Jumat, 1 Februari 2019
Pekan Biasa III – O Pekan III
Hari Biasa (H)
IBADAT
BACAAN
PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah
menolong aku
U: Ya Tuhan, perhatikanlah
hambaMu
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Alleluya
MADAH
Kristus dampingilah kami
Dengan kasih yang sejati
Yang sudah Kau perjuangkan
Di salib sebagai kurban
Kami mohon penuh iman
Kelimpahan pengampunan
Atas segala tindakan
Yang tak tertanggungjawabkan
Lindungilah para putra
Dari segala bencana
Berkat salib tanda jaya
Yang tersiram darah mulya
Terpujilah Yesus Kristus
Sabda Bapa yang diutus
Menjadi juruselamat
Membagikan Roh dan rahmat.
Amin
PENDARASAN MAZMUR
Ant. 1 Aku lesu karena menangis
sambil mengharapkan Dikau, ya Allahku, (M.P.
Alleluya)
Mazmur 68 (69), 2-22.30-37 Cinta akan rumahMu membakar aku
Yesus diberi minum
anggur bercampur empedu (Mat 27,34)
I
Selamatkanlah aku, ya
Allah,*
sebab banjir maut telah naik
sampai ke leherku!
Aku tenggelam dalam tubir
pratala,*
tiada tempat bertumpu
Aku terperosok ke air yang
dalam,*
gelombang yang
berpusar-pusar menelan daku
Aku lesu karena menangis,
dan kerongkonganku menjadi parau,*
mataku pudar karena aku
mengharapkan Dikau, ya Allahku.
Banyaklah orang yang
membenci aku tanpa alasan,*
banyaknya melebihi rambut di
kepalaku
Banyaklah orang yang hendak
membinasakan daku,*
yang memusuhi aku tanpa
sebab
Aku dipaksa untuk
mengembalikan *
harta yang tidak kurampas.
Ya Allah, Engkau mengetahui
kebodohanku,*
dan kesalahanku tidak
tersembunyi bagiMu
Janganlah orang yang
berharap padaMu, dikecewakan karena aku
ya Tuhan, Allah segala
kuasa!
Janganlah orang yang mencari
Engkau dihina karena aku,*
ya Allah Israel!
Demi Engkaulah aku
menanggung cercaan,*
dan noda meliputi mukaku
Aku menjadi orang luar bagi
kaum kerabatku,*
orang asing bagi saudara
kandungku
Sebab cinta akan rumahMu
membakar aku,*
dan hojatan yang dilontarkan
kepadaMu menimpa diriku
Aku menyiksa diri dengan
berpuasa,*
namun hanya cercaan yang
kuterima
Aku mengenakan pakaian
bertapa,*
namun hanya sindiran yang
kudengar
Aku menjadi buah bibir bagi
orang yang duduk di pintu gerbang,*
dan lagu ejekan bagi para
pemabuk
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 1 Aku lesu karena menangis
sambil mengharapkan Dikau, ya Allahku, (M.P.
Alleluya)
Ant. 2 Mereka memberi aku makan
racun dan waktu aku haus mereka memberi aku minum cuka.
II
Tetapi aku, aku berdoa
kepadaMu, ya Tuhan, †
semoga Engkau berkenan
padaku, ya Allah. *
demi kasihMu yang besar jawablah aku.
Demi kesetiaanMu tolonglah
dan selamatkanlah daku, *
jangan sampai aku tenggelam
dalam tubir pratala
Lepaskanlah aku dari ancaman
maut *
dan dari air yang dalam!
Janganlah air yang
berpusar-pusar menarik aku ke bawah,†
janganlah tubir menelan
daku,*
atau mulut pratala memangsa
aku
Jawablah aku, ya Tuhan,
sebab kasih setiaMu berlimpah,*
pandanglah aku demi rahmatMu
yang besar!
Janganlah memalingkan
wajahMu daripadaku,*
jawablah aku segera, karena
aku tersesak
Datanglah kepadaku, ya
Allah, tebuslah aku,*
bebaskanlah aku dari sarang
musuhku
Engkau mengenal kehinaanku,*
keaiban dan nodaku ada di
hadapanMu
Kehinaan telah mematahkan
hatiku,*
aku menjadi putus asa
Aku mencari penolong, tetapi
tidak ada,*
aku mencari penghibur,
tetapi tidak kudapati
Mereka malahan memberi aku
makan racun,*
dan waktu aku haus, mereka
memberi aku minum cuka.
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 2 Mereka memberi aku makan
racun dan waktu aku haus mereka memberi aku minum cuka.
Ant. 3 Hai orang yang mencari Allah,
semoga hatimu hidup kembali, (M.P.
Alleluya).
III
Aku ini tertindas dan
kesakitan,*
semoga Allah menolong dan
melindungi aku
Aku akan memuji nama Allah
dengan nyanyian,*
mengagungkan Dia dengan lagu
syukur
Pujianku menyenangkan Tuhan
melebihi kurban sapi, *
melebihi kurban banteng yang
bertanduk dan berkuku.
Dengarkanlah, hai orang yang
tertindas, †
bersukacitalah, hai orang
yang mencari Allah,*
semoga hatimu hidup kembali!
Sebab Allah mendengarkan
kaum miskin,*
Tuhan tidak memandang hina
orang yang berpaut padaNya
Biarlah langit dan bumi memuji
Dia,*
lautan dan segala yang
bergerak di dalamnya
Allah pasti akan
menyelamatkan Sion †
dan membangun kembali
kota-kota Yehuda,*
Dan orang-orang buangan akan
mewarisi kota-kota itu,*
dan umat yang mencintai
Tuhan akan diam di sana
Kemuliaan kepada Bapa dan
Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang
segala abad. Amin
Ant. 3 Hai orang yang mencari Allah,
semoga hatimu hidup kembali, (M.P.
Alleluya).
BACAAN
Rm. 11:1-12
Rm 11:1 Maka aku bertanya: Adakah Allah mungkin
telah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Karena aku sendiripun orang Israel,
dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin.
Rm 11:2 Allah tidak menolak umat-Nya yang
dipilih-Nya. Ataukah kamu tidak tahu, apa yang dikatakan Kitab Suci tentang
Elia, waktu ia mengadukan Israel kepada Allah:
Rm 11:3 "Tuhan, nabi-nabi-Mu telah mereka
bunuh, mezbah-mezbah-Mu telah mereka runtuhkan; hanya aku seorang dirilah yang
masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku."
Rm 11:4 Tetapi bagaimanakah firman Allah kepadanya?
"Aku masih meninggalkan tujuh ribu orang bagi-Ku, yang tidak pernah sujud
menyembah Baal."
Rm 11:5 Demikian juga pada waktu ini ada tinggal
suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia.
Rm 11:6 Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih
karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka
kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.
Rm 11:7 Jadi bagaimana? Israel tidak memperoleh apa
yang dikejarnya, tetapi orang-orang yang terpilih telah memperolehnya. Dan orang-orang
yang lain telah tegar hatinya,
Rm 11:8 seperti ada tertulis: "Allah membuat
mereka tidur nyenyak, memberikan mata untuk tidak melihat dan telinga untuk
tidak mendengar, sampai kepada hari sekarang ini."
Rm 11:9 Dan Daud berkata: "Biarlah jamuan
mereka menjadi jerat dan perangkap, penyesatan dan pembalasan bagi mereka.
Rm 11:10 Dan biarlah mata mereka menjadi gelap,
sehingga mereka tidak melihat, dan buatlah punggung mereka terus-menerus
membungkuk."
Rm 11:11 Maka aku bertanya: Adakah mereka tersandung
dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi oleh pelanggaran mereka, keselamatan
telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka cemburu.
Rm 11:12 Sebab jika pelanggaran mereka berarti
kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain,
terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka.
=====
BACAAN
PILIHAN (bisa diganti dengan bacaan rohani lain)
De
Imitatione Christi – Mengikuti Jejak Kristus
Bagian
Ketiga – HAL HIBURAN BATIN
Pasal
XXXVII – HAL MENYERAHKAN DIRI DENGAN SEMPURNA DAN MURNI UNTUK MEMPEROLEH
KEBEBASAN HATI
4.
Sementara orang menyerahkan dirinya kepadaKu, tetapi dengan beberapa syarat;
karena mereka tidak mempunyai kepercayaan yang sempurna kepada Allah. Oleh
karena itu, mereka masih memikirkan untuk mengurus diri sendiri. Sementara
orang lain mula-mula menyerahkan diri sama sekali kepada-Ku, tetapi kemudian,
karena diserang godaan, mereka kembali lagi kepada diri sendiri. Oleh karena
itu, mereka hanya sedikit maju dalam kebajikan. Orang-orang semacam itu tidak
mungkin akan mendapat kebebasan hati murni yang sebenarnya dan tidak mungkin
pula memperoleh rahmat keramahan-Ku yang manis jika mereka tidak menyerahkan
dirinya terlebih dahulu kepada-Ku dengan sempurna dan setiap hari
mempersembahkan dirinya sebagai kurban; sebab tanpa itu tidak mungkinlah ada
persatuan yang membuat mereka berbahagia dengan Allah.
=====
DOA PENUTUP
Allah yang amat baik hati,
Engkau menyatakan kuasaMu yang tak terhingga terutama dengan menyayangi dan
mengasihani kami. Limpahilah kami dengan rahmatMu, agar kami berusaha mencapai
janjiMu dan kelak ikut merayakan sukacita surgawi.
Demi Yesus Kristus, pengantara
kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus,
sepanjang segala masa. Amin
PENUTUP
P: Marilah memuji Tuhan
U: Syukur kepada Allah
======
DOA PERSEMBAHAN PAGI
Ya Allahku, dalam kesatuan dengan Hati Maria
Yang Tak Bernoda (di sini ciumlah Skapulir Coklatmu sebagai sebuah tanda
penyerahan dirimu, indulgensi sebagian juga), saya mempersembahkan kepada-Mu
Darah mulia Yesus dari semua altar di seluruh dunia, bersama dengan itu
persembahan dari setiap pikiran, kata dan tindakanku hari ini.
Ya Yesusku, hari ini saya ingin mendapatkan
indulgensi dan kemurahan hati sejauh itu mungkin, dan saya akan
mempersembahkannya bersama-sama dengan diriku, kepada Maria Tak Bernoda –
sehingga dia boleh menggunakannya demi kepentingan Hati Tersuci-Mu. Darah mulia
Yesus, selamatkanlah kami! Hati Maria Yang Tak Bernoda, doakanlah kami! Hati
Yesus Yang Mahakudus, kasihanilah kami!
DOA EMAS
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, perlindungan
para pendosa, aku memohon kepadamu dengan jasa-jasa tak terbatas Hati Kudus
Yesus, dan oleh rahmat-rahmat yang diberikan Tuhan kepadamu sejak engkau
Dikandung Tanpa Noda asal, rahmat agar tidak lagi tersesat. Bunda, jagalah aku,
si pendosa ini, agar secara terus menerus bermandikan di dalam cahaya Hatimu
Yang Tak Bernoda.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, di dalam
persatuan dengan semua saudara dan saudariku di seluruh dunia, aku
mempersembahkan dengan diriku tanpa syarat kepada Hatimu, Tak Bernoda dan
murni. Mohon terimalah persembahan pribadi ini sebagai tindakan pemulihan dan
bagi pertobatan para pendosa.
O Hati Maria Yang Tak Bernoda, aku
mencintaimu! Dan aku menantikan dengan sabar hari dimana Hatimu Yang Tak
Bernoda berjaya.
Aku dengan rendah hati membaringkan jiwaku di
dalam cahaya kemurnianmu! Hati Maria yang Tak Bernoda, jadilah pelindungku,
jalan kepada cahaya abadi, Yesus, Tuhan kami. Amin.
======
Menjalankan Pesan Fatima
Permintaan Pertama Bunda Kita:
Tiga Hal Harus Dilakukan
Ketika ditanya apa yang sungguh-sungguh
diperlukan untuk kemenangan yang disampaikan di Fatima, Suster Lusia, yang
menerima pesan-pesan Santa Perawan Maria dari Fatima, mengatakan bahwa ada tiga
hal yang harus dilakukan:
1) Pengudusan tugas-tugas harian (Persembahan
Pagi)
2) Doa (Rosario Harian)
3) Pernyerahan kepada Hati Maria Yang Tak
Bernoda (Skapulir)
Tiga syarat ini dirumuskan Suster Lusia ke
dalam sebuah “Janji” yang oleh Uskup Fatima diijinkan untuk disebarluaskan
sebagai pesan otentik Fatima. Lebih dari 25 juta orang Katolik seluruh dunia
sudah membuat janji dasar ini.
Permintaan Kedua Bunda Kita:
Devosi Sabtu Pertama
Selama penampakannya yang ketiga pada 13 Juli
1917, Bunda Maria menyampaikan bahwa dia akan datang lagi untuk meminta “…
Persekutuan pemulihan pada hari Sabtu pertama.” Hingga pada 10 Desember 1925,
Bunda Maria, dengan Kanak-Kanak Yesus di sisinya, menampakkan diri kepada Lusia
seraya berkata, “Putriku, lihatlah Hatiku yang dikelilingi dengan duri karena
orang-orang yang tidak tahu berterimakasih menusukku tanpa henti melalui
hujatan-hujatan dan sikap hati yang tak tahu bersyukur. Sekurang-kurangnya,
engkau, berusaha untuk menghiburku, dan katakanlah kepada orang-orang bahwa aku
berjanji untuk menolong pada saat kematian dengan segala rahmat yang dibutuhkan
bagi keselamatan mereka semua yang pada hari Sabtu Pertama selama lima bulan
berturut-turut:
• Mengaku
dosa, (pengakuan dosa dapat dilakukan delapan hari dan bahkan lebih, sebelum
atau sesudah Sabtu Pertama);
• Menerima
Komuni Kudus;
• Berdoa
Lima Puluhan Rosario;
• Dan
menemaniku selama 15 menit sambil merenungkan satu misteri atau lebih dengan
intensi persembahan pemulihan kepadaku.
Dengan janji kedua ini kita diminta, jika
Jumat Pertama/Sabtu Pertama diadakan di paroki kita, kita akan memperhitungkan
sebagai sebuah tindakan penghiburan kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang
Tak Bernoda.
Dua Ikrar – Tiga Janji
Sekarang kita dapat mengharapkan kemenangan
yang dijanjikan dari Hati Maria Yang Tak Bernoda berupa “sebuah era damai bagi
umat manusia” jika SEMUA permintaan Santa Perawan Maria terpenuhi dengan
cukupnya jumlah dari kita. Sebagai sebuah dorongan pribadi, Santa Perawan Maria
sudah membuat dua janji besar lainnya yang ditambahkan untuk pemenuhan dua
ikrar ini. Ikrar pertama, dengan penerimaan skapulir oleh seorang imam atau
diakon (bukan pro-diakon) dan mengenakannya dengan setia, memberikan jaminan
keselamatan dan pembebasan dari api penyucian segera setelah kematian (biasanya
dipahami dalam kaitan dengan Sabtu Pertama).
Ditambahkan pada Janji kedua adalah janji
Santa Perawan Maria, “Saya berjanji untuk membantu pada saat kematian dengan
semua rahmat yang dibutuhkan.”
SKAPULIR COKLAT : Sebuah Tanda Penyerahan Diri
Kepada Maria
Dalam penglihatan terakhir di Fatima, 13
Oktober 1917, Santa Perawan Maria memegang Skapulir Coklat dari langit. Suster
Lusia mengatakan hal ini karena “Bunda Maria menghendaki setiap orang
mengenakannya; itulah tanda penyerahan kepada Hatinya Yang Tak Bernoda.”
Sejak zaman dahulu Gereja sudah meyakini
Skapulir Coklat sebagai tanda perlindungan Santa Perawan Maria. Pada 16 Juli
1251, Santa Perawan Maria menampakkan diri kepada St. Simon Stock, Prior
Jendral Ordo Karmel. Dalam tangan Maria ada sehelai kain Skapulir Coklat. Dia
berkata kepada Simon Stock, “Terimalah Skapulir Coklat. Ini adalah sebuah janji
keselamatan, sebuah perlindungan dalam bahaya. Barangsiapa meninggal sambil
mengenakan Skapulir ini tidak akan pernah melihat nyala api neraka.” Enam puluh
lima tahun kemudian ia mengungkapkan Sabatina atau hak khusus Hari Sabtu kepada
Paus Yohanes XXII sebelum menjadi Paus, bahwa pada hari Sabtu Pertama setelah
kematian mereka, dia akan membebaskan dari api penyucian semua anaknya yang
mengenakan skapulir yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, “Saya, Bunda
Segala Rahmat, akan turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka, dan sebanyak
mungkin jiwa-jiwa akan saya bebaskan dari api penyucian.”
Syarat-syaratnya adalah:
(1) menjaga kemurnian sesuai dengan status
hidup masing-masing
(2) mendoakan Ofisi Kecil Santa Perawan Maria
setiap hari, ATAU mendoakan lima puluhan Rosario
(3) setia mengenakan skapulir: Rosario dan
Skapulir tak dapat dipisahkan.
Kutipan buku:
Santa Perawan Maria dari Fatima Bunda
Mengunjungi Kita.
Marian Centre Indonesia
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.