pemulihan, dan
kami, bersatu dengan musuh-musuh-Mu, memberikan-Mu tamparan dan ludahan.
Yesus-ku, aku ingin meleburkan wajahku ke dalam Wajah-Mu untuk mengembalikan
keindahan alami bagi-Mu dan membuat pemulihan utuh untuk semua ejekan yang
diterima oleh Engkau yang Maha Agung.
Yesus yang baik dan terpahitkan, aku mencium mulut-Mu yang memar
karena pukulan dan kering karena Cinta. Aku ingin meleburkan lidahku dan lidah
semua para mahkluk di dalam lidah-Mu untuk membuat pemulihan bagi lidah-Mu
sendiri bagi semua dosa dan kejahatan-kejahatan yang dilakukan. Yesus-ku yang
kehausan, aku ingin membuat semua suara menyatu dengan suara-Mu sehingga saat
mereka hendak melakukan pelanggaran terhadap-Mu, Suara-Mu, mengalir di dalam
suara-suara para mahkluk akan mencekik suara-suara dosa dan mengubahnya menjadi
suara-suara pujian dan cinta.
Yesus yang terbelenggu, aku mencium leher-Mu yang ditarik oleh
rantai-rantai dan tali-tali yang berat, melilit dari dada-Mu pada belakang
punggung-Mu dan mengitari lengan-Mu, membuat-Mu terikat kencang pada tiang.
Tangan-Mu terikat begitu kencang sehingga menjadi bengkak dan memar gelap, dan
darah menetes dari berbagai bagian. Yesus-ku yang terikat, ijinkanlah aku
membebaskan-Mu. Dan jika cinta-Mu terikat, aku akan mengikat-Mu dengan
rantai-rantai cinta yang manis, yang akan menenangkan-Mu dan bukannya
membuat-Mu menderita. Dan saat aku kehilangan-Mu aku ingin meleburkan diriku di
dalam leher-Mu, agar dapat melakukan pemulihan bersama Engkau bagi segala
keterikatan, dan memberikan rantai-rantai-Mu kepada setiap orang.
Aku melebur diriku sendiri ke dalam dada-Mu untuk membuat
pemulihan bagi dinginnya para mahkluk dan memenuhi dada para mahkluk dengan
api-Mu sebab aku melihat Engkau begitu terbebani dan tak dapat terpuaskan. Aku
meleburkan diriku sendiri dalam punggung-Mu untuk membuat pemulihan untuk semua
kesenangan semu dan cinta akan kenyamanan, untuk memberikan semangat berkorban
dan cinta untuk menderita bagi setiap orang. Aku meleburkan diriku sendiri ke dalam
tangan-Mu untuk melakukan pemulihan bagi semua pekerjaan jahat dan bagi
kebaikan yang dilakukan dengan sikap yang buruk dan dengan dugaan tak benar,
untuk memberikan Engkau parfum akan pekerjaan-Mu pada setiap orang. Meleburkan
diriku di dalam kaki-Mu, aku menyertakan semua langkah mahkluk di sana, untuk
membuat pemulihan bagi mereka. Dan aku memberikan langkah-Mu kepada setiap
orang untuk membuat mereka berjalan di dalam langkah yang kudus.
Sekarang, Hidup-ku terkasih, saat aku meleburkan diriku ke dalam
Hati-Mu, ijinkanlah aku untuk menyertakan seluruh kasih, detak jantung dan
hasrat di sana, untuk membuat pemulihan bagi mereka bersama dengan Engkau, dan
untuk memberikan setiap orang kasih, detak jantung dan hasrat-Mu sehingga tidak
ada lagi orang yang akan melakukan pelanggaran terhadap Engkau lagi.
Tapi sekarang aku mendengar derit kunci bergema di telingaku. Itu
adalah musuh-musuh-Mu yang telah datang untuk mengambil Engkau dari penjara.
Yesus, aku gemetar, aku merasa diriku membeku. Engkau akan berada di dalam
tangan musuh-musuh-Mu lagi. Apa yang akan terjadi pada-Mu?
Tampaknya kudengar juga derit kunci-kunci Tabernakel. Betapa
banyak tangan cemar datang membukanya dan mungkin membuat Engkau jatuh ke dalam
hati yang berdosa sakrilegi! Betapa banyak ke dalam tangan tak pantas Engkau
dipaksa masuk! Yesus-ku sang Tahanan, aku ingin berada di semua penjara
cinta-Mu menjadi penonton saat para pelayan-Mu membawa-Mu keluar dan
menemani-Mu dan membuat pemulihan bagi pelanggaran-pelanggaran yang Kauterima.
Aku melihat musuh-musuh-Mu datang, dan Engkau menyalami terbitnya
matahari – hari terakhir dari hari-hari-Mu. Tidak mengerti tindakan-Mu, dan
melihat betapa agung-nya Engkau tampil, dan Engkau melihat mereka dengan cinta
yang begitu besar maka sebagai tukarnya mereka memukul-Mu dengan pukulan keras
di Wajah-Mu sehingga Wajah-Mu merah karena Darah-Mu yang paling berharga.
Cinta-Ku, di dalam kesedihanku aku meminta Engkau untuk memberkati
aku sebelum Engkau meninggalkan penjara untuk memberikanku kekuatan untuk
mengikuti Engkau di sisa perjalanan Sengsara-Mu.
RENUNGAN DAN PRAKTEK
Yesus dimasukkan ke dalam penjara, diikat pada tiang, tak dapat
bergerak, berlumur ludah dan lumpur. Ia mencari jiwaku untuk membersihkan-Nya
dan menemani-Nya. Apakah aku senang sendiri saja bersama Yesus, ataukah aku
mencari agar ditemani yang lainnya? Apakah Yesus satu-satunya nafasku dan
satu-satunya detak jantungku?
Jika aku memegang segalanya di dalam aku – kesedihan, gangguan –
seolah semuanya milikku, aku tidak akan pernah sendirian saja bersama Yesus.
Aku harus memegang segala di sekelilingku dan bahkan para mahkluk, seolah
mereka adalah milik Yesus sehingga mereka boleh dikelilingi Dia seperti sebuah
gerombolan; di lain pihak, jika aku memegang mereka seolah mereka berhubungan
dengan aku saja, aku tidak akan pernah sendirian bersama Yesus.
Itulah sebabnya aku harus membaringkan semuanya, secara luar dan
dalam, yang berhubungan dengan aku di dekat Yesus untuk menemani-Nya, dan aku
akan dipuaskan hanya dengan Yesus. Semoga Yesus akan menjadi satu-satunya
nafasku, satu-satunya detak jantungku. Apakah aku berhati-hati untuk
menggantikan semua pelanggaran mahkluk terhadap aku dengan cinta? Dengan Yesus
di dalam penjara, apakah aku memiliki kekuatan, segera memenjarakan diriku di
dalam Yesus karena cinta untuk-Nya? Untuk membuat kita seperti Dia, Yesus
pengasih mengikat jiwa-jiwa kita, tetapi bagaimana? Dengan kesulitan, tekanan,
kesedihan dan segala macam bentuk hinaan. Apakah kita gembira terikat dengan
Yesus di dalam penjara dimana Ia menempatkan Cinta-Nya pada kita – yaitu di
dalam kegelapan, tekanan atau hal yang lebih buruk lagi?
Yesus di dalam penjara. Apakah aku memikirkan bahwa penjaraku
harus sama seperti penjara Yesus? Apakah aku merasa kekuatan dan kesiapan untuk
memenjarakan diriku di dalam Yesus bagi cinta-Nya? Yesus-ku yang sengsara
merindukan jiwa-jiwa untuk melepaskan Dia dan menahan Dia di dalam
situasi-situasi sedih yang menyerang-Nya. Apakah aku rindu hanya agar ditemani
Yesus untuk membebaskan aku dari rantai-rantai setiap sengsara dan mengikat aku
kepada Hati-Nya bahkan lebih kuat dari rantai-rantai? Apakah aku meletakkan
kesakitan-ku di sekitar sengsara Yesus untuk menyingkirkan ludahan dan kotoran
yang disebabkan oleh para pendosa pada-Nya?
Yesus-ku yang terbelenggu, Engkau menjadi seorang tahanan karena
cinta untukku. Jadi, kumohon kepada-Mu, untuk memenjarakan aku di alam-Mu,
seluruhnya diriku – pikiranku, lidahku, hatiku – sehingga aku tidak lagi bebas
dan Engkau akan memerintah secara utuh terhadap aku.
DOA SYUKUR DI SETIAP JAM
Yesus-ku yang terkasih, Engkau telah
memanggil aku pada Jam Sengsara-MU ini untuk menemani-MU – dan aku telah
datang. Tampaknya aku telah mendengarkan, derita dan kesedihan, doa, penebusan
dan sengsara-MU. Dengan suara-suara-MU yang paling mengasihi dan fasih, Engkau
memohon keselamatan bagi jiwa-jiwa. Aku mencoba untuk mengikuti Engkau di dalam
segala hal. Kini, aku berhutang pada-MU perasaan hatiku “Terimakasih” dan “Aku
memberkati-Mu.”
Ya, O Yesus, aku mengulangi
“Terimakasih” ribuan dan ribuan kali. Aku memberkati-Mu untuk semua yang telah
Engkau lakukan dan telah Engkau derita bagiku dan bagi semua orang. Aku
berterimakasih dan aku memberkati-Mu untuk setiap tetes Darah yang
Kautumpahkan. Aku berterimakasih untuk setiap helaan nafas, untuk setiap detak
jantung, dan setiap langkah-MU. Aku berterimakasih untuk setiap kata,
pandangan, penderitaan dan amukan yang telah Engkau alami. Dalam semuanya, O
Yesus-ku, aku berharap untuk memberikan-MU “Terimakasih” dan “aku
memberkati-Mu” milik-ku. O Yesusku, biarlah jiwaku mengirimkan aliran syukur
dan berkat bagi-MU yang terus menerus – untuk menarik bagi kami semua aliran
limpah berkat dan rahmat-MU. Aku mohon, O Yesus, tekanlah aku di Hati-MU, dan
dengan tangan-tangan-MU yang kudus materaikan setiap partikel keberadaanku
dengan “Aku memberkatimu” daripada-Mu, sehingga tidak ada yang lain selain
himne terus menerus bagi-MU yang berasal dariku.”
Dengan demikian aku meninggalkan
keberadaanku di dalam Engkau, untuk mengikuti engkau di dalam setiap apa yang
Kau-lakukan; lebih baik lagi, Engkau akan begitu hidup di dalam aku sehingga
aku akan meninggalkan pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau
dari musuh-musuh-MU, nafas-nafasku sebagai teman setia, detak jantungku untuk
mengingatkan “Aku cinta pada-MU” milikku, dan untuk memberikan pada-MU cinta
dimana orang lain menolak untuk mencintai-MU; aku akan memberikan kepada-MU
tetesan-tetesan darahku untuk menebus dan mengembalikan hormat dan salam yang
disangkal oleh musuh-musuh-MU dengan penghinaan-penghinaan dan
pelanggaran-pelanggaran. Aku akan meninggalkan seluruh keberadaanku sebagai
seorang penjaga.
Cinta-ku tersayang, saat aku harus
melakukan kewajiban-kewajibanku, aku tetap akan tinggal di dalam Hati-MU. Aku
takut meninggalkannya. Tidakkah hal itu benar bahwa Engkau akan menjagaku di
sini? Detak-detak jantung kita akan terus bersentuhan sehingga Engkau akan
memberikan aku kehidupan, cinta dan persatuan yang dekat dan tak terpisahkan
bersama-MU.
Yesus, jika Engkau melihat bahwa
dari waktu ke waktu aku akan terpisah daripada-MU, biarlah detak jantung-MU
mempercepat detak jantungku. Biarlah tangan-tangan-MU menekanku lebih dekat
pada Hati-MU; biarlah mata-MU melihat aku dan menyayat aku dengan cahaya api
sehingga aku dapat merasakan kehadiran-MU dan segera kembali ke dalam persatuan
dengan-MU.
O Yesus-ku, berjagalah sehingga Aku
tidak akan melelahkan-MU. Aku mohon pada-MU, jagalah aku. O berikanlah aku
sebuah cium, peluklah aku, dan berkatilah aku! Berikanlah tangan-tangan-MU yang
maha kudus sehingga aku dapat melakukan segala sesuatu yang harus kulakukan
untuk bersatu dengan-MU! Yesus-ku, berikanlah aku cium Kasih Ilahi, peluklah
aku dan berkatilah aku; aku akan mencium Hati-MU yang memabukkan dan beristirahat
di dalam Engkau.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.