Kamis, 11 Maret
2019
PEKAN V PRAPASKAH
– O PEKAN I
HARI BIASA PEKAN V PRAPASKAH (U)
Bacaan Alternatif
& Devosi: 06.00 – 07.00
YESUS DIBAWA KEMBALI KE HADAPAN KAYAFAS
(+ 12 menit)
--------
Alternatif Bacaan Harian, sambil berdoa
dan berdevosi yang sangat menyenangkan Hati Yesus.
… " Jam-jam ini adalah
yang paling berharga dari semuanya, karena itu semua tidak lebih dari
pengulangan dari apa yang Aku lakukan dalam perjalanan hidup fana-Ku, dan apa
yang terus Ku-lakukan dalam Sakramen Mahakudus. Ketika Aku mendengar Jam-jam
Sengsara-Ku ini, Aku mendengar suara-Ku sendiri, doa-doa-Ku sendiri. Dalam jiwa
itu Aku melihat Kehendak-Ku - yaitu menginginkan kebaikan bagi semua dan untuk
memperbaiki semua - dan Aku merasa tertarik untuk tinggal di dalam dirinya,
untuk dapat melakukan apa yang dia sendiri lakukan di dalam dirinya. Oh, betapa
Aku akan mencintai bahkan satu jiwa pun untuk setiap kota melakukan Jam Jam
Kesukaanku ini! Aku akan mendengar Diri-Ku di setiap kota, dan Keadilan-Ku,
murka selama waktu ini, akan ditenangkan sebagian. "
- Lompati membaca bagian ini jika anda
telah pernah membacanya, langsunglah masuk ke Doa Persiapan Awal.
--------
DOA PERSIAPAN AWAL
O Tuhan Yesus Kristus-ku, tersungkur di hadirat Ilahi-MU, aku
memohon pada Hati-MU yang sungguh mengasihi untuk mengijinkan aku untuk masuk
ke dalam renungan sedih akan 24 jam Sengsara-MU, dimana, demi cinta kepada kami
Engkau mau menderita sedemikian besarnya yang dialami oleh Tubuh-MU yang layak
di sembah itu dan dialami oleh Jiwa-MU yang Maha Kudus, bahkan sampai kematian
di salib. O berikanlah aku pertolongan, rahmat, cinta, hasrat yang
sungguh-sungguh dan pengertian akan sengsara-sengsara-MU saat aku melakukan
renungan Jam ini.
Untuk jam-jam dimana aku tidak dapat merenungkannya, aku
mempersembahkan pada-MU niat yang kumiliki untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut; dan aku mohon untuk merenungkan
peristiwa-peristiwa tersebut dengan niatku selama jam-jam dimana aku harus
mendedikasikan diriku untuk tugas-tugasku atau untuk tidur.
Terimalah, O Tuhan yang penuh belas kasih, niat cintaku ini, dan
biarlah bermanfaat bagiku dan bagi semua, sebagaimana aku dengan cara yang
efektif dan cara yang kudus mencapai apa yang ingin kulakukan.
Aku bersyukur kepada-MU, O Yesus-ku. Aku berterimakasih pada-MU
karena Engkau telah memanggil aku untuk bersatu dengan Engkau di dalam doa.
Untuk menyenangkan-MU, aku mengambil Pikiran-pikiran-MU, Lidah-MU dan Hati-MU.
Aku ingin berdoa dengan semuanya itu. Aku ingin menggabungkan diriku di dalam
kehendak-MU dan di dalam Cinta-MU. Aku merentangkan tangan-tanganku untuk
memeluk Engkau, aku meletakkan kepalaku di Hati-MU – dan aku memulai…
YESUS DIBAWA KEMBALI KE HADAPAN KAYAFAS
Yesus-ku yang sengsara, sekarang Engkau berada di luar
penjara, tetapi begitu kelelahan sehingga Engkau terhuyung di setiap langkah.
Aku ingin berada di samping-Mu untuk menopang-Mu setiap saat kulihat Engkau
akan terjatuh.
Aku melihat bahwa para prajurit membawa-Mu ke hadapan
Kayafas. O Yesus-ku, Engkau kembali berada di hadapan mereka bagaikan matahari,
walaupun babak-belur, Engkau memancarkan sinar kemana-mana. Kini kulihat bahwa
Kayafas bergembira melihat Engkau terhinakan sampai pada keadaan yang
sedemikian rupa. Pancaran sinar-Mu semakin membutakannya, dan di dalam
kemarahannya ia kembali bertanya kepada-Mu:
“Jadi, Engkau sungguh-sungguh Putera Allah?”
Dan Kau, Cinta-ku, suara-Mu penuh rahmat, dengan
keagungan tertinggi dan kata-kata-Mu seperti biasa manis dan menggerakkan
menawan hati, menjawab:
“Ya, Aku benar adalah Putera Allah”.
Kemudian, walaupun mereka merasa semua kuasa dari
kata-kata-Mu di dalam diri mereka sendiri, tercekik oleh semuanya dan tak ingin
mengetahui hal lainnya, mereka berteriak dengan satu suara:
“Dia pantas mati! Dia pantas mati!”
Kayafas menjatuhkan hukuman mati dan mengirimkan-Mu
kepada Pilatus. Yesus-ku yang terhukum, Engkau menerima hukuman ini dengan
cinta dan kerendahan hati sehingga Engkau hampir merebutnya dari imam agung
yang jahat. Dan Engkau melakukan pemulihan bagi semua dosa yang dilakukan
secara sengaja dan dengan kebencian belaka, dan bagi mereka, bukannya meminta
maaf akan kesalahan yang mereka lakukan, malah bersukacita dan bergembira bagi
dosa itu sendiri – yang membutakan mereka dan membuat mereka tercekik akan
segala cahaya dan rahmat. Hidup-ku, pemulihan-pemulihan dan doa-doa-Mu menggema
di dalam hatiku, dan aku membuat pemulihan dan berdoa bersama Engkau.
Cinta-ku yang lembut, telah kehilangan martabat yang
telah tersisa sedikit itu, kini Engkau dijatuhi hukuman mati, aku melihat para
prajurit menarik Engkau. Mereka menambah lagi tali-tali dan rantai-rantai, dan
mengikat-Mu begitu kencangnya sehingga Engkau secara Pribadi yang Ilahi itu
sungguh sulit bergerak. Kemudian, mendorong dan menyeret Engkau, mereka
memindahkan-Mu dari istana Kayafas.
Kerumunan orang sedang menunggu-Mu, namun tidak
seorang pun yang membela-Mu. Matahari Ilahi-ku, Engkau keluar di tengah-tengah
mereka, ingin membungkus mereka semua di dalam cahaya-Mu.
Ketika Engkau melangkahkan langkah-langkah pertama-Mu,
dengan niat untuk mendekatkan semua langkah mahkluk-Mu, Engkau berdoa dan
melakukan pemulihan bagi mereka yang mengambil langkah pertama untuk melakukan
kesalahan: Pada seseorang; hal untuk membalas dendam; pada orang lain untuk
membunuh, mengkhianati, untuk merampas, atau untuk melakukan sesuatu yang lebih
buruk. Oh, betapa semua dosa ini melukai Hati-Mu! Untuk mencegah begitu
banyaknya kejahatan Engkau berdoa, membuat pemulihan, dan mempersembahkan
Diri-Mu seutuhnya.
Ketika aku mengikuti Engkau, Matahari-ku, Yesus, aku
melihat bahwa ketika Engkau turun dari istana Kayafas untuk bertemu dengan
Maria, bunda kita yang cantik dan lembut. Mata-Mu bertemu, melukai
Engkau berdua. Dan walaupun terhibur dengan melihat satu sama lain, pertemuan
ini menyebabkan rasa sakit yang baru. Bagi-Mu itu adalah rasa sakit yang baru
melihat bunda kita yang cantik terkoyak hatinya, pucat, dan diselubungi
kedukaan. Bagi ibu-Mu terkasih itu juga merupakan suatu penderitaan yang baru
melihat Engkau, matahari Ilahi, memudar dan terbungkus dengan begitu banyak
amukan, tangisan dan berlumuran darah. Namun Engkau tak dapat menikmati saling
menatap itu lebih lama lagi. Dengan kesakitan karena tak bisa saling berbicara,
Hati-Mu mengatakan segalanya. Engkau saling meleburkan Diri, namun berhenti
saling melihat karena para prajurit mendorong Engkau. Dan kemudian, tersandung
jatuh dan diseret ke hadapan Pilatus.
Yesus-ku, aku bergabung dengan bunda kita yang
terkoyak hatinya mengikuti Engkau, dan aku ingin meleburkan diriku bersama
dengannya di dalam Engkau. Dan memberikan sebuah pandangan cinta, Engkau
memberkati aku.
RENUNGAN DAN PRAKTEK
Yesus dibawa pada waktu fajar ke hadapan Kayafas dan
Ia dengan berani menyatakan bahwa Ia adalah Putera Allah. Ketika aku pergi ke
suatu tempat, apakah aku mengijinkan Yesus untuk menuntun aku? Apakah
perilakuku menjadi teladan bagi orang lain, dan apakah langkah-langkahku,
seperti magnet, menarik jiwa-jiwa lain kepada Yesus? Hidup Yesus seluruhnya
terus menerus memanggil jiwa-jiwa. Jika kita menyelaraskan diri kita dengan
kehendak-Nya – yaitu, jika kaki kita memanggil jiwa-jiwa saat kita berjalan,
jika detak-detak jantung kita menggemakan detak-detak jantung ilahi, menjadi
harmonis bersama dan memanggil jiwa-jiwa, dan demikian seterusnya bersama yang
lainnya – dengan melakukan ini, kita akan membentuk kemanusiaan Yesus yang sama
di dalam diri kita.
Jadi, setiap waktu kita memanggil jiwa-jiwa, itulah satu
lagi jejak yang kita terima dari Yesus kita. Apakah hidup kita selalu sama,
atau kita berubah menjadi lebih buruk karena apa yang kita hadapi?
Yesus-ku, kekudusan tiada bandingnya, tuntunlah aku
dan bahkan buatlah semua perilaku merupakan perwujudan kehidupan Ilahi-Mu.
DOA SYUKUR DI SETIAP JAM
Yesus-ku yang terkasih, Engkau telah
memanggil aku pada Jam Sengsara-MU ini untuk menemani-MU – dan aku telah
datang. Tampaknya aku telah mendengarkan, derita dan kesedihan, doa, penebusan
dan sengsara-MU. Dengan suara-suara-MU yang paling mengasihi dan fasih, Engkau
memohon keselamatan bagi jiwa-jiwa. Aku mencoba untuk mengikuti Engkau di dalam
segala hal. Kini, aku berhutang pada-MU perasaan hatiku “Terimakasih” dan “Aku
memberkati-Mu.”
Ya, O Yesus, aku mengulangi
“Terimakasih” ribuan dan ribuan kali. Aku memberkati-Mu untuk semua yang telah
Engkau lakukan dan telah Engkau derita bagiku dan bagi semua orang. Aku
berterimakasih dan aku memberkati-Mu untuk setiap tetes Darah yang
Kautumpahkan. Aku berterimakasih untuk setiap helaan nafas, untuk setiap detak
jantung, dan setiap langkah-MU. Aku berterimakasih untuk setiap kata,
pandangan, penderitaan dan amukan yang telah Engkau alami. Dalam semuanya, O
Yesus-ku, aku berharap untuk memberikan-MU “Terimakasih” dan “aku
memberkati-Mu” milik-ku. O Yesusku, biarlah jiwaku mengirimkan aliran syukur
dan berkat bagi-MU yang terus menerus – untuk menarik bagi kami semua aliran
limpah berkat dan rahmat-MU. Aku mohon, O Yesus, tekanlah aku di Hati-MU, dan
dengan tangan-tangan-MU yang kudus materaikan setiap partikel keberadaanku
dengan “Aku memberkatimu” daripada-Mu, sehingga tidak ada yang lain selain
himne terus menerus bagi-MU yang berasal dariku.”
Dengan demikian aku meninggalkan
keberadaanku di dalam Engkau, untuk mengikuti engkau di dalam setiap apa yang
Kau-lakukan; lebih baik lagi, Engkau akan begitu hidup di dalam aku sehingga
aku akan meninggalkan pikiran-pikiranku di dalam Engkau untuk membela Engkau
dari musuh-musuh-MU, nafas-nafasku sebagai teman setia, detak jantungku untuk
mengingatkan “Aku cinta pada-MU” milikku, dan untuk memberikan pada-MU cinta
dimana orang lain menolak untuk mencintai-MU; aku akan memberikan kepada-MU
tetesan-tetesan darahku untuk menebus dan mengembalikan hormat dan salam yang
disangkal oleh musuh-musuh-MU dengan penghinaan-penghinaan dan
pelanggaran-pelanggaran. Aku akan meninggalkan seluruh keberadaanku sebagai
seorang penjaga.
Cinta-ku tersayang, saat aku harus
melakukan kewajiban-kewajibanku, aku tetap akan tinggal di dalam Hati-MU. Aku
takut meninggalkannya. Tidakkah hal itu benar bahwa Engkau akan menjagaku di
sini? Detak-detak jantung kita akan terus bersentuhan sehingga Engkau akan
memberikan aku kehidupan, cinta dan persatuan yang dekat dan tak terpisahkan
bersama-MU.
Yesus, jika Engkau melihat bahwa
dari waktu ke waktu aku akan terpisah daripada-MU, biarlah detak jantung-MU
mempercepat detak jantungku. Biarlah tangan-tangan-MU menekanku lebih dekat
pada Hati-MU; biarlah mata-MU melihat aku dan menyayat aku dengan cahaya api sehingga
aku dapat merasakan kehadiran-MU dan segera kembali ke dalam persatuan
dengan-MU.
O Yesus-ku, berjagalah sehingga Aku
tidak akan melelahkan-MU. Aku mohon pada-MU, jagalah aku. O berikanlah aku
sebuah cium, peluklah aku, dan berkatilah aku! Berikanlah tangan-tangan-MU yang
maha kudus sehingga aku dapat melakukan segala sesuatu yang harus kulakukan
untuk bersatu dengan-MU! Yesus-ku, berikanlah aku cium Kasih Ilahi, peluklah
aku dan berkatilah aku; aku akan mencium Hati-MU yang memabukkan dan beristirahat
di dalam Engkau.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.